" Mengapa Isu Agama Tak Laku di Amerika Serikat? "


TEMPO.COTEMPO.CO – Kam, 23 Agu 2012

TEMPO.CO, New York - Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan Ateisme (tdk per-caya Allah/ Tuhan YME -red) meningkat di Amerika Serikat, sementara mereka yang menganggap dirinya religius mengalami penurunan. Jajak pendapat WIN-Gallup International juga dilakukan di 57 negara.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa di AS, sejak tahun 2005, jumlah orang yang menganggap dirinya beragama telah turun dari 73 persen menjadi 60 persen. Sedangkan orang yang menyatakan diri ateis telah meningkat dari 1 persen menjadi 5 persen.

Ada apa di balik perubahan angka-angka itu? Rod Dreher, seorang kolumnis, pada BBC menyebutkan sikap gereja yang progresif justru membuat orang meninggalkan agamanya. Editor senior di The American Conservative ini mengambil contoh Konvensi Umum musim panas ini dari Gereja Episkopal, pertemuan tiga tahunan dari Komuni Anglikan di AS.

Badan legislatif gereja menyetujui liturgi untuk sesama jenis dan hambatan terkait hal ini dihapus karena seorang transgender bisa menjadi pendeta. Selama perdebatan tentang ulama transgender, salah seorang uskup mengatakan usulan tersebut, jika diterapkan, akan membawa kebingungan teologis.

Langkah ini bermakna ganda: menarik kaum pro-transgender dan membuat galau kelompok yang menolak kaum transgender diberi ruang dalam kehidupan geraja. "Gereja Episkopal, seperti halnya denominasi gereja Protestan, arus utama Amerika sedang mengalami penurunan tajam jemaat," katanya.

Menurut data yang dianalisis oleh Robert Putnam dari Harvard University dan David Campbell dari Notre Dame University, semua agama di AS memang mengalami penurunan demografis.

Kabar baik bagi ateisme? Tidak juga. Putnam dan Campbell, dalam buku American Grace tahun 2010, menemukan ateisme tumbuh secara terbatas pada penduduk yang relatif kecil, tidak proporsional, dan hanya terkonsentrasi di antara insan akademisi dan media.

Pertumbuhan yang menarik dalam kehidupan beragama di AS adalah munculnya orang-orang yang mengklaim tidak memiliki afiliasi keagamaan, tapi sebagian besar dari mereka percaya pada Tuhan. "Ini adalah kelompok orang-orang spiritual, tapi tidak religius, yang jumlahnya sekitar 17 persen," kata Putnam.

Menurut penelitian sosiolog Christian Smith dan Melinda Lundquist, kini juga muncul kelompok anak muda Amerika, baik Kristen maupun non-Kristen, yang merupakan generasi "buta teologis". Mereka, keduanya menjuluki sebagai kelompok Moralistic Therapeutic Deism (MTD), percaya Tuhan itu ada dan ingin menjadi baik, dan bahwa kebahagiaan adalah titik utama kehidupan.

"Anda dapat melihat mengapa generasi yang dibesarkan dalam lingkungan MTD akan tidak memiliki kepentingan dalam agama tradisional, dengan segala klaim kebenaran dan sejumlah larangan," kata Smith.

Pada titik tertentu, para Nones, julukan bagi simpatisan MTD, mungkin menemukan bahwa baik MTD atau ateisme dapat memberi mereka harapan dunia lain yang mereka butuhkan untuk bertahan dan menang atas penderitaan yang sejati. BBC | TRIP B


Teman2 terimakasih atas dedikasi dan komen yg berguna.

1. selama dia tak menyakiti orang lain, bagi saya tak masalah seseorang itu beragama atau pun tidak

Lha itu sedihnya, kalau memang nggak mau pakai aturan Arab atau Yahudi atau Nasrani, pakai saja itu PANCASILA.

Cuma mengamalkan LIMA SILA saja kalang kabut kok, apalagi merasa sudah mampu mengamalkan Kitab Yang 30 Juz.

Amalkan dulu Pancasila, Insyaallaah akan keturutan juga masuk Surga. di amrik menganut Liberal. Apapun agamamu asalkan tidak menganggu maka itu no problem.

di Amerika tidak ada istilah PEMELUK agama, agama yg dipeluk dengan erat seolah tak mau lepas. Agama adalah sarana, bukan bantal guling.

di Amerika isu ttg agama tidak laku krn yang membuat issu ttg agama itu amerika sendiri untuk kepentingan penjajahan amerikan ke negara negara lain terutama negara negara yang mayoritas beragama islam



2. bisa dikatakan cara pandang mereka luas,, dan rata2 negara maju pola pikir rakyatnya juga maju. jelas tidak laku.... karena filosophi di amerika dan indonesia berbeda.....perbedaannya adalah.... jika di indonesia filospinya hidup untuk agama (matipun untuk agama).... kalau di amerika filosopinya adalah agama untuk hidup...... jadi disitulah letak perbedaan yang mendasar...... kalau orang amerika tidak mau mati hanya untuk agama tetapi kalau di indonesia berani mati untuk agama. terima kasih.
 Pola mikirnya maju..tp ekonominya mecucu..hihihkss.


3. rata2 negara maju pola pikir rakyatnya juga maju...., jadi mereka masuk Islam itu karena pikiran yang maju ya? Orang Indo kok yang merasa pikrannya maju nggak butuh agama yak? Aliran apapun itu bukan jd masalah. asal mendatangkan kedamaian.


4. Orang2 di negara maju lebih dipusingkan oleh urusan pajak sedang orang2 kita nggak mau pusing soal pajak. Buat menutupinya mereka bikin orang lain pusing dengan cara mereka sendiri, salah satunya keonaran yang mengadu domba. Dengan melihat orang lain ribut mereka merasa terhibur dan terlepas dari beban pikiran O_o


5. Dari yang saya amati tetapi mungkin tidak bisa digeneralisir, mereka yang di Amerika Serikat cenderung tidak mau ambil pusing/cuek mengenai masalah agama orang lain, hampir semuanya begitu, baik itu orang Amrik yang beragama Kristen maupun Islam atau penganut agama lainnya. Teman Muslim dan Kristen Amrik saya nggak pernah menghujat agama orang lain atau menggembar-gemborkan agamanya sebagai agama terbaik. Sepertinya mereka berhasil "memisahkan" dan "menyimpan" agama masing-masing di bilik yang tepat dan bukan untuk "dipamerkan" sebagai "aksesoris".

Mungkin sebagian memang ada yang hobi menghujat dan mengkritik atau punya phobia terhadap agama tertentu, tetapi itu pun jumlahnya tidak sebanyak mereka yang tidak mau ambil pusing masalah agama orang lain. Menurut saya, mereka di sana sedikit lebih toleran dibandingkan yang di Indonesia.

Ketika pada beberapa tahun lalu, dimunculkan statistik perkembangan aliran Mormon yang pesat, mereka cenderung tidak peduli dan tidak membesar-besarkan. Kalau di Indonesia, mungkin hal tersebut adalah masalah besar kali ya. Hehe. Aliran Mormon adalah aliran 'nyeleneh' dalam Kristen yang jika diibaratkan seperti aliran Ahmadiyah dalam Islam.


6. lha ya bener, meskipun diisyukan Muslim itu terrorist toch nggak ngaruh juga justru karena mereka punya cara pandang luas dan berpikir maju, mereka berbondong bondong masuk Islam. Nggak kayak orang kita kan? gampang diadu domba :D


7. yg sy maksud bukan masalah beragama atau tidak....tp ttg reaksi mereka terhadap isu agama,, cara pandang mereka luas jadi mereka mampu melihat isu tsb dari berbagai arah....mereka yg sy maksud adlh orang yg tdk terpengaruh isu agama @mbak Dewi lestari...:)


8. di amrik menganut Liberal. Apapun agamamu asalkan tidak menganggu maka itu no problem.


9. Warga Amrik sibuk dg Mengejar Mimpi, sedangkan Warga Indon sibuk Bermimpi, suka Khayal, Seneng Melamun yg tdk Berguna. Contoh: para Pejabatnya HOBI JALAN-JALAN ke Negeri Orang ngabisin DUIT Rakyat mlulu, Kerja Ga BECUS, Doyannya BUANG UANG Rakyat dari Hasil PAJAK dsb..


10. Banyak berbuat kebajikan, Hindari kejahatan dan sucikan hati dan pikiran itulah Agama yg sesungguhnya..Peacefull.. Kalau kita mempeributkan agama maka tidak ada kebahagiaan, apalagi sampai rela mati demi agama, itu yang namanya kebodohan, Hiduplah sesuai Dhamma kalau ingin bahagia.



Number of Muslims in the U.S. doubles since 9/11
MEGHAN NEAL
Thursday, May 03, 2012

A new survey reveals the dramatically changing face of religion in America, with the number of Muslims in the U.S. soaring 67% in the decade since the 9/1...
1 attacks.

Data released Tuesday from the 2010 U.S. Religion Census shows Islam was the fastest growing religion in America in the last 10 years, with 2.6 million living in the U.S. today, up from 1 million in 2000.

Mormonism too saw remarkable growth, with a 45% increase in adherents. It added nearly 2 million members since 2000, bringing their number in the U.S. to 6.1 million.

NYDailyNews.com




Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.

Komentar

Unknown mengatakan…
se 7 gan.......

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “