KOSONG dan NOL.
Ada beda yang jelas tentang Kosong dan Nol.
Namun dalam prakteknya
kita sering mencampuradukkan penggunaannya.
Contoh paling sering
kita jumpai saat penyebutan nomer HP, 08576….
Beberapa orang
menyebutnya dengan “Kosong delapan lima tujuh enam…. ” beberapa yang lain
menyebutkan dengan cara “Nol delapan lima tujuh enam…”.
Lantas mana yang benar?
Secara bahasa,
Kosong berarti tidak ada
semuanya (tanpa mengaitkan dengan nilai sesuatu tersebut).
Sedangkan Nol diartikan
untuk menyebut sesuatu bernilai tidak ada (poinnya pada nilai). Deretan angka
adalah deretan nilai, sehingga kata yang pas untuk menyebut 0 adalah Nol.
Jika ditarik ke bahasa
inggris akan nampak makin mencolok. Kosong » empty, Nol » zero. Jika ingin di
campur adukkan atau mana yang lebih mewakili. Nol-lah yang lebih bisa mewakili
kosong di banyak bahasa. Empty tidak bisa mewakili zero, namun zero ada di
banyak istilah. Zero sum game, zero inventory.
Kenapa hal tersebut
terjadi? Nol adalah bilangan yang unik. Dari beberapa sudut pandang filosofis
pun menganggap Nol dan Satu adalah area Tuhan karena memiliki unsur identitas.
Dimana bilangan
dikalikan Nol akan menjadi Nol, dan bilangan dikalikan Satu akan menjadi
bilangan itu sendiri. Bahkan kita belum mampu mendedinisikan sebuah bilangan
jika dibagi Nol. Beberapa bangsa pun tidak memiliki sejarah tentang angka Nol.
Contohnya bangsa Romawi.
Peradaban bangsa Romawi sudah diakui diseluruh dunia sebagai perdaban yang maju
pada zamannya.
Namun untuk urusan
angka, bangsa Romawi tidak mengenal penyebutan angka Nol. Adopsi angka bagi
bangsa Romawi dimulai dari angka satu (bagi perhitungan sekarang, ini disebut
“bilangan asli”).
Urutan angka Romawi
adalah 1 =I, 2 =II, 3III, dst dan 10 = X, 100 =C. Dari situ dapat dilihat meski
terdapat nilai 10, 100, angka romawi tidak memiliki rotasi (basis), sehingga
muncul huruf baru untuk menggantikan angka dengan nilai tertentu.
Lantas apakah bangsa
Indonesia dulunya tidak memiliki sejarah tentang angka Nol? Jawabannya adalah
“Ya”.
Dari dulu kita hanya
memberi sebutan tidak ada, kosong, sirna.
Buktinya tentang
penyebutan tahun 1400 » sirno ilang kertaning bumi.
Siapa penemu angka Nol?
Semua bangsa mengerti
ketidakadaan.
Namun yang mengganggap
ketidakadaan juga sebuah nilai yang bernilai tidak ada adalah matematikawan
Al-Khawarizmi...
Sungguh sangat luar
biasa, hal yang selalu ada disekitar kita sejak ribuan tahun namun tak terlihat
karena ketidakadaannya.
Inilah mengapa bangsa
Arab dapat menulis 1, 10, 100 yang juga menjadi standar dunia sekarang.
Nol adalah sebuah angka
“tanpa nilai” yang sangat bernilai. Titik batas antara positif dan negatif.
Titik nadir yang bisa
menjadikan semua yang ada menjadi tiada.
Kunjungi website Lihat
Komentar.
Sumber: Aris Sofyan / 7 hari lalu.
Komentar