“ BUDDHA RUPANG, KWAN IM PHU SAH, RUPANG DEWA KL MAU DIPUJA DIRUMAH APA HARUS DI ABHISEKA (BERKAHI) OLEH PARA BHANTE ATAU OLEH SENDIRI DAN KELUARGA BO
DISKUSI DHARMA FACEBOOK.
Teman2 Dharma kl sempat silahkan simak pertanyaan dari Umat di bawah ini dan kasih komen.
Namo Buddhaya Bhante, ada sedikit pertanyaan Bhante, kalau kita baru membeli Buddha rupang, atau rupang Dewa.
Apakah harus di Abhiseka oleh Bhikkhu atau kita sebagai umat perumah tangga dapat melakukannya sendiri dengan membacakan Paritta setiap harinya?
Mohon pencerahannya teman2 dan Bhante. Terima kasih.
Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.
Komen dari teman2 sdh benar dan bgs2.
Teman2 maaf kl komen bhante salah.
Kesimpulan: Rupang Buddha, Kwan Im Phu Sah, Dewa dsb tdk minta di Abhiseka cuma tradisi umatnya yg percaya spt itu. Merasa kl sdh di Abhiseka atau di blessing sm para bhante lbh Apdol (sah) digunakan.
Memang ada sebagian para bhante yg bs mengisi Energi (istilah saat ini) kpd rupang, liong-tin, gelang, Amulet, dsb. Spt tradisi di Thai begitu, bahkan sebelum di cetak, sdh di baca Paritta dulu semalam suntuk hingga pagi.
Namun, menurut bhante walaupun sdh di Abhiseka kl umat yg punya selanjutnya tdk rajin baca Paritta, yah tdk ada gunanya. Hrs diingat bahwa Rupang Buddha dsb hanya ‘SIMBOL‘ ke- Agungan, dg ada rupang kita seakan lbh focus dan menambah keyakinan kita kpd Buddha, Dharma dan Ariya Sanggha.
Jd soal di Abhiseka oleh bhante atau umat sama saja, yg penting kelanjutannya, hrs tetap rajin baca Paritta agar terasa manfaatnya. Demikian pandangan bhante semoga berguna dan mohon maaf bila ada yg kurang berkenan dihati, terimakasih atas partisipasi teman2 dlm diskusi Dharma ini.
T eman2 terimakasih atas dedikasi dan komen yg berguna.
1. se7 dgn bhante...tp sbnrnya bagi yg sudah memahami dhamma buddha dgn baik..rupang hanya simbol...jd sbg org bijak menyikapi nya..tentu tiap sembahyang..baca parrita ato liam keng...jgn hanya panas2 exk ayam aja...he3..lalu trpenting dgn adanya rupang buddha..ato dewa...itu sbg pedoman hidup kita...setiap hari memandang rupang menyadari kita agar slalu berada di jalan yg benar sperti yg telah di tauladan oleh buddha ato dewa rupang tsb...misal ada rupang kwan im dirumah...rupanya hari ini uda menipu org...saat plg mau sembahyang tentu nya mrasa malu dgn sendiri nya...renungkan kesalahan kita dan temukan jalannya agar tidak trulang kesalahan2 yg tlah di perbuat....om mani pad me hum.
2. Rupang adalah sbagai smbol phormatan kepada yg bjasa n hrs diingat jg para bhante jg guru yg hrs dihormati jd jd cobalah bpikir scara rasional ,itu tserah kbutuhan yg beli rupang n tujuan nya. buat saya pribadi buddha rupang hanya simbol untuk mengenang dan mengingatkan jalan kebebasan mutlak yg diajarkan sang guru agung suci , dgn menatapnya batin terasa mantap dan damai . dgn menyadari anica dukha anatta dan 4 kesunyataan mulia serta melaksanakan sila akan memotong tumimbal lahir yg membosankan dan melelahkan . semoga di kehidupan sekarang ini bisa mencapai sotapana atau sagadagami . buat family dan teman 2 , saya lebih suka buddha rupang yg telah di blessing oleh bhikku sangha atau bhikku arahat yang berada di hutan hutan belantara thailand , agar family dan temen 2 dapat berkah dari getaran atau gelombang cinta kasih yg dipancarkan oleh doa doa dari bhikku sangha , omitohud sancai sancai.
3. Siapa yg melihat Dharma,mk ia melihat perwujudan guru Budha. Patung hanya dipakai sbg simbol,ornamen utk membantu kita mengingat nilai2 luhur yg tlah diajarkan. Bila kita mulai berpikiran bhw άϑά roh halus didalam patung mk berhati2-krn kita telah melekat dan melenceng dr ajaran Dharma. Kita membaca paritta utk mengikis kotoran batin dlm diri, agar tidak semakin melekat dgn hal2 duniawi. Bila kita berdoa utk patung tsb berarti kita menciptakan kemelekatan pd simbol2 tsb.
4. pagi bhante dan teman teman, lebih baik biar bhikkhu yang abhiseka , takutnya kalau umat sendiri yang melakukannya ,takut salah.bukan nya baik malah yang buruk menempati rupang dewa tersebut.rrupang dewa tersebut bisa di tempati oleh makluk halus jahat juga loh.jadi biarkan sang ahli yang memproses rupang tersebut.
5. Siang Bhante, saya juga sama dgn Huang Philip dan Yen Mei ...karna nga ngerti jadi nga ksh komen. Tapi kalo saya pribadi lebih suka u Buddha Rupang diblessing ...sama Bhante , spt umat agama lain juga Rosario diblessing sama Romo a Uskup dsb .
Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.
Teman2 Dharma kl sempat silahkan simak pertanyaan dari Umat di bawah ini dan kasih komen.
Namo Buddhaya Bhante, ada sedikit pertanyaan Bhante, kalau kita baru membeli Buddha rupang, atau rupang Dewa.
Apakah harus di Abhiseka oleh Bhikkhu atau kita sebagai umat perumah tangga dapat melakukannya sendiri dengan membacakan Paritta setiap harinya?
Mohon pencerahannya teman2 dan Bhante. Terima kasih.
Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.
Komen dari teman2 sdh benar dan bgs2.
Teman2 maaf kl komen bhante salah.
Kesimpulan: Rupang Buddha, Kwan Im Phu Sah, Dewa dsb tdk minta di Abhiseka cuma tradisi umatnya yg percaya spt itu. Merasa kl sdh di Abhiseka atau di blessing sm para bhante lbh Apdol (sah) digunakan.
Memang ada sebagian para bhante yg bs mengisi Energi (istilah saat ini) kpd rupang, liong-tin, gelang, Amulet, dsb. Spt tradisi di Thai begitu, bahkan sebelum di cetak, sdh di baca Paritta dulu semalam suntuk hingga pagi.
Namun, menurut bhante walaupun sdh di Abhiseka kl umat yg punya selanjutnya tdk rajin baca Paritta, yah tdk ada gunanya. Hrs diingat bahwa Rupang Buddha dsb hanya ‘SIMBOL‘ ke- Agungan, dg ada rupang kita seakan lbh focus dan menambah keyakinan kita kpd Buddha, Dharma dan Ariya Sanggha.
Jd soal di Abhiseka oleh bhante atau umat sama saja, yg penting kelanjutannya, hrs tetap rajin baca Paritta agar terasa manfaatnya. Demikian pandangan bhante semoga berguna dan mohon maaf bila ada yg kurang berkenan dihati, terimakasih atas partisipasi teman2 dlm diskusi Dharma ini.
T eman2 terimakasih atas dedikasi dan komen yg berguna.
1. se7 dgn bhante...tp sbnrnya bagi yg sudah memahami dhamma buddha dgn baik..rupang hanya simbol...jd sbg org bijak menyikapi nya..tentu tiap sembahyang..baca parrita ato liam keng...jgn hanya panas2 exk ayam aja...he3..lalu trpenting dgn adanya rupang buddha..ato dewa...itu sbg pedoman hidup kita...setiap hari memandang rupang menyadari kita agar slalu berada di jalan yg benar sperti yg telah di tauladan oleh buddha ato dewa rupang tsb...misal ada rupang kwan im dirumah...rupanya hari ini uda menipu org...saat plg mau sembahyang tentu nya mrasa malu dgn sendiri nya...renungkan kesalahan kita dan temukan jalannya agar tidak trulang kesalahan2 yg tlah di perbuat....om mani pad me hum.
2. Rupang adalah sbagai smbol phormatan kepada yg bjasa n hrs diingat jg para bhante jg guru yg hrs dihormati jd jd cobalah bpikir scara rasional ,itu tserah kbutuhan yg beli rupang n tujuan nya. buat saya pribadi buddha rupang hanya simbol untuk mengenang dan mengingatkan jalan kebebasan mutlak yg diajarkan sang guru agung suci , dgn menatapnya batin terasa mantap dan damai . dgn menyadari anica dukha anatta dan 4 kesunyataan mulia serta melaksanakan sila akan memotong tumimbal lahir yg membosankan dan melelahkan . semoga di kehidupan sekarang ini bisa mencapai sotapana atau sagadagami . buat family dan teman 2 , saya lebih suka buddha rupang yg telah di blessing oleh bhikku sangha atau bhikku arahat yang berada di hutan hutan belantara thailand , agar family dan temen 2 dapat berkah dari getaran atau gelombang cinta kasih yg dipancarkan oleh doa doa dari bhikku sangha , omitohud sancai sancai.
3. Siapa yg melihat Dharma,mk ia melihat perwujudan guru Budha. Patung hanya dipakai sbg simbol,ornamen utk membantu kita mengingat nilai2 luhur yg tlah diajarkan. Bila kita mulai berpikiran bhw άϑά roh halus didalam patung mk berhati2-krn kita telah melekat dan melenceng dr ajaran Dharma. Kita membaca paritta utk mengikis kotoran batin dlm diri, agar tidak semakin melekat dgn hal2 duniawi. Bila kita berdoa utk patung tsb berarti kita menciptakan kemelekatan pd simbol2 tsb.
4. pagi bhante dan teman teman, lebih baik biar bhikkhu yang abhiseka , takutnya kalau umat sendiri yang melakukannya ,takut salah.bukan nya baik malah yang buruk menempati rupang dewa tersebut.rrupang dewa tersebut bisa di tempati oleh makluk halus jahat juga loh.jadi biarkan sang ahli yang memproses rupang tersebut.
5. Siang Bhante, saya juga sama dgn Huang Philip dan Yen Mei ...karna nga ngerti jadi nga ksh komen. Tapi kalo saya pribadi lebih suka u Buddha Rupang diblessing ...sama Bhante , spt umat agama lain juga Rosario diblessing sama Romo a Uskup dsb .
Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.
Komentar