Mantra Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) dengan terjemahan Indo ini banyak di baca oleh Umat Mahayana khususnya, karena banyak membawa manfaat secara Spiritual maupun duniawi. Banyak kisah nyata ke-Agungan Mantra Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) dari Umat Mahayana yang telah merasakan manfaatnya, saat sikon mendesak/ terdesak. Banyak ke-Agungan atau ke-Ajaiban datang setelah sering membaca Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani), yg sulit dipercaya oleh akal sehat kita, tapi nyata ada. Sebab itu, untuk membuktikan anda harus YAKIN dan Tekad Kuat dalam mebaca Mantra Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani). Ada Guru Spiritual memberitahu kalau buktikan manfaat Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) ini, anda coba baca sampai 5000 (lima ribu) kali, misalnya tiap hari 10-30 kali, sambil cia-cai (vegetarian). Nanti kalau sudah jumlahnya 5000 kali anda akan lihat dan rasakan sendiri apa manfaatnya. oleh Shu Hikari ...
Pengantar. Dalam Wisudhi/Pentahbisan Upasaka/Upasika, atau Kelahiran Anak-Cucu, ada beberapa peraturan dalam memberi Nama Buddhis yang akan diterangkan sebagai berikut ini. Memberi nama kepada anak yang baru lahir harus diperhatikan dan jangan memberi nama sembarang. Sebuah nama akan membawa pengaruh besar terhadap kehidupan ia, contohnya ketika Pangeran Sidhatta (calon Buddha) lahir orang tuanya Raja Suddhodana dan Ratu Maha Maya langsung memanggil paranormal ahli kebatinan, untuk meminta nama bagi bayi yang baru lahir itu, lalu diberi nama Sidhatta yang artinya tercapai cita-citanya. Ternyata di kemudian hari Pangeran Sidhatta menjadi anak yang cerdas, penuh belas-kasih dan semua keinginannya terkabul tanpa banyak halangan, hingga akhirnya menjadi Buddha. Begitupula kita harus ingat dan memerhatikan dalam hal memberi nama kepada anak yang baru lahir, juga dalam wisudhi atau penahbisan upasaka dan upasika. Pada buku ini, nama-nama Buddhis yang tercantum disusun menurut dan mengik...
DISKUSI DHARMA FACEBOOK. Diskusi: Tanya; Bhante, mengenai peliharaan spt ikan, kura2, anjing, memang di ajaran Buddha mengajarkan qt untuk membebaskan makhluk hidup ke alam bebas tp gmn klo qt pelihara Anjing, apakah termasuk salah, ikan jika tdk ada habitat yg bs lepaskan itu gmn spt ikan arwana ato ikan mas koki, kura2 yang tdk ada habitat u/ melepaskannya spt kura2 jenis brazil ato lainnya yg bkn habitatnya di jakarta yg jarang ada Hutan, tp jika qt merawat mrk dgn baik apakah termasuk karma buruk bagi qt sendiri jg.Tolong beli penjelasan Bhante... Sadhu3. Jawab: Memelihara hewan seperti; ikan, anjing, burung, dsb. Menurut ajaran Buddha tidak baik. Segala sesuatu yang awalnya tidak baik, pasti berakibat merugikan, alasannya membuat penderitaan pihak lain dalam hal ini hewan. Menurut Buddha; Hewan itu juga makhluk hidup yang butuh hidup bebas seperti halnya manusia (kita). Buddha selalu menekankan tentang sebab akibat, artinya kalau anda berbuat atau bertindak kepada orang lain atau ...
Komentar