Studi Harvard Buktikan, Pola Asuh Religius Baik untuk Kesehatan Mental Anak Kompas.com - 12/06/2019, 17:36 WIB Bagikan: Komentar Ilustrasi Ilustrasi(Shutterstock) Penulis Yunanto Wiji Utomo | Editor Yunanto Wiji Utomo KOMPAS.com.
Sudahkah
Anda mengajak anak untuk berdoa pada hari ini? Atau mengajaknya ke tempat ibadah
dalam seminggu terakhir? Jika belum, Anda mungkin harus segera melakukannya
demi masa depan buah hati yang lebih baik. Sebuah studi yang dipublikasikan
dalam American Journal of Epidemiology pada tahun lalu oleh para peneliti
Harvard TH Chan School of Public Health menemukan bahwa anak-anak yang diasuh
secara religius lebih sehat secara fisik dan mental ketika memasuki usia dewasa
dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami pola asuh religius.
Konklusi
ini didapatkan setelah para peneliti mengikuti 5.000 anak muda selama 8-14
tahun dengan mengontrol berbagai variabel, seperti kesehatan ibu, status
sosioekonomi dan sejarah penggunaan narkoba atau gejala depresi. Religius di
sini bisa, tetapi tidak berarti harus, punya agama formal seperti yang kita kenal.
Anak-anak yang pergi ke tempat ibadah setidaknya seminggu sekali ditemukan 18
persen lebih mungkin untuk melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi
ketika mencapai usia 23-30 tahun dibanding mereka yang jarang ke tempat ibadah
saat masih kecil.
Mereka
juga 29 persen lebih mungkin untuk menjadi sukarelawan dalam komunitasnya dan
33 persen lebih jarang terlibat dengan penggunaan narkoba. Baca juga:
Kontroversial, WHO Putuskan Kecanduan Game sebagai Gangguan Mental Sementara
itu, anak-anak yang berdoa atau bermeditasi setidaknya sekali setiap hari juga
ditemukan 16 persen lebih mungkin untuk melaporkan tingkat kebahagian yang
lebih tinggi ketika dewasa. Kebiasaan berdoa saat masih kecil juga menjauhkan
mereka dari perilaku seksual di bawah umur; dan ketika dewasa, risiko untuk
terinfeksi penyakit seksual menular berkurang hingga 40 persen.
Penulis
studi pertama, Ying Chen, mengatakan dalam siaran pers bahwa temuan ini penting
untuk pengertian kita akan kesehatan dan pola asuh. "Banyak anak-anak yang
diasuh secara religius, dan penelitian kami menunjukkan bahwa hal ini bisa
memiliki dampak kuat terhadap perilaku kesehatan, kesehatan mental dan
kebahagian, serta kesejahteraan mereka," katanya.
Menanggapi
hasil temuan Ying Chen dan kolega, Emilie Kao selaku direktur DeVos Center for
Religion ans Civil Society yang tidak terlibat dalam studi mengaku tidak
terkejut. Baca juga: Studi: di Masa Depan AI Saingi Dokter dalam Deteksi
Gangguan Mental Dia berkata bahwa hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian-penelitian
lain yang juga menemukan bahwa kepercayaan bisa memberi seseorang kekuatan
spiritual yang mendorong mereka menuju kebiasaan yang sehat, membangun jaringan
sosial dan kemampuan untuk melewati cobaan hidup.
Sayangnya,
berbagai survei, khususnya yang dilaksanakan di Amerika Serikat, menunjukkan
bahwa kepercayaan terhadap agama di antara anak muda cenderung menurun. Kao
memperingatkan bahwa penurunan ini bisa meningkatkan perilaku tidak sehat,
seperti kecanduan narkoba dan alkohol, yang menurut penelitian, bisa dikurangi
dengan pola asuh religius. "Baik itu narkoba atau keinginan untuk bunuh
diri, koneksi personal dan jaringan sosial yang kuat bisa melindungi dari
adiksi dan perilaku tidak sehat dan bunuh diri," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Harvard Buktikan, Pola Asuh Religius Baik untuk Kesehatan Mental Anak", https://sains.kompas.com/read/2019/06/12/173611623/studi-harvard-buktikan-pola-asuh-religius-baik-untuk-kesehatan-mental-anak.
Penulis : Yunanto Wiji Utomo
Editor : Yunanto Wiji Utomo
Komentar
WWW.PANGERANMIMPI.COM
WWW.PANGERANMIMPI.ORG
WWW.PANGERAN88.COM merupakan situs untuk pencinta permainan togel online serta berbagai macam permainan Live Casino Games yang menarik disiarkan secara LIVE 24 jam. Dengan system enkripsi tingkat tinggi menjamin keamanan dan kerahasian data dari member-member kami.
Daftar dan bergabung bersama kami di PANGERANMIMPI - BANDAR TOGEL ONLINE TERPERCAYA