“ BAYI LAHIR SUDAH MENDERITA SAMPAI TUA MENDERITA HINGGA MATI, APAKAH INI BENER2 CIPTAAN TUHAN Y.M.E.? “
DISKUSI DHARMA FACEBOOK.
Teman2 Dharma kl
sempat silahkan simak pertanyaan dari Umat di bawah ini dan kasih komen.
Namo Buddaya Bhante..bhante saya ingin bertanya,apakah bayi yg lahir ke-dunia sudah membawa karmanya sendiri ato Tuhan ciptakan emang hrs begitu?
Bhante saya sangat miris sekali melihat yg ada banyak sekali bayi di-dunia sekecil itu harus menerima penderitaan. Ada bayi yg lahir Dempet Kembar, ada yg tdk punya batok kepalanya, ada yg tdk punya Anus, ada bayi lahir matanya buta, ada yg tdk punya kedua kaki, kedua tangan, dsb…
Atau, apakah mereka harus mengalami penderitaan, penyiksaan sedini itu, bukankah merka lahir bukan atas kemauannya sendiri, tp semua itu kehendak dan ciptaan Tuhan YME.
Knp Tuhan kejam sekali lbh kejam dari Syetan krn Tuhan menciptakan bayi2 lahir hanya utk disiksa seumur hdpnya smp mati kelak.
Terima kasih mohon jawabanya temen2 dan bhante.
Sabbe Satta Bhawantu sukhitatta..semoga semua mahluk hidup berbahagia
Teman2 tlg ks koment yg
benar dan berguna, sadhu.
Komen dari teman2 sdh benar
dan bgs2.
Dalam topic ini
bhante tdk perlu ks kesimpulan krn Sdr. Shu Hikari sdh memberi penjelasan yg
sangat bgs dan berguna, menambah pengetahuan dan wawasan jd luas, sadhu.
Demikian
pandangan bhante yg sederhana ini semoga berguna, utk menambah pengetahuan dan
wawasan jd luas. Mohon maaf bila ada yg kurang berkenan dihati, dan terimakasih
atas partisipasi teman2 dlm diksui ini.
Teman2 terimakasih atas dedikasi
dan komen yg berguna.
1. Namo Buddhaya ya
Bhante...Kalau menurut saya, setiap makhluk yang terlahir di 31 alam loka ini
terlahir sesuai dengan kamma yang di perbuatnya.
Dalam agama buddha, pandangan Tuhan sebagai makhluk super oke, Tuhan sebagai pencipta segalanya itu tidak ada.
Konsep ketuhanan dalam agama buddha adalah :
Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke sorga ciptaan Tuhan yang kekal.
Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.
Dalam agama buddha, pandangan Tuhan sebagai makhluk super oke, Tuhan sebagai pencipta segalanya itu tidak ada.
Konsep ketuhanan dalam agama buddha adalah :
Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke sorga ciptaan Tuhan yang kekal.
Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.
Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam yang artinya “Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak”.
Dalam hal ini,
Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat
dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun.
Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asankhata) maka
manusia yang berkondisi (sankhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran
kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.
Dengan membaca konsep Ketuhanan Yang Mahaesa ini, kita dapat melihat bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan yang diyakini oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama lain sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam agama-agama lain.
Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti yang terdapat dalam kitab suci Tipitaka, maka bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda dengan konsep Ketuhanan dalam agama lain, tetapi banyak konsep lain yang tidak sama pula. Konsep-konsep agama Buddha yang berlainan dengan konsep-konsep dari agama lain antara lain adalah konsep-konsep tentang alam semesta, terbentuknya Bumi dan manusia, kehidupan manusia di alam semesta, kiamat dan Keselamatan atau Kebebasan.
Di dalam agama Buddha tujuan akhir hidup manusia adalah mencapai kebuddhaan (anuttara samyak sambodhi) atau pencerahan sejati dimana batin manusia tidak perlu lagi mengalami proses tumimbal lahir. Untuk mencapai itu pertolongan dan bantuan pihak lain tidak ada pengaruhnya. Tidak ada dewa – dewi yang dapat membantu, hanya dengan usaha sendirilah kebuddhaan dapat dicapai. Buddha hanya merupakan contoh, juru pandu, dan guru bagi makhluk yang perlu melalui jalan mereka sendiri, mencapai pencerahan rohani, dan melihat kebenaran & realitas sebenar-benarnya.
sumber (http://khmand.wordpress.com/2008/08/20/konsep-tuhan-dlm-agama-buddha/)
Kita mengenal konsep ketuhanan seperti agama lain tidak lain karena terbungkus adat istiadat cina yaitu menyembah TI KONG yang kita anggap sama seperti tuhan di agama lainnya. Ti Kong juga bknlah Tuhan tp melainkan kita menyembah dewa2 yang ada di langit.
Jadi jgn samakan konsep2 ketuhanan buddhis dengan agama2 lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat...
Dengan membaca konsep Ketuhanan Yang Mahaesa ini, kita dapat melihat bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan yang diyakini oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama lain sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam agama-agama lain.
Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti yang terdapat dalam kitab suci Tipitaka, maka bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda dengan konsep Ketuhanan dalam agama lain, tetapi banyak konsep lain yang tidak sama pula. Konsep-konsep agama Buddha yang berlainan dengan konsep-konsep dari agama lain antara lain adalah konsep-konsep tentang alam semesta, terbentuknya Bumi dan manusia, kehidupan manusia di alam semesta, kiamat dan Keselamatan atau Kebebasan.
Di dalam agama Buddha tujuan akhir hidup manusia adalah mencapai kebuddhaan (anuttara samyak sambodhi) atau pencerahan sejati dimana batin manusia tidak perlu lagi mengalami proses tumimbal lahir. Untuk mencapai itu pertolongan dan bantuan pihak lain tidak ada pengaruhnya. Tidak ada dewa – dewi yang dapat membantu, hanya dengan usaha sendirilah kebuddhaan dapat dicapai. Buddha hanya merupakan contoh, juru pandu, dan guru bagi makhluk yang perlu melalui jalan mereka sendiri, mencapai pencerahan rohani, dan melihat kebenaran & realitas sebenar-benarnya.
sumber (http://khmand.wordpress.com/2008/08/20/konsep-tuhan-dlm-agama-buddha/)
Kita mengenal konsep ketuhanan seperti agama lain tidak lain karena terbungkus adat istiadat cina yaitu menyembah TI KONG yang kita anggap sama seperti tuhan di agama lainnya. Ti Kong juga bknlah Tuhan tp melainkan kita menyembah dewa2 yang ada di langit.
Jadi jgn samakan konsep2 ketuhanan buddhis dengan agama2 lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat...
khmand.wordpress.com
Tuhan dalam Agama Buddha. Perlu ditekankan bahwa Buddha
bukan Tuhan...Lihat
Selengkapnya
Theologi Buddhisme
adalah benar seperti yg diuraikan oleh Shu Hikari.
2. Saya adalah
seorang yang awam dengan ke- Tuhanan. Maaf.. Sampai dgn saat ini, saya tdk tau
siapa sebenarnya Tuhan itu, agama mana yg benar? Semua agama mengatakan,
agamanya lah yg benar. Bagaimana caranya, saya membuktikan ЌäĽ☺ Tuhan itu ada?
Mohon petunjuk dari teman2, kiranya sudi memberi petunjuk kepada saya yg bodoh.
Ada itu tiada, tiada itu ada. Semoga semua makhluk berbahagia.
3. Sering2 ke Vihara,
denger dhamma desana.. :) Banyak2 membaca artikel2 ttg agama Buddha, Praktekin
Meditasi (ini yg saya sendiri masih suka alpa) Praktekin Sila (meskipun cuma
5sila, tapi prakteknya luar biasa susah- tapi tetep.. Harus terus berusaha).
4. Namo Buddhaya
Bhante, seperti yg sudah diajarkan Sang Buddha, setiap makluk mewarisi karmanya
sendiri, dan ini tidak bisa dihindari bahkan dikehidupan mendatang juga akan
terus berlanjut. Boleh diilustrasikan bahwa karma itu seperti yg digambarkan
sebagai konteks Tuhan oleh agama lain. Jadi selama ini saya sudah salah
persepsi ttg agama Buddha yg tidak mengenal konsep Tuhan, padahal sebenarnya
ada.
5. Namo Buddhaya. MettaCittena,,,salam.
Hukum kamma tetap berjalan di ruang dan waktu dalam semesta raya ini. Jadi
tetap berlaku kepada sesiapa pun,,,kecuali sesiapa itu telah mengetahui
kesunyataan dalam jiwa. Penderitaan terlahir didunia seperti cacat, dibuang
orang tua, dll,,,,itu disebabkan karena kesadaran2 yang menghasilkan kamma2
buruk yang telah diperbuat dimasa lampau.
6. Tapi mengapa bisa
begitu tepat terlahir cacat, dibuang, mati dlam kandungan, dll????bertepatan
misalnya terlahir cacat karena orang tuanya konsumsi kimia, orang tuanya sulit
dlm ekonomi, dan orng tuanya musibah....Inilah hukum alam.
Tentang tuhan menciptakan ini sebenarnya bukan sangkut paut oleh pengaru tuhan,,,,tapi lebih tepat dipengaruhi oleh pikiran/kesadaran kita sebagai manusia.
Tentang tuhan menciptakan ini sebenarnya bukan sangkut paut oleh pengaru tuhan,,,,tapi lebih tepat dipengaruhi oleh pikiran/kesadaran kita sebagai manusia.
7. Tuhan maha adil
bukannya tuhan menyiksa bayi tsb, disitulah letak keadilannya .bayi lahir membawa
karmanya dia dimasa lalu , dia harus membayar / menjalani kehidupan ini di masa
kini dan kehidupan sekarang ini akan mementukan kehidupanb kita dimasa yg akan
datang setelah kita mati.
8. Malam Bhante, u
kali ini saya ikut membaca komen dari teman2 dan Bhante. Tapi setelah baca
beberapa komen saya setuju bahwa kelahiran berhubungan dengan karma. Cuma
terkadang kalo kita pikirkan lagi bgmn ya ..dia yg terlahir cacat bisa
menyadari bahwa ini akibat dari karma masa lampaunya ? Kalo bisa lgs sadar kan bisa
menyesal ... Maaf ya kalo komen saya salah.
9. @ Sii piro >
menyesalpun sudah terlambat karena sudah cacat , ya paling kalau tau tidak
mengulang perbuatan jelek , jahat atau kejam supaya kehidupan sekarang sebagai
cermin masa lalu dan akan dirubahnya sendiri di kehidupan yg akan datang ,
itupun kalau dia mau dan percaya akan adanya karma .
10. Namo Buddhaya
Bhante, Semua mahkluk memiliki Karmanya sendiri. Mewarisi Karmanya sendiri.
Lahir dari Karmanya sendiri. Dilindungi oleh Karmanya sendiri. (⌣_⌣!)
нαiiiн... Tentu saja bayi2 itu lahir secara tak langsung atas kemauannya
sendiri...sang Budhha telah memberi kita jalan... Tinggal kita menjalaninya...
Maka dari itu marilah kita mulai menerapkan ajaran dharma dalam hidup kita
mudah mudahan kita terhindar dari karma buruk...
11. selamat malam
semua, ya semua itu adalah karena adanya hukum sebab dan akibat,kalau bisa
jangan bilang tuhan itu kejam kaya syetan dong, hahaha. tuhan itu maha adil .
setiap manusia itu mempunyai kelebihan dan kekurangannya,jangan memandang orang
dari luarnya aja,melihat orang kaya, belum tentu bahagia,yang wajah yang cantik
dan tampan belum tentu baik hati dan memiliki jodoh yang baik,yang memiliki
otak yang pandai belum tentu jadi orang kaya,hahaha.
jadi intinya manusia
itu ngak ada yang sempurna.manusia memiliki kesenangan dan kesusahannya
sendiri.kalau dalam ajaran agama budha mengajarkan hukum karma , serta sebab
dan akibat. kalau dalam ajaran agama lain,tuhan itu memberikan sesuatu yang
beda,walaupun diberikan kekurangan tapi tuhan menciptakan sesuatu yang beda
yang belum tentu orang lain miliki.
12. sy tambahkan
aja..dr topik ini membuktikan kebenaran dhamma buddha soal hukum kamma dan
tumimbal lahir....dr hukum kamma jg bisa menggambarkan keadilan Tuhan yg
sebenarnya...jd ketika benar2 telah memahami dan menyadari dhamma buddha tentu
kita tidak akan mengatakan Tuhan kejam..tp adil dan welas asih...manusia yg
tidak menyadari dan memahami dhamma ketika mendapati diri nya kesulitan tentu
menyalahkan sana sini..krn manusia selalu jauh di depan...cobalah utk melihat
diri sendiri..om mani pad me hum.
13. Bersedihlah pd
diri Sendiri sbb kita blum tentu lebih baik dr pada mereka yg kita
sedihkan,tanyakan pada diri masing2 sudahkah kita bs melihat dan melaksanakan
DHAMMA ,DUKKHA yg dlm arti yg se BENAR2nya???.Ajaran Buddha sangat Terang
Benderang gampang utk dimengerti tp sangat sulit utk diFahami.,
14. Pernahkan temen2
merasakan pengalaman sedang membahas ttg Buddhis namun di suatu media yg
didengar atau diikuti oleh banyak umat non Buddhis, yg memperdebatkan bahwa
Agama Buddha tidak mengenal Tuhan? Tanpa mempertimbangkan akibat yg
ditimbulkan... Konyol gak?
Teman2 trims atas
dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para
Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua
makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut
berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun
Ven.Sudhammacaro.
Komentar
mohon pencerahanya.