Kitab Di Zi Gui ke-14...
Mari kita Belajar dan
me-Ngajarkan Budi Pekerti dan Bakti kpd Anak2…
事诸父,如事父
事诸兄,如事兄
朝起 早,夜眠迟
老易至,惜此时
Shi zhu fu, ru shi fu
Shi zhu xiong, ru zhu xiong
Zhao qi zao, ye mian chi
Lao yi zhi, xi ci shi
Dalam
melayani uwak/paman harus seperti melayani ayahanda. Begitu pula dalam
memperlakukan kakak sepupu harus seperti kita memperlakukan kakakn kandung
sendiri. Waktu sangatlah berharga, biasakan untuk bangun lebih awal &
istirahat sedikit lebih lambat. Kehidupan ini begitu singkat, dalam sekejab
mata kita akan menjadi tua, hargailah saat ini.
Pada
jaman dinasti Jin晋,
hiduplah 3 orang bersaudara:Huan Wen桓温,Huan
Huo桓豁 & Huan Chong桓冲. Huan Huo memiliki seorang putra yang
bernama: Huan Shi Qian桓石虔.
Huan Shi Qian adalah seorang jenderal besar yang pemberani. Sejak usia 17-18
tahun, ia mengikuti kedua pamannya: Huan Wen & Huan Chong untuk bertempur. Dalam
sebuah pertempuran karena kurang hati-hati, Huang Chong tertangkap oleh pasukan
Qin秦. Tak seorang pun berani
mengajukan diri menyelinap ke perkemahan musuh untuk menyelamatkan Huan Chong. Dengan
gelisah Huan Wen berkata kepada Huan Shi Qian:”Tahukah kau kabar tertangkapnya
paman Huan Chong oleh pasukan Qin?
Penjagaan
di perkemahan mereka sangat ketat, saya tidak tahu harus berbuat apa untuk
menolongnya?”Setelah mendengarkan perkataan Huan Wen, tampa banyak bicara Huan
Shi Qian mengumpulkan beberapa prajurit
pilihan. Mereka segera bergegas menuju perkemahan pasukan Qin untuk membebaskan
Huan Chong. Dengan gagah berani Huan Shi Qian menembus pertahanan musuh. Tak
satu pun pasukan Qin yang dapat menahan laju Huan Shi Qian. Pada akhirnya, Huan
Shi Qian dapat menemukan tempat dimana Huan Chong ditawan. Huan Shi Qian segera
membebaskan sang paman & membawa kembali ke hadapan Huan Wen dalam keadaan
selamat. Seluruh prajurit sangat kagum & memuji laku bakti dari Huan Shi
Qian.
Zu
Ti祖逖adalah seorang jenderal besar yang hidup pada jaman dinasti
Jin晋. Saat kecil ia adalah
seorang anak yang nakal & malas belajar. Setelah beranjak dewasa, ia merasa
ilmu pengetahuannya sangat dangkal. Ia memutuskan giat belajar untuk mengabdi
kepada negara.
Zu
Ti memiliki seorang sahabat baik bernama Liu Kun刘琨. Mereka berdua sehati & sejalan,
seringkali tidur beralaskan tikar yang sama, berdiskusi masalah kenegaraan
sampai larut malam. Suatu malam ketika sedang terlelap, Zu Ti dikejutkan oleh
suara ayam berkokok. Ia melihat keluar jendela, ternyata hari masih gelap. Karena
Zu Ti tidak ingin meneruskan tidur, ia segera membangunkan Liu Kun.
Liu
Kun berkata:”Hari masih gelap, mengapa engkau membangunkan saya?”Jawab Zu Ti:”Orang
berpendapat jika tengah malam mendengar suara ayam berkokok adalah pertanda
kurang baik. Saya tidak sependapat dengan mereka. Menurut saya, ayam berkokok
adalah untuk membangunkan kita. Mulai besok begitu mendengar suara ayam
berkokok, mari kita bangun untuk berlatih pedang.””Ya, baiklah.”kata Liu Kun. Hari
berganti hari, musim panas-dingin datang silih berganti, mereka tengah malam
bangun, dengan tekun berlatih pedang. Pada akhirnya mereka sama berhasil
menjadi pejabat yang mengusai ilmu sastra & militer, mengabdi pada daerah
Si Zhou司州 .
Semoga berguna dan
mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie
Zheng Ming.
Ahli Sejarah
Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar