Renungan dari seorang Indigo... (oleh Umat yg baik hati).
Saya mengenal Cilla, pemudi berusia akhir dua puluh tahun,yang mungkin adalah salah seorang pribadi indigo(saya tidak tahu pasti). Hasil foto aura Cilla tidak menunjukkan kalau Cilla diselimuti dengan aura berwarna nila melainkan warna biru. Tetapi dari banyak artikel yang saya baca, karakter Cilla sangat mirip dengan karakter manusia indigo.
Cerita-cerita Cilla juga menunjukkan kemampuan kemampuan yang “normal” dimiliki oleh seorang indigo dewasa. Cilla memiliki banyak cerita nyeleneh (alias cerita aneh) yang menarik untuk saya eksplorasi dan renungi.Sebelum saya berbagi cerita tentang Cilla, berikut saya sarikan terlebih dahulu hasil googling saya mengenai topik manusia indigo.
Indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak-anak yang dianggap memiliki kekhususan, tidak biasa, serta kemampuan supranatural. Ide ini didasarkan pada New Age konsep yang dikembangkan pada tahun 1970an oleh Nancy Ann Tappe . Secara harfiah, berasal dari bahasa spanyol, indigo adalah nama warna antara biru dan ungu, yang kerap pula disebut nila.
Kehadiran individu indigo diyakini sejak manusia pertama muncul. Dimasa kehidupan pra sejarah, manusia menggunakan seluruh kemampuan fisiknya, dengan mengoptimalkan seluruh anggota tubuhnya untuk menaklukkan kerasnya alam. Manusia pra sejarah terutama mengembangkan kemampuan panca indera (mata, telinga, hidung, lidah dan kulit) yang secara alami dibutuhkan.
Pribadi indigo Mempunyai instuisi, Feeling, dan perasaannya sangat kuat. Bisa menilai tabiat dan perilaku seseorang. Mereka pintar walaupun tidak selalu berada di tingkatan paling atas. Kreatif dan sangat menikmati menciptakan sesuatu. Selalu ingin tahu kenapa. Punya hasrat yang membara untuk merubah dunia, tapi kesulitan menemukan jalurnya.
Biasanya mereka introvek (menyembunyikan perasaan), merasa tidak ada orang di dunia ini yang dapat memahami mereka. Mempunyai kesadaran akan dimensi lain. Memiliki keinginan yang kuat, berdedikasi dengan melakukan apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua. Memiliki visi misi serta cita-cita yang kuat. Mempunyai tahap kesadaran dan kebersamaan yang melebihi pengalamannya. Secara emosi, mereka dengan mudahnya bereaksi sehingga tidak jarang mereka memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi atau bahkan stress.
Secara seksual sangat ekspresif atau malah menolak seksualitas agar bisa mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Mencari arti hidup mereka dan mengerti tentang dunia, mereka bisa mencarinya dengan melalui agama, buku dll. Ciri-ciri lain yang mudah dikenali adalah punya kemampuan spiritual tinggi. Kebanyakan mereka akan memberontak bila orang tua membatasi pencarian spiritualnya.
Cilla lahir sebagai anak sulung dari empat bersaudara yang semuanya berjenis kalamin perempuan. Terlahir dengan kondisi jantung PDA dimana darah bersih mengalir ke darah kotor, tidak mengalir ke jalur yang semestinya. Sejak kanak-kanak, Cilla tidak mengenal agama ataupun hal-hal yang berbau spiritual. Cilla kecil hanya mengenal altar sembahyang tradisi dengan rupang-rupang dewa. Sampai beranjak dewasa pun Cilla sangat jarang pai-pai pagi dan sore.
”Kata mama, dulu waktu aku kecil, aku suka bilang kalo gambar dewa di kalender itu lagi dateng, lagi diluar, di jendela”. ujar Cilla suatu hari. Cilla tidak ingat moment tersebut. Moment yang sering dirasakannya adalah pergerakan bumi yang berputar” dulu waktu masih kecil, mungkin SD, waktu malam berbaring di kasur mau tidur, aku suka merasa ranjang aku bergerak naik pelan-pelan, rasanya seperti bergerak mengikuti bumi yang selalu berputar terus kalau melihat bayangan sekelebatan sih sudah biasa banget”. ceritanya. Moment pencarian spiritual berawal pada masa remaja, saat duduk di bangku kelas satu SMU. Saat itu Cilla merasa sebagian dari dirinya terasa begitu kosong,terasa tidak seimbang bila hidupnya tidak terisi dengan kegiatan spiritual keagamaan. Karena berada dilingkungan sekolah kristen unggulan, maka Cilla mulai mengikuti ajakan teman sekelasnya untuk beribadah ke gereja.
Kelas dua SMA, Cilla berhenti ke gereja, dia sudah tidak sekelas sehingga tidak akrab lagi dengan teman yang dulu mengajak Cilla ke gereja. Relung-relung kosong di dalam hatinya kembali menjerit. Sibuk berorganisasi di OSIS, penuh jadwal latihan ekstra kulikuler bola voli, sibuk menggagas dan memimpin pesta olahraga yang hampir tidak pernah diadakan senior-seniornya di sekolah tidak meredam jeritan dari relung hatinya. Cilla selalu menanti agresifitas aktifis gereja di sekolahnya untuk mengajaknya kembali beribadah. (Waktu pribadi indigo merasa diri mereka seimbang, mereka akan menjadi kuat, sehat, dan individu yang bahagia).
Sampai di kelas tiga SMU kesempatan itu datang.Selama 4tahun lebih Cilla aktif di gereja yang letaknya dekat dengan rumahnya itu. Sekaligus juga selama kurang lebih 4tahun Cilla menjalin hubungan dengan pemuda yang sama-sama aktifis di gereja tersebut.Cilla curhat kepada saya kalau akhirnya dia memutuskan hubungan dengan pacarnya kerena lama-lama rasa tertarik itu hilang, bukan jenuh, tetapi Cilla lebih menempatkan posisi pacarnya lebih sebagai sahabat atau saudara.
Ini menjadi salah satu pengalaman yang membawa Cilla pada cita-cita luhurnya menjadi anggota Sanggha suatu hari nanti, agar bisa benar-benar melatih diri dan berpartisipasi penuh dalam pengembangan Buddha Dharma.( Pribadi indigo memiliki kesadaran lebih tinggi daripada kebanyakan orang mengenai siapa diri mereka dan tujuan hidup mereka.kesadaran yang dimaksud bisa berarti kesadaran spiritual).
Kembali Cilla jalani hari-harinya tanpa ada bersinggungan dengan kegiatan spiritual. Sampai suatu ketika, benar-benar Cilla merasakan panggilan spiritual (dengan cara yang aneh, tak lazim pastinya). Panggilan pertama datang dari intuisi. Fangsen, fangsen, dan fangsen.Terus menerus kepingin fangsen ikan mas. Tantenya mengajak Cilla dan mamanya ke paranormal untuk berkonsultasi.
Paranormal menyarankan untuk membeli ikan kemudian pergi ke vihara terdekat untuk meminta bantuan seorang bhiksu untuk melakukan ritual pembacaan doa untuk fangsen. Memang Cilla bodoh serta mamanya yang menemani juga tidak mengerti dan tidak berpengalaman, karena belum pernah ke vihara, belum pernah bertemu bhiksu, bukannya beranjali, Cilla mengusungkan tangan kepada bhiksu tersebut untuk berjabat tangan.
Bhiksu tersebut juga berujar kalau kemampuan Cilla melihat mahluk halus mungkin berasal dari masa kehidupan lampaunya yang pernah melatih diri.”aku pulang sambil mikir, suhu itu tadi ngomong apaan yah, aku gak ngerti,melatih diri itu apaan yah!”.kata Cilla. Ternyata pengalamannya tidak berhenti sampai disitu, pengalaman yang semakin ekstrem dan aneh silih berganti menghampirinya.
Visualisasi seorang kakek tua berjanggut duduk disebuah kursi dengan memegang sebuah tongkat sering muncul. Perwujudan yang mirip dengan visualisasinya Cilla temukan pada sebuah rupang di toko alat-alat sembahyang, saat Cilla menemani mamanya berbelanja. Saat itu Cilla diberi tahu, siapa sebutan dewa yang dibayangkannya.
Berikutnya, saat kembali menemani mamanya berbelanja kebutuhan sembahyang leluhur di bulan ceng beng, Cilla menemukan buku liam keng kecil dengan cover dewa yang sama persis dengan visualisasinya, dengan nama lengkap dewa tersebut. Kemudian, suatu hari saat melintasi jalan raya yang biasa dilaluinya menuju tempat usahanya, Cilla dan mamanya melihat palang vihara yang namanya memakai nama dewa tersebut.
Akhirnya setiap tanggal uposatha, Cila menyempatkan diri sembahyang di klenteng di vihara tersebut. Setelah beberapa kali sembahyang,pegawai di vihara tersebut memberitahu kalau kebaktian diadakan pada malam hari. Cilla merespon “Oh, agama Buddha itu ada kebaktian juga yah, kayak kristen!”. Mulailah Cilla dan Mama kebaktian di vihara tersebut.
Visualisasi yang lebih ekstrem muncul dari langit.Suatu hari gumpalan-gumpalan awan membentuk gambaran peta indonesia,australia, dll. Peta tersebut adalah peta bencana alam yang disebabkan oleh air dan angin. Ditengah-tengah peta Indonesia tersebut terbentuk gambaran seorang dewa. Cilla hanya mengenal Dewa Kwan Kong dan Dewi Kwan Im, gambaran dewa yang muncul di awan tersebut belum pernah dilihatnya. Mamanya, yang juga turut melihat gambaran tersebut tidak mengenali siapa gerangan dewa tersebut. Belakangan baru diketahui, gambaran yang terlihat adalah gambaran Boddhisatta Ksitigarbha.
Pribadi indigo kebanyakan bisa melihat sesuatu yang belum terjadi atau masa lalu. Bisa pula melihat makhluk atau materi-materi halus yang tidak tertangkap oleh indra penglihatan biasa. Kemampuan spiritual semacam itu masuk dalam wilayah ESP (extra-sensoryperception) alias indra keenam. Kemampuan ESP bisa menjelajah ruang dan waktu. Ketika tubuh pribadi indigo berada di suatu tempat, pada saat bersamaan, ia tahu apa yang terjadi di lokasi lain. Itulah yang disebut kemampuan menjelajah ruang. Ketika dia bicara sekarang, tentang suatu peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, ini yang disebut menjelajah waktu
Cilla sering merasa terbeban dengan kemampuannya. Memang seharusnya Cilla bersikap tenang seimbang, namun hasil karma dan pada prakteknya sangat sulit menjaga kondisi batin untuk seimbang. Sulit menyetel mata melihat hanya melihat, telinga mendengar hanya mendengar tanpa larut terbawa perasaan dan pikiran. Menjadi indigo tidaklah mudah, banyak artikel menulis serta orang-orang berkata hal itu merupakan suatu tugas yang harus dijalankan.
Kalau bisa, Cilla memilih untuk menghilangkan segala kemampuannya, tetapi ini adalah bagian dari hasil karma yang berbuah (vipaka), yang harus dia sikapi secara bijaksana agar hasil tersebut (vipaka) yang kemudian menjadi sebab baru menghasilkan akibat yang baik dalam proses bergulirnya karma selanjutnya. Ada paranormal berkata kalau Cilla itu bagaikan adonan kue yang sudah siap, hanya tinggal di panggang.
Dengan kata lain,sudah siap praktek sebagai paranormal. Tetapi hati kecil Cilla mengetahui dengan pasti,bukan itu cara penyelesaiannya. Mulai lah Cilla rajin mengikuti kebaktian,mendengarkan ceramah Dharma, membaca buku-buku Dharma, mengikuti latihan meditasi. Benar-benar mencari dan mempelajari Dharma ajaran Guru Buddha.
Banyak anak-anak dengan kebutuhan khusus menerima pembinaan yang salah dan tidak sesuai. Alih-alih menjadi seorang paranormal, sebetulnya kemampuan mereka dapat lebih diarahkan pada hal-hal yang jauh lebih positif. Kadang-kadang diwaktu malam, Cilla dibangunkan oleh mahluk-mahluk yang tak kasat mata. Banyak terlihat mahluk-mahluk alam bawah, asura atau jin menyeramkan yang tinggi hitam berbulu, peta yang berwujud seperti pengemis yang kelaparan. Ada satu pengalaman aneh berhubungan dengan mahluk peta.
Menurut Cilla, saat peta itu datang membangunkannya, Cilla mengucap semoga semua mahluk berbahagia, tetapi mahluk itu menggeleng kemudian menjulurkan tangannya. Melalui telepati Cilla mengetahui kalau mahluk itu meminta makanan,mahluk tersebut adalah salah seorang kerabat leluhurnya yang terlahir sebagai peta. Esoknya Cilla pergi ke vihara untuk berdana makan. Tidak tahu pasti pelimpahan jasa kebajikan yang dilakukannya diterima atau tidak, namun peta tersebut tidak pernah muncul lagi.
Disebuah retreat yang diikuti Cilla, lagi-lagi terlihat bayangan seorang bhikku tanpa kepala sedang berjalan. Beberapa kali leluhurnya (yang mungkin terlahir sabagai dewa catu maharajika) membangunkanya malam-malam hanya untuk curhat dengan marah-marah untuk urusan “orang dewasa” yang sama sekali tidak Cilla ketahui sebelumnya.Awalnya Cilla selalu menganggap kalau hal tersebut adalah kebetulan. Semakin Cilla berpikir kalau hal tersebut adalah kebetulan semata maka akan semakin banyak tanda-tanda yang diterimanya. Terlalu banyak kebetulan yang berujung pada kebenaran. Akhirnya Cilla berusaha untuk dapat menerima dan menjalaninya.
Cilla pernah bercerita kalau dia juga bisa membaca sifat dan karakter dengan melihat wajah orang, kemudian bila Cilla betul-betul ingin,dia bisa melihat rahasia terbesar dari orang tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu bukti dan fakta akan muncul dengan sendirinya. Waktu itu Cilla bertemu seorang paruh baya yang pembawaan luarnya sangat sopan, bersahaja, rajin liam keng dan mengetahui teori-teori Dharma tetapi Cilla membaca raut kejam pada air muka orang tersebut. Tidak lama kemudian Cilla mengetahui kalau dulunya orang tersebut sering memukuli istrinya sehingga istrinya membawa semua anak-anaknya pergi meninggalkannya.
Kemampuan ini jarang Cilla praktekkan, karena tidak mau melabel orang lain. Lagipula seperti cerita Cilla diatas, yang mungkin terlihat adalah rahasia kelam di masa lalu. Bisa saja moment tersebut menjadi moment bangkitnya kesadaran dari di dalam diri bapak tersebut untuk dapat merubah diri menjadi orang yang lebih baik. Segala kondisi selalu berubah tanpa ada satu variabel pasti. Perubahan itu sendiri yang menjadi variabel pasti.
Dalam ajaran Guru Buddha, penekanan utama adalah melihat kedalam.
Melihat diri sendiri, memproses diri menjadi pribadi yang lebih baik. Selain menembus keluar, mata Cilla juga dapat menembus kedalam. Dengan mudah Cilla melihat segala kebiasaan, karakter dan sifat-sifat buruknya saat dia bercermin di kaca. Kadang-kadang Cilla tidak sadar kalau perilakunya sangat sombong,tidak sadar kalau dia bertindak seakan-akan dirinya lah yang paling benar, atau Cilla melihat, adanya selubung eksklusifitas yang menyelimuti dirinya. Lain waktu, dia melihat bayangan dirinya yang terlalu larut dalam emosi-emosi negatif, kesedihan, ketakutan dan kecemasan yang berlebihan dalam menanggapi visualisasi tidak menyenangkan yang diterimanya. Pribadi indigo memiliki kelebihan lain yaitu kemampuan memahami dan mengenal diri sendiri (meta-cognition & meta-knowledge).
Ada pengalaman yang sangat mengagetkan Cilla. Ceritanya Cilla berkenalan dan bertemu dengan seseorang untuk sebuah urusan. Sebelumnya mereka belum pernah kenal, Cilla “membaca” perselingkuhan dari wajah pria itu. Kali kedua bertemu, Cilla “membaca” lebih banyak ekspresi sifat dan kharakter dari wajah pria tersebut. Karena penasaran ingin tahu secara cepat, Cilla betul-betul berkeinginan mengetahui rahasia kenalan baru itu,ingin kenalan tersebut menceritakan rahasia tersebut. Cilla terkaget-kaget saat tidak lama kemudian pria tersebut sedikit menceritakan perselingkuhannya.
Pada orang indigo fungsi alat bantu panca indra dikurangi dan sebagai gantinya digunakan pengindraan langsung oleh otak dengan tugas sensor dibantu oleh ujung-ujung syaraf di tepi otak bagian luar. Ujung-ujung syaraf otak ini menangkap secara langsung pancaran gelombang yang mendatanginya dan mengirimkannya menjadi sinyal-sinyal listrik untuk diolah di otak. Dalam melakukan kegiatannya otak menggunakan energi dari tubuh yang kemudian diubah menjadi energi listrik.
Tegangan listrik yang dibutuhkan oleh otak untuk bekerja hanya 1/10 volt. Dengan sinyal-sinyal listrik inilah otak bekerja menerima, mengolah dan menyampaikan informasi. Semua kegiatan otak ini berlangsung di sel-sel yang jumlahnya 1 triliyun, 100 milyar sel aktif dan 900 milyar sel-sel penghubung. Dalam melakukan kegiatannya otak memancarkan gelombang yang disebut gelombang otak.
Gelombang otak ini dibedakan menurut frekuensinya, yaitu Gamma (berfrekuensi 16-100 Hz) Beta (12-19 Hz), Alpa (8-12 Hz), Theta (4-8 Hz), Delta (0,5-4 Hz) dan yang terakhir ditemukan oleh Dr. Jeffrey D. Thompson, D.C., B.F.A, dari Neuroacoustic research, bahwa masih ada gelombang otak dengan frekuensi dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yakni gelombang Epsilon. Semua gelombang tadi merambat di udara dengan kecepatan cahaya sebesar 299.792,46 kilometer per detik.
Gelombang otak inilah yang ditangkap oleh sensor di otak orang Indigo sebagai pembawa informasi dan dipancarkan kembali sebagai bentuk penyampaian informasi atau perintah. Gelombang otak berfrekuensi sangat rendah, sehingga mudah dipantulkan oleh penghalang, seperti partikel debu dan akan tersebar sehingga mudah dikumpulkan. Kebanyakan otak orang Indigo bekerja di gelombang dengan frekuensi sangat rendah (Alpha ke bawah). Kemampuan yang tidak umum dan aneh berikut ini sering dihubung-hubungkan dengan mistik. Padahal kemampuan ini murni kelebihan daya kerja otak dari manusia secara umum, hingga mampu terhubung dengan dimensi yang lebih tinggi.
Pengalaman Cilla membuktikan bahwa selama mahluk hidup masih terus berproses di alam samsara, mahluk tersebut belum terbebas dari jerat Lobha-keserakahan, Dosa-kemarahan dan kebencian, dan Moha-kebodohan batin. Dewa pun masih bisa marah-marah. Banyak orang berpendapat kalau mahluk-mahluk yang menduduki rupang-rupang di klenteng-klenteng bukan lah dewa ataupu dewi,melainkan mahluk-mahluk dari alam rendah seperti azura atau jin.
Namun saya pernah mendengar cerita dari seorang bhiksu yang terpelajar yang kebetulan namanya lumayan terkenal, bahwa mahluk azura pun ada yang mau mempelajari Dharma dan dapat mencapai tingkat kesucian sotapana. Cilla tidak terlalu perduli, visualisasi kakek tua yang dulu mengisi benaknya adalah benar seorang dewa atau azura yang mengambil bentuk sebagai seorang dewa. Cilla benar-benar berterima kasih kepada mahluk itu karena telah mengantar dan membawanya ke depan pintu gerbang Buddha Dharma.
Selanjutnya saya dan Cilla berpikir. Mana yang lebih menyedihkan sebetulnya, mahluk-mahluk yang terlahir di alam-alam rendah seperti asura, peta dll atau manusia yang berkelakuan seperti asura, peta, dan binatang.
Manusia azura yang sering sekali memaki. Berteriak marah-marah, membentak, mengucapkan kata-kata kasar yang tidak sopan kepada suaminya, istrinya,anaknya, bawahannya, bahkan kepada orang lain ditengah jalan hanya karena tidak sabar menunggu lampu lalu lintas. Manusia azura yang hampir setiap saat meledak hanya karena hal-hal mikro,yang setiap waktu menimbulkan peperangan.
Manusia peta yang serakah dan tidak pernah puas. Pedagang-pedagang yang memakai mahluk sebagai alat pesugihan. Pengurus organisasi yang korup,yang menggunakan dana umat untuk kepentingan kantong pribadi. Pejabat-pejabat yang bergelimang kemewahan hasil dari keterampilan tangan di bawah meja. Butik Hermes akan menelepon satu-satu konsumen setianya (yaitu konsumen VIP) bila ada produk baru tiba. Jenis barang, tipe kulit, ukuran dan warna akan dijelaskan secara rinci, bila konsumen VIP no pertama tidak sreg maka konsumen yang berada di bawahnya yang akan dihubungi. Yang saya tahu,sebelum konsumen VIP dihubungi, konsumen prioritas yang isinya adalah istri-istri bapak-bapak pejabat lah yang paling pertama dihubungi.
Cilla sering melihat ekspresi “buaya darat” di banyak pria-pria, bapak-bapak yang notabene telah menikah secara sah. Sekali lagi kami merenung,mana yang lebih menyedihkan, terlahir sebagai binatang atau terlahir sebagai manusia yang kelakuannya tidak jauh berbeda dengan binatang, tidak mau berusaha menahan dorongan nafsu birahi.
Mengenai perenungan dari gambaran Bhikku peta tanpa kepala kami juga sependapat. Memang banyak Sanggha-Sanggha yang memiliki kasus yang sangat menghebohkan di masa sekarang ini. Tetapi kita sebagai umat memiliki pilihan. Mau ikut-ikutan melakukan karma buruk dengan bergabung gosip seru atau membiarkan Sanggha-Sanggha bermasalah tersebut menuai karma buruk hasil perbuatannya sendiri. Setiap perbuatan memiliki potensi karma yang berbeda. Sanggha yang mentalnya bobrokpun tetap sedang melakukan perbuatan baik ketika beliau sedang membabarkan Dharma misalnya.
Menurut kami, lebih baik kita meneliti diri sendiri. Apakah perbuatan ucapan dan pikiran kita sudah sejalan daripada berkomentar “Cuma omong doang” kepada Sanggha yang kurang kharismatik. Biar bagaimana pun, mereka telah ambil peran dalam pengembangan buddha Dharma. Apa yang telah kita lakukan untuk pengembangan buddha Dharma? Apakah kita telah sukses menjadi role model?
Kalau kita mengharapkan dapat berdana di ladang yang subur,kami rasa itu juga berbalik kembali kepada tabungan karma dan parami kita sendiri.Seberapa kuat dorongan karma dan tabungan masa lampau kita untuk bertemu dan berkesempatan menanam di ladang yang subur. Seperti yang telah umum kita ketahui bahwa sangat sulit untuk dapat terlahir menjadi manusia, lebih sulit lagi untuk dapat mendengar serta mempelajari Dharma.
Banyak artikel menulis kalau pribadi indigo berada di dunia untuk merubah dunia, untuk membantu kita hidup dalam keharmonisan dan damai antara yang satu dengan yang lain dan meningkatkan getaran planet. Tetapi jumlah individu indigo sangat sedikit jumlahnya. Kami rasa kita semua bisa menjadi agen-agen perubahan disetiap langkah kita, bila kita benar-benar memaknai perjalanan hidup kita.
Sakya Sila
12122011.
Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Cerita-cerita Cilla juga menunjukkan kemampuan kemampuan yang “normal” dimiliki oleh seorang indigo dewasa. Cilla memiliki banyak cerita nyeleneh (alias cerita aneh) yang menarik untuk saya eksplorasi dan renungi.Sebelum saya berbagi cerita tentang Cilla, berikut saya sarikan terlebih dahulu hasil googling saya mengenai topik manusia indigo.
Indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak-anak yang dianggap memiliki kekhususan, tidak biasa, serta kemampuan supranatural. Ide ini didasarkan pada New Age konsep yang dikembangkan pada tahun 1970an oleh Nancy Ann Tappe . Secara harfiah, berasal dari bahasa spanyol, indigo adalah nama warna antara biru dan ungu, yang kerap pula disebut nila.
Kehadiran individu indigo diyakini sejak manusia pertama muncul. Dimasa kehidupan pra sejarah, manusia menggunakan seluruh kemampuan fisiknya, dengan mengoptimalkan seluruh anggota tubuhnya untuk menaklukkan kerasnya alam. Manusia pra sejarah terutama mengembangkan kemampuan panca indera (mata, telinga, hidung, lidah dan kulit) yang secara alami dibutuhkan.
Pribadi indigo Mempunyai instuisi, Feeling, dan perasaannya sangat kuat. Bisa menilai tabiat dan perilaku seseorang. Mereka pintar walaupun tidak selalu berada di tingkatan paling atas. Kreatif dan sangat menikmati menciptakan sesuatu. Selalu ingin tahu kenapa. Punya hasrat yang membara untuk merubah dunia, tapi kesulitan menemukan jalurnya.
Biasanya mereka introvek (menyembunyikan perasaan), merasa tidak ada orang di dunia ini yang dapat memahami mereka. Mempunyai kesadaran akan dimensi lain. Memiliki keinginan yang kuat, berdedikasi dengan melakukan apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua. Memiliki visi misi serta cita-cita yang kuat. Mempunyai tahap kesadaran dan kebersamaan yang melebihi pengalamannya. Secara emosi, mereka dengan mudahnya bereaksi sehingga tidak jarang mereka memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi atau bahkan stress.
Secara seksual sangat ekspresif atau malah menolak seksualitas agar bisa mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Mencari arti hidup mereka dan mengerti tentang dunia, mereka bisa mencarinya dengan melalui agama, buku dll. Ciri-ciri lain yang mudah dikenali adalah punya kemampuan spiritual tinggi. Kebanyakan mereka akan memberontak bila orang tua membatasi pencarian spiritualnya.
Cilla lahir sebagai anak sulung dari empat bersaudara yang semuanya berjenis kalamin perempuan. Terlahir dengan kondisi jantung PDA dimana darah bersih mengalir ke darah kotor, tidak mengalir ke jalur yang semestinya. Sejak kanak-kanak, Cilla tidak mengenal agama ataupun hal-hal yang berbau spiritual. Cilla kecil hanya mengenal altar sembahyang tradisi dengan rupang-rupang dewa. Sampai beranjak dewasa pun Cilla sangat jarang pai-pai pagi dan sore.
”Kata mama, dulu waktu aku kecil, aku suka bilang kalo gambar dewa di kalender itu lagi dateng, lagi diluar, di jendela”. ujar Cilla suatu hari. Cilla tidak ingat moment tersebut. Moment yang sering dirasakannya adalah pergerakan bumi yang berputar” dulu waktu masih kecil, mungkin SD, waktu malam berbaring di kasur mau tidur, aku suka merasa ranjang aku bergerak naik pelan-pelan, rasanya seperti bergerak mengikuti bumi yang selalu berputar terus kalau melihat bayangan sekelebatan sih sudah biasa banget”. ceritanya. Moment pencarian spiritual berawal pada masa remaja, saat duduk di bangku kelas satu SMU. Saat itu Cilla merasa sebagian dari dirinya terasa begitu kosong,terasa tidak seimbang bila hidupnya tidak terisi dengan kegiatan spiritual keagamaan. Karena berada dilingkungan sekolah kristen unggulan, maka Cilla mulai mengikuti ajakan teman sekelasnya untuk beribadah ke gereja.
Kelas dua SMA, Cilla berhenti ke gereja, dia sudah tidak sekelas sehingga tidak akrab lagi dengan teman yang dulu mengajak Cilla ke gereja. Relung-relung kosong di dalam hatinya kembali menjerit. Sibuk berorganisasi di OSIS, penuh jadwal latihan ekstra kulikuler bola voli, sibuk menggagas dan memimpin pesta olahraga yang hampir tidak pernah diadakan senior-seniornya di sekolah tidak meredam jeritan dari relung hatinya. Cilla selalu menanti agresifitas aktifis gereja di sekolahnya untuk mengajaknya kembali beribadah. (Waktu pribadi indigo merasa diri mereka seimbang, mereka akan menjadi kuat, sehat, dan individu yang bahagia).
Sampai di kelas tiga SMU kesempatan itu datang.Selama 4tahun lebih Cilla aktif di gereja yang letaknya dekat dengan rumahnya itu. Sekaligus juga selama kurang lebih 4tahun Cilla menjalin hubungan dengan pemuda yang sama-sama aktifis di gereja tersebut.Cilla curhat kepada saya kalau akhirnya dia memutuskan hubungan dengan pacarnya kerena lama-lama rasa tertarik itu hilang, bukan jenuh, tetapi Cilla lebih menempatkan posisi pacarnya lebih sebagai sahabat atau saudara.
Ini menjadi salah satu pengalaman yang membawa Cilla pada cita-cita luhurnya menjadi anggota Sanggha suatu hari nanti, agar bisa benar-benar melatih diri dan berpartisipasi penuh dalam pengembangan Buddha Dharma.( Pribadi indigo memiliki kesadaran lebih tinggi daripada kebanyakan orang mengenai siapa diri mereka dan tujuan hidup mereka.kesadaran yang dimaksud bisa berarti kesadaran spiritual).
Kembali Cilla jalani hari-harinya tanpa ada bersinggungan dengan kegiatan spiritual. Sampai suatu ketika, benar-benar Cilla merasakan panggilan spiritual (dengan cara yang aneh, tak lazim pastinya). Panggilan pertama datang dari intuisi. Fangsen, fangsen, dan fangsen.Terus menerus kepingin fangsen ikan mas. Tantenya mengajak Cilla dan mamanya ke paranormal untuk berkonsultasi.
Paranormal menyarankan untuk membeli ikan kemudian pergi ke vihara terdekat untuk meminta bantuan seorang bhiksu untuk melakukan ritual pembacaan doa untuk fangsen. Memang Cilla bodoh serta mamanya yang menemani juga tidak mengerti dan tidak berpengalaman, karena belum pernah ke vihara, belum pernah bertemu bhiksu, bukannya beranjali, Cilla mengusungkan tangan kepada bhiksu tersebut untuk berjabat tangan.
Bhiksu tersebut juga berujar kalau kemampuan Cilla melihat mahluk halus mungkin berasal dari masa kehidupan lampaunya yang pernah melatih diri.”aku pulang sambil mikir, suhu itu tadi ngomong apaan yah, aku gak ngerti,melatih diri itu apaan yah!”.kata Cilla. Ternyata pengalamannya tidak berhenti sampai disitu, pengalaman yang semakin ekstrem dan aneh silih berganti menghampirinya.
Visualisasi seorang kakek tua berjanggut duduk disebuah kursi dengan memegang sebuah tongkat sering muncul. Perwujudan yang mirip dengan visualisasinya Cilla temukan pada sebuah rupang di toko alat-alat sembahyang, saat Cilla menemani mamanya berbelanja. Saat itu Cilla diberi tahu, siapa sebutan dewa yang dibayangkannya.
Berikutnya, saat kembali menemani mamanya berbelanja kebutuhan sembahyang leluhur di bulan ceng beng, Cilla menemukan buku liam keng kecil dengan cover dewa yang sama persis dengan visualisasinya, dengan nama lengkap dewa tersebut. Kemudian, suatu hari saat melintasi jalan raya yang biasa dilaluinya menuju tempat usahanya, Cilla dan mamanya melihat palang vihara yang namanya memakai nama dewa tersebut.
Akhirnya setiap tanggal uposatha, Cila menyempatkan diri sembahyang di klenteng di vihara tersebut. Setelah beberapa kali sembahyang,pegawai di vihara tersebut memberitahu kalau kebaktian diadakan pada malam hari. Cilla merespon “Oh, agama Buddha itu ada kebaktian juga yah, kayak kristen!”. Mulailah Cilla dan Mama kebaktian di vihara tersebut.
Visualisasi yang lebih ekstrem muncul dari langit.Suatu hari gumpalan-gumpalan awan membentuk gambaran peta indonesia,australia, dll. Peta tersebut adalah peta bencana alam yang disebabkan oleh air dan angin. Ditengah-tengah peta Indonesia tersebut terbentuk gambaran seorang dewa. Cilla hanya mengenal Dewa Kwan Kong dan Dewi Kwan Im, gambaran dewa yang muncul di awan tersebut belum pernah dilihatnya. Mamanya, yang juga turut melihat gambaran tersebut tidak mengenali siapa gerangan dewa tersebut. Belakangan baru diketahui, gambaran yang terlihat adalah gambaran Boddhisatta Ksitigarbha.
Pribadi indigo kebanyakan bisa melihat sesuatu yang belum terjadi atau masa lalu. Bisa pula melihat makhluk atau materi-materi halus yang tidak tertangkap oleh indra penglihatan biasa. Kemampuan spiritual semacam itu masuk dalam wilayah ESP (extra-sensoryperception) alias indra keenam. Kemampuan ESP bisa menjelajah ruang dan waktu. Ketika tubuh pribadi indigo berada di suatu tempat, pada saat bersamaan, ia tahu apa yang terjadi di lokasi lain. Itulah yang disebut kemampuan menjelajah ruang. Ketika dia bicara sekarang, tentang suatu peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, ini yang disebut menjelajah waktu
Cilla sering merasa terbeban dengan kemampuannya. Memang seharusnya Cilla bersikap tenang seimbang, namun hasil karma dan pada prakteknya sangat sulit menjaga kondisi batin untuk seimbang. Sulit menyetel mata melihat hanya melihat, telinga mendengar hanya mendengar tanpa larut terbawa perasaan dan pikiran. Menjadi indigo tidaklah mudah, banyak artikel menulis serta orang-orang berkata hal itu merupakan suatu tugas yang harus dijalankan.
Kalau bisa, Cilla memilih untuk menghilangkan segala kemampuannya, tetapi ini adalah bagian dari hasil karma yang berbuah (vipaka), yang harus dia sikapi secara bijaksana agar hasil tersebut (vipaka) yang kemudian menjadi sebab baru menghasilkan akibat yang baik dalam proses bergulirnya karma selanjutnya. Ada paranormal berkata kalau Cilla itu bagaikan adonan kue yang sudah siap, hanya tinggal di panggang.
Dengan kata lain,sudah siap praktek sebagai paranormal. Tetapi hati kecil Cilla mengetahui dengan pasti,bukan itu cara penyelesaiannya. Mulai lah Cilla rajin mengikuti kebaktian,mendengarkan ceramah Dharma, membaca buku-buku Dharma, mengikuti latihan meditasi. Benar-benar mencari dan mempelajari Dharma ajaran Guru Buddha.
Banyak anak-anak dengan kebutuhan khusus menerima pembinaan yang salah dan tidak sesuai. Alih-alih menjadi seorang paranormal, sebetulnya kemampuan mereka dapat lebih diarahkan pada hal-hal yang jauh lebih positif. Kadang-kadang diwaktu malam, Cilla dibangunkan oleh mahluk-mahluk yang tak kasat mata. Banyak terlihat mahluk-mahluk alam bawah, asura atau jin menyeramkan yang tinggi hitam berbulu, peta yang berwujud seperti pengemis yang kelaparan. Ada satu pengalaman aneh berhubungan dengan mahluk peta.
Menurut Cilla, saat peta itu datang membangunkannya, Cilla mengucap semoga semua mahluk berbahagia, tetapi mahluk itu menggeleng kemudian menjulurkan tangannya. Melalui telepati Cilla mengetahui kalau mahluk itu meminta makanan,mahluk tersebut adalah salah seorang kerabat leluhurnya yang terlahir sebagai peta. Esoknya Cilla pergi ke vihara untuk berdana makan. Tidak tahu pasti pelimpahan jasa kebajikan yang dilakukannya diterima atau tidak, namun peta tersebut tidak pernah muncul lagi.
Disebuah retreat yang diikuti Cilla, lagi-lagi terlihat bayangan seorang bhikku tanpa kepala sedang berjalan. Beberapa kali leluhurnya (yang mungkin terlahir sabagai dewa catu maharajika) membangunkanya malam-malam hanya untuk curhat dengan marah-marah untuk urusan “orang dewasa” yang sama sekali tidak Cilla ketahui sebelumnya.Awalnya Cilla selalu menganggap kalau hal tersebut adalah kebetulan. Semakin Cilla berpikir kalau hal tersebut adalah kebetulan semata maka akan semakin banyak tanda-tanda yang diterimanya. Terlalu banyak kebetulan yang berujung pada kebenaran. Akhirnya Cilla berusaha untuk dapat menerima dan menjalaninya.
Cilla pernah bercerita kalau dia juga bisa membaca sifat dan karakter dengan melihat wajah orang, kemudian bila Cilla betul-betul ingin,dia bisa melihat rahasia terbesar dari orang tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu bukti dan fakta akan muncul dengan sendirinya. Waktu itu Cilla bertemu seorang paruh baya yang pembawaan luarnya sangat sopan, bersahaja, rajin liam keng dan mengetahui teori-teori Dharma tetapi Cilla membaca raut kejam pada air muka orang tersebut. Tidak lama kemudian Cilla mengetahui kalau dulunya orang tersebut sering memukuli istrinya sehingga istrinya membawa semua anak-anaknya pergi meninggalkannya.
Kemampuan ini jarang Cilla praktekkan, karena tidak mau melabel orang lain. Lagipula seperti cerita Cilla diatas, yang mungkin terlihat adalah rahasia kelam di masa lalu. Bisa saja moment tersebut menjadi moment bangkitnya kesadaran dari di dalam diri bapak tersebut untuk dapat merubah diri menjadi orang yang lebih baik. Segala kondisi selalu berubah tanpa ada satu variabel pasti. Perubahan itu sendiri yang menjadi variabel pasti.
Dalam ajaran Guru Buddha, penekanan utama adalah melihat kedalam.
Melihat diri sendiri, memproses diri menjadi pribadi yang lebih baik. Selain menembus keluar, mata Cilla juga dapat menembus kedalam. Dengan mudah Cilla melihat segala kebiasaan, karakter dan sifat-sifat buruknya saat dia bercermin di kaca. Kadang-kadang Cilla tidak sadar kalau perilakunya sangat sombong,tidak sadar kalau dia bertindak seakan-akan dirinya lah yang paling benar, atau Cilla melihat, adanya selubung eksklusifitas yang menyelimuti dirinya. Lain waktu, dia melihat bayangan dirinya yang terlalu larut dalam emosi-emosi negatif, kesedihan, ketakutan dan kecemasan yang berlebihan dalam menanggapi visualisasi tidak menyenangkan yang diterimanya. Pribadi indigo memiliki kelebihan lain yaitu kemampuan memahami dan mengenal diri sendiri (meta-cognition & meta-knowledge).
Ada pengalaman yang sangat mengagetkan Cilla. Ceritanya Cilla berkenalan dan bertemu dengan seseorang untuk sebuah urusan. Sebelumnya mereka belum pernah kenal, Cilla “membaca” perselingkuhan dari wajah pria itu. Kali kedua bertemu, Cilla “membaca” lebih banyak ekspresi sifat dan kharakter dari wajah pria tersebut. Karena penasaran ingin tahu secara cepat, Cilla betul-betul berkeinginan mengetahui rahasia kenalan baru itu,ingin kenalan tersebut menceritakan rahasia tersebut. Cilla terkaget-kaget saat tidak lama kemudian pria tersebut sedikit menceritakan perselingkuhannya.
Pada orang indigo fungsi alat bantu panca indra dikurangi dan sebagai gantinya digunakan pengindraan langsung oleh otak dengan tugas sensor dibantu oleh ujung-ujung syaraf di tepi otak bagian luar. Ujung-ujung syaraf otak ini menangkap secara langsung pancaran gelombang yang mendatanginya dan mengirimkannya menjadi sinyal-sinyal listrik untuk diolah di otak. Dalam melakukan kegiatannya otak menggunakan energi dari tubuh yang kemudian diubah menjadi energi listrik.
Tegangan listrik yang dibutuhkan oleh otak untuk bekerja hanya 1/10 volt. Dengan sinyal-sinyal listrik inilah otak bekerja menerima, mengolah dan menyampaikan informasi. Semua kegiatan otak ini berlangsung di sel-sel yang jumlahnya 1 triliyun, 100 milyar sel aktif dan 900 milyar sel-sel penghubung. Dalam melakukan kegiatannya otak memancarkan gelombang yang disebut gelombang otak.
Gelombang otak ini dibedakan menurut frekuensinya, yaitu Gamma (berfrekuensi 16-100 Hz) Beta (12-19 Hz), Alpa (8-12 Hz), Theta (4-8 Hz), Delta (0,5-4 Hz) dan yang terakhir ditemukan oleh Dr. Jeffrey D. Thompson, D.C., B.F.A, dari Neuroacoustic research, bahwa masih ada gelombang otak dengan frekuensi dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yakni gelombang Epsilon. Semua gelombang tadi merambat di udara dengan kecepatan cahaya sebesar 299.792,46 kilometer per detik.
Gelombang otak inilah yang ditangkap oleh sensor di otak orang Indigo sebagai pembawa informasi dan dipancarkan kembali sebagai bentuk penyampaian informasi atau perintah. Gelombang otak berfrekuensi sangat rendah, sehingga mudah dipantulkan oleh penghalang, seperti partikel debu dan akan tersebar sehingga mudah dikumpulkan. Kebanyakan otak orang Indigo bekerja di gelombang dengan frekuensi sangat rendah (Alpha ke bawah). Kemampuan yang tidak umum dan aneh berikut ini sering dihubung-hubungkan dengan mistik. Padahal kemampuan ini murni kelebihan daya kerja otak dari manusia secara umum, hingga mampu terhubung dengan dimensi yang lebih tinggi.
Pengalaman Cilla membuktikan bahwa selama mahluk hidup masih terus berproses di alam samsara, mahluk tersebut belum terbebas dari jerat Lobha-keserakahan, Dosa-kemarahan dan kebencian, dan Moha-kebodohan batin. Dewa pun masih bisa marah-marah. Banyak orang berpendapat kalau mahluk-mahluk yang menduduki rupang-rupang di klenteng-klenteng bukan lah dewa ataupu dewi,melainkan mahluk-mahluk dari alam rendah seperti azura atau jin.
Namun saya pernah mendengar cerita dari seorang bhiksu yang terpelajar yang kebetulan namanya lumayan terkenal, bahwa mahluk azura pun ada yang mau mempelajari Dharma dan dapat mencapai tingkat kesucian sotapana. Cilla tidak terlalu perduli, visualisasi kakek tua yang dulu mengisi benaknya adalah benar seorang dewa atau azura yang mengambil bentuk sebagai seorang dewa. Cilla benar-benar berterima kasih kepada mahluk itu karena telah mengantar dan membawanya ke depan pintu gerbang Buddha Dharma.
Selanjutnya saya dan Cilla berpikir. Mana yang lebih menyedihkan sebetulnya, mahluk-mahluk yang terlahir di alam-alam rendah seperti asura, peta dll atau manusia yang berkelakuan seperti asura, peta, dan binatang.
Manusia azura yang sering sekali memaki. Berteriak marah-marah, membentak, mengucapkan kata-kata kasar yang tidak sopan kepada suaminya, istrinya,anaknya, bawahannya, bahkan kepada orang lain ditengah jalan hanya karena tidak sabar menunggu lampu lalu lintas. Manusia azura yang hampir setiap saat meledak hanya karena hal-hal mikro,yang setiap waktu menimbulkan peperangan.
Manusia peta yang serakah dan tidak pernah puas. Pedagang-pedagang yang memakai mahluk sebagai alat pesugihan. Pengurus organisasi yang korup,yang menggunakan dana umat untuk kepentingan kantong pribadi. Pejabat-pejabat yang bergelimang kemewahan hasil dari keterampilan tangan di bawah meja. Butik Hermes akan menelepon satu-satu konsumen setianya (yaitu konsumen VIP) bila ada produk baru tiba. Jenis barang, tipe kulit, ukuran dan warna akan dijelaskan secara rinci, bila konsumen VIP no pertama tidak sreg maka konsumen yang berada di bawahnya yang akan dihubungi. Yang saya tahu,sebelum konsumen VIP dihubungi, konsumen prioritas yang isinya adalah istri-istri bapak-bapak pejabat lah yang paling pertama dihubungi.
Cilla sering melihat ekspresi “buaya darat” di banyak pria-pria, bapak-bapak yang notabene telah menikah secara sah. Sekali lagi kami merenung,mana yang lebih menyedihkan, terlahir sebagai binatang atau terlahir sebagai manusia yang kelakuannya tidak jauh berbeda dengan binatang, tidak mau berusaha menahan dorongan nafsu birahi.
Mengenai perenungan dari gambaran Bhikku peta tanpa kepala kami juga sependapat. Memang banyak Sanggha-Sanggha yang memiliki kasus yang sangat menghebohkan di masa sekarang ini. Tetapi kita sebagai umat memiliki pilihan. Mau ikut-ikutan melakukan karma buruk dengan bergabung gosip seru atau membiarkan Sanggha-Sanggha bermasalah tersebut menuai karma buruk hasil perbuatannya sendiri. Setiap perbuatan memiliki potensi karma yang berbeda. Sanggha yang mentalnya bobrokpun tetap sedang melakukan perbuatan baik ketika beliau sedang membabarkan Dharma misalnya.
Menurut kami, lebih baik kita meneliti diri sendiri. Apakah perbuatan ucapan dan pikiran kita sudah sejalan daripada berkomentar “Cuma omong doang” kepada Sanggha yang kurang kharismatik. Biar bagaimana pun, mereka telah ambil peran dalam pengembangan buddha Dharma. Apa yang telah kita lakukan untuk pengembangan buddha Dharma? Apakah kita telah sukses menjadi role model?
Kalau kita mengharapkan dapat berdana di ladang yang subur,kami rasa itu juga berbalik kembali kepada tabungan karma dan parami kita sendiri.Seberapa kuat dorongan karma dan tabungan masa lampau kita untuk bertemu dan berkesempatan menanam di ladang yang subur. Seperti yang telah umum kita ketahui bahwa sangat sulit untuk dapat terlahir menjadi manusia, lebih sulit lagi untuk dapat mendengar serta mempelajari Dharma.
Banyak artikel menulis kalau pribadi indigo berada di dunia untuk merubah dunia, untuk membantu kita hidup dalam keharmonisan dan damai antara yang satu dengan yang lain dan meningkatkan getaran planet. Tetapi jumlah individu indigo sangat sedikit jumlahnya. Kami rasa kita semua bisa menjadi agen-agen perubahan disetiap langkah kita, bila kita benar-benar memaknai perjalanan hidup kita.
Sakya Sila
12122011.
Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Komentar
(((PESUGIHAN PUTIH UANG NYATA DARI ALAM GAIB DAN NIKAH SIRIH WANITA CANTIK JIN MUSLIM)))
Pengajar: Ki Soleh Pati.
Hp. 085 289 336 667.
Pesantren al-hikmah
Besuki-situbondo-jawa timur.
Jika anda mau ritual dirumah tanpa datang kepesantren.
Syarat -syarat.
-beli kain putih dan semprot dengan parfum.maka jin wanita akan siap membawa uang milyaran atau ratusan juta.
—PESUGIHAN PUTIH DANA BAROKAH.AMAN DUNIA AKHIRAT TANPA TUMBAL.
Cukup anda menyembelih hewan kambing sbg sesajen putih.anda akan dibawakan uang melimpah sama jin muslim.
-NIKAH SIRIH SAMA WANITA MENAWAN SAMA JIN MUSLIM.
Dengan menikahi jin muslim anda akan dibantu mencari perantara uang cepat kilat dan jin ini bisa berubah wujud desuai yang diinginkan sang suami/bisa seperti artis idola.
(( Jika kambing dapat uang seratus juta dan jika sapi akan dapat 1-5 milyar lebih))
Buktikan dan kami yakin anda akan bisa dan akan dapat uang melimpah dalam satu malam .
Ini nyata dan terbukti.silahkan anda ritual malam ini dengan bimbingan jarak jauh via telpon di :
085 289 336 667.
Pengajar:Ki Soleh Pati.
Hp. 085 289 336 667
Desa silobanteng-besuki-situbondo-jawa timur.