"Street View" Borobudur, Google Cukup Pakai Satu Ransel Penulis: Fatimah Kartini Bohang | Senin, 28 September 2015 | 08.20 WIB Dynamics PREko Pramono, satu-satunya operator Google Street View Trekker Indonesia saat ini YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Google pertama kalinya meluncurkan gambar Street View untuk wilayah pedestrian, Minggu (27/9/2015). Candi Borobudur di Magelang, Yogyakarta, dijadikan ikon untuk memperkenalkan kemampuan tersebut.
Untuk menangkap semua sudut candi yang tak terjangkau mobil,
Google menggunakan sebuah ransel yang dinamai "Street View Trekker".
Ransel yang memungkinkan pembidikan gambar panorama 360 derajat tersebut
memiliki beban 18 kilogram.
Sejauh ini, Google Indonesia baru memiliki satu ransel. Eko
Pramono atau yang dijuluki "Mr. Trekker" adalah satu-satunya operator
Street View Trekker yang dimiliki Google Indonesia.
Eko telah berkelana ke lebih dari 20 wilayah pedestrian di
Indonesia. Antara lain Candi Borobudur, Barong, Ijo, Kalasan, Mendut, Pawon,
Pramban, Ratu Boko, Sambi Sari, Sari, Sewu, serta beberapa pantai dan situs
purba lainnya.
Lalu, apa saja komponen yang terpatri di dalam ransel penjelajah
Google?
Street View Trekker disusun dari tiga komponen utama. Yakni
kamera, komputer dan baterai. Kamera diletakkan pada pucuk ransel dengan
ditopang tiang berbahan aluminium.
Ada 15 lensa kamera yang disusun dan masing-masing menuju ke berbagai arah. Tiap lensa memiliki kualitas sensor 5 megapiksel dan akan membidik gambar secara otomatis tiap 2,4 detik saat diaktifkan.
Ada 15 lensa kamera yang disusun dan masing-masing menuju ke berbagai arah. Tiap lensa memiliki kualitas sensor 5 megapiksel dan akan membidik gambar secara otomatis tiap 2,4 detik saat diaktifkan.
"Begitu Mr. Trekker mengaktifkan
kamera, akan sangat banyak gambar yang ditangkap. Nanti tim post-production
yang memilah gambar terbaik untuk ditaruh di Maps," kata Program Manager
Google Street View Cynthia Wei, saat peluncuran Street View Borobudur di Kompleks
Candi Borobudur.
Fatimah Kartini BohangKamera dengan 15 lensa
untuk menghasilkan gambar panorama 360 derajat.
Jarak antara kamera dengan bahu Mr.Trekker adalah 60 cm. Jarak
itu menjamin gambar yang dibidik tak terhalang kepala.
Dari rangka penopang kamera ke dasar ransel juga berjarak 60 cm.
Sehingga total panjang ransel tersebut 120 cm atau kira-kira setinggi ransel hiking 180 liter.
Komponen selanjutnya adalah boks berisi komputer portable yang akan menyimpan semua gambar.
Kapasitas penyimpanan dan spesifikasi komputer tak dijelaskan secara detil.
"Penyimpanannya tergantung pemakaian
di tiap tempat. Ada tempat-tempat tertentu yang membutuhkan memori besar.
Semuanya tergantung kondisi lapangan," kata Cynthia.
Fatimah Kartini BohangBoks berisi komputer
portable dan daya dari aki kering.
Semua foto yang tertangkap dan tersimpan selanjutnya diserahkan
ke bagian produksi Google Street View untuk diolah. Jika ada wajah yang
tertangkap kamera, sistem akan otomatis membuat efek blur pada wajah.
Begitu pula pada plat mobil atau informasi-informasi personal
lainnya. Hal tersebut untuk menjaga privasi masyarakat.
Untuk baterai, Street View Trekker menggunakan aki kering kotak yang biasa ditemui di mobil-mobil. Untuk penggunaan aktif, baterai tersebut bisa tahan selama enam hingga delapan jam.
Tempat-tempat lain yang pernah disinggahi Street View Trekker
Untuk baterai, Street View Trekker menggunakan aki kering kotak yang biasa ditemui di mobil-mobil. Untuk penggunaan aktif, baterai tersebut bisa tahan selama enam hingga delapan jam.
Tempat-tempat lain yang pernah disinggahi Street View Trekker
Diketahui, Street View Trekker pertama kali diperkenalkan pada
2012 lalu. Jenis ransel ini telah berkelana ke beberapa tempat mengagumkan di
seluruh dunia.
Di antaranya Grand Canyon, Taj Mahal, Gunung Fuji, Pulau
Galapagos, El Capitan, Angkor Wat, Sungai Colorado, Menara Eifel, Burj Khalifa
dan Base Camp Everest.
Di Indonesia, Street View direncanakan akan berekspansi ke lebih
banyak destinasi wisata berserarah, berkolaborasi dengan Google Cultural
Institute. Pun begitu, Google belum bisa menyebut jumlah pasti tempat wisata
yang akan diselesaikan tahun ini dan tahun depan.
"Semuanya tergantung cuaca. Bisa saja satu tempat kami
kerjakan dan harus berhenti sementara selama waktu yang tak ditentukan karena
kondisi lapangan," Cynthia berkilah.
Selain menggunakan ransel Trekker, gambar-gambar Street View
juga dibidik menggunakan "Street View Car" dan "Street View
Trolley".
Mobil digunakan untuk menangkap gambar di jalan umum yang
aksesnya terlewati mobil. Sedangkan troli digunakan untuk menangkap gambar di
dalam ruangan yang medannya teratur, misalnya di museum dan gedung-gedung
ikonik lainnya.
Untuk melihat jalur di Indonesia yang sudah dilewati Trekker,
bisa berkunjung ke tautanini.
Untuk jalur globalnya bisa dilihat di sini.
Editor: Wicak Hidayat.
Komentar