MANFAAT KEDELAI…
KEDELAI CEGAH PENYAKIT dan PENUAAN DINI (Cepat Tua).
Tahu dan Tempe Kedelai Mulai di-Terima secara Internasional.
Nasihat para Ahli peneliti pada Pusat Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian Gizi dan Pengembangan Kesehatan Bogor:
“Langkah terbaik, menurut ke-Duanya (Nelis dan Astawan), dalam Jangka Panjang
Pemerintah (Kabinet si Monyong) harus berupaya meningkatkan produksi kedelai
lokal, untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat produsen Tahu dan Tempe
diseluruh Indon, jangan Impor melulu”.
Coba Buktikan, Jangan Cuma Om Do (Omong Doank) dengan
‘Mulutnya Monyong Otaknya pasti Kosong…’ tapi harus Bener2 Kerja untuk
Kesejahteraan Rakyat seperti Janji2 Manis waktu Kampanye Capres…Nyong…”
Fakta: Hampir semua Produk Pertanian Buah dan banyak Barang
yang di-Impor, jadi harganya mahal, plus Defisit Neraca Anggaran dan Inflasi
tambah tinggi akibat banyak Impor, padahal Indon punya area lahan amat luas dan
produktif.
Lalu, Kabinet si Monyong ini Kerja apa yah…?
Gaji minta Naik Terus tiap tahun…tapi Kerja Tidak
Becus…Hobinya Pleserin bawa Istri Fotografer… Ngabisin Duit Rakyat Mlulu… yg
lain Malah Korupsi…
Haiiiiyaaaaaaa….Payaaaaahhhh…Cape Deeeehhhhh…..
Jakarta Kompas -
Kedelai memiliki nilai Gizi, utamanya Protein yang hampir sama dengan sumber
Protein Hewani seperti; Daging, Ikan, Susu dan Telur. Selama puluhan tahun,
Kedelai diandalkan sebagai sumber Protein oleh penduduk Indon. Kenaikan harga
kedelai kini mengancam kecukupan Protein bagi penduduk kelas menengah – bawah.
Berbagai referensi
menunjukkan bahwa Kedelai kaya akan vitamin utamanya vit.A dan vit.B kompleks,
serta berbagai mineral penting seperti zat besi, fosfor, seng magnesium, dan
kalsium. Kedelai menjadi sumber asam amino esensial pembentuk protein yang
dibutuhkan tubuh.
“Kandungan asam amino
kedelai hampir setara dengan asam amino yang terkandung dalam produk hewani,
hanya kalah pada asam amino metionin dan sistin”. Kata Nelis Imaningsih,
peneliti pada Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Senin 2/9-2013 di Jakarta. asam amino yang tinggi
pada kedelai antara lain Isoleusin, Leusin, Lisin, Fenilalanin, Valin dan Arginin.
Kandungan
Firoestrogen dalam hal ini Ganestein dan Deidzein pada kedelai merupakan
komponen Bioaktif yang memiliki fungsi Fisiologis seperti Estrogen untuk
membantu Penyerapan Kalsium pada Perempuan Pre-Menopause maupun Menopause untuk
mempertahankan Massa Tulang, hingga mencegah Osteoporosis.
Kedelai juga
mengandung asam lemak tak jenuh majemuk (PUFA) yang bersifat menurunkan kadar
Kolesterol. Hal serupa dikemukakan Guru Besar Pangan dan Gizi Iinstitut
Pertanian Bogor, Made Astawan. Kedelai mengandung antioksidan yang mampu
menangkal radikal bebas hingga bisa mencegah berbagai penyakit Degeratif
seperti Kanker, Hipertensi, dan Diabetes serta utamanya Penuaan Dini.
Jika kedelai
difermentasi dengan Kapang Rhizopus sp
menjadi Tempe, maka asam amino dalam kedelai akan terurai menjadi rantai
lebih pendek hingga mudah dicerna.
Nelis menuturkan,
peptida kedelai memiliki efek Hipokolesterolemik (menurunkan Kolesterol).
Selain itu, akibat fermentasi timbul vit.B-12 sebagai hasil metabolit dari
Kapang yang berperan dalam fermentasi Tempe. “Vit.B-12 biasanya hanya ada pada
prodeuk hewani, tapi ksusus pada Tempe Ada, ” kata Nelis.
Menurut Astawan,
Tempe yang pukuhan tahun menjadi sumber protein murah bagi penduduk Indon kini sudah Go Internasional. “Saat ini Tempe sedang dalam tahap ke-5 dari 8 tahap untuk mendapatkan Codex (standar
Internasional) Tempe. Diharapkan tahun 2015 sudah ada Cortex Tempe,” kata
Astawan.
Masalahnya, lanjut
Astawan, sekitar 70 persen kedelai di Indon di-impor, hanya 30 persen produk
lokal. Bila kedelai tidak terjangkau produsen Tahu dan Tempe, hal ini bisa
mengancam kebutuhan dan kecukupan akan protein untuk masyarakat Indon.
Astawan menyatakan,
ada sejumlah kacang2an yang memiliki nilai Gizi yang mendekati kedelai,
misalnya kacang Komak (Lablab Purpureos), Kecipir, Kacang Koro,. Namun,
jumlahnya tidak banyak dipasaran.
Selain itu, kata
Nelis, bila Kacang2 tersebut dibuat Tempe perlu waktu untuk dapat diterima
masyarakat secara luas.
“Langkah
terbaik, menurut ke-Duanya (Nelis dan Astawan), dalam jangka panjang Pemerintah
(Kabinet si Monyong) harus berupaya meningkatkan produksi kedelai lokal, Untuk keterjangkauan
masyarakat produsen Tahu dan Tempe diseluruh Indon, jangan Impor melulu”. Coba
Buktikan, Jangan Cuma Om Do (Omong Doank) dengan ‘Mulutnya Monyong Otaknya
pasti Kosong…’ tapi harus Bener2 Kerja untuk Kesejahteraan Rakyat seperti
Janji2 Manis waktu Kampanye Capres…Nyong… “ (ATK)
Kesimpulan:
Bagi masyarakat Kelas Menengah-Bawah, Tahu-Tempe boleh dikata ‘Pengganti Daging
Ayam dan Sapi’, Ikan, Susu, dan Telur yang menurut mereka ‘Tahu-Tempe’ sebagai
Makanan Mewah-nya, termasuk mereka yang Vegetarian (pantang makan Daging),
sebab isi kandungannya Vitamin dll setara dengan Daging Sapi, Ayam dsb.
Alasan2 inilah
bhante menyampaikan tulisan ini…untuk di-Pahami dan di-Mengerti dengan Benar…
Semoga berguna utk menambah
Pengetahuan Dharma dan buka Wawasan, mohon maaf kalau tdk berkenan dihati anda.
Sumber: Kompas.
Dekorasi kata: Orang
Jadul Meleketek-he..
Komentar:
Namo Buddhaya Bhante... _(())_ selamat pagi.... semoga Bhante selalu sehat dan
bahagia...... saya paling doyan sama tahu tempe..... Namo Buddhaya, Bhante Sudhammacaro... aku jg suka bngt sm tempe n tahu..
makasih share nya jd tau kandungan gizi yg ada di dlm tahu tempe. Met
pagi..smoga sehat sll..
Teman2 trims atas
dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para
Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua
makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut
berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun
Ven.Sudhammacaro.
Komentar