Dalai Lama Puji India dalam Perayaan Ulang Tahun Ke 86 Tahun. Selasa 06 Jul 2021 19:04 WIB Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih.
REPUBLIKA.CO.ID, DHARMSALA -- Pemimpin
spiritual Tibet, Dalai Lama, merayakan ulang tahunnya yang ke-86 pada
Selasa (6/7). Dia berterima kasih kepada para pendukungnya dan
mengungkapkan penghargaannya untuk India, tempat tinggal sejak
meninggalkan tanah airnya pada 1959.
"Saya ingin menyampaikan
penghargaan saya yang mendalam kepada semua teman saya yang telah
benar-benar menunjukkan cinta, hormat, dan kepercayaan kepada saya,”
kata Dalai Lama dalam pesan video.
Dalai
Lama mengulangi misinya untuk melayani kemanusiaan dan mendesak para
pendukungnya untuk berbelas kasih. “Sejak saya menjadi pengungsi dan
sekarang menetap di India, saya telah memanfaatkan sepenuhnya kebebasan
dan kerukunan beragama di India,” katanya menyatakan menghormati
nilai-nilai sekuler India seperti kejujuran, karuna atau kasih sayang,
dan ahimsa atau tanpa kekerasan.
Sebuah perayaan kecil yang
dihadiri oleh sebagian besar pejabat pemerintah diadakan di Administrasi
Pusat Tibet. Pada layar yang diproyeksikan, pesan video Dalai Lama
diputar dan diikuti oleh pertunjukan budaya oleh Institut Seni
Pertunjukan Tibet.
Ulang tahun pemimpin spiritual biasanya
menjadi urusan yang cukup rumit di kota, terbuka untuk anggota
masyarakat yang akan berduyun-duyun ke Kuil Tsuglakhang ketika
pertunjukan diadakan. Terkadang, Dalai Lama juga akan muncul.
Tahun
ini, karena pandemi virus corona, perayaan pun tidak dilakukan dan
dilakukan di balik pintu tertutup. Namun, sebuah spanduk yang menandai
hari ulang tahunnya digantung di alun-alun kota dan para biksu Tibet
membagikan permen dan jus kepada orang yang lewat di luar kuil yang
ditutup.
"Banyak orang benar-benar menunjukkan bahwa mereka
mencintai saya. Dan banyak orang yang benar-benar menyukai senyum saya.
Meskipun usia saya sudah tua, wajah saya cukup tampan,” kata Dalai Lama
sambil tertawa.
Dalai Lama menjadikan kota lereng bukit Dharmsala
sebagai markas setelah pemberontakan yang gagal melawan pemerintahan
China pada 1959. China tidak mengakui pemerintah Tibet di pengasingan
dan menuduh Dalai Lama berusaha memisahkan Tibet dari China. Dalai Lama
menyangkal dirinya sebagai separatis dan mengatakan hanya mendukung
otonomi substansial dan perlindungan budaya asli Buddha Tibet.
Komentar