Kitab Di Zi Gui ke-11. Lanjutan…
Mari kita Belajar dan
me-Ngajarkan Budi Pekerti dan Bakti kpd Anak2…
称尊长,勿呼名
对尊长,勿显能
路遇长,疾趋揖
长无言,退恭立
Cheng
zun zhang, wu hu Ming
Dui
zun zhang, wu xian neng
Lu
yu zhang, ji qu yi
Zhang
wu yan, tui gong li.
Saat bertemu dengan orang yang
lebih tua, kita tidak diperbolehkan langsung menyebut nama beliau untuk
menyapanya. Sapalah beliau dengan menambahkan sebutan yang lebih hormat/
sebutan dalam urutan kekeluargaan semisal paman/bibi xxx. Dihadapan yang lebih
senior, kita tidak dilarang untuk menyombongkan/memamerkan kemampuan yang
dimiliki. Bagaimanapun yang lebih senior, lebih berpengalaman daripada kita. Mereka
telah ada sebelum kita ada. Ketika sedang berada di jalan, tidak sengaja
bertemu/berpapasan dengan orang yang lebih tua, sebagai yang lebih muda kita
harus segera mendekat untuk memberi hormat & mengucapkan salam. Jika
ternyata beliau tidak memiliki urusan untuk dibicarakan dengan kita, sebagai
yang lebih muda harus undur diri & berdiri di samping dengan penuh rasa
hormat.
Pertempuran
antara kerajaan Jin晋dengan
kerajaan Qi齐 pada akhirnya dimenangkan
oleh kerajaan Jin. Saat pasukan kerajaan Jin kembali ke kota untuk merayakan
kemenangan, salah seorang petinggi militer yang bernama Fan Wen Zi范文子menjadi orang yang terakhir masuk ke istana.
Mendapati
hal demikian, sang ayah Wu Zi武子bertanya
kepada Fan Wen Zi:”Ayah sangat kecewa, mengapa engkau menjadi orang yang
terakhir masuk ke kota?”Fan Wen Zi menjawab:”Berita kemenangan kita atas
kerajaan Qin membuat seluruh rakyat merasa senang. Jika saya menjadi yang
pertama masuk ke kota, semua orang akan memperhatikan saya. Mereka akan
menganggap saya sebagai seorang pahlawan. Dengan demikian bukankah saya
mengakui jasa panglima sebagai jasa saya?”Mendapat jawaban tersebut, sang ayah
merasa sangat gembira. Beliau menjadi tahu jika sebenarnya Fan Wen Zi dengan
rendah hati menolak dikatakan berjasa.
Sesampainya
di kota, mereka semua yang ikut berperang dipanggil oleh Jin Jing Gong晋景公untuk mendapatkan penghargaan. Pertama-tama
baginda raja memuji kepemimpinan sang panglima yang begitu baik sehingga bisa
memperoleh kemenangan dalam peperangan. Sang panglima dengan rendah hati
mengatakan:”Keberhasilan perang ini adalah karena petunjuk & pengarahan
dari baginda raja.”Pada saat giliran Fan Wen Zi mendapat pujian, ia dengan
rendah hati mengatakan yang paling berjasa dalam pertempuran adalah sang
panglima. Saat Jin Jing Gong memuji bawahan Fan Wen Zi, sang bawahan
mengatakan: “Kemenangan pertempuran adalah karena Fan Wen Zi. Saya pribadi
tidak memiliki andil dalam penentu keberhasilan.”Masing-masing orang dengan
rendah hati menolak untuk dikatakan sebagai orang yang paling berjasa.
Pada
jaman Zhan Guo, di kerajaan Han韩,hiduplah
seorang pemuda yang bernama Zhang Liang张良. Sang ayah, dulunya adalah seorang perdana
menteri kerajaan Han. Sayang,kerajaan
Qin秦 berhasil menaklukkan
kerajaan Han. Zhang Liang bercita-cita untuk membangun kembali kerajaan Han.
Suatu
ketika, saat sedang berjalan-jalan, Zhang Liang melihat di atas sebuah jembatan
duduklah seorang kakek tua. Melihat Zhang Liang datang mendekat, sang kakek
sengaja menjatuhkan sepatunya. Beliau meminta Zhang Liang untuk membantu
mengambilnya. Walaupun merasa jengkel, Zhang Liang berusaha untuk bersabar. Setelah
diambilkan, sang kakek masih meminta Zhang Liang untuk membantu mengenakannya
kembali. Setelah mengenakan kembali sepatunya, sang kakek tersenyum, berjalan
meninggalkan Zhang Liang. Baru berjalan beberapa langkah, sang kakek
membalikkan badan seraya berkata kepada Zhang Liang:”Besok, temuilah saya
ditempat ini.”
Walau
terasa aneh, lagi-lagi Zhang Liang menuruti permintaan tersebut. Esok hari,
pagi-pagi benar Zhang Liang menuju ke atas jembatan. Tak disangka, sang kakek
telah menanti lama. Karena Zhang Liang datang terlambat, sang kakek menyuruhnya
pulang & datang kembali esok hari. Hari ketiga, meskipun Zhang Liang telah
berusaha lebih pagi untuk datang, tetap saja terlambat. Hari keempat, tangah
malam, Zhang Liang telah berada di atas jembatan. Setelah menunggu sejenak,
muncullah sang kakek. Melihat Zhang Liang telah lebih dulu datang, sang kakek
merasa gembira. Beliau memberikan sebuah buku militer kepada Zhang Liang. Sebelum
berpisah, sang kakek berpesan:”Anak muda, pelajarilah baik-baik buku tersebut. Saya
yakin berguna untuk masa depanmu.”Pada akhirnya, Zhang Liang dapat menggunakan
apa yang dipelajari dari buku pemberian sang kakek untuk membantu Liu Bang刘邦menghancurkan kerajaan Qin, mendirikan
dinasti Han 汉.
Semoga berguna dan
mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie
Zheng Ming.
Ahli Sejarah
Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar