ALAM SEMENTARA SETELAH KEMATIAN TIBA (BARDO THODOL-BAHASA TIBETAN) SERIE KE 6..
[Foto2 cuma Ilustrasi Penderitaan Lahir di Alam Manusia]
Buddha Pesan: Renungan Kematian sangat berguna utk kita agar selalu sadar terhadap prilaku kita, pikiran, ucapan dan niat kita dg Baik, benar, dan terpuji..Sadhu 3X..
Catatan: Kelahiran-Kematian sering dianggap sederhana Tapi Faktanya RUMIT sekali. Alasan inilah Bhante Menyampaikan Artikel2 Kaitan itu utk di Mengerti-di Pahami-di Renungkan dg Baik & Benar..setidaknya demi Tambah Pengetahuan & Wawasan lbh Luas.. Sadhu 3X..
7. TUMIMBAL LAHIR.
Cerita
berthemakan ‘Tumimbal lahir’ banyak kita jumpai diberbagai naskah klasik baik
di Negara
Barat
terlebih ladi di Negara Timur, termasuk
di Pulau Jawa.
Ada
beberapa kepercayaan bahwa seseorang berada di alam gaib selama 3500 tahun, yaitu Alam
Bardo; baru kemudian dilahirkan di
dunia sebagai makhluk manusia. Sebagai
contoh di antaranya: di dalam kitab Rig Veda (Mandala x, Sukta 135 ) di situ dapat dibaca, Sayana pergi menemui Dewa kemati-
An, Dewa Yama di Yamaloka, dan ia dilahirkan kembali
kedunia sebagai Nachiketa, dari
Taitiriya.
Juga
di dalam naskah Jawa klasik, ’Kunjarakarna’ dituliskan: Dewa Yaksha
Kunjaraakarna atas perin-
Tah Dewa Wairocana, pergi meninjau ke kerajaaan
Dewa Yama untuk memeriksa persiapan apa yang sedang di kerjakan bagi
arwah-arwah dari para makhluk yang telah banyak berbuat kejahatan sewaktu
Hidup
di dunia. Apakah
para arwah itu akan dibawa ke tempat hukuman yang sesuai dengan bobot
kejahatannya ataukah akan dibawa kealam hewan, diturunkan ke dunia sebagai hewan-hewan sesuai berat
hukumannya. Ataukah
diturunkan di Alam Dewata, atau di turunkan sebagai
umat manusia tanpa Cacat
apapun?
Akhirnya
Purnawijaya oleh Dewa yaksha dikirimkan ke dunia sebagai seorang Manusia yang
penuh bhakti dan berkah. Demikianlah
isi versi pulau jawa dari abad ke XIV Masehi, tentang masalah Alam dan
Tumimbal
lahir. Lepasakanlah
semua rasa keterikatan kebendaan; pancarkan rasa kasih sayang semesta
Yang tidak mengikat. Shespa akan melihat suatu
pemandangan kehidupan, misalnya; Ladang dengan penuh hewan
sedang merumput, jangan
terpesona oleh pemandangan itu, nanti
Shespa dapat terjebak Masuk
kealam itu; dapat
menjelma sebagai binatang.Kemudian Shespa melihat pemandangan lain,suatu
kesibukan kemewahan seperti took-toko dengan segala keperluannya dan serba
memikat; jangan
terpikatolehnya, nanti
dapat memasuki alam penuh keserakahan, jangan-jangan dapat menjelmasebagai Seekor tikus yang rakus akan
barang/makanan.
Kemudian
Shespa akan melihat kehidupan yang tenang dan damai; kemudian Shespa melihat
orang yang sedang bersenggama,dengan suasana penuh kedamaian,masukilah mereka, dan nanti Shespa akan
berdiam diperut wanita tersebut untuk menanti dilahirkan ke dunia.
Mengapa
seseorang yang bertindak jahat, biasanya
lama hidup di dunia?
Memang
demikianlah sering kita lihat; sebab
bila nanti kelak tiba saatnya ia akan kealam Bardo, ia akan tinggal di Neraka
Awici dalam jangka waktu ukuran dunia yang cukup lama, dapat sampai ribuan tahun
lamanya.
Empat
macam cara kelahiran, yaitu:
1.
Lahir
lewat telur; (Hewan unggas)
2.
Lahir
lewat kandungan ; (Manusia dan hewan menyusui)
3.
Lahir
lewat kelembaban dan suhu udara (Dunia tumbuhan dan spora)
4.
Lahir
lewat secara luar biasa; lahir dengan sendirinya, (Swayambhu).
Dalam
Hindu Dharma di kenal adanya Empat cara kelahiran yaitu:
1. Swedaja (lahir kewat
kelembaban)
2. Andaja (lahir lewat telur)
3.
Jaraynja (lahir lewat kandungan)
4.
Udbhyja (vegetasi/dunia tumbuhan), atau sel rendah; dengan cara memperbanyak diri (Amuba).
Wipaka
karma akan mengarahkan Shespa, dengan cara apakah ia akan bertumimbal lahir.
Bilamana
ia akan lahir sebagai makhluk duni, misalnya sebagai seorangmanusia, satukan dirimu
Dengan
pandangan yang Shespa lihat, yaitu
sepasang pria-wanita yang sedang bersenggama; Shespa yang memasuki kandungan sewaktu sedang terjadi
tindak senggama itulah unsur Gandhaba, yaitu benih
Kehidupan
Purusha yang sedang menanti akan memasuki.
Peran
Kesadaran.
Kesadaran
memegang peran terpenting dalam tumimbal lahir kembali. Kesadaran, dalam Bhs Tibetan:
Nam-shes, (baca;Nam-she/Wyanana
skhanda)sangat menentukan peranannya. Ia sangat luar biasa (Abhijna), laksana Indra ke enam di
alam Bardo dan Indra ini hanya di miliki oleh para Ariyawan.
Mereka
yang memiliki abhijna ini memiliki daya ingatan/dranpa (baca: tanpa), smiriti yang kuat.
Salah
satu kegunaandaripada berlatih Samadhi, ialah untuk menajamkan kesadaran; bagi mereka yang
Yang
memiliki abhijna ini, dengan
mudah dapat memilih alam mana yang akan Shespa masuki.
Bilamana
Shespa melihat suatu pemandangan alam kehidupan yang penuh dengan bangunan yang
Sahdu
tentram dengan bangunan yang terdiri dari batu pualam,itulah Alam Dewata; oleh agama lain, di-Sebutkan sebagai Surga;
yang mirip dengan pengertian Dewata Loka; Alam Dewata juga masih terkena
Karma. Sedangkan Nirwana bukanlah
Alam kehidupan yang masih terkena arus hukum ketidakkekalan.
Nirwana
di luar hukum kekekalan atau tidak kekekalan. Dengan bekal kesadaran yang sempurna, Shespa
Tidak
akan banyak mengalami hal-hal yang meresahkan.
Setelah
Shespa mendapatkan tempat untuk bertumimbal lahir,maka berakhirlah ia di alam
Bardo, di Alam Sidpa, dan ini berlangsung mulai
dari saat nafas terakhir, adalah
49 hari lamanya.
Selama
Shespa berada di Alam Chonyid, Tiga
Dewa Utama, yaitu:
Heruka, Hayagriwa dan Wajrapani,
Suka
datang kea lam ini untuk menolong para Shespa yang sedang bergulat dengan karma
Wipakanya,
Terutama
akusala karma Wipaka, Para
Ariyawan ini membantu ikut membersihkan kotoran-kotoran itu.
Dalam
kehidupan dunia, salah satu cara guna membersihkan kotoran tersebut ialah
dengan jalan Yoga Tantra, yang
di rintis oleh Maha Acarya Asanga, atas nasehat dan bimbingan dari Bodhisattwa Maitreya
sendiri, maka
ia membentuk ajaran Yoga carya.
Ajaran
Tantra (Gyud, baca:
gyud) menitik beratkan pada proses mempercepat timbulnya serta sempurnanya
‘Kesadaran’.
PENULIS: BHANTE SUDHAMMACARO.
NEST ON.. SABAR YAH..
Komentar