GERHANA BULAN MERAH adalah HUKUM ALAM SEMESTA PROSES-nya BER-JALAN SENDIRI. ALLAH TUHAN mu cuman BATU HITAM BESAR tdk Mampu ATUR ALAM SEMESTA LUAS & Ber-MILIARAN PLANET, GALAXY, BINTANG dsb... Gunakan AKAL SEHAT-mu [harus CERDAS dlm Belajar Agama]… -PENGGEMAR astronomi dimanjakan dengan fenomena yang jarang terjadi, yaitu saat gerhana bulan bertepatan dengan peristiwa yang disebut “supermoon”. “Supermoon” terjadi saat Bulan terletak paling dekat di orbitnya dari Bumi, sehingga tampak lebih besar di langit.
Gerhana yang akan membuat Bulan terlihat berwarna merah terlihat
di Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika Barat, dan barat Eropa.
NASA mengklaim bahwa
peristiwa “supermoon” yang bertepatan dengan gerhana bulan terakhir terjadi
pada 1982. Mereka juga memprediksi bahwa peristiwa ini tak akan terjadi lagi
sampai 2033.
Namun definisi “supermoon”
masih menjadi perdebatan di kalangan ahli astronomi.
Pengamat langit di bagian
barat Amerika Utara, Eropa dan Afrika lainnya, serta Timur Tengah, dan Asia
Selatan akan melihat gerhana sebagian.
Dari Inggris, pengamat
bisa melihat Bulan melewati bayangan Bumi pada Senin dini hari. Di Amerika
Utara dan Selatan, gerhana akan terlihat pada Minggu malam.
Pada gerhana bulan total,
Bumi, Matahari, dan Bulan hampir sejajar dan Bulan berada di sisi Bumi yang
berlawanan dari Matahari.
Saat Bulan bergerak menuju
bayangan Bumi, cahayanya meredup secara dramatis tapi biasanya tetap terlihat,
disinari oleh cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi.
Saat cahaya ini melewati
gas di planet Bumi, porsi warna hijau dan violet filter tersaring lebih banyak
daripada warna merah, sehingga hasilnya, warna yang mencapai permukaan Bulan
terlihat dominan merah.
Pengamat di Bumi akan
melihat Bulan yang berwarna bata, merah darah, atau kadang abu-abu gelap,
tergantung kondisi terestrial.
Kepada BBC, Dr Robert
Massey, wakil direktur eksekutif Royal Astronomical Society, mengatakan bahwa
gerhana bulan ini adalah “peristiwa yang sangat indah”.
“Supermoon” terjadi saat
bulan baru datang saat Bulan berada pada jarak minimumnya dengan Bumi.
Bulan mengitari Bumi
secara eliptis, yang artinya jarak rata-ratanya berubah-ubah dari 405 ribu
kilometer sampai 363 ribu kilometer dari Bumi.
Kebetulan yang terjadi
antara “supermoon” dan gerhana berarti Bulan bisa terlihat 7-8% lebih besar.
Namun Massey menambahkan,
“Definisi 'supermoon' agak bermasalah. Apakah 'supermoon' terjadi pada jarak
terdekat, sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya? Apakah 'supermoon' harus
sangat dekat dengan Bumi atau bisa agak lebih jauh? Definisinya belum jelas.”
Jika dibandingkan dengan
gerhana, pengaturan waktu “supermoon” lebih kabur.
Hasilnya, menurut Massey,
klaim bahwa “supermoon” bertepatan dengan gerhana adalah hal yang jarang itu
berlebihan.
“Supermoon” juga berbeda
dengan Ilusi Bulan, yang membuat Bulan terlihat lebih besar dekat cakrawala
daripada di langit.
Gerhana terjadi pada 00:11
Greenwich Mean Time (GMT), pada 02:11 GMT Bulan memasuki umbra, bayangan
tergelap Bumi. Puncak gerhana terjadi pada 02:47 GMT, saat Bulan berada di
pusat umbra. Dan gerhana selesai pada 05:22 GMT pada Senin.
Menurut Royal Astronomical
Society, tak seperti gerhana matahari, gerhana bulan aman untuk dilihat dan tak
membutuhkan peralatan khusus.
(rtw)
Komentar