Pengalaman wktu kecil ber-Tetangga dengan Ortu Muslim yang Bijak Bestari (1955-1980) memberi Inspirasi.
Barangkali inilah yang di-Maksud : “ISLAM itu
INDAH…”
Temen2 Yang Budiman, bhante mau berbagi
Pengalaman hidup masa Kecil setelah melihat sdrku. Maz Rachmad (Muslim).
Jadi ingat dulu bhante punya tetangga keluarga
Islam yang Taat Agama juga Amat Santun, Kelembutan Hatinya karena dididkan dari
Ortunya yang bagus dan Disiplin, jadi anak2nya malah banyak temen2 orang Cina
daripada orang2 Muslimnya.
Bhante sejak kecil sepulang sekolah hari2 main
sama anaknya yang Muslim, maka suka ikutan belajar Sholat dan Puasa tiap tahun,
bahkan buka Puasa dan sahur bersama saling kirim makanan, inilah Dampak
Pergaulan dan Lingkungan.
Tiap Lebaran malah bhante yg kerumahnya
Silaturahmi karena cuma buka pagar tembus kerumahnya, Ngobrol Rame2 sambil
makan Ketupat Opor Ayam plus krupuk udang, goreng emping yang renyah..hemmm
sedapnya…. Mau ga…wow…?
Bhante tidak pernah melihat tingkah Anak2nya
(Muslim) yang aneh2 seperti Kebanyakan anak muda Muslim zaman kini, yang terasa
agak menakutkan kalau kenal dan gaul dengan mereka orang Muslim, yang gampang
Ter-Singgung lalu Emosi/ Marah2 bawa Golok, Parang, Pentungan, dan Hobinya
Tawuran, Mainin Bom dsb seperti yang sering terjadi...
Bahkan dengan sesama Muslim hanya karena beda
Aliran sering terjadi Konflk hingga ber-DARAH2 baik di Indo maupun di Timur
Tengah…Oh.. sungguh me-Ngerikan…
Ajaran Agama yang Indah Cuma OM-DO (Omong
Doang)… Mengapa sampai begitu Kejam dan Biadabnya Orang2 yang Ngaku Taat
ber-Agama tapi sekejap bisa berubah jadi SETAN GARANG… Inilah yang Patut
dijadikan Bahan Renungan kita semua…
Rasanya beda jauh seperti Istilah kata: Jauh
Panggang dari Api, bila dibandingkan dengan Tetangga Muslim bhante di Kampung
yang Santun dan Rendah Hati.
Terasa ‘Adem Hati’ ini bergaul tiap hari
dengan tetangga Muslim tsb, malah bhante tahu Tatakrama, Sopan- Santun (Etika
bergaul), Kerendahan Hati, Kesederhanaan Hidup dari Ortu Tetangga Muslim itu,
sebelum sekolah dan belajar agama.
Cara Ortu Muslim ini mengajar anak2nya sangat
mirip dengan ajaran Budi Pekerti dan Bakti, Kerendahan Hati, dan Kesederhanaan
hidup (ikuti Jejak Nabi Muhamad SAW) mirip seperti ajaran dari Kong-Fu Cu.
Disamping itu, Ortu Muslim itu tidak pernah
bicara agamanya didepan tamu2, tidak suka omong Alloh, Jihad, Kafir, Dosa,
Haram, Surga- Neraka yang identik dengan ajaran Muslim, tapi yang dia ajarkan
ialah Etika tsb. Karena itu anak2nya lebih disukai oleh temen2 Cinanya hingga
tidak ada Jarak sama sekali.
Barangkali inilah yang di-maksud ‘Islam itu
Indah’…
Demikian pula bhante merasa Ortu Muslim itu
seakan Ortu kedua, sebab mereka punya Dedikasi yang amat tinggi.
Bahkan anak2nya mendorong Ortunya pergi Naik Haji,
namun Ortunya menjawab: “Uangnya lebih baik dibelikan sembako bagi2kan dan
Amalkan ke Orang2 miskin … atau Uangnya Sumbangkan ke Yayasan Sosial saja…”
Sampai Tua dan akhirnya dibawa anak2nya Ortu Muslim yang sudah Tua Renta hingga
Wafat tetap Kekeh tidak mau pergi Naik Haji.
Tapi sayangnya, setelah anak2nya dewasa dan
sukses, mereka berpencar ada yang dapat jodoh orang Garut, ada yang kerja di
Palembang dsb…Ortunya dibawa oleh anak2nya sejak itu, tidak pernah jumpa lagi
sekira 35 tahuan hingga kini.
Kala ingat kenangan masa2 kecil itu, masih
terbayang wajah2 mereka satu persatu yg sungguh ‘Bijak Bestari’ dan amat
berjasa telah mengajarkan Etika bergaul dsb, yang sangat berguna karena mirip
dengan ajaran Budi Pekerti dan Bakti ajaran dari Kong-Fu Cu.
Bhante kadang secara sadar dalam hati suka
ucapkan terimakasih sambil membayangkan wajah2 mereka, karena tak mungkin bisa
lupa. Sejak kecil bhante rajin ke Gereja Pantekosta, main dengan tetangga
Muslim ikut Sholat dan Puasa, lalu sekolah di Katolik, makanya sedikit tahu
ajaran Islam, Kristen Pantekosta, dan Katolik.
Intinya,
tiap orang punya Kepribadian asal-usulnya dari Didikan Ortu dan Lingkungan yang
mencetaknya. Bhante beruntung seperti ditulis diatas, maka saat ini kalau
dengar atau lihat berita Korupsi, Konflik, Tawuran -Perang Pembantaian dst...
agak Kaget dan tidak terima, sebab mereka nyata2 orang taat ber-agama.
Akibatnya bhante suka ngecam dengan kata2 Kasar dan Lugas apa adanya.
Pengalam waktu kecil kadang tersimpan Rapih
dalam Memori, karena itu tolong kalau boleh jangan salah paham aja…soalnya
Malu2in sebab isinya Gado2...hehehehe…
Semoga berguna memberi Inspirasi dan untuk
menambah Pengetahuan, membuka Wawasan Hidup dalam berbagi Pengalaman Masa Kecil
dulu…maaf bila tidak berkenan dihati anda, sadhu.
Komentar:
1. Namo Budhaya Bhante .... selamat Pagi _ () _ .. BENAR seperti tulisan bhante .. SAYA JUGA mengalami Hal seperti itu,, tetapi
skrang sepertinya sudah bergroup kelompokan gitu .... mengelompok ... Dan Selalu kecapnya Yang nomor Satu .. :) Sampai kini SAYA masih Tetap
besahabat dg mereka ...Dan Damai ITU Indah Dan Sederhana .
2. Selamat... Namo Buddhaya ... sama dg Saya, Tetangga Sebelah Rumah, adalah
kelurga muslim yg BAIK, santun, saling tolong. Malah pd kerusuhan 98, mereka
membobol bag.belakang rumahnya, u / jaga2 barangkali Kami melarikan Diri
bersembunyi di rumah mereka (Pintu Tembus dadakan). Mereka muslim yg benar2 Indah Dan mulia ... :) Salam metta u / Bhante .
3. Walau
sy setuju ada muslim yg rasa tolerannya tinggi, tapi sy menolak mengatakan
bahwa Islam itu Indah.. tul ...
4. yang Indah itu toleransi nya, adat
istiadatnya, sopan santunnya sebagai warga negara Indonesia tapi itu
duluuuu,...
TAPI sekarang Bhante memilih Agama Buddha
kan? Boleh tau ngak, kenapa
milih Bhante aj.Buddha Dan jadi seorang Bhikkhu?
|
5. Namo Buddhaya Temen2
Dharma trims anumodana sdri Fifi V, dik Fera K intinya tiap orang punya
Kepribadian asal-usulnya dari Didikan Ortu dan Lingkungan yg mencetaknya. Bhante
beruntung spt ditulis diatas, maka saat ini kl dengar atau lihat berita
Korupsi, Konflik, Tawuran -Perang Pembantaian dst... agak Kaget dan tdk terima,
sebab mereka nyata2 orang taat ber-agama. Akibatnya bhante suka ngecam dg kata2
Kasar dan Lugas apa adanya.
Teman2 trims atas
dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para
Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua
makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut
berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun
Ven.Sudhammacaro.
Komentar