MANFAAT Ber-SYUKUR (ber-Terimakasih)…
Mengapa aku harus selalu ber-Syukur
(ber-Terimakasih)…?
Sepertinya tidak perlu merasa ber-Syukur
(ber-Terimakasih), karena berkah yang kuterima adalah buah dari karma baikku
sendiri.
Namun ber-Syukur (ber-Terimakasih) ternyata
membawa kebaikan bagi semua. Ber-Syukur (ber-Terimakasih) Itu membuatku
menghargai kebaikan orang lain. Ber-Syukur (ber-Terimakasih) Itu membuat orang
lain merasa dihargai dan termotivasi untuk berbuat lebih banyak kebaikan. Ber-Syukur
(ber-Terimakasih) Itu membuat orang tidak meremehkan, sekalipun itu adalah
karma baikmu sendiri, kebaikan yang menghasilkan kebaikan pula. Ber-Syukur
(ber-Terimakasih) Itu membuat kebaikan menjadi istimewa, bagaikan permata
pusaka. Ber-Syukur (ber-Terimakasih) Itu melestarikan kebaikan di dunia.
Semakin anda merasa ber-Syukur
(ber-Terimakasih), semakin terberkahilah hidup anda. Bayangkan merasa ber-Syukur
(ber-Terimakasih) bahkan kepada udara, matahari dan angin, kesayangan anda,
teman2 dan tetangga, kucing dan anjing....karena mereka telah membuat kita
hidup terlayani, terbantu, dan akhirnya bebas, lepas, damai di batin, serta
bahagia sekali…
Sebaliknya bila hidup anda tanpa rasa ber-syukur
(ber-terimakasih), anda bagaikan berada dalam sebuah hukuman..... menjadikan
hidup anda sengsara tanpa berkah. Tatkala kita ber-Syukur (ber-Terimakasih)
atas berkah yang kita terima, maka mampu ber-Syukur (ber-Terimakasih) merupakan
berkah juga.
Karena itu, ber-Syukur (ber-Terimakasih) merupakan
kemampuan untuk menghargai kebaikan, merasa benar, merasakan kebaikan, mau
membalas kebaikan, mau menumbuhkan kebaikan ke dalam dunia yang langka dari itu
semua.
Marilah kita ber-Syukur (ber-Terimakasih)
kepada semua makhluk, kepada para Gurur Dharma yang sudah cerah, karena
mengajarkan Dharma kepada kita; kepada yang belum cerah, karena membuat kita
berkesempatan untuk mempraktekkan Dharma.
Sumber: "Cerah Setiap Hari " - Shen
Shian - penerjemah: Edij.
Penyelaras: Orang Jadul...biasa lah tau kan…
Komentar