ALAM SEMENTARA SETELAH KEMATIAN TIBA (BARDO THODOL-BAHASA TIBETAN) SERIE KE 3.. Buddha Pesan: Renungan Kematian sangat berguna utk kita agar selalu sadar terhadap prilaku kita, pikiran, ucapan dan niat kita dg Baik, benar, dan terpuji..Sadhu 3X..

 








4. CHIKHAI BARDO.


Seorang penderita sedang terbaring diatas pembaringan menantikan kematian tiba. Pada saat antara sadar tidak sadar, disinilah si penderita sedang berada di alam Chikhai atau Chikhai Bardo; sampai benar-benar nafas terakhir terhembus keluar. Sejak si Penderita dalam keadaan tidak sadar, kesadaran dasarnya berkurang, kesadaran obyek (Chaitanya vinnana, atau vinnana Chaitanya/mam-shes (baca; nam she ).


Saat terlepasnya alam kesadaran dari alam dunia ke alam astral ini merupakan saat yang kritis sekali; bagi mereka yang awam terhadap pelajaran budi luhur, atau ajaran Agama, pelepasan ini sangat sangat sulit sekali; sebaliknya bagi mereka yang telah belajar ber-samadhi atau telah menekuni pelajaran agama/budi luhur, pelepasan ini berjalan dengan cepat dan tenang.


          Alam Chikhai disebut juga sebagai ‘Alam Perkenalan’. Semuanya serba asing; Jenasah terbaring diam membeku.


           Tutuplah jenasah tersebut dengan kain putih, jangan disentuh diamkan selama delapan jam .


Sebaiknya ada seorang Pendeta sebagai pemandu Arwah, duduk di sebelah kepala jenasah; bermeditasi atau berdoa dengan mengarahkan arwah kealam Chikhai; berbicaralah dengan bahasa batin, bahwa Almarhum telah meninggalkan badan jasmaninya. tinggalkanlah dengan tenang dan rela! 


Pendeta yang bertindak sebagai pemandu, disebut Phobo (Baca; Bo’o) dalam bahasa Tibetan.


           Miringkan badan jenasah dengan lengan kanan sebagai alas badan. Sikap tersebut disebut Singa tidur. Kemudian tekanlah urat nadi leher kanan kiri dengan perlahan tetapi keras.


Tindakan ini dimaksudkan agar vital Force (Tenaga Hayati/Prana) tidak akan kembali lagi ke jasmaninya, ke jalur tengah susunan tulang belakang, yang disebut dhutih. Tekanlah ke bawah, dengan demikian, Prana akan mengalir ke bawah Cakra hati, kemudian ke atas kedalam Cakra kepala dan keluar lewat sebuah titik di ubun-ubun dan lewat lobang-lobang yang Sembilan buah banyaknya itu.


               Saat keluarnya Prana, dapat berlangsung dengan cepat (pada orang-orang suci); dapat pula berlangsung berhari-hari (pada orang-orang awam dan mengabdi pada kebendaan).


                Kematian adalah peristiwa keluarnya Chaitanya; sedang kelahiran adalah peristiwa masuknya chaitanya.


                Masalah kematian, Sang Buddha bersabda dalam Devaduta vegga Anguttara Nikaya, Majjhima-Nikaya, Sutta Pitaka.


                 Sekarang Almarhum berbadan rokhani, kita sebut selanjutnya dengan Shespa saja.


Setelah Chaitanya lepas, Shespa berada dengan tingkat kesadarannya yang sebenarnya. 


Artinya, Shespa benar-benar berada dalam tingkat kesadaran yang dibina, dibawa, ditabung selama hidup di dunia, sekarang mulai dalam perhitungnnya.


                Misalnya kalau orang itu semasa di kehidupan dunia sangat mendambakan kehidupan duniawi, kekejaman, kebendaan, maka tingkat kesadarannya sangatlah rendah; sedang mereka yang mengerti makna kehidupan dan sangat berhati-hati dalam melaksanakan hidupnya, serta selalu berhati penuh kasih sayang, Ia memiliki kesadaran yang cukup /baik.


               Tingkat kesadaran (Shes-rig,baca;she-rig) dalam keadaan sebenarnya (Chos-nyid kun-tu-bzang-po,baca; cho-nyid –tu-zang-po). Sangat menentukan bagi perjalanan Shespa di alam Bardo Thodol ini.


Badan Jasmani. Shespa mengalami berbagai hal baru, yang belum pernah dialami sebelumnya; sedang badan jasmani mengalami proses pembusukan dan Kehancuran.  


            Unsur air akan keluar lewat Sembilan lubang jasmani; disusul oleh unsur tanah (otot, daging sudah mulai membengkak), disusul oleh unsur Api yaitu dengan keluarnya gas-gas; bau tidak sedap keluar; kemudian unsur terakhir; udara, yang ditandai dengan mengeringnya badan jasmani atau tinggal tulang belulang saja. 


Semua peristiwa ini berlangsung selama  49 hari.


Makna 49 hariadalah; 7x 7; Tujuh alam seperti tersebut diatas. Lambang angka 7(tujuh) ini sering dilambangkan dengan adanya tujuh kepala pada seekor Raja Naga yang melindungi Sang Buddha di waktu mengajarkan Dharma di Surga Loka; juga pada kepala Maha Acarya Nagarjuna yang dihiasi dengan tujuh ekor ular.


Badan Rokhani-Setelah badan jasmani terpisah, tinggallah Shespa atau ‘Badan Pikiran’ yang meneruskan perjalanan selanjutnya.


              Shespa melihat para handai taulan mengerumuni badan jasmani; Shespa memanggil nama-nama para handai taulan kerabat, tetapi tidak seorangpun yang menyahut, dan bahkan kelihatan para handai taulan tadi makin menjauh, akhirnya lenyap dari pandangan shespa. 


Disinilah shespa mulai menyadari bahwasanya dirinya telah terpisah, telah berada di luar lingkungan tersebut.


               Badan rokhani terdiri dari lima unsur atau Panca skhandha, yaitu;


Unsur  Rupa  ( Rupa – Skhandha );

Unsur  Perasaan ( Wedana – Skhandha );

Unsur  Penghayatan ( Sannya – Skhandha );

Unsur  Rangsang indriawi ( Sankhara – Skhandha ); dan

Unsur  Kesadaran ( Vinnana – Skhandha )


Seperti telah diutarakan di atas, Badan Rokhani berada dalam keadaan sebenarnya. 

                Di Alam Chikhai, Shespa berada dalam keadaan utuh, artinya, bilamana sewaktu masih di dunia ia berada dalam cacat tubuh jasamani, seperti timpang, buta, gila; maka di alam ini ia berada dalam keadaan lengkap, tidak cacat lagi.   

      

                 Keadaan akhir dari Almarhum sebelum meningggal, sangat mempengaruhi peerjalanan/suasana di alam chikhai maupun alam Chonyid; oleh karena itu, usahakan, si Pendeerita meninggal dalam suasana tenang. 


                  Mendadak Shespa melihat kilat cahaya yang berwarna Perak Kemilau; semua shespa akan mengalami hal ini, sinar ini disebut ‘Sinar Dharma Kaya’; bilamana bobot kesadaaran shespa yang bersangkutan tinggi, Ia akan melihat jelas sinar tersebut dan memberikan kesan, tentram; sebaliknya kalau Shespa yang bersangkutan bobot kesadarannya rendah, ia melihat sinar tersebut samar-samar dan timbul rasa cemas dan takut.


                  Bilamana Shespa telah melihat kesan sinar, berarti  ia telah meninggalkan  dunia dengan sempurna. 


Dan selanjutnya ia berada di alam tahap kedua yaitu Alan Chonyit, atau Alam Karmis.


SABAR YAH.. MATERI MULAI BERAT MESTI PELAN2.. NEXT ON...






Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “