Topik Pattidana masih Simpang- Siur jadi Polemik, berikut Pertanyaan dibawah Muncul Merujuk ke Soal “PATTIDANA”.
Diskusi Dharma
Facebook- Seri ke-2.
Nanya Pak Bhante.
1 a. Bila gue melimpahkan karma baik utk leluhur, lalu gue akan mendapatkan apa?
2 b. Bila bisa melimpahkan karma baik, apakah berarti gue juga bisa melimpahkan karma buruk?
1 a. Bila gue melimpahkan karma baik utk leluhur, lalu gue akan mendapatkan apa?
2 b. Bila bisa melimpahkan karma baik, apakah berarti gue juga bisa melimpahkan karma buruk?
1 c. Apakah Pattidana = Pelimpahan Jasa.
2 d. Hanya berandai2 saja. Gue kira wajar kalau gue bertanya, bila bisa melimpahkan karma baik berarti sangat mungkin melimpahkan karma buruk.
2 d. Hanya berandai2 saja. Gue kira wajar kalau gue bertanya, bila bisa melimpahkan karma baik berarti sangat mungkin melimpahkan karma buruk.
Silahkan Teman2 ks koment yg
benar dan berguna, sadhu.
Teman2 Dharma, met pagi…
Berhubung sebagian sudah dijawab oleh Master Handy Prazt,
maka pak bhante hanya akan menjawab yg urgent dan melengkapi dari sisi
Pattidana = Pelimpahan Jasa yg msh dianggap Pelik dan Meragukan.
Sebelum menjelaskan lbh lanjut perlu diketahui, bahwa Pattidana
itu ada Riwayatnya (asal usul), secara singkat saja; Bermula dari Raja
Bimbisara mempersembahkan Pembangunan Wihara utk para Bhikkhu yg di pimpin oleh
Guru Buddha. Ketika selesai pulang ke Istana, pada malam hari banyak Makhluk
Halus datang mengganggu dg suara gaduh di jendela dsb. Saat itulah Raja
Bimbisara ketakutan, esoknya menghadap Guru Buddha utk mohon penjelasan, apa
sebabnya banyak Makhluk Halus datang mengganggu.
Guru Buddha menerangkan bahwa Makhluk Halus tsb adalah
saudara dan family Raja Bimbisara dlm kehidupan yg lalu (ribuan tahun yg lalu),
akibat Karma Buruknya mereka terlahir di alam Petta. Makhluk Halus itu sdh lama
mengikuti Raja Bimbisara utk minta tolong. Saat Raja Bimbisara sdh
mempersembahkan Pembangunan Wihara…mereka (petta2) menunggu PELIMPAHAN JASA utk
mereka agar bisa segera bebas dari alam Petta dan pindah ke alam Dewa atau alam
Manusia. Namun, krn tdk mengertinya Raja Bimbisara diam saja.
Setelah Guru Buddha memberi intruksi caranya agar Raja
Bimbisara melakukan Pelimpahan Jasa kpd Mahkluk Petta tsb baru saat itu Raja
Bimbisara ikuti caranya Pelimpahan Jasa. Usai Raja Bimbisara Pelimpahan Jasa para
mahkluk Petta itu langsung mengucapkan SADHU (terimakasih) dan menghilang dan
pindah ke alam Dewa.
Yang dimaksud ‘Jasa’ disini ialah Raja Bimbisara
mempersembahkan Pembangunan Wihara utk para Bhikkhu yg di pimpin oleh Guru
Buddha, yg kl saat ini bila dihitung nilainya sekian Miliar rupiah.
Rupanya berkat dorongan Kemampuan Batin Guru Buddha
Pelimpahan Jasa dari Raja Bimbisara hingga sukses. Peran Guru Buddha sangat
signifikan dlm hal ini.
Jawab: no 1a. Otomatis dpt Karma Baik lagi, alasannya krn
anda sdh berbuat baik dg melimpahkan Jasa Baik tentunya, apalagi kpd Leluhur.
.
1 c. Apakah Pattidana = Pelimpahan Jasa? blh dibilang spt
itu, yg menjadi soal ialah Bahasa Indonesia spt itu. Atau; Mengirimkan Jasa/
Dana/ Karma Baik.
Jawab: no 2 b dan 2,
isinya sama. Tidak bisa/ tdk bermanfaat. Alasannya, krn yg dibutuhkan
Karma Baik/ Jasa Baik. Andai Karma Buruk
bisa dilimpahkan, kira2 akibatnya bertambah Buruk, bukan bertambah baik, atau
pasti makhluk Peta yg Menderita tdk bisa bebas dari Penderitaan. Sebab, makhluk
Peta dlm sikon Penderitaan dan mereka butuh bebas dari Derita. Maka yg
dibutuhkan Jasa/ Karma Baik bukan Jasa/ Karma Buruk. Ibarat Orang Sakit pasti
butuh Obat agar sembuh dari Sakit/ Bebas dari Sakit (derita).
Perumpaannya begini; andaikata anda mau memberikan
sesuatu kpd Ortu atau Leluhur yg msh hidup dan amat berjasa kpd anda, misalnya
memberikan makanan, apakah makanan tsb yg basi atau kotor, buruk/ busuk dst..
Apakah anda begitu TEGA-nya memberikan makanan/ barang yg basi, kotor/ busuk
utk membalas Budi Jasa kpd Ortu/ Leluhur?
Analogi ke-dua, andai Ortu/ Leluhur anda di Penjara
misalnya.krn akibat Kejahatan. Apa yg akan anda lakukan utk menolong Ortu/
Leluhur dlm penjara?
Apakah anda begitu TEGA-nya memberikan makanan/ barang yg
basi, kotor/ busuk utk membalas Budi Jasa kpd Ortu/ Leluhur?
Yang benar ialah, kita sebagai anak/ cucunya hrs menolong
Ortu/ Leluhur anda yg di Penjara misalnya krn akibat Kejahatan dg cara menebus
pake UANG (Jasa Baik) agar terbebas dari Derita di Penjara.
Menebus pake UANG tsb sama Istilahnya dg PELIMPAHAN JASA
BAIK/ Karma Baik kpd Ortu/ Leluhur yg sdh meninggal.
Demikian
pandangan bhante yg sederhana ini semoga berguna, utk menambah pengetahuan dan
wawasan jd luas. Mohon maaf bila ada yg kurang berkenan dihati, dan terimakasih
atas partisipasi teman2 dlm diksui ini.
Teman2 terimakasih
atas dedikasi dan komen yg berguna.
1. Pattidana Upacara Pattidana
adalah Upacara pelimpahan jasa, baik yang ditujukan secara perorangan, seperti
kepada para mendiang sanak keluarga terdekat maupun kepada semua makhluk yang
tidak tampak yang menderita.
Tujuan dilaksanakannya upacara
ini adalah: agar jasa yang kita limpahkan dapat memperingan penderitaan mereka
mengingatkan kepada kita bahwa kematian akan menimpa siapa saja mengingatkan
kita akan jasa-jasa baik yang pernah dilakukan oleh mendiang Dengan demikian,
keyakinan kita kepada Sang Tiratana akan lebih teguh. Bentuk upacara pattidana
diselaraskan dengan kebiasaan dan tradisi setempat, tanpa disertai sesaji dalam
bentuk makanan atau daging yang berasal dari hewan yang sengaja dibunuh untuk
upacara tersebut.
Dalam Kitab Suci tipitaka Pali,
terdapat ajaran dan acuan pelimpahan jasa kepada sanak keluarga yang telah
meninggal, sebagai perwujudan dari Brahmavihara. Upacara Pattidana tidak
dinyatakan pada hari dan bulan tertentu, dengan demikian, upacara pelimpahan
jasa kepada para leluhur dapat dilaksanakan kapan saja sesuai dengan tradisi
dan kepercayaan yang ada dalam masyarakat.
Landasan Kitab Suci terhadap
upacara pattidana terdapat dalam Sigalovada Sutta, Digha Nikaya III, 28; di
mana dijelaskan kewajiban seorang anak kepada orang tua, yaitu salah satunya
adalah mengatur upacara pelimpahan jasa kepada sanak keluarga yang telah
meninggal. Tirokudda Sutta, Khuddaka Nikaya, Khuddaka Patha VII, di mana
dijelaskan tentang manfaat perbuatan bajik dalam menyalurkan jasa kepada
makhluk lain yang tidak tampak, yang mengalami penderitaan. Adapun Sutta,
Gatha, Patha, yang dibaca dalam upacara pattidana adalah sebagai berikut:
Namakara Patha Pubbabhaganamakara Saranagamana Patha Buddhanussati
Dhammanussati Sanghanussati Saccakiriya Gatha Tilakkhanadi Gatha Tirokudda
Sutta Pamsukula Gatha Ettavatatiadipattidana.
2. Namo Buddhaya Bhante...mohon
ijin koment.Jika ada yg salah mohon koreksinya. Pattidana atw pelimpahan
jasa...menurut saya kita melakukan perbuatan baik atas nama org lain/makhluk
lain...Yg pernah saya dengar perbuatan baik yg bisa kita limpahkan hanya bisa
dirasakan/diterima oleh makhluk yg blom terlahir dialam manusia. Prinsip krjnya
saat kita melakukan perbuatan baik atas nama org lain/makhluk tsb akan merasa
bahagia saat mengetahui bahwa perbuatan baik yg kita lakukan mengatas nama kan
dirinya...Karena merasa bahagia jd penderitaan nya berkurang...jika dia akan
terlahir kembali di alam lain maka dia akan terlahir di alam yg lebih bahagia.
Klo kita melimpahkan kebaikan maka hasilnya kebahagian...jika melimpahkan
keburukan maka hasilnya yah penderitaan... Hukum kamma sangat adil...dan tdk
akan salah sasaran. Jika kita mkn(melakukan perbuatan baik/buruk) maka yg kenyang(terima
hasilnya) kita..tdk mungkin org lain yg kenyang...org lain hanya senang
mengetahui kita bahagia(kenyang).
3. Selamat pagi
Bhante, ikut komen ya. Pattidana adalah suatu upacara pelimpahan jasa kebajikan
yg kita lakukan dgn pikiran, ucapan n perbuatan baik kepada para Bhikku Sangha,
orang yg membutuhan atau dgn fangsen adalah dgn membantu ortu, sanak saudara
atau mahluk yg berhubungan karma dgn kita yg terlahir di alam pettavattu agar
meringankan karma buruk yg dialaminya, dgn kebaikan yg kita lakukan n kita
limpahkan kita mendapatkan karma baik yg berlipat tapi harus dilakukan dgn
ketulusan, sebaliknya bila kita ingin menyalurkan pelimpahan karma burukpun
bisa tapi apakah kita tega sampai hati melimpahkan karma buruk kita kepada
mereka, sebagai contoh kita sebagai anak kalau sekolah diluar kota sianak
berprilaku baik, belajar dgn baik, berkelakuan baik bila ortunya mendengar
bahwa anaknya sekolah semua berjalan dgn lancar n baik pasti si ortu ikut
bahagia, bila sebaliknya sianak malas, nakal pasti si ortu menderita nah
tinggal kita saja punya niat yg bagaimana untuk membahagiakan ortu atau sanak
saudara kita yg sdh meninggal..salam Metta...
4. pengertian
pattidana adl melimpahkan jasa. jika kita melakukan pattidana maka yg harus
kita lakukan adl berdana kepada orang yg menjalankan sila baik Bhikkhu or umat
awam, selanjutnya baru kita melakukan pelimpahan jasa. jika kita melakukan
pelimpahan jasa kita akan mendapatkan kamma baik karena sudah mengembangkan
cinta kasih (metta), dan belas kasih (mudita),sedangkan yg kita limpahkan jasa
akan mendapatkan kamma baik dari perasaan simpati (mudita) sehingga yg
meninggal ini dapat jasa mealui rasa simpatinnya itu. kamma buruk gak bisa di
limpahkan karena gak ada orang yg mau menerima keburukan. contoh jika anda saya
caci maki & saya hina apakah anda mau menerima ? tidak bukan oki maka
melimpahkan kamma buruk tidak bisa. kesalahan fatal yg di lakukan STI adalah
klo bikin acara Pattidana malam2.sebenarnya yg benar bikinnya siang hari atau
pada saat jam makan karena jika kita berorientasi pada sejarah pattidana yg di
lakukan raja Bimbisara adalah siang hari karena kita bisa dana 4 kebutuhan
pokok para Bhikkhu pada siang hari. kalo malam gak bisa kasi 4 kebutuhan pokok
para bhikkhu karena bhikkhu gak mkn malam. supaya jelas baca pettavathu jilid
satu tentang Tirokuddasutta thanks.
5. Hny sekedar menjwb pertnyan
yg lain: Jika qta melimpahkan jasa kebajikan itu berarti qta menanam/menabur
benih kebajikan, buah yg akan qta petik-pun jg buah dr kebajikan itu sndr Mnrt
sutta yg prnh sy baca(non Teravada literature/sutta): Jika ada putra/putri yg
masih menggingat para leluhurnya, melimpahkan jasa...maka jasa kebajikan nya
akan belipat 3 1 bag utk para leluhur 2 bag utk pelaku kebajikan tsb
Melimpahkan karma buruk, apakah yg dimaksud karma buruk qta bisa ditgg org
lain? seperti apa pun yg kita tanam(baik/buruk) di ladang mana pun, itu pula
lah yg akan qta tuai, bukan org lain yg menuai/menanggung. Semoga bermanfaat:
Sabbe satta bhavantu sukkhitatta Sadhu3x. @sdri
Meta Ratana; selama saya bbrp kali ikut acara PATTIDANA di vihara yg di Bina
STI (Sangha THeravada Indonesia ).. Acara dilakukan tengah hari/siang. Biasanya
setelah berdana Makan siang untuk Bihkhu Sangha. Jadi kurang Beralasan bila
anda mengatakan kalo STI mengadakan Acara Pattidana di malam hari. Tolong di
cek apa memang benar vihara yg anda maksud itu adalah vihara binaan STI(Sangha
Theravada Indonesia). Sebelumnya mohon maaf n trima kasih..
6. Namo Buddhaya
Bhante(Beranjali&,namaskara)_/\_ ikutan koment donk hehehe..sebagai seorg
manusia yg berbudi sepatutnya kita byk berbuat kebajikan tuk melimpakan jasa2
kebajikan yg telah kita lakukan melalui pikiran,ucapan, dan tubuh jasmani ini
tuk para leluhur kita. Tdk ada yg tau pelimpahan jasa2 yg kita lakukan ini
diterima ato tdk kecuali (SammaSamBuDDHA ato seorg Arahat yg dpt mengetahuinya
). Tetapi sebagai seorg yg mempunyai Rasa Bakti ke Org tua/leluhur sepatutnya
lah kita melakukan pelimpahan jasa. Bukan disaat mereka(org tua/leluhur) masi
hidup didunia ini kita dpt menghormat/berbakti tetapi disaat mereka sudah
meninggal/terlahir di alam lain kita berkewajiban menghormat/berbakti kpd org
tua /leluhur, bukankah tanpa mereka kita pun tak akan ada di dunia ini. Sesuai
Ajaran Sang Bhagava bahwa Menghormat kpd yg patut dihormati adalah Berkah
Utama..tuk penjelasan yg berhub dgn Pattidana sy sependapat dgn sdr. Hendy
Baktiar..trima kasi sdr Hendy Baktiar tuk penjelasannya yg cukup bagus n
jelas..ANumodana.
7. Namo Buddhaya Bhante,izin
turut sumbang pendapat, point 1.: Sang Buddha tidak pernah mengajarkan atau
menganjurkan melimpahkan karma buruk,sekalipun berniat sy pikir juga tidak ada
yg paham teknisnya,tidak dijelaskan dalam Tipittaka bagian manapun,dan memang
merupakan salah satu dari kewajiban anak/keturunan pada orang tua atau leluhurnya
yang telah meninggal yaitu berbuat baik atas nama orang tua atau leluhurnya
untuk kemudian kebajikannya kita persembahkan dengan penuh bakti kepada
leluhur. point 2.Leluhur & Orang tua kita,sedari kita baru terlahir di
dunia ini jika diingat2 selalu memberikan yang ter-BAIK bagi
anak2nya,perlindungan ter Baik selalu ada bagi kita anak2nya,menyuapi anaknya
dengan makanan Ter Baik,jadi Bhante :) kami pasti selalu berusaha berbuat baik
dan mempersembahkannya demi kebahagiaan diri sendiri dan para leluhur,sebagai
wujud bakti kepada Leluhur dan Penghormatan kepada Tathagata :) Sadhu.
8. malam semuanya.. maaf
sebelumnya.. pembelajaran saya masih dangkal..menurut saya.. kita semua adalah
budha.. awalnya kita semua adalah budha..kita bisa lahir n terus lahir kembali
di alam manusia ini..karena kita semua tersesat.. awalnya sebenarnya kita semua
mempunyai misi yang sama di alam manusia ini.. tapi karena kita tersesat dengan
kenikmatan duniawi..itulah yg membuat kita menderita..berputar terus dengan
penderitaan yang kita ciptakan sendiri..coba deh baca kisah adam dan
hawa..awalnya manusia tercipta..menurut saya itu bisa bisa buat pembelajaran
juga.. coba tanyakan dengan hati nurani kita sendiri.. dari mana kita berasal?
kenapa kita bisa terlahir jadi manusia? sebagai wanita ataupun pria? kenapa
kita bisa mengenal Tuhan dan alam semesta semuanya..apakah kita mau terus
berputar terus di dunia manusia ini? mohon maaf apabila pendapat saya tidak
berkenan n salah.. mohon dibenarkan.. sabbe satta bhavantu sukhitata...
9. Menurut saya yg minim
pengetahuan...*Pattidana adalah pelimpahan jasa baik yg kita perbuat kpd
leluhur yg sdh meninggal dgn tujuan mengurangi karma buruk leluhur dan jg utk
menambah karma baik kita. *karma baik atau buruk sama sekali tidak bisa
dilimpahkan ke org lain.. Apakah
anda tidak menolak jika seseorang memberikan sesuatu yang tidak anda
ingini..lalu akan kembali kepada siapakah perberian yang ditolak..? begitu juga
karma buruk..
10. Yg hanya bisa qta limpahkan
adalah perbuatan baik saja.itupun tidak semua makhluk yg menderita bisa
menerimanya.bila ia bisa berbahagia dengan perbuatan baik qta barulah bisa
diterima.semuanya tergantung dari karma yg menerimanya.untuk melakukan pelimpahan
jasa itu dilakukan upacara yg disebut pattidana secara theravada yg biasanya
dilaksanakan setiap bulan tujuh imlek.paritta yg paling penting dan harus ada
yaitu tirokudha sutta.sedangkan karma buruk ya hasilnya harus qta terima
sendiri,mana ada yg mau menerima hasil yg jelek.kalo karma baik walau
dilimpahkan tapi qta tetep menerima hasil baiknya.
11. Slamat pagi bt
... Salam Namaskara. Smoga bt sehat n bahagia selalu. Wah bgs sekali pertanyaan
itu. Selm ini saya tk pernah berpikir apkh perbuatn buruk yg kt lakukn akn
berdampak jg pd para leluhur kt. Yg saya pahami adlh bila kita membagi -
melimpahkan - mengirimkn jasa2 dr perbuatan baik kt mk para mahkluk dialam
tertentu sj dgn kekuatn yg mreka akn dpt menerimanya. Siapa tahu para leluhur
kt terlahir disana n bagi mahkluk yg tk dpt menerima mk diharapkan para dewa
memberitahkn brita baik ini kpd mreka shg para mahkluk dialam lainpun dpt turut
berbahagia. Ini kl kt mau melimpahkn jasa lho .. Tp kl kt sdh berbuat baik tp
tk dibagikn ataupn tk beri kbr pd siapapun mk para mahkluk yg lainpun tk kan
mendptkan apa2 jg dr kt. Demikian jg pd perbuatan buruk yg kt lakukn bila tdk
dilimpahkan - dibagikn pd mreka mk mrekapun tk akan dpt mengetahuinya n jikapun
mreka tahu mk itu hny akan menambah penderitaan sjlah. Coba pikir sjlah disaat
ini kt msh sbg manusia n punya orang tua n sanak sdr n tmn2 bila mreka tahu kl
kita melakukn hal2 buruk pasti smua akan kecewa bersedih n tk suka ats perbuatn
buruk tsb. Jd apa gunanya membagi hal2 buruk pd yg lain? Lbh baik membagi hal2
yg membw kebahagiaan sjlah yao.. Dgn harapan smua turut berbahagia deh.
12. Namo Buddhya Bhante, selamat
pagi teman2 semua. Klu menurt saya bisa saja jk kita mau melimpahkan karma
buruk. Tp semua pasti ada konsekuensinya. Contoh : jk kita melimpahkan karma
baik berarti kita harus melakukan hal baik pula dan itu kita sudah mendapat 1
karma baik dan karma baik tsb kita limpahkan berarti kita sudah mendapat 2
karma baik, yg mendapat kan pelimpahan jasa kita menjadi bahagia berarti kita
sudah mendapat 3 karma baik. Dan jk sebaliknya jk kita lngin melimpahkan karma
buruk berarti kita harus melakukan hal buruk pula berart kita sudah punya
1karma buruk, dan melimpahkan karma buruk tsb, mak kita telah melakukan dan
memiliki 2 karma buruk , membuat yg menerira menjadi susah/ tdk senang berarti
kita tlah melakukan dan memiliki 3 karma buruk, dan jk karma buruk yg di
limpahkan tdk di terima maka akan kembali pd kita berarti kita punya koleksi 4
karma buruk. Jd semua terserah sama diri kita sendiri. Perlu di ingat melimpahkan
jasa/karma baik tidak akan membuat karma baik kita habis tetapi akan membuat
karma baik kita menjadi lebih banyak, karna melimpahkan jasa jg merupahkan
perbuatn baik. Begitu jg sebaliknya melimpahkan karma buruk tidak akan membuat
karma buruk kita menjadi habis ttpi malah memperbanyak karma buruk kita karna
melimpahkan karma buruk juga merupahkan bibit munculnya karma buruk kita.
13. sy setuju dgn bro
loka vijayo...krn jg pernah mmbaca buku yg isinya begitu..dan dlm pemahaman sy
pelimpahan jasa ato cau tu itu efeknya sangat kecil dr hasil perbuatan
sendiri...dan jgn trlalu di lebih2kan dan jdkan lahan komersil...sbnrnya mnrt
sy lakukan pratik kebajikan dr diri sendiri jg mrupakan pelimpahan
jasa...contoh ada seorg yg lakukan kebajikan bangun jembatan...di mana org tsb
kakeknya punya nama di daerahnya...hasil perbuatan nya di puji oleh warga
stempat....warga stempat tentu mngatakan jembatan ini di bangun oleh cucu si
A...ini mrupakan pelimpahan jasa jg...om mani pad me hum.
14. Gua limpahkan karma baik gue hari ini (ga
termasuk semalam, kemaren dan esok hari) untuk Bhante Sudhammacaro karena telah
memberi penjelasan yg panjang banget. Walaupun mungkin masih butuh perenungan
mendalam selama beberapa kelahiran lagi bagi gue untuk dapat benar2
memahaminya.....Amin.
Eh.....Bisa melimpahkan karma baik utk yg
masih hidup ga?
Zackty J Sadrakh Bhante..: bener gk
nih.,orang yg jahat yg telah mati tuh..,dilahirkan lg jd binatang..?setau saya
di ajaran agama budha bgtu =============== ========== ===============
============ ============= @Zackty, hehehe ... gak spt itulah. Kelahiran
kembali (RE-BIRTH) normalnya dg kebaikan dan kejahatan yg umumnya dilakukan
manusia ... akan menyebabkan kelahiran di alam manusia. Untuk orang2 dg
dana/sedekah yg menonjol serta pengendalian diri dlm moralitas (SILA) yg
terjaga dg baik, akan terlahir di alam surga. Kelahiran ke alam binatang,
adalah akibat kekuatan kebodohan (MOHA) yg dilakukan terus menerus, tanpa
diiringi kebajikan sama sekali. Dlm kisah Jataka, ada diceritakan ttg manusia
yg terlahir ke alam binatang. Ada seorang kaya yg sangat pelit, memiliki banyak
harta dan emas ... tapi dlm penggunaan hartanya sangat huemattt.
Untuk dirinya dan keluarganya sendiri ia
menggunakan sangat minim ... boro2 membantu orang lain. Setiap hari, ia hanya
menghitung berapa banyak hartanya bertambah ... lalu kembali menyimpannya.
Masyarakat sekitar ... bahkan nggak ngeh, kalau keluarga ini kaya ... karena
dari luar mereka mmg tampak biasa2 saja. Diceritakan .... setelah kematian si
kaya pelit ini .... terlahir sbg ular yg menjaga gudang hartanya ... ketika
ular ini terlihat oleh bekas keluarganya, diusir usir keluar gak mau2 ...
sampai akhirnya dibunuh di gudang harta tsb.
Bhikkhu Ananda dlm 1 kehidupan lampau pernah
melakukan sex salah dg menggauli banyak wanita2 yg telah bersuami dg teman2
belaiu saat itu ... dlm kisah jataka tsb diceritakan dlm kelahiran selanjutnya
terlahir menjadi anjing yg dikebiri, menjadi gorila yg zakarnya digigit raja
gorila, terlahir sbg wanita dlm beberapa kali kehidupan.
Untuk memahami bgmana manusia merosot menjadi
binatang ... bisa dipelajari dg munculnya kesadaran ajal (CUTI CITTA). Ketika
seorang akan meninggal ... pikiran, perasaan, ingatan dan kesadarannya akan
makin melemah ... lalu kebiasaan2 sehari-hari, pola pikir yg dominan, hal2 yg
paling berkesan ketika menjalani kehidupan akan mengambil peranan menjadi
bayangan2 (NIMITTA) dlm kesadaran ajal tsb.
Dg paham ini, maka kebodohan dg mempelajari
ilmu2 yg bisa mengubah diri jadi binatang (spt babi ngepet dll) serta melakukan
sex dg binatang ... akan sangat mungkin menarik cuti citta nya menjadi
kesadaran lahir (PATISANDHI WINNYANA) ke alam binatang .....
15. sy tambahi
terpenting adlah liat perbuatan diri sendiri...mau sukses ato tidak hidup kita
slalu ingat ortu...pernah sy baca kita bisa mncapai ke arahatan...pou
sat...dewa...mk ortu kita jg mndapatkan kamma baiknya...om mani pad me hum.
Kepada teman2 seDharmma, Mari kita bersikap lebih
bijaksana! Klo menanyakan ke Anggota Sangha ada baiknya pakai bahasa yg baik
mis: SAYA, AKU. Menghormati yang patuh dihormati itulah berkah yang termulia.
Sadhu...3X
16. nah ini yang menarik buat
saya > kemana setelah kita mati ? apa yg membuat kita mati ? apakah pahala
yg lebih banyak atau lebih sedikit? yg di bawa bekal pahala , yg di tinggal
anak dan saudara/teman tercinta , yg di dijasad kita adalah pahala yg selalu
setia menemani walaupun sdh mati dia selalu mengikuti,,! perbanyak pahala
sebelum kita mati , ingatlah hanya pahala yg menjadi teman/ penolong yg sejati
selalu menemaniMu di surga atau di alam neraka nanti!
17. * bila melimpahkan karma baik,, saat
annda meninggalkan dunia ini makan teman saudara anak dan cucu akan melimpahkan
kebaikkan ke anda..... :)
* bila anda melimpahkan karma buruk tentunya akan mendapat pelimpahan yang buruk pula :) misalnya ana akan di sebut sepanjang masa keburukan anda darianak,cucu,cicit juga handai tolan.
* * Pattidana ~ pak banthe nanti yang akan menjelaskan dengan tepat
* * pertanyaan anda sangat bagus.... :)
Namo Buddhaya Bhante selamat pagi...... mari silahkan minum kopi dulu .... hihihiiii..
* bila anda melimpahkan karma buruk tentunya akan mendapat pelimpahan yang buruk pula :) misalnya ana akan di sebut sepanjang masa keburukan anda darianak,cucu,cicit juga handai tolan.
* * Pattidana ~ pak banthe nanti yang akan menjelaskan dengan tepat
* * pertanyaan anda sangat bagus.... :)
Namo Buddhaya Bhante selamat pagi...... mari silahkan minum kopi dulu .... hihihiiii..
Teman2 trims atas dedikasi
dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru
Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua
makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut
berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun
Ven.Sudhammacaro.
Komentar