KISAH BIAN HE.
Mengapa
setiap orang harus senantiasa memacu diri untuk maju?Marilah kita lihat batu
jade/giok.Batu jade sebelum dipoles tampak sama dengan batu pada
umumnya.Setelah dipoles oleh pengerajin barulah menjadi batu mulia yang
berharga.Sama halnya dengan manusia,jika tidak belajar mana bisa mengetahui
kesusilaan&moralitas,tampa belajar dari mana datangnya kesukses-an?Lantas
untuk belajar menjadi manusia yang memiliki kesusilaan&bermoral
baik,memiliki masa depan cerah harus dimulai dari mana?Yang pertama kali harus
dilakukan adalah:pada saat masih kecil banyak-banyak bergaul dengan guru yang
berbobot,berteman dengan teman-teman yang baik.Dari mereka kita bisa belajar
banyak tentang kesusilaan,moralitas&ilmu pengetahuan.
Dahulu
kala di kerajaan Chu(楚国chu guo) hiduplah seorang
yang bernama Bian He(卞和).Suatu hari,di tengah gunung Bian He
menemukan sebongkah batu jade yang belum pernah digosok sama sekali.Bian He
lantas mengambil batu tersebut untuk dipersembahkan kepada Li Wang(厉王).Tak
disangka setelah diperiksa oleh pengerajin istana,dikatakan bahwa itu adalah
batu biasa.Li Wang menjadi sangat marah,ia memerintahkan untuk memotong kaki
kiri Bian He.Setelah Li Wang mangkat,Wu Wang(武王)
naik tahta.Lagi-lagi Bian He mempersembahkan kembali batu jade yang dikatakan
sebagai batu biasa tersebut.Pihak istana tetap kukuh pada pendapat
sebelumnya,Bian He pun harus kehilangan kaki kanannya.Setelah Wu Wang
meninggal,tahta diduduki oleh Wen Wang(文王).Bian
He memeluk batu jade tersebut sambil menangis selama 3 hari 3 malam sampai
mengeluarkan air mata darah.Mengetahui kejadian ini,Wen Wang memerintahkan
pengerajin istana membawa baru tersebut untuk digosok ulang dengan lebih
telaten.Setelah pengerajin istana berjerih payah menggosoknya,batu jade
tersebut menjadi tampak indah&begitu berharga.
Pada
akhir dinasti Han Timur(东汉dong han) hiduplah seorang pelajar yang
bernama Wei Zhao(魏照).Sejak kecil Wei Zhao sudah bercita-cita
ingin menjadi seorang cendekiawan.Wei Zhao memiliki seorang guru yang bernama
Guo Tai(郭泰),beliau
adalah orang yang berpengetahuan sangat luas&dapat membawakan diri dalam
bermasyarakat.Sepanjang hari Wei Zhao selalu mengikuti sang guru kemanapun
perginya bagaikan tubuh dengan bayangannya.Karena merasa aneh,Guo Tai lantas
bertanya kepada Wei Zhao:murid ku,mengapa engkau selalu mengikuti saya?Jawab
Wei Zhao:guru,selain ingin menimba ilmu pengetahuan saya juga ingin meneladani
anda dalam hal kesusilaan&moralitas.Dengan demikian saya bisa tahu
bagaimana hidup dalam masyarakat yang luas?Mendengar jawaban tersebut Guo Tai
tersentuh hatinya,semenjak itu beliau lebih memperhatikan Wei Zhao.Pada
akhirnya Wei Zhao berhasil menjadi seorang cendekiawan.
Pada
jaman dahulu di kerajaan Qi(齐国
qi guo) hiduplah seseorang yang karena tidak mendapatkan pendidikan secara
baik,perilakunya buruk,menjadi bahan pergunjingan banyak orang.Orang tersebut
dalam kesehariannya setelah kenyang makan di luar-an barulah pulang ke rumah.Di
rumah ia bercerita kepada sang istri jika yang menjamunya makan adalah
orang-orang yang memiliki kekuasaan&kaya raya.Sang istri merasa tidak
percaya,lantas diam-diam membuntuti kemana dia pergi.Setelah diikuti seharian
penuh,tak tampak seorang pun yang mengajak suaminya bicara/menyapa.Pada
akhirnya mereka sampai di dekat tempat pemakaman.Sang istri melihat sendiri
dengan jelas,jika ternyata di sana si suami dengan wajah memelas
mengemis-meninta sedekah:aneka masakan&arak yang telah selesai digunakan
untuk sembahyang.Saat pulang di rumah,si suami kembali berlagak sombong,ia
tidak mengetahui jika kebohongannya telah terbongkar oleh sang istri.Andaikata
orang tuanya mampu mendidik dengan baik,selalu berdekatan dengan guru,berkawan
dengan orang-orang yang baik,mana mungkin orang tersebut bisa
memalukan:mengemis?
玉不琢,不成器
Yu
bu zhuo,bu cheng qi
人不学,不知义
Ren
bu xue,bu zhi yi
为人子,方少时
Wei
ren zi,fang shao shi
亲师友,习礼仪
Qin
shi you,xi li yi
Semoga berguna utk menambah
Pengetahuan Dharma dan buka Wawasan, mohon maaf kalau tdk berkenan dihati anda.
Penulis: Xie
Zheng Ming.
Ahli Sejarah
Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar