“ APAKAH KARMA ORANGTUA TURUN KE ANAK ? “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.



Tanya: Namo Buddhaya Banthe, saya mau bertanya, mengapa manusia selalu mengalami berbagai macam masalah? Terkadang masalah tersa begitu sulit sekali. Apakah semua yg terjadi pada kita saat ini merupakan karma dari diri kita sendiri, ataukah ada karma turunan dari orang tua kita? Lalu Bagaimana cara nya untuk menghadapi setiap persoalan yg sulit ini? Mohon bimbingannya bhante.


Jawab: Buddha mengajarkan tentang kelahiran yang berulangkali, saat ini lahir sebagai manusia, setelah mati bisa jadi hewan, jadi setan kelaparan (peta), jadi setan raksasa (Asura), bisa lahir ke alam Dewa (surga). Kelahiran dan kematian didorong oleh amal perbuatan (karma) yang menentukan (hukum karma; sebab-akibat). Sebelum mencapai tingkat kesucian batin Arahat, kita bisa terus berputar di 31 alam kehidupan.
Adanya penderitaan dan kebahagiaan yang kita alami, disebabkan oleh perbuatan kita dimasa lalu yang tidak bisa kita ingat lagi. Kalau kita sudah tahu bahwa hidup penuh penderitaan yang disebabkan oleh perbuatan jahat kita sendiri dimasa lalu. Dan saat ini kita tidak mau menderita lagi, caranya ialah jangan membuat kondisi kita menderita, yaitu jangan berniat jahat dengan pikiran, ucapan dan perbuatan kepada orang lain.
Kita lahir jadi manusia dilingkungan keluarga yang ada hubungan karma kita dimasa lalunya. Walaupun masing-masing memiliki dan mewarisi karma, tapi hubungan karma dengan orangtua dan orang lain itu tetap ada dan berjalan. Contoh anda hidup dalam keluarga yang kaya atau miskin, dari hasil orangtua. Kalau kekayaan orangtua hasil yang diperoleh dengan cara jujur, halal, dan benar. Tentu anda hidup bahagia, namun bila sebaliknya, orangtua misalnya penjudi, punya pabrik ekstasi (narkoba), penipu, dsb. Pasti, anda sebagai anaknya akan terbawa ikut jelek, misalnya disebut anak penjudi, anak perampok, anak koruptur, dsb. Inilah hubungan karma kita dengan orangtua pasti ada dan tetap berjalan.
Hubungan karma dengan orang lain atau dengan bangsa, misalnya kita lahir di Indonesia dengan bangsa seperti ini. Orang India lahir di Negara India, orang Irak, Afganistan, Palestina, dsb, mereka lahir di negaranya, terkondisi oleh hubungan karma masing-masing. Dan Sebagaian ada yang bisa keluar dari negaranya, karena tidak tahan dengan kondisi negaranya yang terus berkecamuk. Sebagia lagi mereka tidak bisa keluar dari negaranya.




1.NAMO BUDDHAYA _/\_ Tentu kita adalah pewaris dari karma kita sendiri,baik maupun buruk . . walaupun karma buruk tidak dapat dihapus tapi kita dapat mengikis sedikit demi sedikit dengan melakukan kebajikan walaupun itu kebajikan kecil sekalipun . . mohon tambahan dan koreksi dari BHANTE Semoga semua makhluk hidup berbahagia,saddhu 3x

2. hm, klo menurut saya kita itu mewarisi karma dari diri kita sendiri, bahkan pada saat kebaktian juga ada disebutkan doa yang berbunyi bahwa " semoga semua makhluk hidup terlindungi oleh karmanya sendiri ", lagipula hidup manusia itu kan tidak selalu jelek, ada kalanya menapaki masa" baik, jadi jangan terlalu dipikirkan, karma itu tidak selalu berarti buruk, karma itu kadang juga membantu kita, jadi kalau mau kehidupan lebih baik, tanamlah bibit karma baik sebanyak-banyaknya, karena kita juga yang akan menerima hasil dari karma itu, :) klo ada salah" kata mohon dimaafkan, juga mohon masukannya Bhante, Namaste, semoga semua makhluk berbahagia,
_/l\_ sadhu sadhu sadhu :))
SABBE SATTA
KAMMASSAKA
KAMMADAYADA
KAMMAYONI
KAMMABANDHU
KAMMAPATISARANA
YAM KAMMAM KARISSANTI
KALYANAM VA PAPAKAM VA
TASSA DAYADA BHAVISSANTI

Semua makhluk:
Memiliki karmanya sendiri
Mewarisi karmanya sendiri
Lahir dan karmanya sendiri
Berhubungan dengan karmanya sendiri
Terlindung oleh karmanya sendiri.
Apa pun karma yang diperbuatnya
Baik atau buruk,
Itulah yang akan diwarisinya.

3. klo menurut saya.. ini bkn dari org tua kita.. tapi dari kita sendiri..sblm kita dilahirkan ke dunia ini kita mgkn msk dlm alam neraka dimana dulu kita prnh berbuat slh trus liat dosa apa yg kita perbuat dulu.klo dosa nya berat maka kita dilahirkan ke dunia ini pun pasti menderita..yah sesuai dgn apa yg kita perbuat kita tuai.. ini namanya karma.. tapi kita masih beruntung bisa terlahir dialam manusia drpd dialam binatang.kita hrs bersyukur.

4. Kita selalu berpikir bahwa kita yang paling susah,dan itu yang membuat kita selalu merasa yang paling sengsara sedunia, padahal jika mau aja lihat kebawah, liat begitu banyak orang yang lebih menderita,tidak punya rumah, tidAk bisa makan, atau orang tua yang hanya bisa memandang anaknya yang sakit keras tapi tiDak punya dana u pengobatan... Jikalau kita ada rasa bersyukur, maka kita tidak akan merasa bahwa kitalah paling susah didunia ini... Aku bersyukur,aku selalu merasa aku diberkati, mau gimana sulit kondisiku, selalu ada yang mengulurkan tangan. Ini cuma pandangan saya aja.


5. namo buddhaya Bhante... Pada hakekat na hidup adalah penderitaan..
Manusia selalu mengalami banyak masalah karena segala sesuatu tidak ada yang kekal, semua hal yang berkondisi mengalami perubahan..
Masalah yang terjadi pada kita apakah sulit atau mudah itu tergantung bagaimana kita menyikapinya saja,, apakah akan dibawa susah atau dibawa mudah, itu kembali ke perasaan n pikiran masing2,, coz sebenarnya kebahagian maupun penderitaan itu terletak pada bagaimana mengkondisikan pikiran..

6. Hukum Karma.Apa yang kita tanam, itu yang kita petik, jadi tidak ada hubungan nya dengan orang lain, termasuk keluarga terdekat..
Menghadapi permasalahan yang ada, awal na kita harus menerima apa pun keadaan na, harus lah diterima terlebih dahulu, kemudian mencari sebab sebab nya, dipahami, ditelusuri kemudian mencari jalan keluar na,,
Setiap masalah pasti ada jalan keluar nya tergantung bagaimana menyikapi nya aja..
Menurut saya begitu Bhante,mohon wejangan nya.Terima kasih.

7. Yap bnr..ga ad karma turunan..smua yg qt dapatkan adalah hasil dari perbuatan qt....sabbe satta kammassaka kammadayada kammayoni kammabandhu kammapatisarana yam kammam karissanti kalyanam va papakam va tassa dayada bhavissanti..smua mahluk memiliki karmanya sendiri mewarisi karmanya sendiri lahir dari karmanya sendiri berhubungan dengan karmanya sendiri terlindung oleh karmanya sendiri.apapun karma yg diperbuatnya baik atau buruk itulah yg akan diwarisinya..

8. Namo budaya Bhante, Menurut saya pribadi; Karma adalah "tabungan" kita masing-masing Jadi tidak ada hubungan nya dengan orang tua atau pun yang lain.
Kalau soal persoalan sulit, Menurut saya pribadi Sulit atau tidak hanyalah penilaian dari pikiran kita masing-masing juga Tidak ada yang sulit dan juga tidak ada yang mudah
Tidak ada yang bagus dan juga tidak ada yang jelek Anumodana atas sharingnya Bhante.


9. namo budhaya bhante,semua manusia hidup pasti mempunyai masalah,terlepas dr karma turunan atau karma lampau kita,ttp hendaknya masalah bukan untuk dijadikan beban,tetapi untuk kita jadikan pembelajaran,bahwa kita hidup ini hrs balancing,kadang jika kita lg bahagia kita lupa dgn berdoa&bersyukur,namun jika kita sdg ada masalah tiap hr bahkan tiap jam kita berdoa,bermeditasi...makanya lbh baik kita senantiasa ikhlas&bersyukur...semua itu ada masanya...apa yg kita terima adl hsl dr perbuatan kita sendiri...selamat malem bhante,sabbe satta bhavantu sukhitatta...:)


10. Namo budaya bhante»ini Tiga landasan jasa»menimbun jasa dgn berdana,dgn displin moral,dgn pengembangan batin.mgkn bs menjadikan landasan tuk ke arah yg lbh baik menimbum kamma baek dan kelahiran ulang yg baek..


11. Namo Buddhaya Bhante. Sesuatu yg terjadi sm kita adalah krn hasil dari perbuatan kita d masa lampau atau masa skrang. Apakah itu yg mnyenangkan atau yg myedihkan...Kita mngalami masalah yg sulit jg itu krn perbuatn buruk kita...bkn krn orang lain, temasuk keluarga kita. Kita terlahir d keluarga yg tidak menyenangkan krn kita ada hub karma sejenis, shingga kita terlahir dlm kondisi yg sama. Trima kasih Banthe.


12. Sulit utk mnrma karma buruk jk tdk dgn pngrtian bnar, ksabarn & kbijksnan. Ada yg d sbt karma indvidu, klompok bhkn karma turunan. Namun smua bntuk karma/prbuatn yg ad pd kt d sbbkn olh kt sndri. Mf.


13.Perut tdk akan kenyang karna org laen yg makan...kadang memang sangat sulit menghadapi masalah yg datang...tetapi semua yg terjadi bkn bearti buruk tergantung bagaimana cr kt mengatasinya..kadang kt bs mendapt pelajaran dr segala masalah...seperti sang Buddha slalu berterima kasi pd dewa datta yg berkali2 ingin melukai nya,..anumodana..

14. Didunia ini unk umat budhis tidak ada kata karma keturunan.
Karma tidak mungkin bertukar ke yg laen. Semua yg qt lakuin menimbulkan karma dmn karma tsb dpt berbuah tanpa qt tau.Qt hrs bersyukur apabila karma itu berbuah.
Namo budhaya


15. Namaste Bhante, saya setuju dgn pendapat teman2 sedhamma di atas. Bagi saya pribadi saya anggap semua masalah atau kesenangan tidak ada yg abadi. Saat kita sedih jangan terlalu terlarut....semuanya akan berlalu. Begitupun saat kt senang jg jgn terlalu gembira.....semuanya akan berlalu. Spt yg pernah saya dengar dlm dhammadesana, jk kt sedih atau sakit kt walaupun sakit namun batin tdk menderita 'pain but no suffering'. Saya pernah melihat bbrp org yg menderita kanker menghadapi kematian dgn tenang. Jd mnrt saya jk kt menderita, coba kt liat yg jauh lbh menderita dari kt. Kt mmg mewarisi karma kt sndri, yg bs kt lakukan yach kt menerima dan tdk menderita krnnya. Jg kita cb tuk lbh peduli terhdp org lain yg jauh lbh menderita. Terima kasih, anumodana Bhante.


16. Karma yg kt terima skrg adalah karma masa lalu,karma tdk ada keturunan dr ortu karma masing" sesuai apa yg ditanam itulah buah hasilnya


17. Karma tdk diwariskan..krn sjk kt dilahirkan kt udah membawa karma kt sndr..mknya bgtu bayi trlahir dia menanggis,krn saat itu dia meliat dunia,dia udah meliat pendrtaan yg udah menantinya&hrs menjlni pendrtaan itu krn semua itu adl akibat dr perbuatan nya yg brbuah karma..


18. tumb up buat Yendari chen!YANG- KAMMANG- KARISSANTI -KALYANANG VA PAPAKANG- VA, TASSA- DAYADA- BHAVISSANTI....... Apa pun karma yg diperbuatnya baik atau buruk itulah yg akan diwarisinya.Jadi sdh jelas bahwa karma bukan diturunkan dr ortu, namun diwariskan oleh diri sendiri. sadhu 3X


19. Saya tidak memberi comment apapun. Masih meningkatkan pemahaman Dhamma secara benar. Pandangan benar sangat penting bukan utk menciptakan pikiran, perbuatan, kata2 benar? Sangat bermanfaat membaca diskusi yg Bhante ajukan..


20. namo buddhaya bhante dan salam bahagia buat teman2 smua..kita udh bahas ttg karma kita sendri & tidak ada karma kturunan dri ortu tpi saya mau tanyain ttg pendapat teman semuan dan bhante ttg apa yg bisa kita lakukkan untuk karma ortu kita atau orang yg kita sayangin..misalnya kita melihat org yg kita sayangin dlm kesusahan berarti itu semua krn karma dia sendiri tpi sebagai org yg kita sayangi,apa yg dapat kita lakukan untuk mereka?mohan pendapat dari semua teman2...terima kasih...(


21. Amitofo bhante..^_^
menurut lijing tdk ada karma turunan dr ortu.mgkn hanya ad karma bersama.hukum karma adalah hukum sebab akibat yg pasti.siapa yg berbuat,dia sendiri yg akan mendapatkannya baik/buruk.pada saat mslh/kesusahan dtg trs menerus.kt tdk blh mengeluh,krn it hanya semakin membuat kt menderita.kt bs merubah penderitaan menjd kebahagian.dengan cr kt hrs belajar menerima saat senang maupun susah,kt ttp hrs bersyukur dan hadapi mslh dgn tersenyum..percy smu pasti bs dilewati..
Amitofo


22. Namo Buddhaya.Saya akan menjawab sesuai yang ada di pikiran saya.
Setiap manusia pasti mengalami berbagai macam masalah,baik itu mudah ataupun susah.Masalah yang kita hadapi itu bukan turunan dari Karma kita,tetapi masalah itu selalu datang silih berganti.Maka dalam agama Buddha terdapat kata "Dukkha",yang artinya penderitaan.Jika kita menghadapi masalah yang sulit,itu pasti kita anggap penderitaan.Apalagi kita diputusin oleh pacar kita sendiri.

Cara untuk mengahadapi ini,mungkin ada satu cara saja:
"Hadapilah masalah itu dengan rileks,jangan mengatakan ah,itu masalah yang sulit sekali,sudah tidak ada jalan keluarnya lagi.Padahal ada jalan keluarnya.Tetapi tidak keyakinan dan kesabaran dalam menghadapi suatu hal sehingga masalah itu rumit dan bertumpuk...."Anumodana atas pertanyaannya...


23. YENNI! CINTA KASIH/METTA n Kebijaksanaan.Membantu org kesusahan tanpa kebijaksanan jg salah. Mohon Koreksi Bhante!


24. warsito : betul, betul, betul, seperti cerita berikut ini :
Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, tampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai.

25. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.


26. Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya.
Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal.

27.
Ternyata, di sana tampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.


28. Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan.
Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya.


29. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda.


30. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.


31. Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya.
Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai.


32. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama.


33. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.


34. Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi.


35. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.


36. Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik.


37. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"


38. "Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda.
Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.

Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting.Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai.Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya.

"Lihat Anak Muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan.
Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan ?"
Seketika itu, si pemuda tersadar.
"Terima kasih, Paman. Hari ini saya belajar sesuatu.
*Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. **
*Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang Paman ajarkan."
Pembaca yang budiman, Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orangtua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun.
Tetapi, kalau cara kita salah, sering kali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang.
Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.

Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak.
Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif
bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.
Semoga bisa membantu...Saddhu3x


39. @mary NAMO BUDDHAYA _/\_ ya karma dr org tua ato leluhur thu ga ad karna kita lha pewaris dari karma kita sendiri,, Ga ad yg dpt menggantikan dan menolong kita dlm hal karma buruk kecuali diri sendiri,,utk lebi jelasny coba tnykn kpd BHANTE ^^
terima kasih atas pendapatnya tpi kadang saya juga binggung dlm masalah kehidupan n putus asa..saya senang x dengan adanya tukar pikiran dalam acara diskusi ini..moga bisa bermafaat bagi kita semua..terima kasih yach bhante..amitofo...


40. Namo Buddhaya, klo mnrt sy manusia hdp emg pnh dg masalah. Tp ga semua masalah sebabnya karena karma. Spt klo qt miskin. Liat dulu, knp? Klo malas, jgn salahkan karma. Kasian dong si karma yg ga tau apa2? He he he. Sdgkan karma turunan itu istilah dr ajaran lain, dlm Buddhis mgkn istilahnya jd karma yg berhubungan. Karma jg gak slalu berbuah per individu, walau emg dr cetana per individu. Tp ada jg karma kelompok. Seperti crta Samavati dan 500 org pengikutnya. Spt cerita Nakula mata dan Nakula pita yg terlahr slalu jd suami istri. Di mana Sang Buddha gotama prnh 500x mjd anaknya dlm kehdpn lampau. Krn ada karma yg slg berhubungan.

41. Slamat mlm bhante@ saya ber syukur sampai hr ni bs membc status bhante tiap hr.Pd dasarnya,karma it tdk ada turunan dr orangtua kt atau siapapun.Melainkan dari diri kt sendr,,,.Pikiran,ucpan,baru kt bs melakukan perbuatan,dari perbuatan dari ucpan diri kt sendiri..Itulah karma yg akan kt akan terima dikemudian hr...Jd sebelum melakukan sesuatu mari kt jaga pikiran,ucapan kt dgn hati yg bersih,,,Namo kwan si im po sat.


42. apakah masalah itu bermasalah? selama kita masih bernapas setiap detik setiap menit masalah tiada akan perna ada habisnya tinggal bagaimana kita menghadapinya karena pengalaman hidup muncul dari datangnya masalah (sengsara membawa nikmat)


43. Menurut saya berat ringannya masalah terletak dari pikiran kita, kemelekatan kita. Spt narapidana yg mengasihani Bhikkhu dimana dia merasa mereka lbh bahagia dr para Bhikku yg menjalani hidup penuh disiplin tanpa batas waktu. Bahagia, Sedih, semuanya akan berlalu. Kita selalu merenungi bahwa Aku wajar mengalami sakit, Aku belum mengatasi penyakit, Aku wajar mengalami tua, Aku belum mengatasi usia tua, Aku wajar mengalami kematian, Aku belum mengatasi kematian, Segala milikku yg kucintai dan kusayangi, wajar berubah, wajar terpisah dariku. Aku adalah pewaris karmaku sendiri, lahir dr karmaku sendiri, berhubungan dengan karmaku sendiri, terlindung oleh karmaku sendiri, apapun karma yg kuperbuat, baik atau buruk, itulah yg akan kuwarisi. Mulai saat ini tanamkanlah banyak kebaikan sebanyak2nya. Selalu berharap Semoga semua mahluk berbahagia.. LIFE IS CHOICE. BBU


44. selama kt msh hidup,maka kt tdk akan lepas dr mslh.... mnrt pengalaman saya, sebaiknya jgn mengambil suatu keputusan kalo kt sdg menghadapi sebuah mslh, setiap kejadian yg menimpa kita sudah pasti ada hub dgn karma kt, kalo kt dihadapkan pd mslh yg sulit...tenangkan dulu ht kita, minta pendapat pd org2 yg lbh tua dr kt, pd tokoh agama spt Bhante, kpd sahabat kt, dr situ kt br ptskan jln keluar yg terbaik....walaupun kadang menyakitkan, kt hrs trm sebagai karma buruk yg sedang berbuah...sy bs memberi saran spt ini, krn sy sdh pernah mengalami suatu mslh yg sgt rumit, tp krn mslh itu, sy menjd org yg lbh bijaksana, tidak lobha, dan mengajarkan sy hrs tetap waspada terhdp siapapun...


45. Manusia tdk ada yang sempurna, hapuslah segala kesalahan (Keburukan ), dengan memperbanyak perbuatan baik. " Baik apa yang dinyatakan baik menurut ajaran Agama ( syariah), sementara buruk adalah apa yang dinyatakan buruk oleh syariah."


46. namo buddhaya.bhante klu sya blh komen.kita sLalu mendapat masalah krna Tuhan mau menguji kita.apakah orang yg di uji Tuhan ini sanggup/ga.klu sulit/ga tergantung smua masalahnya itu.klu semua masalah yg terjadi pda kita mungkin dari dri kita di kehidupan masa lalu.bkn dri orang tua.cara menghadapi masalah adalah berdoa,sabar,iklas menghadapi smua masalah&percaya smua masalah pasti ada jalan keluarnya&tetap brusaha menyelesaikan masalah dengan baik2.itu sih menurut sya loh.jangan marah yah.sory.thx.BBU.


47. @yendari:namo buddhaya_/\_.slam kenal.wah kta2anda bagus sekali.smoga anda slalu hidup bahagia.BBU.


48. Namo buddhaya.Didunia ini bgtu byk org yg mendambakn perdamaian,stlh memohon selama ribuan tahun bahkn puluhan ribu tahun, tetapi perdamaian masih blm timbul,malah konflik smkin bertmbh dn smkin rumit,Apa penyebabnya? Sumber dr konflik dimana?Sumber itu berada dlm keluarga,perselisihan suami istri,pertikaian ayah dn anak,konflik antar saudara serta konflik antara murid dn guru,Namun ini jg bkn sumber konflik yg sbnrnya,sumber konflik yg sebenarnya berada dimana?
Sumber dr konflik yg sbnrnya berada dlm diri manusia,yaitu konflik antara "SIFAT SEBENARNYA" dn "KEBIASAAN",ingin menghapuskn konflik hrs mengetahui sumber konflik dn akar konflik berada dimana? Kalau tdk dpt menemukan akarnya dn tdk dpt mencabut ke akar2 nya maka konflik tdk akn disingkirkn dn perdamaian tdk dpt terlaksana.

Buddha mengatakan "Bahwa semua insan pd dasarnya memiliki 'sifat kebuddhaan',kesucian dn kesalehan ssgguhnya adlh sifat kebuddhaan,pd dasarnya sifat setiap org adlh saleh,kalau menjadi tdk saleh,itu krna kebiasaan buruknya,sifat sbnrnya dr kita tlh ternoda olh kebiasaan buruk,tlh trjdi konflik antara kebiasaan buruk dgn sifat asli yg saleh.

Konflik antara mementingkan diri sndiri dn mementing kn org lain,konflik antara nafsu dn moral.Kalau konflik yg ada pd diri sendiri sukar utk diselesaikan,tdk mgkin dpt menyelesaikan konflik org lain.Oleh krna itu bila kita teliti;Justru adlh menghapuskan konflik dlm batin kita utk membina perdamaian dlm khdpn kita.Usahakan agar batin dn emosi kita memperoleh kedamaian,ketenangan, dn kesehatan jasmani.Sakit jasmani justru manifestasi dr konflik batin.
Saddhu 3x.


49. hm, klo menurut saya kita itu mewarisi karma dari diri kita sendiri, bahkan pada saat kebaktian juga ada disebutkan doa yang berbunyi bahwa " semoga semua makhluk hidup terlindungi oleh karmanya sendiri ", lagipula hidup manusia itu kan tidak selalu jelek, ada kalanya menapaki masa" baik, jadi jangan terlalu dipikirkan, karma itu tidak selalu berarti buruk, karma itu kadang juga membantu kita, jadi kalau mau kehidupan lebih baik, tanamlah bibit karma baik sebanyak-banyaknya, karena kita juga yang akan menerima hasil dari karma itu, :) klo ada salah" kata mohon dimaafkan, juga mohon masukannya Bhante, Namaste, semoga semua makhluk berbahagia,
_/l\_ sadhu sadhu sadhu :))



50. Dgn mengharapkan hadiah imbalan,kita tdk hanya melewati kebahagia,bahkan sering sekali kita akan mengalami kekecewaan.

51. Mungking kita dasarnya org baik sehingga tdk
melukai siapapun,akan tetapi masih saja disalahkan meskipun
telah berbuat baik. Kemudian kita bertanyak-tanyak jika kebaikan
menghasilkan kebaikan dan kejahatan menghasilkan kejahatan.
Mengapa kita harus menderita jika kita tdk melakukan kesalahan.Mengapa kita harus
mengalami begitu banyak kesulitan,hambatan,dan
masih disalah org lain meskipun kita telah melakukan kebajikan.

Jawabannya? Kita melakukan beberapa kebajikan,mungkin secara
tdk sadar melawan banyak kekuatan jahat dialam semesta ini,
kekuatan kejahatan secara alamai menghambat kebajikan.Mungkin kita
sedang menghadapi kekuatan kejahatan kita di masa lalu yg berbuah di
masa sekarang.Dgn meneruskan berbuat kebajikan dlm pengertian sebenarnya kita sendirilah yg menciptakan kekecewaan tersbut,dan hanya kita sendirilah yg
dpt mengatasinya dgn menyadari keadaan sesunggunya tetang
kehidupan duniawi.SALAM KASIH.


52. saya jg pernah berfifkir seperti itu,,, saya jg masih bingung bener ga sich ad krma dari orang tua yg diturunin k kita??
Tp saya pernah mendapat jawaban dr salah satu penceramah kalau tidak ada karma turunan dr orang tua.

Kesimpulan:

Mari kita menjaga pikiran, ucapan dan perbuatan agar jangan sampai terjerumus ke jahat yang akan membawa penderitaan.
semoga uraian singkat ini berguna bagi anda semua yang gemar membahas Dharma, hingga memperoleh kebahagiaan.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup bahagia.
Ven Sudhammacaro.
Penyusun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “