" Mengapa Isu Agama Tak Laku di Amerika Serikat? "
TEMPO.CO, New York - Sebuah jajak pendapat
baru menunjukkan Ateisme (tdk per-caya Allah/ Tuhan YME -red) meningkat di
Amerika Serikat, sementara mereka yang menganggap dirinya religius mengalami
penurunan. Jajak pendapat WIN-Gallup International juga dilakukan di 57 negara.
Ada apa di balik perubahan angka-angka itu? Rod Dreher, seorang kolumnis, pada BBC menyebutkan sikap gereja yang progresif justru membuat orang meninggalkan agamanya. Editor senior di The American Conservative ini mengambil contoh Konvensi Umum musim panas ini dari Gereja Episkopal, pertemuan tiga tahunan dari Komuni Anglikan di AS.
Badan legislatif gereja menyetujui liturgi untuk sesama jenis dan hambatan terkait hal ini dihapus karena seorang transgender bisa menjadi pendeta. Selama perdebatan tentang ulama transgender, salah seorang uskup mengatakan usulan tersebut, jika diterapkan, akan membawa kebingungan teologis.
Langkah ini bermakna ganda: menarik kaum pro-transgender dan membuat galau kelompok yang menolak kaum transgender diberi ruang dalam kehidupan geraja. "Gereja Episkopal, seperti halnya denominasi gereja Protestan, arus utama Amerika sedang mengalami penurunan tajam jemaat," katanya.
Menurut data yang dianalisis oleh Robert Putnam dari Harvard University dan David Campbell dari Notre Dame University, semua agama di AS memang mengalami penurunan demografis.
Kabar baik bagi ateisme? Tidak juga. Putnam dan Campbell, dalam buku American Grace tahun 2010, menemukan ateisme tumbuh secara terbatas pada penduduk yang relatif kecil, tidak proporsional, dan hanya terkonsentrasi di antara insan akademisi dan media.
Pertumbuhan yang menarik dalam kehidupan beragama di AS adalah munculnya orang-orang yang mengklaim tidak memiliki afiliasi keagamaan, tapi sebagian besar dari mereka percaya pada Tuhan. "Ini adalah kelompok orang-orang spiritual, tapi tidak religius, yang jumlahnya sekitar 17 persen," kata Putnam.
Menurut penelitian sosiolog Christian Smith dan Melinda Lundquist, kini juga muncul kelompok anak muda Amerika, baik Kristen maupun non-Kristen, yang merupakan generasi "buta teologis". Mereka, keduanya menjuluki sebagai kelompok Moralistic Therapeutic Deism (MTD), percaya Tuhan itu ada dan ingin menjadi baik, dan bahwa kebahagiaan adalah titik utama kehidupan.
"Anda dapat melihat mengapa generasi yang dibesarkan dalam lingkungan MTD akan tidak memiliki kepentingan dalam agama tradisional, dengan segala klaim kebenaran dan sejumlah larangan," kata Smith.
Pada titik tertentu, para Nones, julukan bagi simpatisan MTD, mungkin menemukan bahwa baik MTD atau ateisme dapat memberi mereka harapan dunia lain yang mereka butuhkan untuk bertahan dan menang atas penderitaan yang sejati. BBC | TRIP B
Teman2 terimakasih
atas dedikasi dan komen yg berguna.
1. selama
dia tak menyakiti orang lain, bagi saya tak masalah seseorang itu beragama atau
pun tidak
Lha itu
sedihnya, kalau memang nggak mau pakai aturan Arab atau Yahudi atau Nasrani,
pakai saja itu PANCASILA.
Cuma mengamalkan LIMA SILA saja kalang kabut kok, apalagi merasa sudah mampu mengamalkan Kitab Yang 30 Juz.
Amalkan dulu Pancasila, Insyaallaah akan keturutan juga masuk Surga. di amrik menganut Liberal. Apapun agamamu asalkan tidak menganggu maka itu no problem.
di
Amerika tidak ada istilah PEMELUK agama, agama yg dipeluk dengan erat seolah
tak mau lepas. Agama adalah sarana, bukan bantal guling.
di
Amerika isu ttg agama tidak laku krn yang membuat issu ttg agama itu amerika
sendiri untuk kepentingan penjajahan amerikan ke negara negara lain terutama negara
negara yang mayoritas beragama islam
2. bisa dikatakan cara pandang mereka
luas,, dan rata2 negara maju pola pikir rakyatnya juga maju. jelas tidak laku.... karena filosophi di amerika dan
indonesia berbeda.....perbedaannya adalah.... jika di indonesia filospinya
hidup untuk agama (matipun untuk agama).... kalau di amerika filosopinya adalah
agama untuk hidup...... jadi disitulah letak perbedaan yang mendasar......
kalau orang amerika tidak mau mati hanya untuk agama tetapi kalau di indonesia
berani mati untuk agama. terima kasih.
Pola mikirnya maju..tp ekonominya
mecucu..hihihkss.
3. rata2 negara maju pola pikir
rakyatnya juga maju...., jadi mereka masuk Islam itu karena pikiran yang maju
ya? Orang Indo kok yang merasa pikrannya maju nggak butuh agama yak? Aliran
apapun itu bukan jd masalah. asal mendatangkan kedamaian.
4. Orang2 di negara maju lebih
dipusingkan oleh urusan pajak sedang orang2 kita nggak mau pusing soal pajak.
Buat menutupinya mereka bikin orang lain pusing dengan cara mereka sendiri,
salah satunya keonaran yang mengadu domba. Dengan melihat orang lain ribut
mereka merasa terhibur dan terlepas dari beban pikiran O_o
5. Dari yang saya
amati tetapi mungkin tidak bisa digeneralisir, mereka yang di Amerika Serikat
cenderung tidak mau ambil pusing/cuek mengenai masalah agama orang lain, hampir
semuanya begitu, baik itu orang Amrik yang beragama Kristen maupun Islam atau
penganut agama lainnya. Teman Muslim dan Kristen Amrik saya nggak pernah
menghujat agama orang lain atau menggembar-gemborkan agamanya sebagai agama
terbaik. Sepertinya mereka berhasil "memisahkan" dan
"menyimpan" agama masing-masing di bilik yang tepat dan bukan untuk
"dipamerkan" sebagai "aksesoris".
Mungkin sebagian memang ada yang hobi menghujat dan mengkritik atau punya phobia terhadap agama tertentu, tetapi itu pun jumlahnya tidak sebanyak mereka yang tidak mau ambil pusing masalah agama orang lain. Menurut saya, mereka di sana sedikit lebih toleran dibandingkan yang di Indonesia.
Ketika pada beberapa tahun lalu, dimunculkan statistik perkembangan aliran Mormon yang pesat, mereka cenderung tidak peduli dan tidak membesar-besarkan. Kalau di Indonesia, mungkin hal tersebut adalah masalah besar kali ya. Hehe. Aliran Mormon adalah aliran 'nyeleneh' dalam Kristen yang jika diibaratkan seperti aliran Ahmadiyah dalam Islam.
Mungkin sebagian memang ada yang hobi menghujat dan mengkritik atau punya phobia terhadap agama tertentu, tetapi itu pun jumlahnya tidak sebanyak mereka yang tidak mau ambil pusing masalah agama orang lain. Menurut saya, mereka di sana sedikit lebih toleran dibandingkan yang di Indonesia.
Ketika pada beberapa tahun lalu, dimunculkan statistik perkembangan aliran Mormon yang pesat, mereka cenderung tidak peduli dan tidak membesar-besarkan. Kalau di Indonesia, mungkin hal tersebut adalah masalah besar kali ya. Hehe. Aliran Mormon adalah aliran 'nyeleneh' dalam Kristen yang jika diibaratkan seperti aliran Ahmadiyah dalam Islam.
6. lha ya bener, meskipun
diisyukan Muslim itu terrorist toch nggak ngaruh juga justru karena mereka
punya cara pandang luas dan berpikir maju, mereka berbondong bondong masuk
Islam. Nggak kayak orang kita kan? gampang diadu domba :D
7. yg sy maksud bukan masalah
beragama atau tidak....tp ttg reaksi mereka terhadap isu agama,, cara pandang
mereka luas jadi mereka mampu melihat isu tsb dari berbagai arah....mereka yg
sy maksud adlh orang yg tdk terpengaruh isu agama @mbak Dewi lestari...:)
8. di amrik menganut Liberal.
Apapun agamamu asalkan tidak menganggu maka itu no problem.
9. Warga
Amrik sibuk dg Mengejar Mimpi, sedangkan Warga Indon sibuk Bermimpi, suka
Khayal, Seneng Melamun yg tdk Berguna. Contoh: para Pejabatnya HOBI JALAN-JALAN
ke Negeri Orang ngabisin DUIT Rakyat mlulu, Kerja Ga BECUS, Doyannya BUANG UANG
Rakyat dari Hasil PAJAK dsb..
10. Banyak berbuat kebajikan,
Hindari kejahatan dan sucikan hati dan pikiran itulah Agama yg
sesungguhnya..Peacefull.. Kalau kita mempeributkan agama maka tidak ada
kebahagiaan, apalagi sampai rela mati demi agama, itu yang namanya kebodohan,
Hiduplah sesuai Dhamma kalau ingin bahagia.
Number
of Muslims in the U.S. doubles since 9/11
MEGHAN NEAL
Thursday, May 03, 2012
A new survey reveals the dramatically changing face of religion in America, with the number of Muslims in the U.S. soaring 67% in the decade since the 9/1...
MEGHAN NEAL
Thursday, May 03, 2012
A new survey reveals the dramatically changing face of religion in America, with the number of Muslims in the U.S. soaring 67% in the decade since the 9/1...
1
attacks.
Data released Tuesday from the 2010 U.S. Religion Census shows Islam was the fastest growing religion in America in the last 10 years, with 2.6 million living in the U.S. today, up from 1 million in 2000.
Mormonism too saw remarkable growth, with a 45% increase in adherents. It added nearly 2 million members since 2000, bringing their number in the U.S. to 6.1 million.
NYDailyNews.com
Data released Tuesday from the 2010 U.S. Religion Census shows Islam was the fastest growing religion in America in the last 10 years, with 2.6 million living in the U.S. today, up from 1 million in 2000.
Mormonism too saw remarkable growth, with a 45% increase in adherents. It added nearly 2 million members since 2000, bringing their number in the U.S. to 6.1 million.
NYDailyNews.com
Teman2 trims atas
dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para
Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua
makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut
berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun
Ven.Sudhammacaro.
Komentar