" Ke.. Mana.. Kita Setelah Mati? "
Diskusi Dharma Facebook.
LAHIR ..HIDUP..MATI..LAHIR LAGI dst…Peristiwa ini tak akan berhenti selama
manusia masih terikat dan melekat dengan NAFSU-NAFSU KEINGINAN yang BERANEKA
MACAM ini menjadikan MONSTER RAKSASA yang amat KUAT hingga mampu menuntun
manusia Ke..Mana melanjutkan perginya setelah MATI..LAHIR.. dan MATI…lalu LAHIR
LAGI….
Terus Berputar di 31 Alam Kehidupan, entah sampai kapan..
Menurut Buddha Gotama Kelahiran dan Kematian tidak ada Kaitannya dengan
Allah/ Tuhan YME dsb, semua tergantung anda, dan hal ini ada ditangan anda yang
menentukannya yaitu PERBUATAN ANDA SENDIRI dalam bahasa agama Buddha KARMA.
Jika kita ditanya, "Ke mana setelah kematian?" Spontan akan
dijawab, kalau tidak ke sorga ya ke neraka. Bagi mereka yang memiliki pandangan
bahwa sorga dan neraka adalah tempat terakhir setelah kematian tentunya jawaban
itu adalah benar. Tetapi juga ada pandangan bahwa kita akan kembali ke
unsur-unsur aslinya, tanah kembali ke tanah, air kembali ke air, udara kembali
ke udara, api kembali ke api.
Sebelum sampai kepada penjelasan tentang kemana setelah mengalami kematian
alangkah baiknya kita mengetahui definisi dari kematian itu sendiri. Kematian
adalah proses kehidupan baru. Kehidupan ini muncul, berlangsung dan kemudian
lenyap. Mengapa kita mati? Ada empat sebab kematian, yaitu:
1. Energi kamma penyebab telah habis (kammakkhaya).
Umat Buddha yakin bahwa, sebagaimana biasanya, pikiran, kemauan atau
keinginan, yang sangat kuat selama hidup seseorang, muncul paling kuat pada
saat kematian dan menjadi sebab kelahiran berikutnya.
Proses pikiran terakhir inilah yang merupakan kemampuan khusus. Ketika
energi kamma penyebab (janaka) telah habis, kegiatan organik bentuk materi (tubuh)
yang diwujudkan dalam kekuatan hidup berhenti bahkan sebelum akhir jangka waktu
hidup ditempat tertentu. Ini sering terjadi pada makhluk yang dilahirkan dalam
keadaan sengsara (apaya) tetapi juga dapat di alam lain.
2. Berakhirnya waktu kehidupan (ayukkhaya) yang berbeda di alam-alam yang
berlainan.
Kematian yang alami, misalnya usia tua dapat digolongkan dalam kelas ini.
Contohnya di alam Manusia rata2 70-100 tahun, tapi di alam surge/ Dewa, di alam
Hewan, dan di alam Neraka ber-beda2 lagi, sesuai dengan Karmanya (energy karma/
perbuatan).
3. Kamma penyebab telah habis bersamaan dengan berakhirnya jangka waktu
hidup (ubhayakkhaya).
Kematian yang alami, misalnya usia tua lalu sakit2an dan akhirnya mati.
4. Bekerjanya berlawanan dari kamma yang lebih kuat yang tidak diduga dan
merintangi jalannya kamma penyebab serta sebelum jangka waktu hidup berakhir
(Upacchedaka Kamma).
Harapan setelah kematian adalah kebahagiaan. Sorga (alam Dewa) adalah
cita-cita sebagian besar orang. Dalam agama Buddha kematian bukanlah akhir dari
segalanya. Kematian hanyalah sebuah proses dari kehidupan baru. Selama belenggu
kekotoran batin (keserakahan, kebencian dan kebodohan batin) masih ada pada
diri manusia maka setelah kematian seseorang akan terlahir lagi sesuai dengan
kondisi batin dan Karma orang tersebut. Mereka yang mengalami kematian akan
terlahir di salah satu dari tiga puluh satu/ 31 alam kehidupan.
Agama Buddha mengenal adanya kelahiran kembali. Mereka yang terlahir di
alam sorga dan neraka pun masih mengalami kematian dan akan terlahir lagi sesuai
kammanya masing-masing. Sorga dan neraka dalam agama Buddha bukanlah sesuatu
yang kekal. Jadi sorga dan neraka bukan akhir dari segalanya. Banyak orang
bertanya, "Kalau memang ada kelahiran kembali apakah ada buktinya?"
Berikut ini adalah petikan-petikan kotbah yang disampaikan oleh Buddha
Gotama yang berhubungan dengan kelahiran kembali:
"Aku ingat," kata Buddha Gotama, "Berbagai peristiwa dalam
kehidupan lampau-Ku: satu kehidupan; dua kehidupan; kemudian tiga kehidupan,
empat, lima, sepuluh, dua puluh, lebih dari lima puluh kehidupan; sampai
seratus; seribu; ratusan ribu kehidupan dan seterusnya."
Pada pengamatan kedua, Buddha Gotama dengan pandangan terang-Nya
menyaksikan makhluk-makhluk hilang dari satu tahap keberadaan dan muncul
kembali dalam keberadaan yang lain (lahir-mati).
Beliau mengatakan, "Yang hina dan yang mulia, yang cantik dan yang
buruk, yang bahagia dan yang merana, yang kaya dan miskin berlalu sesuai dengan
perbuatan mereka (karma),"
Hal tersebut di atas adalah ungkapan awal Buddha Gotama sehubungan
pertanyaan tentang tumimbal lahir.
Dalam Nyanyian Kebahagiaan (Udana), Buddha Gotama bersabda, "Melalui
banyak kelahiran aku mengembara, mencari pembuat rumah ini. Sungguh menderita,
terlahir dan terlahir lagi." Masih banyak lagi ungkapan-ungkapan Buddha
Gotama tentang kelahiran kembali. Jelas bahwa setelah kematian seseorang akan
terlahir kembali sesuai dengan proses batin terakhir.
Berbeda dengan agama-agama besar di dunia seperti; Islam, Kristian, Hindu,
dsb, yang Percaya setelah mati hanya ada Surga Kekal selamanya dan Neraka Kekal
selamanya sampai menunggu KIAMAT datang lalu akan diadili, dst…
LAHIR ..HIDUP…MATI…LAHIR LAGI…Peristiwa ini tak akan berhenti selama
manusia masih terikat dan melekat dengan NAFSU-NAFSU KEINGINAN yang BERANEKA
MACAM ini menjadikan MONSTER RAKSASA yang amat KUAT hingga mampu menuntun
manusia Ke..Mana melanjutkan perginya setelah MATI…LAHIR…dan MATI…lalu LAHIR
LAGI….
Setelah NAFSU-NAFSU KEINGINAN yang BERANEKA MACAM yang menimbulkan
Kemelekatan dan mewujud bentuk menjadi KESERAKAHAN (kesukaan) dan KEBENCIAN
(menolak/ tidak suka). Maka, NAFSU-NAFSU KEINGINAN ini menjadikan MONSTER
RAKSASA yang menuntun manusia terus LAHIR ..HIDUP..MATI..LAHIR LAGI…
Sartu-satunya jalan manusia harus berusaha dan berjuang dengan latihan
MEDITASI SAMATHA dan WIPASSANA secara perlahan dan pasti untuk mengurangi
NAFSU-NAFSU KEINGINAN yang BERANEKA MACAM
ini, hingga habis dan tidak tertarik lagi..tidak mengikuti NAFSU-NAFSU
KEINGINAN yang BERANEKA MACAM.
Akhirnya diam dan berhenti total (hening)…inilah yang dicita-citakan oleh
Guru Agung Buddha Gotama…dalam ajarannya yang disebut DHARMA…KEBENARAN
UNIVERSAL.
Berbuat baik dan bajik (energy/ bensin) adalah hanya salah satu dari syarat
untuk mampu latihan MEDITASI…
Komen dari teman2 sdh benar
dan bgs2.
Teman2 maaf kl komen bhante
salah.
Kesimpulan: Bayi yg
baru Lahir…jadi Tua, Sakit dan akhirnya Mati…dan Lahir lagi, Analoginya adalah
seperti KOIN berisi dua gambar berbeda tapi dari satu Energi Karma yang Sama.
Uraian diatas adalah
Renungan bagi kita semua, untuk mengingat dan menyadarkan kita bahwa saat ini
kita masih hidup dan sehat. Kadang kita lupa diri demi mengejar Uang,
Kedudukan, Harta dsb. Namun, seiring berjalannya waktu ada satu saat kita akan
menghadapi kematian yang tidak bisa ditunda lagi, tdk bisa ditawar- menawar
lagi.
Sebelum wktnya tiba,
alangkah baiknya kita Renungkan soal Kematian yg pasti akan kita hadapi. Sebab,
kematian tdk ada hubungannya dg seberapa tinggi dan besarnya Kedudukan/ Posisi/
Status Sosial kita. Dan saat kematian tiba tdk ada hubungannya dg harta
kekayaan dan seberapa banyak uang yg kita miliki. Semua hal Duniawi itu tidak
mampu Menolong dan Mencegah Kematian tiba.
Ajaran semua agama
sdh memberitahu dari melihat Fakta yg ada bahwa Orang mati tdk bisa membawa
apa2, hanya AMAL/ Perbuatan (Karma) Baik dan Buruk yg akan kita bawa.
Akhirnya, sungguh benar
ucapan Guru Agung Buddha Gotama bahwa Karma yg akan menentukan Ke… Mana… kita
akan melanjutkan perjalanan hidup setelah mati.
Demikian
pandangan bhante yg sederhana ini semoga berguna, utk menambah pengetahuan dan
wawasan jd luas. Mohon maaf bila ada yg kurang berkenan dihati, dan terimakasih
atas partisipasi teman2 dlm diksui ini.
Teman2 terimakasih atas dedikasi dan komen yg berguna.
Pagi
bhante... Semua yg bhante babarkan benar adanya.. Kita semua sebenernya satu '
kampung ' .. Kampung kita semua yaitu ' nibbana : Surga '.. Hanya saja kita
tersesat di alam duniawi yg penuh dgn janji2 manis..keiindahan semu.. Maka kita
pun menciptakan reinkarnasi itu sendiri.. Semakin kita melekatkan diri dgn alam
duniawi ni.. Semakin lama kita pulang ' kampung ' .. Semoga kita semua dpt
bersama-sama pulang 'kampung' .. Mohon maaf atas penghayatan saya yg dangkal..
Semoga semua mahkluk hidup berbahagia.. Sabbe satta bhavantu sukhitata..
Terimakasih Bhante atas Ulasannya,.. Mohon
izin untuk Share ya agar teman2 lain bisa membacanya juga...
1. Namo Buddhaya Bhante, Terima kasih atas pencerahannya Bhante
semoga bermanfaat bagi kita semua, walau terkadang dalam praktek sungguh sulit
dalam melakukannya karena banyaknya rintangan batin maupun pisik. Salam metta
selalu.
2. trim's bhante...sy ikut kasi komen...ketika mencari jawaban
kemana kita mati? Apa adanya surga..neraka? Adakah seseoorg setelah mati
mendatangi kita..ato sanak keluarga nya menyatakan kebenaran stlh kematian?
Tidak ada....semua hanya pernyataan khayal ato abstrak...shingga manusia
semakin berani ato semakin senang melakukan hal2 buruk...tetapi di dhamma
adanya hukum kamma dan bukti22 kelahiran kembali...sperti bedanya nasib berbeda
beda pd seseorg mmbuat umat buddhis bisa mengontrol dirinya jgn sampe trjerumus
ke alam sengsara....om mani pad me hum.
3. Judulnya "Kemana setelah mati",
tapi penjelasannya 1 layar PC 23 inchi gue ga muat. sabbe
sathabhavantu sukitta.. Sadhu:._/i\_.. Namo buddhaya.. Terimakasih atas
pencerahanya bhante.
4. Maaf teman2..uraian inipun msh kurang
lengkap, dan sdh disingkat... silahkan simak dg baik semoga berguna utk
PERENUNGAN SEPANJANG HIDUP ANDA...HEHMMM..NGOPI DULU KALI...BARU NGERTI...MAAF.
5.
Hanya di Bakar? Berarti ga ada tujuan dong ? Ga ada kehidupan setelah kematian
? Tidak ada sorga dan neraka, bahkan tidak ada Reinkarnasi lagi. saya tidak
pernah merasa hidup sebelum saya hidup saat ini,,,,,, trim's
bhante.
6. Yang terpenting adalah saat ini. dimana kita dapat merubah
sgala kemungkinan yg kan terjadi nanti, menyadari kelekatan kita akan batin dan
jasmani ini sampai arus kesadaran yg menuju pada dukkha lenyap dg sendirinya.
Tentunya ini tidak dapat dicapai dg pengertian intelektual belaka namun dg
bersungguh-sungguh berlatih dan berpraktik sesuai dg apa yg Buddha ajarkan
lewat sutta2-Nya. Sadhu.
7.
ha-ha-ha...... minggu pagi yang baik. mati ya mati.. makanya selagi hidup hrs
diisi sebaik2nya n berusaha utk berrumur panjang. kecuali dlm penderitaan yg
membuat frustasi tanpa ada obatnya lagi ya lebih baik segera mati. tidak
kemana- mana dan ada dimana-mana. kalo gitu siapa gue dulu? ada yg
tau?.....#nanyambahgoogle.
8.
misteri,tak terpecahkan..... Mati bakar buang ke laut... Tak ada acara sekar ..
Bikin repot orang hidup... Bilamana di buang ke laut... Tak ada acara nyekar
yang menghabiskan biaya .... Bila di kenang di manapun bisa.. Tidak ada yang
namanya mudik nyekar dan apalah namanya itu .... Kehidupan lampau atau
kehidupan setelah hidup kini merupakan ''MISTERI ....'' neraka dan sorga ada
dalam kehidupan .. Bukan setelah kematian .... Hehehee.... Itu menurutku...
Sorga dan neraka setelah kematian apa ada ???? Bagi2 dong photo2 nya ato vidio
nya sebagai bukti nyata yang bisa membuat saya mangut2 membenarkan ...
9. Slamat pagi bt ... Salam Namaskara. Wah
sdh lama bt menghilang .. Saya kira sdg bertapa berdiam diri dimasa vassa ini
hahaha ... Ok bt kita sarapan jasmani dl deh n lakukn aktifts lainnya. Nt
luangkn wkt tuk sarapan ke 2 yi sarapan Dhammma ya... Saya mhn pamit dl deh krn
mau ke vhr. Trims bt.
10. berkat belajar agama bhudda, akhirnya sya
mengerti bagaimana kehidupan ini sebenernya,karna saya dari kecil sudah di
ajarin ajaran muslim, dulu saya sangat takut akan adanya neraka kekal , tetapi
sekarang jiwa saya menjadi lebih tenang...terima kasih bhante, atas segala penjelsan2
yang selama ini di berikan..
11. Dalam hidup tidak ada kebenaran yg mutlak
bahkan universal semua berada pada dimensi ruang dan waktu, sekarang n disini
bisa menjadi benar tetapi belum tentu benar nanti atau ditempat lain, semua
bergantung kebijaksanaan pikiran manusia, surga neraka, kelahiran kembali
adalah bagian penciptaan manusia lewat agama atau politik agama guna membawa
umat ke ajaran agama, yg perlu dipikirkan bukan kemana setelah mati tetapi bgm
sekarang kita mengisi hidup dgn perbuatan yg bijaksanan menjd kebaikan dgn
ikhlas tanpa berpikir surga maupun karma baik.
12. Kelahiran kembali sama halnya dengan
surga neraka yg diciptakan manusia guna menegaskan esensi agama agar dijalankan
umatnya, adalah penting bagi kita manusia utk senantiasa ikhlas melakukan
kebajikan tanpa berpikir kemana stlah mati , hidup adalah sekarang , sunguh
bijaksana hidup yg skarang kita isi dgn perbuatan bijaksana guna menjadi
manfaat bagi sesama minimum bagi diri kita sendiri.
13. Manusia terdiri dr 3-unsur.......Tubuh
badan > yg berasal dr org tuanya....> akan menjadi abu-tanah
Jiwa > yg akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya kpd sang maha Kuasa - Penciptanya
Roh > Abadi sepanjang masa, Kl yg mempercayai adanya reinkarnasi, maka roh inilah yg tampak-tampil sebagai figure reinkarnasi seseorg. kalau aku sich tidak masalah lahir mati lahir lagi yang penting bisa sama orang yang kucintai..apalagi sesudah dewasa aku ingin jadi anak anak lagi,jadi anak anak aku ingin jadi dewasa lagi....
Jiwa > yg akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya kpd sang maha Kuasa - Penciptanya
Roh > Abadi sepanjang masa, Kl yg mempercayai adanya reinkarnasi, maka roh inilah yg tampak-tampil sebagai figure reinkarnasi seseorg. kalau aku sich tidak masalah lahir mati lahir lagi yang penting bisa sama orang yang kucintai..apalagi sesudah dewasa aku ingin jadi anak anak lagi,jadi anak anak aku ingin jadi dewasa lagi....
13. sebagai
contoh..... seolah-2 kita pernah mengunjungi kesuatu tempat ~~yg mana secara
alam nyata kita blm pernah kesana atau menjumpai seseorg yg blm pernah kita
ketemu dialam nyata sebelumnya~~..... yg berkelana atau bertemu adalah roh kita
yg saling berkomunikasi. inilah yg disebut """" DUNIA
SELUAS DAUN KELOR """" atau """""
DUNIA SELEBAR TELAPAK TANGAN """"""nibbana lah
tujuan akhir manusia...pg bhante.
14. trim's bhante dhamma nya...mank ketika seorg trlahir yg
pasti adlah kematian...jk menyadari bahwa trlahir di dunia adlah tidak
kekal...tmpt mmbina diri...krn dgn trlahir di alam dunia mk waktu diperlukan
mencapai kearahatan lbh cpt dr alam apapun...jd jk menyadari nya mk shrsnya jd
lah org bijak...yg bisa bedakan mana yg baik dan buruk..shingga mnjelang kematian
seorg bijak tak akan ada penyesalan...tak ada menuntut..tak ada
kemelekatan..shingga tidak akan menjerumuskan diri nya ke alam sengsara...om
mani pad me hum. Τhαñk<3 bhante="bhante" span="span" y="y">3>
Teman2 trims atas
dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para
Guru Dharma (agama), para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan
semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut
berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun
Ven.Sudhammacaro.
Komentar
kenapa anda mnggolongkan agama hindu pada posisi tersebut? agama hindu memiliki kesamaan dengan a gama budha, yaitu adaanya hukum kamra phala dan punarbhawa.
syukur2 mau di jaga buddha/kwan im.
dgn menyadari teori lahir sakit tua mati,sejak sekolah di sekolah buddha,saya sdh tdk bernafsu utk menikmati hal2 duniawi yg bisa meyusahkan mahkluk lain,seperti makan ayam goreng yg wangi gurih,sdh ga berasa lagi,semua bukan utk saya semata,tapi sekeluarga termasuk anjing "gogo" bisa bahagia jg.
semoga ada penerangan...
Terimakasih.
Salam damai. :)
Salam damai. :)
Terimakasih.
Tidak ada satupun sesuatu,baik itu
berupa materi atau pun khayalan yg berdiri sendiri tanpa terkondisikan.
Tidaklah mungkin suatu keberadaan lahir dari kekosongan,
Apakah materi dasar pembentuk segala materi?? ENERGI
Jika suatu benda tersusun dari lebih satu unsur,,,itu adalah sebuah proses,PASTI terkondisikan
Dan tidak kekal
Jika anda bisa merangkai benang merah kalimat2 diatas,anda sudah sedikit tercerahkan
Yang kalian lihat hanya dari kacamata "mayoritas" saja.
Islam itu penyempurna dari yg belum sempirna, bukan membawa hal baru yg telah benar adanya.
Anda2 tau sendiri bukan berapa banyak golongan2 islam di negri ini.
Ada yg percaya surga neraka, ada yg tidak, ada yg yakin Isa mati, ada yg tidak, ada yg tarekat, ada syariat, ada hakikat ada pula makrifat.
Kematian itu sesungguhnya awal daripada kehidupan selanjutnya.
Manusia itu tidur di dlm dunia, dan bangun setelah kematian.
Nafsu adalah diri, dan Nafsulah yg menjerumuskanmu pd kehidupanmu setelah kematian.
Barang siapa yg mengikuti hawa nafsu, maka tidaklah dia kembali ke asalnya (Dzat yg Haqq) melainkan menanggung segala keburukan yg telah diperbuatnya selama hidup di dunia menurut nafsunya.
Jgn menilai Islam terlalu sempit,
Sangat banyak manusia yg mengaku Islam di dunia ini. Padahal tidak.
Di negri ini saja hanya 6% yg benar2 Islam.
Lalu yg mayoritas itukah yg kalian tanya?
Jangan sama ratakan kami.
Ada yg percaya setan, jin, iblis, malaikat, dll, sedangkan Islam yg sebenarnya bahwa Setan, Iblis, dan buruk lainnya adalah Sifat manusia itu sendiri.
Manusia dan makhluk lain beserta Alam ini
hakikatnya Satu.
Allah (Tuhan) itu meliputi segala sesuatu
. Tuhan itu ada pada tiap2 sesuatu.
Bahkan sesungguhnya makhluk itu tiada. Hanya tuhanlah yg ada.
Dialah yg berkehendak, berbuat, dan segalanya.
Surga & Neraka adalah akibat dari perbuatanmu sendiri.
Tuhan tidaklah menghukum, namun perbuatan manusia sendirilah yang menghukum diri mereka sendiri.
Menyakiti orang lain sama saja menyakiti dirimu sendiri.
Setelah mati, maka Nafsulah yang merasa "Aku" dan menerima segala kejadian atas dirinya akibat perbuatannya dahulu.
Kenalilah Tuhanmu dengan mengenal dirimu sendiri, niscaya surga kau temui di dunia.
Neraka pun kau temui bila kau berbuat buruk di dunia.
Neraka mu di dunia.
Bahkan setelah kematian.
Namun bukanlah neraka yang ramai mayoritas muslim d negri ini sangkakan.
Agama itu diterima Akal, tapi bukan untuk diakal-akali.
Bahkan ramai manusia tidak pernah melihat Tuhannya sendiri di dunia.
Lihatlah dirimu, kenalilah dirimu niscaya kamu kenal dengan Tuhanmu.
Kematian ada 3 cara yang paling baik.
1. Mati, dikubur, lalu jasadnya menghilang.
2. Mati, saat hendak dikubur jasadnya menghilang.
3. Mati dalam keadaan membawa jasadnnya menghilang (Para wali2 Allah Islam khususnya tarekat seperti ini, kalau dalam hindu adalah Moksa)
Dalam Islam, seperti Isa Almasih.
Namun banyak Sesama Islam berbantah2an sesama mereka sendiri.
Dalam Hindu ada Brahmana, dalam Kristen Abraham, dalam Islam Ibrahim.
Padahal mereka orang yang sama dan membawa agama yang sama.
Namun belumlah di sempurnakan.