5 Tradisi Imlek yang Biasa Dilakukan Orang Tionghoa Silvita Agmasari Kompas.com - 04/02/2019, 15:11 WIB Kemeriahan Pawai Lampion dalam rangkaian puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2569 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (28/2/2018). Kemeriahan Pawai Lampion dalam rangkaian puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2569 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (28/2/2018).(KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN) JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Imlek, ada berbagai tradisi yang dilakukan oleh orang Tionghoa untuk merayakan tahun baru.
Tradisi
Imlek biasa dilakukan beberapa hari sebelum Hari Imlek, yang kebetulan jatuh
pada Selasa (5/2/2018). Yuk simak tradisi Imlek yang dilaksanakan orang
Tionghoa ketika perayaan Imlek, seperti berikut ini:
1.
Membersihkan Rumah Rumah harus sudah bersih dan aktivitas beres-beres harus
selesai ketika tengah malam sebelum Imlek. Membersihkan rumah bagi orang
Tionghoa penting, karena selain menyambut saudara, tetangga, dan rekan yang
datang bersilaturahmi, membersihkan rumah punya arti lain. Membersihkan rumah
jelang Imlek dianggap untuk membersihkan kesialan tahun sebelumnya. Tahun baru
berarti saatnya rezeki baru masuk, untuk itu membersihkan rumah saat Hari Imlek
justru hal tabu karena dianggap dapat membersihkan rezeki yang baru.
2.
Sembahyang Leluhur Bagi Tionghoa yang masih memegang kepercayaan Konghucu,
sembahyang leluhur lazim dikakukan sehari sebelum Imlek. Sembahyang leluhur
dilakukan dengan memberi persembahan makanan yang terdiri dari buah, kue, dan
daging. Juga minuman seperti teh dan arak. Terakhir, dilakukan dengan membakar
uang kertas. Kepercayaan ini tidak lagi dilakukan oleh semua orang Tionghoa
kini.
3.
Sembahyang ke Klenteng Malam sebelum Imlek atau pagi Imlek ada tradisi
sembahyang ke klenteng untuk memanjatkan syukur sekaligus meminta perlindungan
di tahun baru. Sembahyang ke klenteng dilakukan oleh Tionghoa dengan
kepercayaan Konghucu. Salah satu umat Tionghoa saat meletakkan dupa usai
memanjatkan doa di Klenteng Eng An Kiong Kota Malang untuk memperingati Imlek
2568 atau Tahun Baru China 2017, Sabtu (28/1/2017) Salah satu umat Tionghoa
saat meletakkan dupa usai memanjatkan doa di Klenteng Eng An Kiong Kota Malang
untuk memperingati Imlek 2568 atau Tahun Baru China 2017, Sabtu (28/1/2017)(Kontributor
Malang, Andi Hartik)
4.
Makan Bersama Keluarga Lazimnya makan bersama keluarga dilakukan malam sebelum
Imlek. Saat malam ini ada berbagai hidangan khas peranakan Tionghoa-Indonesia
yang disajikan. Ketika pagi Imlek, makan bersama juga dilakukan tetapi biasanya
hidangan yang disajikan tidak mengandung daging. Hal ini dipercaya sebagai
penghormatan bagi dewa yang tidak menyantap hewan bernyawa. Namun kembali lagi
kepercayaan ini hanya dilakukan Tionhoa kepercayaan Konghucu.
5.
Silaturahmi Keluarga Hari pertama biasanya keluarga saling mengunjungi.
Lazimnya anggota kelaurga berusia muda akan berkunjung ke anggota keluarga yang
usianya lebih tua. Silaturahmi dilakukan dengan memberi salam Gong Xi Fat Choi
sembari mengepalkan tangan kanan di dada lalu dibungkus dengan telapak tangan
kiri sebagai tanda penghormatan. Selesai memberi salam, orang yang sudah
menikah akan memberikan angpao kepada orang yang belum menikah. Pernikahan
dianggap sebagai batas kedewasaaan seseorang, tetapi bagi orang dewasa yang
belum menikah masih boleh menerima angpao yang dianggap dapat memberi nasib
baik termasuk jodoh. Sebenarnya tradisi Tionghoa kuno adalah memberi permen
atau manisan, bukan angpao. Namun karena uang dianggap lebih praktis dan
berguna terjadi perubahan tradisi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Tradisi Imlek yang Biasa Dilakukan Orang Tionghoa", https://travel.kompas.com/read/2019/02/04/151100127/5-tradisi-imlek-yang-biasa-dilakukan-orang-tionghoa.
Penulis : Silvita Agmasari
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Tradisi Imlek yang Biasa Dilakukan Orang Tionghoa", https://travel.kompas.com/read/2019/02/04/151100127/5-tradisi-imlek-yang-biasa-dilakukan-orang-tionghoa.
Penulis : Silvita Agmasari
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Komentar