Direktur Observatorium Bosscha Lembang Mahasena Putra mengatakan ragam riset gerhana itu bermacam-macam. “Memang peneliti sukanya riset yang masih jadi pertanyaan, ada yang baru, atau melengkapi riset sebelumnya,” katanya kepada Tempo di sela acara. Dari judul makalah yang diajukan, paparan pembicara utama, termasuk berbentuk poster, tercatat ada lebih dari 30 penelitian yang berkaitan dengan gerhana matahari total 2016. Penelitinya berasal dari perguruan tinggi dan lembaga pemerintah, seperti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Penelitian gerhana matahari total di antaranya dikaitkan dengan perilaku harian tumbuhan dan hewan, gravitasi atau daya tarik bumi, meteorologi, kondisi korona matahari, serta kawah bulan. Selain itu, ada kajian di bidang sosial, seperti pendidikan tentang kejadian gerhana dan pemahaman publik di Palembang dari berita gerhana. “Yang terhitung riset baru ialah yang berkaitan dengan perilaku bekantan saat gerhana,” kata Mahasena. Pen