Lahan yang Subur akan Panen ber-Limpah Ruah. Demikian pula Dana yang Persembahkan kpd Orang yang Moralnya Benar, Baik, dan Sempurna, maka hasilnya akan ber-Limaph Ruah...
Aṅguttara
Nikāya-8.34.
“Para
bhikkhu, sebutir benih yang ditanam di sebuah lahan yang memiliki delapan faktor
tidak akan menghasilkan buah berlimpah, [buah]nya tidak lezat, dan tidak
menghasilkan keuntungan. Apakah delapan ini?
“Di sini,
(1) ada banyak gundukan dan parit di lahan itu;
(2) ada banyak batu dan kerikil
di lahan itu;
(3) lahan itu mengandung garam;
(4) lahan itu tidak dibajak cukup
dalam;
(5) tidak ada jalan masuk [bagi air untuk mengalir masuk];
(6) tidak ada
jalan keluar [bagi air untuk mengalir keluar];
(7) tidak ada saluran irigasi;
dan
(8) tidak ada batas pinggir. Sebutir benih yang ditanam di sebuah lahan
yang memiliki kedelapan faktor ini tidak akan menghasilkan buah berlimpah,
[buah]nya tidak lezat, dan tidak menghasilkan keuntungan.
“Demikian
pula, para bhikkhu, suatu pemberian kepada para petapa dan brahmana yang
memiliki delapan faktor adalah tidak berbuah dan tidak bermanfaat, dan tidak
sangat cemerlang atau menyebar. Apakah delapan faktor ini? Di sini, para petapa
dan brahmana itu memiliki pandangan salah, kehendak salah, ucapan salah,
perbuatan salah, penghidupan salah, usaha salah, perhatian salah, dan
konsentrasi salah. Suatu pemberian kepada para petapa dan brahmana yang
memiliki kedelapan faktor ini adalah tidak berbuah dan tidak bermanfaat, dan
tidak sangat cemerlang atau menyebar.
“Para
bhikkhu, sebutir benih yang ditanam di sebuah lahan yang memiliki delapan
faktor akan menghasilkan buah berlimpah, [buah]nya lezat, dan menghasilkan
keuntungan. Apakah delapan ini?
“Di sini,
(1) tidak ada gundukan dan parit di lahan itu;
(2) tidak ada batu dan kerikil
di lahan itu;
(3) lahan itu tidak mengandung garam;
(4) lahan itu dibajak cukup
dalam;
(5) ada jalan masuk [bagi air untuk mengalir masuk];
(6) ada jalan
keluar [bagi air untuk mengalir keluar];
(7) ada saluran irigasi; dan
(8) ada
batas pinggir. Sebutir benih yang ditanam di sebuah lahan yang memiliki
kedelapan faktor ini akan menghasilkan buah berlimpah, [buah]nya lezat, dan
menghasilkan keuntungan.
“Demikian
pula, para bhikkhu, suatu pemberian kepada para petapa dan brahmana yang
memiliki delapan faktor adalah berbuah dan bermanfaat, dan sangat cemerlang dan
menyebar. Apakah delapan faktor ini? Di sini, para petapa dan brahmana itu
memiliki pandangan benar, kehendak benar, ucapan benar, perbuatan benar,
penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar. Suatu
pemberian kepada para petapa dan brahmana yang memiliki kedelapan faktor ini
adalah berbuah dan bermanfaat, dan sangat cemerlang dan menyebar.”
Ketika
lahannya baik,
dan benih yang ditanam juga baik,
dan ada curah hujan yang cukup,
maka hasil panennya juga baik.
dan benih yang ditanam juga baik,
dan ada curah hujan yang cukup,
maka hasil panennya juga baik.
Kesehatannya
baik;
pertumbuhannya [juga] baik;
kematangannya juga baik;
buahnya sungguh baik.
pertumbuhannya [juga] baik;
kematangannya juga baik;
buahnya sungguh baik.
Demikian
pula ketika seseorang memberikan makanan yang baik
kepada mereka yang sempurna dalam perilaku bermoral.
kepada mereka yang sempurna dalam perilaku bermoral.
pemberian itu akan tiba pada beberapa jenis kebaikan,
karena apa yang dilakukan adalah baik.
Oleh karena
itu jika seseorang menginginkan kebaikan
biarlah seseorang di sini sempurna;
seseorang harus mendatangi mereka yang sempurna dalam kebijaksanaan;
dengan demikian kesempurnaannya akan berkembang.
biarlah seseorang di sini sempurna;
seseorang harus mendatangi mereka yang sempurna dalam kebijaksanaan;
dengan demikian kesempurnaannya akan berkembang.
Seseorang
yang sempurna dalam pengetahuan sejati dan perilaku,
setelah memperoleh kesempurnaan pikiran,
melakukan perbuatan yang sempurna
dan menyempurnakan yang baik.
setelah memperoleh kesempurnaan pikiran,
melakukan perbuatan yang sempurna
dan menyempurnakan yang baik.
Setelah
mengetahui dunia ini sebagaimana adanya,
seseorang harus mencapai kesempurnaan dalam pandangan.
Seseorang yang sempurna dalam pikiran maju
dengan mengandalkan kesempurnaan dalam sang jalan.
seseorang harus mencapai kesempurnaan dalam pandangan.
Seseorang yang sempurna dalam pikiran maju
dengan mengandalkan kesempurnaan dalam sang jalan.
Setelah
menggosok segala noda,
setelah mencapai nibbāna,
maka seseorang terbebas dari segala penderitaan:
ini adalah kesempurnaan sepenuhnya.
setelah mencapai nibbāna,
maka seseorang terbebas dari segala penderitaan:
ini adalah kesempurnaan sepenuhnya.
Komentar