Kisah Zai Yu 宰予



Zai Yu baru saja terbangun dari tidur siang, dengan malas ia merentangkan badannya, perlahan-lahan beranjak dari tempat tidur. Suasana di sekitar tempat Zai Yu berada sangat sunyi, ia duduk di sebuah kursi. Dari balik jendela, Zai Yu dapat melihat indahnya taman. Ia menopang dagu dengan kedua tangan, melamunkan sesuatu.

Dari kejauhan sayup-sayup terdengar suara orang sedang belajar di kelas...Suara tersebut membuyarkan lamunan Zai Yu.
“Astaga, saya tertidur terlalu lama. Terlambat mengikuti pelajaran.”

Zai Yu mendadak berubah menjadi tegang, dengan terburu-buru ia segera beranjak dari tempat duduk untuk keluar dari dalam kamar. Akan tetapi begitu sampai di pintu kamar, ia menghentikan langkah kakinya.

Dalam hati, Zai Yu bergunam:”Tiada sebab yang dapat dijadikan alasan untuk membela diri atas keterlambatan masuk kelas, sungguh memalukan.”Di dalam karagu-raguan, Zai Yu memutuskan untuk berangkat menuju ke ruang kelas, tempat dimana teman-teman yang lain sedang belajar.

Sesampainya di depan ruang kelas, di dalam kelas sedang berlangsung diskusi yang hangat. Dari luar ruang kelas, Zai Yu dapat mendengar suara Kong Zi dengan jelas. Di tengah rasa gugup, Zai Yu berusaha tenang, membuka pintu kelas mengucapkan salam kepada Kong Zi.

Kong Zi melihat sepintas kedatangan Zai Yu, beliau segera membalikkan badan ke arah murid-murid yang lain, melanjutkan memberi pelajaran. Ketika Zai Yu sedang berjalan menuju tempat duduknya, saat hendak duduk, tiba-tiba Kong Zi menyebut namanya:”Zai Yu.”

Walaupun suara Kong Zi tidak keras, akan tetapi Zai Yu dapat mendengarkan dengan jelas. Ia merasa terkejut, menghentikan langkahnya untuk duduk.
“Apa yang kita diskusikan di sini tiada bermanfaat bagi kamu. Silahkan kembali beristirahat.”
Tatapan mata murid-murid yang lain tertuju kepada Kong Zi & Zai Yu. Dengan terkejut Zai Yu berkata:”Guru, saya datang terlambat karena...”
“Karena apa?”

Kong Zi dengan keras menatap wajah Zai Yu. Zai Yu menjadi merasa takut, ia tidak berani menyanggah lebih banyak. Kong Zi melanjutkan perkataannya:”Bila kamu hendak berbohong lagi tidak perlu bersusah payah. Perilaku kamu yang suka mencari alasan itulah yang dinamakan sebuah kesalahan ditutupi dengan kesalahan yang lain”

Mendengar teguran dari sang guru, Zai Yu menjadi gugup. Dalam kesehariannya, Zai Yu memang suka berbohong. Pada situasi yang demikian, jelas-jelas bersalah masih juga berusaha menbela diri.
“Karena...”

Kong Zi memandang jauh ke langit, dengan kecewa berkata:”Zai Yu! Apakah kau ingin melakukan kesalahan yang  ketiga, keempat?”Kamu telah membuat diri sendiri menjadi tidak berguna. Bagaikan kayu lapuk & dinding dari tanah liat. Kayu lapuk tiada dapat diukir, dinding dari tanah liat tiada dapat di cat”

Semua yang mendengarkan perkataan Kong Zi, baik Zai Yu maupun murid yang lain tiada yang berani berkomentar.

Perlahan-lahan pandangan mata Kong Zi beralih dari Zai Yu, dengan perlahan beliau berkata:”Maaf, perkataan saya tadi terlalu keras. Sebenarnya, saya juga tidak ingin berbicara banyak. Mencela Zai Yu juga tiada berguna!”’Zai Yu, silahkan kamu introspeksi diri sendiri.”

Di hadapan murid-murid yang lain, dengan perlahan-lahan Zai Yu meninggalkan ruang kelas. Kong Zi berkata kepada seluruh murid:”Saya berulang kali mengatakan: 过,则无惮改 guo ze wu dan gai janganlah takut untuk memperbaiki kesalahan. Siapapun dapat berbuat salah. Akan tetapi setelah memperbaiki kesalahannya, seseorang menjadi lebih sempurna. Bila tidak segera diperbaiki, kesalahan yang kecil dapat menjadi kesalahan yang lebih fatal, pada akhirnya tidak memiliki kesempatan lagi untuk memperbaiki diri. Bagaimanapun, tidak diperbolehkan menggunakan sebuah alasan untuk menutupi kesalahan. Pemikiran yang demikian adalah salah. Bila sikap ini dipupuk maka dalam hidup bermasyarakat tidak akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

Selesai berbicara, Kong Zi meninggalkan kelas.
Malam harinya, Zai Yu dengan gelisah menemui Kong Zi dalam ruangannya. Kong Zi menyambut kedatangan Zai Yu dengan hangat. Kong Zi & Zai Yu duduk berhadap-hadapan, berbicara & berdiskusi banyak hal.

Zai Yu berulang kali menganggukkan kepala sebagai tanda memahami apa yang disampaikan oleh Kong Zi, ia menjadi tersadar dari kesalahan yang telah dilakukan selama ini. Sejak itu, dalam kesehariannya Zai Yu menjadi lebih giat dalam belajar.

Tamat

Semoga berguna dan mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda, sadhu.

Penulis: Xie Zheng Ming.

Ahli Sejarah Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “