“ KESEHATAN PENTING “
Peranan Mineral Untuk Menurunkan Koresterol
KOMPAS – SENIN, 20 JUNI 2005 – HALAMAN 41
BERNATAL SARAGIH
PERKEMBANGAN pemahaman fungsi mineral terhadap kesehatan semakin luas, tidak lagi hanya fungsi dasarnya. Sebagai contoh, mineral Fe (besi) yang fungsi dasar adalah untuk mencegah anemia, ternyata implikasinya juga dapat meningkatkan produktivitas. Kemajuan pengetahuan dalam fungsi mineral sangat membantu perkembangan sains secara terus menerus, seperti fungsi beberapa mineral sebagai neutrotransmiter (zink, iodium, dan selenium) sangat membantu untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih pintar.
Dilain pihak, mineral juga dapat memperpanjang umur dengan peningkatan kesehatan jantung dan hubungannya dengan mencegah kenaikan koresterol, sebagai faktor resiko penyebab penyakit jangtung koroner. Peranan mineral terhadap kesehatan jantung juga sangat banyak dikaitkan terutama, zink (Zn), kuprum (Cu), kromium (Cr), mangan (Mn), selenium (Se), dan kalsium (Ca). Zink, kuprum, krom dan mangan dikaitkan dengan disfungsi endotelial. Selenium dikaitkan dengan fungsinya pada sel otot jantung serta kalsium hubungannya dengan penurunan sentesa lemak pada jaringan adipose/lemak.
Perbandingan zink dengan kuprum (Zn:Cu) tinggi akan meningkatkan resiko kena penyakit kadiovaskuler hal ini dikaitkan dengan semakin tinggi koresterol, hipertensi dan HDL_koresterol (hight density lipoprotein) menjadi rendah. Kebutuhan akan zink adalah 15 mg/hari. Kadar kuprum menurun dalam plasma akan menyebabkan hiperkolesterol dan gangguan fungsi jantung, kebutuhan kuprum dalam sehari 2-3 mg/hari. Kebutuhan krom erat kaitannya dengan metabolisme karbohidrat, kadar krom tercukupi akan menyebabkan kerja insulin meningkat dan menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler, total koresterol menurun serta meningkatkan HDL_kolesterol.
Kebutuhan Cr 50-200 mg/hari. Kebutuhan mangan 2,5 mg/hari, jika kebutuhan mangan tercukupi, juga akan meningkatkan kerja insulin dan memperbaiki kadar gula dalam darah, serta meningkatkan HDL_kolestelol.
Peranan kalsium untuk menurunkan berat badan dan kolestelol telah terungkap secara empiris, walaupun sebagai fungsi utama pertumbuhan tulang dan gigi. Perkembangan pengtahuan ini juga membawa dilema (antagonistik) efek kalsium terhadap peningkatan resiko aterosklerosis. Konsumsi kalsium yang cukup dalam diet harian dianjurkan untuk menurunkan sintesis lemak dan mencegah hiperkolestelol. Hasil studi longitudinal pada wanita menunjukan IMT (indeks massa tubuh) menurun dengan peningkatan konsumsi kalsium. IMT adalah perbandingan berat badan (kg) dengan tinggi badan (meter) pangkat dua. Konsumsi kalsium dengan protein (rasio 1:20) akan menurunkan berat badan 1 kg/tahun. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa orang yang kegemukan (obesitas) akan dapat menurunkan berat badan dengan tingkat keberhasilan 60-80 persen jika konsumsi kalsium sesuai anjuran.
Mekanisme kerja kalsium berhubungan dengan peran intraseluler kalsium dalam metabolisme pada jaringan adiposit (terlihat pada gambar). Peningkatan konsumsi kalsium dalam bahan pangan akan menurunkan konsentrasi 1,25-dehidroksi vitamin D (1,25 (OH2) d). Hasilnya akan menyebabkan penurunan pengaturan transfer kalsium ke adiposit dan pankreas. Dalam adiposit penurunan konsentrasi kalsium intraseluler akan menurunkan sintesa asam lemak, penurunan proses lipogenesis (pembentukan lemak), dan peningkatan lemak liposis (pemecahan lemak).
Dalam sel pankreas, penurunan konsentrasi kalsium dalam intraseluler akan menurunkan produksi insulin yang akan berpengaruh terhadap penurunan lipogenesis dan peningkatan liposis dalam adiposit. Kombinasi kedua ini berperan dalam penurunan simpanan lemak dalam jaringan adiposit (Onge, 2005).
BERNATAL SARAGIH
Staf Pengajar Teknologi Hasil
Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman,
Samarinda.
PERANAN KALSIUM TERHADAP PENURUNAN SINTESA LEMAK
KONSUMSI KALSIUM
1,25 (OH)2 D
Ca2+ Ca2+
Ca2+ Ca2+
FAS traskripsi Lipolisis Insulin
FAS Insulin PANKREAS
Lipogenesis
ADIPOSIT
Potensi Pisang Untuk Mencegah Demensia
Nurchasanah
KOMPAS – SENIN, 20 JUNI 2005 – HALAMAN 41
ANGKA pertumbuhan lansia mencapai 2,5 persen per tahun, lebih besar dari angka pertumbuhan populasi dunia yang hanya 1,7 persen per tahun. Hingga 30 tahun mendatang diperkirakan akan terjadi kedakan penduduk usia lanjut mencapai 200-400 persen. Sementara kenaikan populasi penduduk usia kanjut di Indonesia antara tahun 1990 dan 2025 akan mencapai 414 persen dari 32 juta orang pada tahun 2002.
BERSAMAAN dengan bertambahnya usia, terjadi pula penurunan fungsi organ tubuh dan berbagai perubahan fisik. Penurunan ini terjadi pada semua tingkat seluler, organ, dan sistem. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kejadian penyakit pada lansia. Masalah lain yang timbul adalah menurunnya kemampuan kognitif (gejala ringan adalah mudah lupa dan jika parah akan menyebabkan kepikunan). Ada banyak faktor yang terkait dengan menurunnya kemampuan kognitif pada kelompok usia lanjut ini. Faktor gizi dan pola hidup yang sehat merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kemampuan kognitif warga senior.
Disebuah provinsi di China disebutkan, terdapat populasi lansia yang sebagian besar berusia lebih dari 100 tahun masih hidup dengan sehat dan sedikit sekali prevalensi kepikinan disana. Menurut mereka, rahasianya adalah menghindari makanan modern, banyak mengkonsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik yang tinggi, dan sosialisasi dengan warga lainnya, dan sebagai tambahan mereka hidup ditempat yang sangat bersih dan jauh dari polusi udara.
Homosistein dan menurunnya kemampuan kognitif
Menjadi tua adalah pasti, yang terpenting adalah bagaimana menjadi tua tetapi sehat dan tidak membebani, termasuk diantaranya adalah mencegah terjadinya kepikunan. Menurunnya kemampuan kognitif sering kali dianggap sebagai masalah biasa dan merupakan hal yang wajar terjadi pada mereka yang berusia lanjut. Padahal, menurunnya kemampuan kognitif yang ditandai dengan banyak lupa merupakan salah satu gejala awak kepikunan. Kognitif adalah kemampuan pengenalan dan penafsiran seseorang terhadap lingkungannya berupa perhatian, bahasa, memori, visuospasial, dan fungsi memutuskan. Kemunduran yang paling dominan ditemui adalah menurunnya kemampuan memori atau daya ingat. Demensia merupakan suatu kemunduran intelektual berat dan progresif yang menganggu fungsi sosial, pekerjaan, dan aktivitas harian seseorang.
Ada satu hipotesis yang menyatakan kepikunan memiliki keterkaitan, baik secara langsung maupun tidak, dengan hiperhomosisteinemia. Hiperhomosistemia adalah berlebihan kadar homosistein dalam darah. Hiperhomosistemia ini berkaitan dengan rendahnya konsentrasi folat, vitamin B12, dan vitamin B6.
Peryataan tersebut berkaitan dengan penelitian yan gdilakukan oleh Kaplan et al (2001,2002) yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition, yang menunjukan bahwa kemampuan kognitif lansia dapat ditingkatkan dengan pemberian makanan yang terbuat dari karbohidrat lemak dan protein yang dibuat dalam bentuk makanan dan minuman. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Brian et al (2002) tentang pengaruh pemberian suplemen dalam bentuk kapsul yang terdiri dari asam folat, vitamin B12, dan vitamin B6 menunjukan hubungan yang signifikan terhadap kemampuan mengingat wanita dari berbagai kelompok umur.
Sebagaimana diketahui bahwa karbohidrat, protein, serta lemak merupakan komponen gizi yang berperan sebagai makanan otak. Akan tetapi, optimalisasi perannya perlu ditunjang dengan vitamin dan mineral yang berfungsi untuk mengoptimalkan metabolisme komponen komponen gizi tersebut. Sementara kita juga memahami bahwa proses penuaan juga berkaitan dengan menurunnya kamampuan daya cerna.
Homosistein, folat, vitamin B6, dan vitamin B12
Pada dekade terakhir ini folat, vitamin B6, dan vitamin B12 dapat dikatakan manjadi primadona dibidang pangan dan gizi. Hal ini lebih karena peran folat, B6, dan B12 sebagai enzim yang memiliki spektrum kerja luas. Diketahui bahwa folat dan kofaktor lainnya, seperti vitamin B6, B12 dan metionin, berperan dalam metilasi biologis dan pemeliharaan pool folat intraseluler untuk sintesis DNA.
Konsentrasi folat merupakan determinan penting dari total homosistein. Meningkatnya konsentrasi homosistein diperkirakan secara langsung memengaruhi karsinogenesis dengan berkurangnya DNA di jaringan yang penting melaluipeningkatan secara simultan S Adenosilhomosistein. Pengunaan homosistein sebagai cara untuk menilai folat dalam karsinogenesis ini penting karena hal ini mungkin berkaitan dengan metabolisme folat yang merupakan indikasi berkurangnya fungsi fungsi enzim yang terlibat dalam metabolisme homosistein.
Homosistein merupakan asam amino yang terbentuk sebagai hasil detimilasi metionin. Homosistein akan terakumulasi delam darah jika terjadi gangguan dan konsentrasinya bergantung pada status folat, B6 dan vitamin B12 cukup tinggi, mengingat secara biokimia pemecahan homosistein menjadi sistein membutuhkan vitamin B6, dan remetilasi kembali menjadi metionin membutuhkan B12 dependent enzyme dengan folat sebagai substartnya.
Kebutuhan vitamin B6, B12, dan folat harus tercukupi, baik melalui pangan sumber folat (sayur dan buah) maupun vitamin B12 (daging dagingan) karena kedua vitamin tersebut penting untuk membantu mengurangi kadar homosistein dalam tubuh kita. Homosistein yang menjadi penyebab segala penyakit degeneratif, sebagai akibat dari pola makan dan gaya hidup kita di masa lalu yang kurang sehat.
Potensi pisang
Proses penuaan selalu disertai dengan meningkatnya kejadian ketidakcukupan status vitamin B6. hal ini mungkin berkaitan dengan perubahan perubahan yang terjadi pada lansia dan memengaruhi metabolisme vitamin B6. Meskipun mekanismenya sampai saat ini belum dapat dijelaskan, beberapa hasil penelitian yang dilakukan secara eksperimental menunjukan adanya hubungan antara status vitamin B6 dengan respon imunitas dan kapasitas kognitif pada lansia.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1990-an menunjukan bahwa pisang dapat memenuhi 2/3 kebutuhan vitamin B6 pada lansia dengan status ekonomi rendah yang tinggal di metropolitan. Ada juga yang memenuhi kebutuhan vitamin B6 nya hanya dari sayur dan buah. Fakta penting dari penelitian ini adalah bahwa pisang mengandung vitamin B6 yang dapat memenuhi sebanyak 30 oersen dari total kebutuhan vitamin B6. Keuntungan lain dari pisang adalah sifatnya yang padat gizi, ekonomis, dan mampu memenuhi kebutuhan vitamin B6 dan folat dalam jumblah cukup signifikan dan siap santap dan sangat cocok untuk mencegah demensia sejak dini.
Kebutuhan vitamin B6 dan folat dapat dipenuhi dengan cara mengkonsumsi 1,5-2 pisang dalam setiap hari. Karena, 100 gram pisang mengandung 0,58 miligram vitamin B6. Sementara satu buah pisang ukuran sedang seberat 120 gram mengandung 0,70 miligram, artinya guna memenuhi kebutuhan vitamin B6 untuk lansia berkisar antara 1,5-2 mg/harinya, cukup mengkonsumsi dua buah pisang setiap harinya. Dua buah pisang setara dengan 58 mikrogram folat tubuh karena 2/3-nya dapat dipenuhi dari sumber folat lainnya, seperti brokoli, bayam, dan kacang kacangan.
Kebutuhan vitamin B12 tidak dapat dipenuhi dari sumber pangan nabati, untuk memperolehnya harus mengkonsumsi sumber pangan hewani, seperti susu, kerang, dan daging. Untuk yang terakhir, yakni daging, sebaiknya yang tanpa lemak dan tidak terlalu banyak.
Keunggulan lain pisang adalah kandungan energinya merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat tingkat sedang dan tersedia secara bertahap sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu yang tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lamban dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda tanda otak kekurangan energi sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemempuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.
Jadi, tips mudah untuk mencegah dimensia adalah dengan dua buah pisang ukuran sedang dan minum susu setiap hari, sepertinya akan cukup membantu.
NURCHASANAH
Mahasiswi Pascasarjana Gizi
Masyarakat dan Sumber Daya
Keluarga Institut Pertanian Bogor
BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUT
DIBAWAH
INI
KANDUNGAN ZAT GIZI PISANG PER 100 GRAM BERAT KERING
KOMPONEN GIZI KANDUNGAN GIZI
ENERGI 136 kalori
Lemak 0,2 gram
Serat 3 gram
Protein 1,2 gram
Zat Besi 2 miligram
Seng 0,8 gram
Kalsium 9,2 miligram
Kalium 88 miligram
Magnesium 44,1 miligram
Provitamin A 45 miligram
Niasin 0,82 miligram
Vitamin B6 0,88 miligram
Riboflavin 0,15 miligram
Folat 29 miligram
Vitamin B1 0,07 miligram
Vitamin C 13,8 miligram
Adakah Informasi soal Pangan Transgenik ?
KOMPAS, MINGGU, 3 SEPTERBER 2006
Tempe dan tahu bisa dibilang makanan sehari hari bagi sebagaian penduduk Indonesia. Kedua lauk ini hampir setiap hari menghiasi meja makan. Namun, ketika mengkonsumsi kedua makanan itu, pernahkah anda berpikir kedelai yang dipakai sebagai bahan baku berasal dari tanaman transgenik ?
Oleh M CLARA WRESTI
Saat ini produk transgenik yang sudah menyebar di pasar internasional adalah kedelai (60 persen), jagung (23 persen), kapas (11 persen), dan kanola (6 persen). Artinya 60 persen kedelai yang ada di pasar internasional adalah produk rekayasa genetika.
Si Indonesia kebutuhan kedelai nasional 3 juta ton setahun. Dari jumblah itu, 70-80 persen konsumsi kedelai dipasok oleh kedelai impor. Bisa jadi, kedelai yang dikonsumsi penduduk Indonesia dalam bentuk tahu dan tempe merupakan hasil rekayasa genetika.
“Yang kami persoalkan adalah konsumen harus mendapatkan informasi yang benar. Informasi ini penting karena konsumen berhak mendapatkan keamanan pangan, mendapat pnformasi tentang makanan yang dipilihnya. Mereka juga berhak untuk memilih makanan,” kata Ilyani S Andang dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YKLI).
Sampai sekarang pemerintah Indonesia belum melakukan penelitian mendalam mengenai dampak tanaman transgenik terhadap kesehatan manusia. Pemerintah memang sudah meratifikasi Protokol Cartagena yang memuat prinsip kehati hatian dalam menerapkan teknologi rekayasa genetika.
Pemerintah juga telah memuat peraturan setingkat peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 mengenai Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik. Namun, hingga kini penunjuk pelaksanaan di lapangan belum ada sehingga semua produk impor masuk ke Indonesia praktis tanpa pengamanan.
Oleh karena penunjuk lapangan belum ada, hak konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai makanan yang dipilih melalui label juga belum terlaksana.
“Setidaknya makanan makanan yang dijual di ritel modern harus memakai label. Sementara perajin tempe atau tahu cukup dibina agar mereka bisa memberi informasi kepada konsumen tentang bahan baku,” kata Ilyani.
Kajian keamanan pangan
Menurut Dwi Andreas Santosa, pangajar pada Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, yang mendalami bidang rekayasa genetika, bahan pangan transgenik yang akan dikomersialisasikan harus melalui kajian yang disebut food safety assessment ( kajian keamanan pangan ). Ini untuk menguji apakah bahan tersebut aman dikonsumsi oleh manusia atau tidak. Begitu juga jika bahan pangan itu akan digunakan sebagai makanan ternak.
Di dunia internasional dikenal istilah substantial rquivalent. Artinya, bila bahan pangan trasgenik tersebut secara substansial sama dengan bahan pangan konvensional, kandungan gizi, karbohidrat, lemak, vitamin, dan sebagainya, maka bahan makan tersebut boleh dikatakan aman dikonsumsi.
Kajian keaman pangan jiga mengharuskan produk gen yang disisipkan pada tanaman juga dikaji apakah produk tersebut nantinya bisa menyebabkan alergi, keracunan, atau dampak negatif lain. Apabila dari hasil kajian tersebut ternyata negatif, maka bahan tersebut dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
“Selama bahan pangan tersebut telah melalui seluruh proses uji secara ilmiah dan secara internasional diakui, maka tidak ada keraguan untuk mengkonsumsinya,” kata Dwi.
Dia mengakui, banyak ilmuwan dan LSM berpendapat bahwa substantial equivalent tidak dapat digunakan sebagai kriteria untuk menyatakan apakah suatu pangan trasgenik aman dikonsumsi atau tidak.
Alasannya, antara bahan pangan prasngenik dan non transgenik jelas berbeda. Selain itu, kajian keamanan pangan yang dilakukan tidak mencukupi karena hanya dicobakan pada binatang. Sementara efek penyisipan gen/DNA asing terhadap komposisi senyawa senyawa lain, diluar senyawa utama, tidak diteliti lebih lanjut. Begitu juga dengan pola konsumsi yang berbeda beda antarkomunitas.
“Di negara maju, pangan transgenik biasanya diolah lanjut lebih dahulu sebelum dikonsumsi. Konsumsinya juga dalam jumblah sedikit. Misalnya kentang yang dijadikan chips,” ucapnya.
Sementara kini belum diketahui resiko pangan yang diolah pendek tersebut apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama,” kata Dwi yang juga direktur eksekutif Indonesia Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB).
Megingat masih banyak resiko yang mungkin mucul dari pangan transgenik, beberapa negara telah menerapkan sejumblah peraturan untuk melindunggi warganya. Misalnya di Uni Eropa beberapa lembaga telah melakukan kajian keamana terhadap pangan trasgenik yang akan di konsumsi di Eropa.
Jika varietes tersebut kokos, boleh diedarkan di Eropa. Jika produk tersebut terkontaminasi bahan kimia oleh produk yang belum diizinkan di Uni Eropa, maka seluruh pengapalan akan ditolak.
“Selain itu, pengunaan gen marker resisten antibiotik juga mulai dilarang disana, sehingga ke depan bahan pangan yang memiliki gen resisten antibiotik, misalnya, tidak boleh beredar di UE,” ungkap Dwi.
Di Indonesia, kemungkinan untuk masuknya bahan pangan trasgenik yang belum diizinkan pemerintah cukup besar karena tidak ada segregasi ( pemisahan ) di negara eksportir.
Diabaikan, Penderita Kanker Kolon Bisa Mati dalam Waktu 10 Bulan
Media indonesia – rabu, 6 juli 2005/No.8975 TAHUN XXXVI hal 19
Kanker kolon (usus besar) dan rektum merupakan salah satu kanker yang memiliki angak kejadian cukup besar. Dari seluruh penderita berbagai jenis kanker di dunia, 10%-nya merupakan penderita kanker kolon. Menurut penelitian, jika dibiarkan tanpa pengobatan, penderita kanker kolon akan mengalami kematian dalam wakti 10 bulan.
Demikian diungkapkan dr Lukman, SpB Degistive dalam seminar awam tentang terapi pembedahan pada kanker kolon dan rektum. Seminah diadakan Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais, Jakarta, kemarin.
Beberapa terapi seperti kemoterapi dan radiasi dapat dilakukan untuk mengatasi kanker kolon. Namun, menurut Lukman, untuk kanker kolon stadium dini, pembedahan merupakan terapi yang paling efektif. Selain bisa menyembuhkan total, dengan terapi tersebut harapan hidup penderita untuk lima tahun kedepan juga cukup besar, mencapai 95 %.
Tatapi pembedahan untuk kanker kolon memiliki beberapa tahapan. Sesudah pasien didiagnosis positif kanker kolon melalui tehnik kolonoskopi, tahapan pertama yang dilakukan adalah memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur operasi. Pada tahap ini pasien dan keluarga berhak meminta penjelasan rinci kepada dokter.
Tahap selanjutnya ialah persiapan usus untuk dioperasi. Apda tahap ini usus penderita dibersihkan dengan pembirian makanan cair serta obat pencahar. “ Pembersihan ini bertujuan mencegah infeksi,” jelas Lukman. Setelah itu barulah operasi pemotongan dilakukan dengan membuat sayatan di perut.
Dalam operasi tersebut, bagian kolon yang terkena kanker berikut saluran limpa yang ada disekitarnya dipotong untk dibuang. Kemudian dilakukan penyambungan ujung-ujung yang terpotong. Penyambungan bisa dilakukan dengan benang atau klip. “ Lokasi dan panjang usus yang dipotong bergantung pada kondisi kanker,” imbuh Lukman.
Sesudah operasi, pada perut pasien akan dibuat stoma (lubang diperut untuk pembuangan kotoran). Stoma ini bisa permanen, bisa juga sementara.
Stoma permanen dibuat jika lokasi kanker membuat pemotongan dilakukan di sekitar dubur sehingga tidak mungkin pasien untuk membuang air besar melalui dubur. Sedangkan stoma sementara, dibuat untuk pembuangan kotoran selama beberapa hari, menunggu pulihnya sambungan usus yang terpotong.
Sesudah pulih dari operasi, pasien dapat hidup normal. “Tidak perlu khawatir dengan pemotongan sebagian usus besar yang terkena kanke. Usus besar panjangnya bisa mencapai tiga kilometer. Dari sisi medis, sebenarnya manusiia dapat hidup tanpa usus besar sekalipun,” terang dr Lukman.
Seperti diterangka sebelumnya, tingakat efektivitas terapi pembedahan sangat bergantung pada stadium kanker. Terapi ini hanya efektif untuk menyembuhkan kanker kolon stadium I dan II. Pasien digolongkan masih berada dalam stadium satu jika keberadaan sel sel kanker masih sebatah pada lapisan dinding usus besar (lapisan mukosa). Stadium II terjadi bila sel sel kanker sudah masuk ke jaringan otot dibawah lapisan mukosa.
Stadium II dan IV disebut stadium lanjut. Pada stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limpa yang banyak terdapat di sekitar usus. Sedangkan stadium IV terjadi saat sel sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limpa atau bahkan ke organ organ lain. (Nik/S-1)
Hindari Koresterol dan Mulailah Pola Hidup Sehat
Media indonesia – rabu, 6 juli 2005/No.8975 TAHUN XXXVI hal 19
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan stroke sebagi sindrom klinis dengan gejala ganguan fungsi otak secara lokal atau global. Akibat yang ditimbulkannya dapat menyebabkan kematian atau kelainan menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler (pembuluh darah).
Dari penelitian tersebut, stroke selalu berhubungan dengan terhentinya suplai darah ke otak. Penyebabnya ada dua macam, takni terjadi sumbatan pada pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah yang bertugas menyuplai darah ke otak.
Menurut dr Djumhana Atmakusuma dari Devisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 85% stroke, disebabkan penyumbatan pembuluh darah, sisanya, 15% karena pendarahan.
Sumbatan pada pembuluh darah otak menyebabkan tergangunya suplai oksigen dan zat zat gizi yang dibutuhkan sel sel otak untk terus hidup dan beraktifitas. Akibatnya, sel sel otak akan mengalami kematian. Sumbatan dapat terjadi langsung pada pembuluh darah disekitar otak, bisa juga berasal dari bagian lain yang terikut aliran darah menuju otak.
Terjadinya sumbatan tersebut dapat disebabkan faktor kelainan genetik. Faktor kelainan genetik yang menyebabkan sumbatan pembuluh darah terbagi menjadi kelainan sistem hemostasis dan kelainan non hemostasis. Kelainan hemostasis merupakan kelainan dalam darah yang menyebabkan darah cenderung mudah mengalami pembekuan dan berpotensi mengakibatkan sumbatan.
Selain faktor genetik, lanjut dr Djumhana, sumbatan pada pembuluh darah juga bisa diakibatkan dari luar, misalnya timbunan koresterol dalam darah yang menempel di dinding pembuluh darah dan terus menebal sehingga membentuk sumbatan. Proses menempelnya koresterol dalam darah dipercepat dengan adanya kerusakan pada dinding pembuluh darah, karena beberapa sebab, seperti racun dari radikal bebas, infeksi bakteri/virus, dan kelainan enzim.
Penjelasan serupa juga diberikan ahli penyakit dalam dr Lukman Makmun dari RSUPN Cipto Mangunkusumo. “ Ketika dinding sel pembuluh darah rusak, permukaannya tidak rata lagi. Dan itu memudahkan koresterol menempel, serta semakin menumpuk. Perbandingannya bisa dilihat pada kulit yang luka, akan mempermudah masuknya kuman penyebab infeksi,” ujar Lukman.
Karena itu lanjutnya, umtuk menghindari sumbatan perlu dihindari faktor faktor pemicunya dengan menerapkan pola hidup sehat, misalnya :
- Hindari makanan berkoresterol tinggi
- Perbanyak makan buah dan sayur yag dapat mengikat koresterol dalam usus sehingga tidak terserap darah
- Hindari sumber sumber radikal bebas yang dapat menyebabkankerusakan dinding dalam pembuluh dara. Selain itu, jaga kadar gula darah. Kadar gula yang tinggi dapat memicu terjadinya kerusakan dinding dalam pembuluh darah.
- Tekanan darah tinggi juga harus dihindari. Sebab, tekanan darah tinggi berarti pergerakan aliran darah sangat cepat dan mempertinggi intensitas gesekan darah dengan dinding pembuluh darah, sehingga berpotensi pula menyebabkan kerusakan.
- Selain mengatur pola makan, olahraga teratur serta menghindari stres juga diperlukan untuk menjaga kelenturan otot serta pembuluh darah. (Nik/H-1)
Jaga Penampilan Dengan Olah Raga
Media indonesia – rabu, 6 juli 2005/No.8975 TAHUN XXXVI hal 19
Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh di tengah kesibukan syuting yang padat merupakan sebuah kewajiban bagi Wulan Guritno. Artis sinetron ini memang harus menjada pemampilan di depan kamera agar terlihat selalu segar.
Apa rahasianya ? “Kalau pekerjaan cukup banyak, saya bisa makan sampai lima kali. Tubuh saya perlu energi untuk stamina, selain itu saya juga mengkonsumsi vitamin, air putih, dan tidur cukup,” kata Wulan di sela syuting film layar lebar Kejar Jakarta kepada Media beberapa waktu lalu.
Hal ini dilakukan Wulan karna setiap syuting, ia harus pulang hingga pukul 02.00 pagi. “Kalau hari ini syuting sampai pukul dua pagi, keesokan harinya saya selalu minta syuting pukul sebelas siang. Kalau paginya pukul 07.00 dilanjutkan, saya jelas tidak sanggup. Paling tidak saya telah tidur selama lima jam, sudah cukup,” tutur pemeran Dewi dalam film Kejar Jakarta ini.
Wulan mengisahkan ia pernah mengalami hal itu. Sepulang syuting subuh, langsung dilanjutkan pukul 07.00. saat bangun pagi Wulan mengaku tidak mampu berdiri. Tubuhnya mengigil padahal telah dibungkus selimut beberapa lapis. Demikian juga giginya gemeletuk, sperti tersiram es.
“Tapi saya minum teh hangat, setengah jam kemudian kondisi saya membaik. Sejak itu saya tidak mau memaksakan diri untuk syuting apabila kondisi tubuh tidak baik.”
Selain itu, Wulan pun selalu berolah raga sebanyak dua kali dalam seminggu. “kalau saya olah raga cukup di gym. Disitu, banyak pilihan. Ingin renang, angkat beban, treatmill dan sebagainya telah tersedia. Ini yang selalu rutin daya lakukan,” kata Wulan yang baru saja menyelesaikan film layar lebar lainya bertajuk Gie arahan sutradara Mira Lesmana.
Diet
Lebih lanjut, kekasih pereli ananda Mikola ini sangat menjaga makanan yang ia konsumsi. “Saya telah melakukan diet sejak dua tahun lalu. Dan saya jaga betul untuk tidak ngemil. Kalu ada teman menawari gorengan, permen atau makanan lainya, saya tetap ambil tapi cuma satu saja. Itu sudah cukup,” kata ibu satu anak bernama Saloom ini.
Wulan pun bisa mengukur kebutuhan makanansetiap harinya.
“Kalau malam saya tidak makan karbohidrat atau boleh makan karbohidrat asalkan dibawah pukul enam sore..”
Sedangkan coklat atau es krim, lanjutnya, hanya dikonsumsi setiap seminggu sekali. Bagi Wulan, selama ini pola makan yang ia jalankan, membuat aktifitas tetap enak dan tubuh tetap fit.
Masalah olah raga bgi Wulan kini menjadi sebuah kegemaran. Apalagi sejak ia mnjadi pembawa acara sepak bola pada sebuah stasiun televisi swasta. “Tadinya saya tidak menyukainya. Tapi saya belajar tentang bola, apa yang menariknya hingga dibelain nonton bola hingga pagi. Saya baru paham menariknya bola itu. Bagaimana penonton bisa histeris dan deg-degan saat bola itu diumpankan.”kata Wulan yang memang penampilannya terlihat tomboy.
Kini ia pun didaulat menjadi presenter reli Formula 1 disalah satu stasiun televisi swasta. Ia tengah belajar menyukai dunia otomotif. Apalagi kekasihnya sangat mendukung dan memberikan arahan kepadanay untuk membawakan acara tersebut dengan baik.
“Jadi sekarang banyak pengetahuan yang saya dapatkan. Misalnya ada peraturan tidak boleh menambah bahan bakar, bagaimana jarak antara pereli satu dan lainnya yang dihitung dengan detik merupakan sebuah pelajaran baru yang tadinya saya tidak ketahui.” (Nda/H-1)
SOROTAN – KESEHATAN
OSTEOPOROSIS
UNTUK TULANG YANG SEHAT
KOMPAS, JUMAT, 15 SEPTEMBER 2006
Tulang yang sehat merupakan idaman setiap orang. Sebab, tulang merupakan struktur penting pembentuk rangka tubuh manusia. Untuk menghambat pengeroposan tulang, salah satu kuncinya adalah pemenuhan asupan gizi yang seimbang sejak usia dini.
Oleh EVY RACHMAWATI
Jika memiliki tilang yang sehat, seseorang akan tetap bugar dan aktif. Retno Maruti (59), panari tradisional dan pengajar tari, misalnya, hingga kini masih aktif menggeluti pekerjaannya.
“Kuncinya adalah berlatih fisik dengan menari dan berjalan kaki secara rutin, disertai pemenuhan asupan nutrisi yang cukup,” tuturnya.
Tanpa menerapkan pola hidup sehat, seseorang rawan terserang osteoporosis (pengeroposan tulang) sehingga aktivitasnya akan terhambat. Sebab, kepadatan tulang menurun sehingga tulang menjadi tipis, keropos, rapuh, dan mudah patah. Hal ini mengakibatkan penderita beresiko patah tulang, terutama pada tulang pinggul, tulang belakang dan tulang tangan.
Menurut Walujo Soerjodibroto, ahli nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), selain faktor genetik, penggeposan tulang juga disebabkan faktor makanan, yakni kekurangan zat gizi seperti kalsium, vitamin D, serta nutrisi lain (zink, magnesium, protein, fosfor, dan vitamin K). penyakit ini juga merupakan dampak mengkonsumsi kafein, merokok, dan minum alkohol secara berlebihan.
Sejauh ini, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat di Tanah Air baru mencapai rata rata 254 miligram, atau hanya seperempat dari standar internasional 1.000 hingga 1.200 miligram untuk dewasa. Padahal, seharusnya pemenuhan asupan gizi untuk pembentukan tulang harus dimulai sejak dini, bahkan mulai bayi dalam kandungan.
Butuh nutrisi yang cukup
“Manusia itu seperti mobil,” kata Walujo.
Selain memerlukan bahan bakar berupa energi atau kalori, kata guru besar FKUI ini, manusia butuh onderdil yang diperoleh dari protein, minyal oli dari vitamin dan mineral, serta air. Pada bayi baru lahir hingga enem bulan, semua kebutuhan itu tercukupi hanya lewat air susu ibu (ASI). Menginjak usia enam bulan hingga satu tahun, kebutuhan meningkat berupa susu, buah buahan, biskuit dan bubur saring.
Pada usia dewasa, manusia perlu makanan dengan menu seimbang alias empat sehat lima sempurna. Menu makanan itu terdiri atas nasi sebagai sumber karbohidrat, sayuran sebagai sumber vitamin, mineral dan fiber, daging hewan dan protein nabati mengandung protein dan lemak, serta susu mengandung protein.
“Menu seimbang diperlukan agar tidak terjadi gizi berlebihan seperti kelebihan kalsium, karena bisa memicu penyakit lain,” tutur Walujo menambahkan.
“Orang harus makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan,” ujat Walujomengingatkan. Karena itu, kita perlu mewaspadai makanan yang lezat, kerena rendah karbohidrat, berlemak tinggi, dan gula. Mengkonsumsi secara berlebihan, bisa terkena berbagai penyakit seperti stroke, penyakit jantung koroner, kanker, dan keropos tulang.
Nutrisi yang mendukung tulang sehat diantaranya susu, ikan kecil, vitamin D3, makanan berprotein tinggi, mengandung kalsium, seng, dan magnesium. “Keju, mentega, susu, ikan dan sereal merupakan sumber makanan yang mengandung vitamin D. Untuk memudahkan penyerapan kalsium, kita harus mendapatkan vitamin D3 yang cukup,” jelasnya.
Menurut Sadoso Sumosardjuno, dokter spesialis kesehatan olahraga, nutrisi sangat penting dalam pencegahan dan pengobatan pengeroposan tulang. Untuk memperoleh massa tulang yang optimal diperlukan nutrisi yang cukup, terutama masukan kalsium, dan dimulai sejak remaja. Masukan kalsium yang cukup sehari minimal 1.200 miligram dan vitamin D 400 IU sangat penting demi memaksimalkan pembentukan tulang baru.
“Harus diusahakan agar kita mendapat nutrisi sebanyak mungkin dari makanan, seperti susu dan olahannya, serta sayuran hijau,” kata Sadoso. Tubuh sendiri membentuk vitamin D3 jika terkenan sinar matahari, terutama sebelum pukul sembilan pagi dan setelah pukul tiga sore.
Atur pola makan
Pengaturan pola makan, terutama makanan sumber kalsium, bisa memaksimalkan massa atau kepadatan tulang. Hal ini juga meningkatkan kelenturan tulang dan otot dan keseimbangan.
“Pengaturan pola makan disertai olahraga secara teratur bisa mencegah jatuh atau cedera karena berkekurangnya kepadatan tulang, “ tutur Tria Rosemiarti, ahli nutrisi dari sebuah perusahan yang memproduksi susu berkalsium.
Nutrisi yang memaksimalkan kapadatan tulang adalah protein, kalsium, fosfor, magnesium, zinc (seng), dan vitamin K. protein membentuk matriks tulang dan berperan seperti rangka yang memberi struktur, dukungan dan fleksibilitas. Magnesium menentukan ukuran kristal tulang, zinc memengaruhi metabolisme tulang, dan vitamin K mampu mengaktifkan protein khusus pada tulang sehingga dapat mengikat nutrisi tulang.
“Kalsium merupakan mineral utama pembentuk tulang dan bisa meningkatkan kekuatan tulang,” ujarnya.
Kalsium juga berfungsi membentuk tulang dan gizi yang kuat, berpengaruh pada sistem syaraf, berperan penting dalam kontraksi otot, dan diperlukan dalam pembekuan darah. Di dalam tubuh, kalsium bersinergi dengan nutrisi lain, vitamin D mengoptimalkan penyerapan kalsium ke darah, dan vitamin K mengikat kalsium ke dalam tulang.
“Penyerapan kalsium dalam tubuh memerlukan bantuan vitamin D,” tutur Tria Rosemiarti.
Jika di dalam tubuh tidak terdapat cukup vitamin D, tubuh tudak mampu menyerap kalsium dari makanan yang kita makan sehingga tubuh terpaksa mengambil kalsium dari tulang. Vitamin D berasal dari dari dua sumber, dari kulit yang terpapar sinar matahari dan dari makanan, yakni ikan laut, susu, dan produk olahannya, kuning telur, serta hati.
Adapun sumber kalsium paling mrah adalah makanan. Makanan yang kaya kalsium adalah berbagai pruduk susu sebagai sumber alami terbaik kalsium, keju, susu asam (yoghurt), ikan, biji bijian, tahu, dan tempe. Bila anda pengemar sayuran, sumberna antara lain brokoli, sawi, kembang kol, bayam dan jeruk navel.
Kebutuhan asupan kalsium perhari bergantung pada umur. Berdasarkan saran US Dietary Reference Intakes 2002, kebutuhan kalsium harian pada bayi berusia hingga satu tahun adalah mulai dari 210 miligram hingga 270 miligram. Anak anak usia 1-3 tahun butuh 500 miligram, anak usia 4-8 bulan memrlukan 800 miligram, sedangkan anak umur 9-18 tahun membutuhkan 1.300 miligram.
Pada orang dewasa berusia 19-50 tahun, kebutuhan kalsium harian mencapai 1.000 miligram sementara pada orang dewasa berusia diatas 50 tahun butuh 1.200 miligram. Ibu hamil dan menyusui yang berusia kurang dari 18 tahun memerlukan 1.300 miligram kalsium, sementara ibu hamil dan menyusui berusia 19-50 tahun memerlukan sekitar 1.000 liligram.
Ada sejumblah faktor yang menghambat penyerapan kalsium, termasuk makanan seperti oksalat dari sayuran hijau, phitat dari gandum, garam, kopi, cola, the dan alkohol serta merokok.
“Pencegahan osteoporosis bisa dilakukan dengan gaya hidup sehat. Teruskan kebiasaan minum susu hingga tua disertai olahraga secara teratur,” ujar Tria menambahkan.
SAAT PENCURI TULANG MENGINTAI
KOMPAS, JUMAT, 15 SEPTEMBER 2006
Ny Yuni Rahasi (62) termasuk perempuan yang peduli pada kesehatan. Begitu menginjak usia 50 tahun, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ini mulai diliputi rasa cemas akan penyakit yang kerap menyerang kaum perempuan di usia senja. Salah satu yang ditakutinya adalah osteoporosis alian pengeroposan tulang.
Oleh EVY RACHMAWATI
Saat mengalami pegal pegal, terutama dibagian lutut, pinggang, dan bahu, beberapa tahun lalu, ia segera memeriksakan diri ke dokter. Hasilnya, nenek dari empat cucu ini dinyatakan menderita osteopenia (osteoporosis dini).
Kepadatan tulangnya mulai menipis. Selain mengkonsumsi obat obatan iapun dianjurkan rajin berolah raga dan meningkatkan konsumsi makanan sumber kalsium.
“Setelah manupouse, wanita cenderung rawan terkena osteoroporosis. Karena itu, selain senam aerobik, sejak tujuh tahun lalu saya ikut senam oesteoporosis. Gerakannya enak, seperti dipijat,” tutur Yuni.
Selain berlatih fisik, ia juga menjaga pola makan bergizi seimbang, setiap hari mengkonsumsi susu kedelai dan jus aneka buah buahan. Hampir setiap bulan ia memeriksakan kesehatannya secara umum.
Kendati mengalami pengeroposan tulang, seseorang tetap bisa beraktivitas normal asalkan menerapkan pola hidup sehat. Ny Hamida Zakir (76), warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan , misalnya, tetap terlihat bugar di usia senja kendati menderita eosteroporosis sejak beberapa tahun silam. Bahkan, nenek dari 12 cucu ini masih suka dansa dan berenang.
“Sejak kecil saya memang suka berolahraga, melai dari berenang setiap pagi, mendaki gunung, berjalan kaki, dan berlari. Saya juga gemar main golf seperti suami saya,” ungkapnya.
Ketika menginjak usia 70 tahun, ia mulai mengeluti hobi berdansa. Belakangan hal itu justru dinilai dokter bermanfaat untuk penguatan tulang.
Setelah dinyatakan menderita osteoporosis oleh dokter beberapa tahun lalu, Hamida mengikuti senan osteoporosis secara teratur diimbangi pola makan bergizi seimbang. Setiap hari, ia mengkonsumsi yoghurt, air rebusan kacang hijau, dan pada malam hari menyantap buah buahan.
“Saya tetap makan segala jenis makanan, termasuk daging, tapi porsinya dibatasi, Cuma dua potong,” tutur Hamida.
Menyerang usia muda
“Si pencuri tulang” bernama osteoporosis itu terus mengincar kita. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 mencatat, lebih dari 75 juta orang Eropa, AS dan Jepang menderita pengeroposan tulang.
Penyakit itu mengakibatkan 2,3 juta kasus patah tulang per tahun di Eropa dan Amerika. Sementara di China, tercatat angka kesakitan tujuh persen dari jumblah populasi.
Di Indonesia, jumblah penderita osteopenia berusia belia makin banyak. Menurut hasil analitis data resikoosteoporosis, dua dari lima penduduk di Indonesia beresiko terkena pengeroposan tulang. Ini dipicu meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia, pengetahuan masyarakat tentang cara pencegahan penyakit ini relaif minim, dan rendahnya konsumsi kalsium.
Osteoporosis merupakan penyakit metabolisma tulang yang ditandai dengan berkurangnya kepadatan tulang, kombinasi antara hilangnya kalsium dan perubahan struktur tulang membuat tulang pasien menjadi lemah dan mudah patah, tetutama pada ruas tulang punggung, pinggang dan menyebabkan badan menjadi bongkok. Gejala awalnya pegal linu, dan nyeri tulang.
“Pengeroposan tulang sebenanrnya puncak dari suatu proses yang biasanya mulai pada usia 30-an dan 40-an tahun. Namun gejalanya dapat terjadi lebih awal pada sementara orang karena hal hal tertentu. Setelah manupouse dan hilangnya esterogen, kepadatan tulang pada perempuan berkurang drastis,” papar Sadoso Sumosardhuno, dokter spesialis kesehatan olahraga.
Penyakit yang datang diam diam ini disebabkan berbagai faktor. Diantaranya usia yang mulai menua, kekurangan hormon esterogen, kelebihan berat badan, dan penyakit lainnya.
Menurut Walujo Soerjodibroto, ahli nutrisi yang juga guru besar Fakultas Kedodkteran Universitas Indonesia, penyebab lain adalah kekurangan asupan gizi, terutama kekurangan kalsium dan vitamin D, banyak mengkonsumsi kafein dan alkohol.
“Ini disebabkan gaya hidup tidak sehat,” tuturnya. Hasil analisis data resiko osteoporosis tahun 2005 yang dilakukan pusat penelitian dan pengembangan gizi dan makanan di 16 wilayah di Indonesia menyatakan , prevalensi osteopenia (osteoporosis dini) 41,7 persen. Ini berarti dua dari lima penduduk Indonesia beresiko terkena osteoporosis, 40 persen dari sampel berusia kurang dari 45 tahun.
Pada kaum muda, resiko terkena pengeroposan tulang relatif tinggi. Osteopenia telah menyerang kelompok umur kurang dari 25 tahun (37,1 persen) kelompok usia 25-29 tahun (39,3 persen) kelompok umur 30-34 tahun (41,4persen) dan kelompok usia 35-39 tahun (41,3persen) dan terus meningkat prevalensinya pada usia lebih tua.
Tercatat 41,2 persen dari total jumblah samb=pel yang berusia kurang dari 55 tahun menderita osteopenia. Pada umur dibawah 55 tahun, prevalensi osteopenia pada pria lebih tinggi dibandingkan perempuan. Namun, pada usia 55 tahun peningkatan osteopenia pada perempuan enam kali lebih besar daripada laki laki.
Sementara, prevalensi osteoporosis pada umur kurang dari 55 tahun lebih tinggi pada pria, namun prevalensi jadi lebih tinggi perempuan setelah berumur diatas 55 tahun.
“Pada usia 55 tahun, peningkatan osteoporosis pada perempuan dua kali lebih besar daripada laki laki,” kata Sri Prihatini, peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan.
Menabung untuk tulang
Untuk menghindari datangnya si “pencuri tulang”, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak usia dini. Agar memperoleh kepadatan tulang yang optimal diperlukan asupan gizi yang cukup, terutama bahan makanan sumber kalsium dan vitamin D. hal ini dimulai sejak usia remaja, bahkan dianjurkan diberikan pada bayi dalam kandungan dan anak dibawah usia lima tahun (balita).
Hal ini perlu diimbangi latihan olahraga seumur hidup. Menurut Sadoso, olahraga atau aktivitas fisik mampu meningkatkan kepadatan mineral pada tulang atau meningkatkan hilangnya jaringan tulang pada kaum wanita muda, pre-manupouse dan post-manupouse. Berbagai penelitian menunjukan puncak massa tulang anak anak sampai dewasa yang aktif berolahraga lebih tinggi daripada yang jarang berolahraga.
Latihan fisik yang dianjurkan, antara lain, menumpu berat badan sambil berdiri, seperti jalan, joging, dansa, dan senam osteoporosis dengan porsi sesuai kemampuan individu. “Yang perlu dihindari, latihan dengan benturan dan pembebanan pada punggung, latihan yang membungkukan badan dan beresiko terjatuh,” tutur Sadoso.
Selain latihan latihan yang terbebani berat tubuh dan latihan latihan beban, pengobatan bagi penderita juga harus disertai pengobatan esterogen, alendronat, risedronat, kalsitonin, asupan kalsium yang cukup, juga vitamin D, dan harus diusahakan jangan sampai jatuh.
Dukungan keluarga terhadap penderita osteoporosis, terutama yang telah lanjut usia, juga sangat diperlukan untuk menghambat terjadinya cedera dan fraktur tulang akibat pengeroposan tulang harus ditingkatkan.
“Kita harus menabung tulang sejak usia dini agar tidak terserang pengeroposan tulang ketika berusia lanjut,” kata Sadoso.
Caranya ? terapkan gay hidup sehat dengan diet seimbang kaya kalsium diimbangi olahraga secara teratur. Dengan demikian ,”simaling tulang” tidak akan datang menghampiri kita.
OSTEOPOROSIS
Osteoporosis merupakan penyakit yang menipiskan dan melemahkan materi kaya mineral, padat dan kuat pembentuk tulang. Kerena kehilangan kepadatan, tulang juga kehilangan daya dukung terhadap tubuh, sehingga orang yang menderita osteoporosis lebih mudah terkena patah tulang ketika terjadi kecelakaan.
TERJADINYA OSTEOPOROSIS
Kepadatan puncak tulan terjadi pada usia 30 tahun. Setelah itu tulang mengalami penyusutan dan perapuhan perlahan lahan oleh osteoklas. Jika hal itu terjadi lebih cepat, misalnya ketika hormon esterogen pada wanita manupouse menurun drastis, atau setelah operasi pengangkatan ovarium dan menurunnya hormon testerogen pada pria, terjadilah osteoporosis.
FAKTOR RESIKO
Usia lanjut
Manupouse dini (sebelum umur 45 tahun)
Rendahnya hormon seks (esterogen pada wanita dan testerogen pada pria)
Badan yang kurus
Faktor keturunan
Kurangnya kalsium dan vitamin D
Gaya hidup yang kurang aktif
Kebiasaan minum alkohol
Merokok
Pengobatan tertentu, misalnya asma dan rematik
Sumber : webmb.com, yahoo, dan sumber lain, diolah
Dengan Otak Dapat Membuat Anda Terampil Berbahasa
Anda mengalami masalah dengan konsentrasi, daya ingat atau problema lain yang berkaitan dengan peforma otak ? Cobalah mengatasinya dengan senam otak. Gerakannya sederhana namun bisa memaksimalkan aset berharga itu. Mudah.
BRAIN GYM alias senam otak adalah program pelatihan untuk otak yang dikembangkan oleh Dr. Paul E. Dennison, PhD dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970. Awalnya program ini dirancang untuk mengatasi dangguan belajar pada anak anak dan orang dewasa. Dasar pemikirannya, belajar adalah kegiatan alami dan menyenangkan yang dilakukan sepanjang hidup. Kesulitan belajar biasanya berasal dari ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi tugas baru.
Latihan terdiri dari 26 gerakan yang sederhana dan bisa dilakukan siapa saja. Gerakan gerakan ini dimaksudkan untuk menstimulasi, meringankan dan sebagai relaksi pada otak.
Berikut Chic pilihkan enam gerakan dasar senam otak untuk anda latih kapan dan dimana saja.
1. Gerakan silang
Cara : Kaki dan tangan digerakan secara berlawanan. Bisa kedepan, samping atau belakang. Agar lebih ceria anda bisa menyelaraskan dengan irama musik.
Manfaat : Merangsang bagian otak yang menerima informasi (receptive) dan bagian yang mengungkapkan informasi (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal hal baru dan meningkatkan daya ingat.
2. Olengan Pinggul
Cara : Duduk dilantai. Posisi tangan dibelakang, menumpu ke lantai dengan siku ditekuk. Angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul kekiri dan kanan dengan rileks.
Manfaat : Mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat dari kiri ke kanan, kemampuan memperhatikan dan memahami.
3. Pengisi energi
Cara : Duduk nyaman dikursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakan diatas meja. Tangan ditempatkan didepan bahu dengan jari jari menghadap sedikit kedalam. Ketika menarik napas rasakan napas mengalir kegaris tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tekuk dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks.
Manfaat : mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.
4. Menguap Berenergi
Cara : Bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot otot disekitar persendian rahang. Lalu menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan otot otot tersebut.
Manfaat : mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara efisien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan, memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi.
5. Luncuran Gravitasi
Cara : Duduk dikursi dan silangkan kaki. Tundukan badan dengan lengan kedepan dan kebawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Lakukan dengan posisi kaki berganti ganti.
Manfaat : Mengaktifkan otak untuk rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.
6. Tombol Imbang
Cara : sentuhkan 2 jari kebelakang telinga, pada lekukan di belakang telinga sementara tangan satunya menyentuh pusar selama kurang lebih 30 detik. Lakukan secara bergantian. Selama melakukan gerakan ini dagu rileks dan kepala dalan posisi normal menghadap ke depan.
Manfaat : mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan perhatian, mengambil keputusan, berkonsentrasi, dan pemikiran asosiatif.
(Sumber : Brain Gym, Paul e. Denisson PhD, Gail e. Denisson, Penerbit PT. Grasindo.) EMMA/chic
Nb : rubrik ini hasik kerja sama KLASIKA dan majalah CHIC.
Melirik Kandungan Kangkung
KOMPAS/KLASIKA/Sabtu, 19 Agustus 2006
Diantara jenis sayuran, kangkung (Ipomoea aquatica) merupakan salah satu yang populer di masyarakat. Bukan di Indonesia saja tetapi juga di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan China. Hal ini terbukti dari beragam resep masakan yang mangunakan kangkung sebagai bahan utamanya, sebut saja tumis kangkung, cah kangkung, dan lain sebagainya
Di tanah air, sayuran ini seringkali menjadi salah satu favorit bagi mereka yang ingin menyajikan menu makan yang sederhana. Namun dibalik kesederhanaan itu justru terdapat kandungan kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Misalnya saja vitamin A yang berfungsi sebagai nutrisi pendukung imunitas sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit dan vitamin C yang lain sebagai antioksidan – sehingga dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini sebagai biang keladi berbagai penyakit --- vitamin ini juga bisa membantu mencegah sariawan, gusi bengkak, dan gusi berdarah.
Kandungan lain yang ada didalam kangkung adalah zat besi yang sangat bermanfaat dalam pembentukan hemoglobin, kekebalan tubuh, dan proses pembentukan myelin di otak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan rendahnya kemampuan berkonsentrasi anak. Selain memicu terjadinya anemia atau kekurangan sel darah merah.
Demikian pula dengan protein yang berfungsi sebagai zat pembangunan yang penting untuk pertumbuhan jaringan jaringan yang baru dan perbaikan jaringan tubuh yang rusak, serta kalsium yang digunakan untk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), mengehentikan pendarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukan dan menenangkan. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukan kangkung dalam kelompok “tanaman penyembuh ajaib”. Dinegara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. (KCM, 18 Januari 2006)
19 Tanaman obat diteliti Khasiatnya secara Ilmiah
Jakarta, kompas ----- Badan Pengawasan Obat dan makanan bekerjasama dengan sepuluh perguruan tinggi dan tiga institusi penelitian pemerintah tahun 2005 memprioritaskan penelitian 19 tanaman obat dan calon obat asli Indonesia.
Sembilan tanaman obat yang telah diteliti sejak tahun 2003 kini sedang menunggu finalisasi uji klinis di beberapa rumah sakit sebelum disetujui sebagai fitofarmaka (obat tradisional yang telah melalui penelitian hingga uji klinis).
Menurut perkiraan, penelitian 19 tanaman obat tersebut membutuhkan 2-3 tahun, dari tahap awal hingga uji klinis. “Penelitian ini sengaja diarahkan untuk dipimpin para dokter agar sosialisasi pascapenelitian lebih mudah dilakukan”, kata Kepala Badan POM Sampurno ketika dihubungi, Jumat (11/2).
Hasil berupa obat fitofarmaka tersebut diharapkan dapat menjadi obat pendamping bagi para pasien pengkonsumsi obat obat kimia, yang lebih sering diresepkan para dokter.
Sedangkan jenis penyakit yang diharapkan dapat ditangani melalui penelitian ini adalah antimalaria, antihepatitis, antidiabetes, pelindung hati, antituberkulosis, antihipertensi, peluruh batu ginjal, asam urat, dan sesak napas.
Menurut Sampurno, pemilihan ke-19 tanaman obat didasarkan pada beberapa hal, seperti khasiatnya, jenis tanaman mudah diperoleh, dan tidak memerlukan kerumitan teknologi dalam prosesnya.
Langkah pengembangan penelitian tersebut, ujar Sampurno, didasarkan pada hasil penelitian sembilan tanaman obat tahun 2003 yang hasilnya dinilai menjanjikan.
Saat itu yang diteliti adalah kunyit, temu lawak, dan jati belanda yang mampu menurunkan kadar koresterol, mengkudu dan daun salam menurunkan kadar gula darah, cabe jawa sebagai antineoplasma, serta daun jambu sebagai pembangkit trombosit bagi pasien demam berdarah.
“Hasil uji klinis sementara, ekstrak daun jambu biji mampu memulihkan pasien demam berdarah dalam tiga hari. Ini sangat menjanjikan,” kata dia.
Yang belum tuntas dalam penelitian tahap uji klinis diantaranya adalah menentukan seberapa tepat dosis fitofarmaka yang efektif.
Tahap uji klinis juga menjadi tahap uji kritis karena harus melewati serangkaian prosedur, termasuk mencari pasien yang bersedia.
Pendanaan
Sampurno mengungkapkan, hingga kini belum ditemui kendaladalam pengembangan penelitian. Setiap jenis tanaman obat yang dikembangkan diberi target pendanaan maksimal 500 juta.
Jumblah tersebut dinilainya jauh dibawah anggaran penelitian di negara maju yang sampai puluhan milyaraan rupiah ter jenisnya.
“Semua dikerjakan didalam negeri. Nanti kalau diperlukan baru diupayakan berkolaborasi di luar negeri ,” kata dia.
Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan POM Ruslan Aspan mangatakan, anggaran riset 19 tanaman obat tahun 2005 sebesar 3,5 miliar.
Masing masing jenis tanaman obat yang diteliti memiliki anggaran yang berbeda. Mulai dari 44 juta hingga Rp 350 juta. “Semua dana ini dari APBN,” kata dia.
Setelah seluruh proses penelitian selesai, kata Ruslan, tidak tertututp kemungkinan produksi massalnya diserahkan perusahaan obat swasta.
Syaratnya perusahaan bersangkutan bersedia mengembangkan jenis tanaman obat lainnya di Indonesia.
Data menunjukan, dari 30.000 jenis tumbuhan di Indonesia, 940 spesies diketahui berkhasiat obat. Dari jumblah itu, baru 180 spesies yang telah dikembangkan sebagai ramuan obat dan industri obat tradisional. (GSA).
RISET ANGGARAN TANAMAN UNGGULAN 2005
MATERI PENELITIAN PENELITI TUJUAN
BROTOWALI (Tinospora Crispa) Unan Antimalaria dan diabetes
Brucea Sumatrana Roc B. Unan Antimalaria
Akar kucing (Acalypha India Linn) UI Penurun kadar asam urat
Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness) USU Antimalaria
Johar (Cassia Papaya Linn) Balitbangkes Antihepatitis
Biji Papaya (Carica Papaya Linn) Unud Antimalaria
Daging Biji Bagore ( Caesalnipinia crista Linn) Unhas Antimalaria
Daun Paliasa (Kleinhovia Hospita Linn) Unhas Antihepatitis
Teknologi Penyiapan Bahan Baku BPPP Tanaman obat standar
Makuto Dewo (Phaleria Macrocarpa/Scheffe Boerl) UGM Penurun kadar asam urat
Daun Kepel (Stelechocarpus Burahol/BL Hook F. &Th) UGM Penurun kadar asam urat
Akar Sengugu (Clerodendron Serratum Spreng) UGM Obat sesak napas
Seledri (Apium Graveolens L) Unpad Puluruh batu ginjal
Justicia Gendarussa Burn F Unair Kontrasepsi pria
Daun Johar (Cassia Siamea) Unair Antimalaria
Mengkudu (Morinda Citrifolia) BATAN Dermatitis
Umbi Lapis Kucai (Allium Shoenoprasum L./Liliaceale ITB Antihipertensi
Jati Belanda dan Jambu Biji IPB ---
Jumblah biaya penelitian : Rp. 3.528.000.000
Buah Bagore untuk obat malaria
Jakarta, kompas
Jakarta, Kompas ----- Buah Bagore (Caesalpinia crista, L), yang sejak lama dikenal masyarakat Sulawesi Selatan sebagai obat tradisional, terbukti mangandung senyawa berkhasiat mencegah dan menyembuhkan malaria. Tiga senyawa baru antimalaria telah ditemukan melalui ujicoba labolatorium.
Penelitian terhadap khasiat buah bagore sebagai antimalaria masih terus dilakukan oleh Dr Faisal Attamimi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Hasannuddin (Unhas), Makassar. “Saya sedang mempersiapkan uji klinik untuk memperkuat hasil uji labolatorium,’’ kata Faisal kepada Kompas, jumat (11/2).
Dari serangkaian uji labolatorium yang dilakukan Faisal di Fakultas MIPA Unhas, Lembaga Eijkman Jakarta, dan Toyama Medical and Pharmaceutical University (Jepang), Faisal berhasil memetakan struktur senyawa antimalaria. Senyawa senyawa baru yang berhasil diisolasikan dari ekstrak buah bagore dinamakan Norhastoypin A, Norhastoypin B, dan Norhastoypin C. Ketiga senyawa ini adalah isomer satu dengan yang lain.
Faisal menjelaskan, bahwa penelitian itu tersebut membuktikan bahwa ekstrak bagore memiliki aktivitas antimalaria yang cukup berarti, dengan efek supresi di atas 80 persen pada konsentrasi 10mg/kg dan 100mg/kg bobot mencit dalam tiga hari. Mencit telah diinfeksi Plasmodium berghei.
Obat tradisional
Bagore merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah pantai Indonesia, India, dan Amerika. Secara tradisional, masyarakat Selawesi Selatan mengenal buah bagore sebagai obat malaria, obat cacing, obat kejang perut, dan obat batuk.
Berbagai penelitian telah mengungkapkan kandungan zat aktif buah bagore, yakni glikosida guilandin, bonduselin, asam palmitat, asam linoleat, asam oklasat, asam oleat, dan asam –asam amino.
Menurut Faisal, secara tradisional buah bagore diolah menjadi antimalaria dengan sangat sederhana. Sebelum dikonsumsi, buah bagore ditumbuk halus lalu dibungkus daun jambu biji.
“Ada penderita malaria yang sembuh dan ada yang tidak. Itu karna dosisnya tidak menentu. Dengan penelitian, kelak dosisnya terukur,” kata Faisal, yang juga peneliti di Pusat Studi Gizi, Pangan, dan kesehatan Lembaga Penelitian Unhas. (LAM)
Memadukan Pengobatan Timur dan Barat
Klinik Graha Wijayakusuma
Majalah Senior no.207/11-17 2003 hal 14 – medi plus
Metode pengobatan timur dan barat punya kelebihan dan kekurangan masin masing. Namun, di klinik Graha Wijayakusuma, kedua metode itu dipadukan.
Akipuntur dan obat obatan herbal adalah metode pengobatan timur yang telah dikenal luas. Metode yang telah berumur ribuaan tahun inilah yang menjadi andalan klinik Graha Wijayakusuma, Jakarta. Beragam keluhan, mulai dari urusan kecantikan sampai penyakit berat seperti lever, stroke, atau jantung diatasi dengan metode ini.
Namun, DR. Mochtar Wijayakusuma, pengelola klinik ini, sadar benar, metode pengobatan barat (medis) tidak dapat diabaikan karna lebih efektif dalam mengatasi penyakit infeksi. “Kita seperti berkejaran dengan waktu dalam mengatasi penyakit infeksi, pengobatan infeksi dengan akupuntur jelas lebih lamban dibanding dengan pengobatan barat,” katanya.
Kedua metode itu lantas dipilih untuk diterapkan di kliniknya. Lebih lebih tak semua pasien cocok dengan salah satu metode pengobatan. Ada yang cocok dengan metode barat atau timur saja, atau gabungan dari kedua metode itu.
Menurut pria yang pernah belajar tentang stroke di Universitas Guang Zhou, Cina, ini, perpaduan timur dan barat di kliniknya adalah yang pertama di Indonesia. Menurutnya, di Cina kedua perpaduan metode ini sudah berkembang pesat.
Diagnosis gaya hidup
Pengobatan timur yang dipakai di klinik ini tidak semata pengobatan Cina, tetapi herbal di klinik ini juga memakai bahan bahan jamu tradisional Indonesia.
Pasien yang datang berobat terlebih dahulu akan didiagnosis secara medis. Dari hasil diagnosis, baru akan ditentukan oleh tim dokter, metode pengobatan apa yang paling pas untuk pengobatan tersebut.
Ketika di diagnosis, pasien tidak hanya ditanyai seputar keluhan yang dialami. Faktor faktor gaya hidup dan lingkungan sekitar pasien juga ditanyai.
“Banyak penyakit yang disebabkan oleh faktor kejiwaan. Contohnya ada pasien yang mengeluh badanya pegal-pegal. Setelah ditanyai, ternyata ia merasa ditinggalkan anak anaknya. Pola pikir pasien itu harus kita mengerti. Oleh karena itu, terapi untuk setiap pasien tidak akan sama,” ujar putra ahli pengobatan tradisional Hembing Wijayakusuma ini.
Contoh lain tentang pentingnya menelusuri gaya hidup pasien, ada yang mengeluh sudah minum vitamin mahal, tetapi kulitnya tetap saja kusam. “Ketika ditanya pola makanannya, ternyata ia sula makan kerupuk. Apalagi kerupuk rasa udang, tapi tidak ada udangnya. Belum lagi kesukaannya menyantap makanan bersantan,” ucapnya.
Infus herbal
Diklinik ini pasien akan dibantu dirangsang antibodi didalam tubuhnya dengan akupuntur, sehingga jumblahnya meningkat dan memadai untuk melawan penyakit. “Prinsip perngobatan akupuntur ini adalah keseimbangan. Di dunia ini ada hitam dan putih, ada siang danmalam, ada pria dan wanita. Sepaya sehat manusia itu harus seimbang. Kelainan atau penyimpangan pada tubuh manusia terjadi karna adanya gangguan keseimbangan,” tutur Mochtar yang pernah belajar di Medical Chinese Acupuncture Institute Hong Kong ini.
Aktivis Badan Narkoba Nasional yang baru saja menerbitkan buku Penyembuhan Kecanduan Narkoba dengan Terapi Akupuntur ini juga memaparkan bahwa di klinik yang dipimpinya ada juga aquapuntur, yaitu memasukan vitamin ke titik titik meridian akupuntur. “Prinsipnya sama seperti akupuntur, tetapi aquapuntur memasukan vitamin kedalam titk titik tersebut, bukan memasukannya kedalam pembuluh darah vena seperti injeksi.”
Tujuan aquapuntur adalah untuk merangsang titik titik merian agar bekerja dan pulih kembali. Terapi ini bisa diberikan pada penyakit stroke, keseleo, lever dan ganguan pendengaran.
Untuk pasien yang memerlukan metode pengobatan barat dan timur dapat dipadukan. Perpaduan ini adalah contohnya infus herbal. Cara ini memakai teknologi infus yang biasa dijumpai di pengobatan barat untuk memasukan ramuan herbal timur kedalam tubuh pasien.
Terapi infus herbal ini biasanya dipakai untuk mengobati pasien stroke. Dengan infus ini, ramuan herbal itu akan masuk ke tubuh pasien untuk menumbuhkansel saraf yang sudah mati.
Seperti pengobatan di Cina yang sudah mengunakan teknologi moderen, Klinik Graha Wijayakusuma juga menerapkanya untuk menerapi pasien. Teknologi itu antara lain adalah Ultrasonic apparatus yang dapat mengeluarkan gelombang ultrasonic 20.000 Hz per detik, sehingga dapat menembus jaringan kulit.
Alat itu digunakan untuk membuka penyumbatan pembuluh darah, meningkatkan metabolisme tubuh, serta mempercepat peremajaan kulit. Alat ini juga mempecepat penyerapan bahan bahan aktif seperti vitamin yang dimasukan ke dalam kulit.
Kemudian ada jugaperalatan terapi kecantikan yang disebut Scubber. Alat ini berguna untuk menghilangkan kulit mati pada wajah, tanpa tasa sakit dan aman bagi pasien. Perawatan yang dianjurkan pada alat ini adalah dua kali seminggu.
Sisi kemanusiaan
Moctar juga memiliki prinsip bahwa harus ada sisi kemanusiaan dalam memberikan pelayanan kesehatan di kliniknya. Oleh karenannya, ia mengaku tidak mau terlalu mengejar keuntungan dalam melayani pasiennya.
Selain itu, ia juga membuka lebar lebar kliniknya untuk pasien yang kecanduan narkoba. “Detoksifikasi yang kami lakukan disini adalah dengan terapi infus herbal. Ini sudah terbukti di Cina. Disana mereka berhasil menerapkan terapi seperti ini,” katanya.
Mengenai kemungkinan kesembuhan pasien narkoba yang ditangani, ia berkomentar ,”Semua tergantung kemauan pasien itu untuk sembuh. Kalau ia tidak mau, ya. Diberi terapi apapun juga tidak sembuh.”
@Diyah Triasari
Klinik Graha Wijayakusuma
Bona Indah Plaza A2/D9-10
Karang Tengah Raya
Jakarta Selatan
Telp.(021) 7655038/7690561
Faks. (021) 7655049
Jamu Bisa Terpuruk Selama tidak Ada Pengobatnya
Media indonesia – rabu, 6 juli 2005/No.8975 TAHUN XXXVI hal 19
Memasuki kawasan pabrik PT Sido Mucul kesan pertama yang muncul adalah lingkungan bersih dan rapih. Pohon pohon tampak hijau dan udara disekitar pabrik tampak segar. Dari kejauhan sudah tercuim aroma rempah, seperti kunyit, jahe, adas, dan tanaman obat lainnya.
Soal lingkungan, Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengakui pihaknya memang sangat concern terhadap lingkungan kerja yang bersih dan sehat. Itulah sebabnya didalam proses produksi semua limbah yang dihasilkan tidak boleh mencemari lingkungan.
Bahkan di areal pabrik yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Desa Diwak, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, itu dibangun pula argowisata tanaman obat seluas 1,5 hektare. Dilahan seluas itu, terdapat 400 species, termasuk di dalamnya tanaman intoduksi (didatangkan dari luar negri), antara lain Echinacea purparea, Tribulus terrestris, jamur Ganoderma lucidium, dan lain segalanya.
“Itulah sebabnya kita pernah menerima Kehati Award 2001 untuk katerogi pelaku bisnis peduli lingkungan,” kata Irwan ketika mengajak Media masuk ke kawasan argowisatanya, beberapa waktu lalu.
Sebelum memasuki argowisata tanaman obat, Media sempat berkeliling ke gudang bahan baku dan tempat pengolahan limbah. Menurut Irwan, dalam menglola limbah, prinsip yang dipakai mengacu pada ramah lingkungan.
Irwan mengatakan sebagai pabrik yang bahan bakunya mengunakan tanaman ia tidak ingin kehadirannya merusak alam sekitar. Itulah sebabnya dipasang instalasi untuk mengolah limbah cair, sehingga sisa air yang digunakan bisa dipakai menyiram tanaman. Sedangkan limbah padat dijadikan pupuk organik.
Soal pengunaan air, misalnya, Irwan mengatakan air pencucian bahan baku bisa bisa dipakai ulang setelah lumpurnya dibersihkan. “Itu dilakukan untuk menghemat air tanah.” Sedangkan ampas bahan bahan yang dipakai untuk jamu bisa dipakai pupuk, namun diolah terlebih dahulu. Ampas jahe, kencur dan kunyit, misalnya, kalau dibuang begitu saja bisa merusak tanah, karena mengandung minyak. Karena itu, lanjut Irwan, dengan sedikit sentuhan teknologi minyaknya diambil dijadikan minyak astiri. Caranya, ketika ampas diolah dan dipanaskan, meka terjadilah pengembunan, lalu meneteslah kandungan minyak didalam ampas. Tetesan minyak tersebut ditampung dan dijadikan minyak astiri. “Biasanya dipakai buat obat atau aroma terapi, kalau diimpor harganya US$90 tiap 1 kg. Tiap 100 kg ampas bisa menghasilkan 1 kg minyak astiri.,” jelas Irwan.
Nah, ampas yang sudah diambil minyaknya itulah, lanjut Irwan, bisa dijadikan pupuk setelah dicampur pupuk kandang. Karena ampas tersebut sudah berupa remahan kayu. Ketika minyak dari ampas harus diambil, Irwan menjelaskan minyak atsiri sifatnya panas, sehingga tanaman bisa mati.
Usai mengunjungi lokasi pengelolaan limbah, Irwan pun meninjau proses produksi beberapa produk PT Sido Muncul, mulai dari jamu, minuman berenergi, permen, dan lain sebagainya. Setelah itu barulah ke labolatorium.
“Walaupun pabrik jamu, standar kita masuk kategori CPBO, yaitu standar untuk pabrik farmasi,” jelasnya.
Itulah sebabnya, lanjut Irwan, Sido Muncul memiliki enam jenis labolatorium instrumentasi, mikrobiologi, farmakologi, formulasi, farmakognosi, dan labolatorium kimia yang lengkap dengan peralatan HPLC (high pressure liguid chromatography), gas chromatography (GC), dan TLC scanner (thin layer chromatography). Seluruh labolatorium tersebut dibangun diatas lahan seluas 1.200 meter persegi.
Tidak punya pengobat
Ketika ditanya soal prospek jamu dimasa depan, Irwan mengatakan bila pemerintah tidak mendukung pengobatan tradisional, jamu bisa kehilangan mata rantainya. Sebab, tidak memiliki pengobatan naturoterapi. Irwan memberi contoh, adanya penemuan anti kolesterol dari obat obatan tradisional, tetapi karena tidak ada pengobatan dari naturoterapinya, maka tidak bisa dilanjutkan.
“Paling Cuma dibahas dimedia massa lalu selesai, tetapi praktiknya sulit. Hal itu berbeda dengan obat farmasi, yang ada dokternya,”kata Irwan.
Untuk itu, lanjutnya, Irwan berharap pemerintah mendukung adanya pengobatan naturopati. Saat ini, katanya, memang ada beberapa dokter naturopati yang belajar diluar negeri, tetapi di Indonesia kurang berkembang.
Menurut dia, kalangan kedokteran dan naturopati sama sama bisa mengobati, Cuma pendekatan yangdilakukan pengobat naturopati berbeda. Dan sebetulnya bisa juga dimanfaatkan oleh industri farmasi. “Tetapi malah industri jamunya yang kalah.”
Contohnya, lanjutnya, pakar yang paham soal gizi dalam kedokteran dinamai dokter gizi. Sedangkan di naturopati dinamakan food combiner. Atau penyembuhan penyembuhan seperti kerokan, sengat lebah, dan lain sebagainya sebetulnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Misalnya, kenapa orang sesudah kerokan terasa segar kembali atau pulih. “Ketika kerokan, ada sel dibawah kulit dirusak, karena rusak, maka tubuh terangsang untuk memperbaiki sebab ada kelenjar getah bening,” jelas Irwan yang memiliki beberapa dokter naturopati lulusan luar negeri. (Ros/S-1)
KOMPAS – SENIN, 20 JUNI 2005 – HALAMAN 41
BERNATAL SARAGIH
PERKEMBANGAN pemahaman fungsi mineral terhadap kesehatan semakin luas, tidak lagi hanya fungsi dasarnya. Sebagai contoh, mineral Fe (besi) yang fungsi dasar adalah untuk mencegah anemia, ternyata implikasinya juga dapat meningkatkan produktivitas. Kemajuan pengetahuan dalam fungsi mineral sangat membantu perkembangan sains secara terus menerus, seperti fungsi beberapa mineral sebagai neutrotransmiter (zink, iodium, dan selenium) sangat membantu untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih pintar.
Dilain pihak, mineral juga dapat memperpanjang umur dengan peningkatan kesehatan jantung dan hubungannya dengan mencegah kenaikan koresterol, sebagai faktor resiko penyebab penyakit jangtung koroner. Peranan mineral terhadap kesehatan jantung juga sangat banyak dikaitkan terutama, zink (Zn), kuprum (Cu), kromium (Cr), mangan (Mn), selenium (Se), dan kalsium (Ca). Zink, kuprum, krom dan mangan dikaitkan dengan disfungsi endotelial. Selenium dikaitkan dengan fungsinya pada sel otot jantung serta kalsium hubungannya dengan penurunan sentesa lemak pada jaringan adipose/lemak.
Perbandingan zink dengan kuprum (Zn:Cu) tinggi akan meningkatkan resiko kena penyakit kadiovaskuler hal ini dikaitkan dengan semakin tinggi koresterol, hipertensi dan HDL_koresterol (hight density lipoprotein) menjadi rendah. Kebutuhan akan zink adalah 15 mg/hari. Kadar kuprum menurun dalam plasma akan menyebabkan hiperkolesterol dan gangguan fungsi jantung, kebutuhan kuprum dalam sehari 2-3 mg/hari. Kebutuhan krom erat kaitannya dengan metabolisme karbohidrat, kadar krom tercukupi akan menyebabkan kerja insulin meningkat dan menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler, total koresterol menurun serta meningkatkan HDL_kolesterol.
Kebutuhan Cr 50-200 mg/hari. Kebutuhan mangan 2,5 mg/hari, jika kebutuhan mangan tercukupi, juga akan meningkatkan kerja insulin dan memperbaiki kadar gula dalam darah, serta meningkatkan HDL_kolestelol.
Peranan kalsium untuk menurunkan berat badan dan kolestelol telah terungkap secara empiris, walaupun sebagai fungsi utama pertumbuhan tulang dan gigi. Perkembangan pengtahuan ini juga membawa dilema (antagonistik) efek kalsium terhadap peningkatan resiko aterosklerosis. Konsumsi kalsium yang cukup dalam diet harian dianjurkan untuk menurunkan sintesis lemak dan mencegah hiperkolestelol. Hasil studi longitudinal pada wanita menunjukan IMT (indeks massa tubuh) menurun dengan peningkatan konsumsi kalsium. IMT adalah perbandingan berat badan (kg) dengan tinggi badan (meter) pangkat dua. Konsumsi kalsium dengan protein (rasio 1:20) akan menurunkan berat badan 1 kg/tahun. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa orang yang kegemukan (obesitas) akan dapat menurunkan berat badan dengan tingkat keberhasilan 60-80 persen jika konsumsi kalsium sesuai anjuran.
Mekanisme kerja kalsium berhubungan dengan peran intraseluler kalsium dalam metabolisme pada jaringan adiposit (terlihat pada gambar). Peningkatan konsumsi kalsium dalam bahan pangan akan menurunkan konsentrasi 1,25-dehidroksi vitamin D (1,25 (OH2) d). Hasilnya akan menyebabkan penurunan pengaturan transfer kalsium ke adiposit dan pankreas. Dalam adiposit penurunan konsentrasi kalsium intraseluler akan menurunkan sintesa asam lemak, penurunan proses lipogenesis (pembentukan lemak), dan peningkatan lemak liposis (pemecahan lemak).
Dalam sel pankreas, penurunan konsentrasi kalsium dalam intraseluler akan menurunkan produksi insulin yang akan berpengaruh terhadap penurunan lipogenesis dan peningkatan liposis dalam adiposit. Kombinasi kedua ini berperan dalam penurunan simpanan lemak dalam jaringan adiposit (Onge, 2005).
BERNATAL SARAGIH
Staf Pengajar Teknologi Hasil
Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman,
Samarinda.
PERANAN KALSIUM TERHADAP PENURUNAN SINTESA LEMAK
KONSUMSI KALSIUM
1,25 (OH)2 D
Ca2+ Ca2+
Ca2+ Ca2+
FAS traskripsi Lipolisis Insulin
FAS Insulin PANKREAS
Lipogenesis
ADIPOSIT
Potensi Pisang Untuk Mencegah Demensia
Nurchasanah
KOMPAS – SENIN, 20 JUNI 2005 – HALAMAN 41
ANGKA pertumbuhan lansia mencapai 2,5 persen per tahun, lebih besar dari angka pertumbuhan populasi dunia yang hanya 1,7 persen per tahun. Hingga 30 tahun mendatang diperkirakan akan terjadi kedakan penduduk usia lanjut mencapai 200-400 persen. Sementara kenaikan populasi penduduk usia kanjut di Indonesia antara tahun 1990 dan 2025 akan mencapai 414 persen dari 32 juta orang pada tahun 2002.
BERSAMAAN dengan bertambahnya usia, terjadi pula penurunan fungsi organ tubuh dan berbagai perubahan fisik. Penurunan ini terjadi pada semua tingkat seluler, organ, dan sistem. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kejadian penyakit pada lansia. Masalah lain yang timbul adalah menurunnya kemampuan kognitif (gejala ringan adalah mudah lupa dan jika parah akan menyebabkan kepikunan). Ada banyak faktor yang terkait dengan menurunnya kemampuan kognitif pada kelompok usia lanjut ini. Faktor gizi dan pola hidup yang sehat merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kemampuan kognitif warga senior.
Disebuah provinsi di China disebutkan, terdapat populasi lansia yang sebagian besar berusia lebih dari 100 tahun masih hidup dengan sehat dan sedikit sekali prevalensi kepikinan disana. Menurut mereka, rahasianya adalah menghindari makanan modern, banyak mengkonsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik yang tinggi, dan sosialisasi dengan warga lainnya, dan sebagai tambahan mereka hidup ditempat yang sangat bersih dan jauh dari polusi udara.
Homosistein dan menurunnya kemampuan kognitif
Menjadi tua adalah pasti, yang terpenting adalah bagaimana menjadi tua tetapi sehat dan tidak membebani, termasuk diantaranya adalah mencegah terjadinya kepikunan. Menurunnya kemampuan kognitif sering kali dianggap sebagai masalah biasa dan merupakan hal yang wajar terjadi pada mereka yang berusia lanjut. Padahal, menurunnya kemampuan kognitif yang ditandai dengan banyak lupa merupakan salah satu gejala awak kepikunan. Kognitif adalah kemampuan pengenalan dan penafsiran seseorang terhadap lingkungannya berupa perhatian, bahasa, memori, visuospasial, dan fungsi memutuskan. Kemunduran yang paling dominan ditemui adalah menurunnya kemampuan memori atau daya ingat. Demensia merupakan suatu kemunduran intelektual berat dan progresif yang menganggu fungsi sosial, pekerjaan, dan aktivitas harian seseorang.
Ada satu hipotesis yang menyatakan kepikunan memiliki keterkaitan, baik secara langsung maupun tidak, dengan hiperhomosisteinemia. Hiperhomosistemia adalah berlebihan kadar homosistein dalam darah. Hiperhomosistemia ini berkaitan dengan rendahnya konsentrasi folat, vitamin B12, dan vitamin B6.
Peryataan tersebut berkaitan dengan penelitian yan gdilakukan oleh Kaplan et al (2001,2002) yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition, yang menunjukan bahwa kemampuan kognitif lansia dapat ditingkatkan dengan pemberian makanan yang terbuat dari karbohidrat lemak dan protein yang dibuat dalam bentuk makanan dan minuman. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Brian et al (2002) tentang pengaruh pemberian suplemen dalam bentuk kapsul yang terdiri dari asam folat, vitamin B12, dan vitamin B6 menunjukan hubungan yang signifikan terhadap kemampuan mengingat wanita dari berbagai kelompok umur.
Sebagaimana diketahui bahwa karbohidrat, protein, serta lemak merupakan komponen gizi yang berperan sebagai makanan otak. Akan tetapi, optimalisasi perannya perlu ditunjang dengan vitamin dan mineral yang berfungsi untuk mengoptimalkan metabolisme komponen komponen gizi tersebut. Sementara kita juga memahami bahwa proses penuaan juga berkaitan dengan menurunnya kamampuan daya cerna.
Homosistein, folat, vitamin B6, dan vitamin B12
Pada dekade terakhir ini folat, vitamin B6, dan vitamin B12 dapat dikatakan manjadi primadona dibidang pangan dan gizi. Hal ini lebih karena peran folat, B6, dan B12 sebagai enzim yang memiliki spektrum kerja luas. Diketahui bahwa folat dan kofaktor lainnya, seperti vitamin B6, B12 dan metionin, berperan dalam metilasi biologis dan pemeliharaan pool folat intraseluler untuk sintesis DNA.
Konsentrasi folat merupakan determinan penting dari total homosistein. Meningkatnya konsentrasi homosistein diperkirakan secara langsung memengaruhi karsinogenesis dengan berkurangnya DNA di jaringan yang penting melaluipeningkatan secara simultan S Adenosilhomosistein. Pengunaan homosistein sebagai cara untuk menilai folat dalam karsinogenesis ini penting karena hal ini mungkin berkaitan dengan metabolisme folat yang merupakan indikasi berkurangnya fungsi fungsi enzim yang terlibat dalam metabolisme homosistein.
Homosistein merupakan asam amino yang terbentuk sebagai hasil detimilasi metionin. Homosistein akan terakumulasi delam darah jika terjadi gangguan dan konsentrasinya bergantung pada status folat, B6 dan vitamin B12 cukup tinggi, mengingat secara biokimia pemecahan homosistein menjadi sistein membutuhkan vitamin B6, dan remetilasi kembali menjadi metionin membutuhkan B12 dependent enzyme dengan folat sebagai substartnya.
Kebutuhan vitamin B6, B12, dan folat harus tercukupi, baik melalui pangan sumber folat (sayur dan buah) maupun vitamin B12 (daging dagingan) karena kedua vitamin tersebut penting untuk membantu mengurangi kadar homosistein dalam tubuh kita. Homosistein yang menjadi penyebab segala penyakit degeneratif, sebagai akibat dari pola makan dan gaya hidup kita di masa lalu yang kurang sehat.
Potensi pisang
Proses penuaan selalu disertai dengan meningkatnya kejadian ketidakcukupan status vitamin B6. hal ini mungkin berkaitan dengan perubahan perubahan yang terjadi pada lansia dan memengaruhi metabolisme vitamin B6. Meskipun mekanismenya sampai saat ini belum dapat dijelaskan, beberapa hasil penelitian yang dilakukan secara eksperimental menunjukan adanya hubungan antara status vitamin B6 dengan respon imunitas dan kapasitas kognitif pada lansia.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1990-an menunjukan bahwa pisang dapat memenuhi 2/3 kebutuhan vitamin B6 pada lansia dengan status ekonomi rendah yang tinggal di metropolitan. Ada juga yang memenuhi kebutuhan vitamin B6 nya hanya dari sayur dan buah. Fakta penting dari penelitian ini adalah bahwa pisang mengandung vitamin B6 yang dapat memenuhi sebanyak 30 oersen dari total kebutuhan vitamin B6. Keuntungan lain dari pisang adalah sifatnya yang padat gizi, ekonomis, dan mampu memenuhi kebutuhan vitamin B6 dan folat dalam jumblah cukup signifikan dan siap santap dan sangat cocok untuk mencegah demensia sejak dini.
Kebutuhan vitamin B6 dan folat dapat dipenuhi dengan cara mengkonsumsi 1,5-2 pisang dalam setiap hari. Karena, 100 gram pisang mengandung 0,58 miligram vitamin B6. Sementara satu buah pisang ukuran sedang seberat 120 gram mengandung 0,70 miligram, artinya guna memenuhi kebutuhan vitamin B6 untuk lansia berkisar antara 1,5-2 mg/harinya, cukup mengkonsumsi dua buah pisang setiap harinya. Dua buah pisang setara dengan 58 mikrogram folat tubuh karena 2/3-nya dapat dipenuhi dari sumber folat lainnya, seperti brokoli, bayam, dan kacang kacangan.
Kebutuhan vitamin B12 tidak dapat dipenuhi dari sumber pangan nabati, untuk memperolehnya harus mengkonsumsi sumber pangan hewani, seperti susu, kerang, dan daging. Untuk yang terakhir, yakni daging, sebaiknya yang tanpa lemak dan tidak terlalu banyak.
Keunggulan lain pisang adalah kandungan energinya merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat tingkat sedang dan tersedia secara bertahap sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu yang tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lamban dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda tanda otak kekurangan energi sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemempuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.
Jadi, tips mudah untuk mencegah dimensia adalah dengan dua buah pisang ukuran sedang dan minum susu setiap hari, sepertinya akan cukup membantu.
NURCHASANAH
Mahasiswi Pascasarjana Gizi
Masyarakat dan Sumber Daya
Keluarga Institut Pertanian Bogor
BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUT
DIBAWAH
INI
KANDUNGAN ZAT GIZI PISANG PER 100 GRAM BERAT KERING
KOMPONEN GIZI KANDUNGAN GIZI
ENERGI 136 kalori
Lemak 0,2 gram
Serat 3 gram
Protein 1,2 gram
Zat Besi 2 miligram
Seng 0,8 gram
Kalsium 9,2 miligram
Kalium 88 miligram
Magnesium 44,1 miligram
Provitamin A 45 miligram
Niasin 0,82 miligram
Vitamin B6 0,88 miligram
Riboflavin 0,15 miligram
Folat 29 miligram
Vitamin B1 0,07 miligram
Vitamin C 13,8 miligram
Adakah Informasi soal Pangan Transgenik ?
KOMPAS, MINGGU, 3 SEPTERBER 2006
Tempe dan tahu bisa dibilang makanan sehari hari bagi sebagaian penduduk Indonesia. Kedua lauk ini hampir setiap hari menghiasi meja makan. Namun, ketika mengkonsumsi kedua makanan itu, pernahkah anda berpikir kedelai yang dipakai sebagai bahan baku berasal dari tanaman transgenik ?
Oleh M CLARA WRESTI
Saat ini produk transgenik yang sudah menyebar di pasar internasional adalah kedelai (60 persen), jagung (23 persen), kapas (11 persen), dan kanola (6 persen). Artinya 60 persen kedelai yang ada di pasar internasional adalah produk rekayasa genetika.
Si Indonesia kebutuhan kedelai nasional 3 juta ton setahun. Dari jumblah itu, 70-80 persen konsumsi kedelai dipasok oleh kedelai impor. Bisa jadi, kedelai yang dikonsumsi penduduk Indonesia dalam bentuk tahu dan tempe merupakan hasil rekayasa genetika.
“Yang kami persoalkan adalah konsumen harus mendapatkan informasi yang benar. Informasi ini penting karena konsumen berhak mendapatkan keamanan pangan, mendapat pnformasi tentang makanan yang dipilihnya. Mereka juga berhak untuk memilih makanan,” kata Ilyani S Andang dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YKLI).
Sampai sekarang pemerintah Indonesia belum melakukan penelitian mendalam mengenai dampak tanaman transgenik terhadap kesehatan manusia. Pemerintah memang sudah meratifikasi Protokol Cartagena yang memuat prinsip kehati hatian dalam menerapkan teknologi rekayasa genetika.
Pemerintah juga telah memuat peraturan setingkat peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 mengenai Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik. Namun, hingga kini penunjuk pelaksanaan di lapangan belum ada sehingga semua produk impor masuk ke Indonesia praktis tanpa pengamanan.
Oleh karena penunjuk lapangan belum ada, hak konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai makanan yang dipilih melalui label juga belum terlaksana.
“Setidaknya makanan makanan yang dijual di ritel modern harus memakai label. Sementara perajin tempe atau tahu cukup dibina agar mereka bisa memberi informasi kepada konsumen tentang bahan baku,” kata Ilyani.
Kajian keamanan pangan
Menurut Dwi Andreas Santosa, pangajar pada Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, yang mendalami bidang rekayasa genetika, bahan pangan transgenik yang akan dikomersialisasikan harus melalui kajian yang disebut food safety assessment ( kajian keamanan pangan ). Ini untuk menguji apakah bahan tersebut aman dikonsumsi oleh manusia atau tidak. Begitu juga jika bahan pangan itu akan digunakan sebagai makanan ternak.
Di dunia internasional dikenal istilah substantial rquivalent. Artinya, bila bahan pangan trasgenik tersebut secara substansial sama dengan bahan pangan konvensional, kandungan gizi, karbohidrat, lemak, vitamin, dan sebagainya, maka bahan makan tersebut boleh dikatakan aman dikonsumsi.
Kajian keaman pangan jiga mengharuskan produk gen yang disisipkan pada tanaman juga dikaji apakah produk tersebut nantinya bisa menyebabkan alergi, keracunan, atau dampak negatif lain. Apabila dari hasil kajian tersebut ternyata negatif, maka bahan tersebut dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
“Selama bahan pangan tersebut telah melalui seluruh proses uji secara ilmiah dan secara internasional diakui, maka tidak ada keraguan untuk mengkonsumsinya,” kata Dwi.
Dia mengakui, banyak ilmuwan dan LSM berpendapat bahwa substantial equivalent tidak dapat digunakan sebagai kriteria untuk menyatakan apakah suatu pangan trasgenik aman dikonsumsi atau tidak.
Alasannya, antara bahan pangan prasngenik dan non transgenik jelas berbeda. Selain itu, kajian keamanan pangan yang dilakukan tidak mencukupi karena hanya dicobakan pada binatang. Sementara efek penyisipan gen/DNA asing terhadap komposisi senyawa senyawa lain, diluar senyawa utama, tidak diteliti lebih lanjut. Begitu juga dengan pola konsumsi yang berbeda beda antarkomunitas.
“Di negara maju, pangan transgenik biasanya diolah lanjut lebih dahulu sebelum dikonsumsi. Konsumsinya juga dalam jumblah sedikit. Misalnya kentang yang dijadikan chips,” ucapnya.
Sementara kini belum diketahui resiko pangan yang diolah pendek tersebut apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama,” kata Dwi yang juga direktur eksekutif Indonesia Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB).
Megingat masih banyak resiko yang mungkin mucul dari pangan transgenik, beberapa negara telah menerapkan sejumblah peraturan untuk melindunggi warganya. Misalnya di Uni Eropa beberapa lembaga telah melakukan kajian keamana terhadap pangan trasgenik yang akan di konsumsi di Eropa.
Jika varietes tersebut kokos, boleh diedarkan di Eropa. Jika produk tersebut terkontaminasi bahan kimia oleh produk yang belum diizinkan di Uni Eropa, maka seluruh pengapalan akan ditolak.
“Selain itu, pengunaan gen marker resisten antibiotik juga mulai dilarang disana, sehingga ke depan bahan pangan yang memiliki gen resisten antibiotik, misalnya, tidak boleh beredar di UE,” ungkap Dwi.
Di Indonesia, kemungkinan untuk masuknya bahan pangan trasgenik yang belum diizinkan pemerintah cukup besar karena tidak ada segregasi ( pemisahan ) di negara eksportir.
Diabaikan, Penderita Kanker Kolon Bisa Mati dalam Waktu 10 Bulan
Media indonesia – rabu, 6 juli 2005/No.8975 TAHUN XXXVI hal 19
Kanker kolon (usus besar) dan rektum merupakan salah satu kanker yang memiliki angak kejadian cukup besar. Dari seluruh penderita berbagai jenis kanker di dunia, 10%-nya merupakan penderita kanker kolon. Menurut penelitian, jika dibiarkan tanpa pengobatan, penderita kanker kolon akan mengalami kematian dalam wakti 10 bulan.
Demikian diungkapkan dr Lukman, SpB Degistive dalam seminar awam tentang terapi pembedahan pada kanker kolon dan rektum. Seminah diadakan Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais, Jakarta, kemarin.
Beberapa terapi seperti kemoterapi dan radiasi dapat dilakukan untuk mengatasi kanker kolon. Namun, menurut Lukman, untuk kanker kolon stadium dini, pembedahan merupakan terapi yang paling efektif. Selain bisa menyembuhkan total, dengan terapi tersebut harapan hidup penderita untuk lima tahun kedepan juga cukup besar, mencapai 95 %.
Tatapi pembedahan untuk kanker kolon memiliki beberapa tahapan. Sesudah pasien didiagnosis positif kanker kolon melalui tehnik kolonoskopi, tahapan pertama yang dilakukan adalah memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur operasi. Pada tahap ini pasien dan keluarga berhak meminta penjelasan rinci kepada dokter.
Tahap selanjutnya ialah persiapan usus untuk dioperasi. Apda tahap ini usus penderita dibersihkan dengan pembirian makanan cair serta obat pencahar. “ Pembersihan ini bertujuan mencegah infeksi,” jelas Lukman. Setelah itu barulah operasi pemotongan dilakukan dengan membuat sayatan di perut.
Dalam operasi tersebut, bagian kolon yang terkena kanker berikut saluran limpa yang ada disekitarnya dipotong untk dibuang. Kemudian dilakukan penyambungan ujung-ujung yang terpotong. Penyambungan bisa dilakukan dengan benang atau klip. “ Lokasi dan panjang usus yang dipotong bergantung pada kondisi kanker,” imbuh Lukman.
Sesudah operasi, pada perut pasien akan dibuat stoma (lubang diperut untuk pembuangan kotoran). Stoma ini bisa permanen, bisa juga sementara.
Stoma permanen dibuat jika lokasi kanker membuat pemotongan dilakukan di sekitar dubur sehingga tidak mungkin pasien untuk membuang air besar melalui dubur. Sedangkan stoma sementara, dibuat untuk pembuangan kotoran selama beberapa hari, menunggu pulihnya sambungan usus yang terpotong.
Sesudah pulih dari operasi, pasien dapat hidup normal. “Tidak perlu khawatir dengan pemotongan sebagian usus besar yang terkena kanke. Usus besar panjangnya bisa mencapai tiga kilometer. Dari sisi medis, sebenarnya manusiia dapat hidup tanpa usus besar sekalipun,” terang dr Lukman.
Seperti diterangka sebelumnya, tingakat efektivitas terapi pembedahan sangat bergantung pada stadium kanker. Terapi ini hanya efektif untuk menyembuhkan kanker kolon stadium I dan II. Pasien digolongkan masih berada dalam stadium satu jika keberadaan sel sel kanker masih sebatah pada lapisan dinding usus besar (lapisan mukosa). Stadium II terjadi bila sel sel kanker sudah masuk ke jaringan otot dibawah lapisan mukosa.
Stadium II dan IV disebut stadium lanjut. Pada stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limpa yang banyak terdapat di sekitar usus. Sedangkan stadium IV terjadi saat sel sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limpa atau bahkan ke organ organ lain. (Nik/S-1)
Hindari Koresterol dan Mulailah Pola Hidup Sehat
Media indonesia – rabu, 6 juli 2005/No.8975 TAHUN XXXVI hal 19
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan stroke sebagi sindrom klinis dengan gejala ganguan fungsi otak secara lokal atau global. Akibat yang ditimbulkannya dapat menyebabkan kematian atau kelainan menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler (pembuluh darah).
Dari penelitian tersebut, stroke selalu berhubungan dengan terhentinya suplai darah ke otak. Penyebabnya ada dua macam, takni terjadi sumbatan pada pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah yang bertugas menyuplai darah ke otak.
Menurut dr Djumhana Atmakusuma dari Devisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 85% stroke, disebabkan penyumbatan pembuluh darah, sisanya, 15% karena pendarahan.
Sumbatan pada pembuluh darah otak menyebabkan tergangunya suplai oksigen dan zat zat gizi yang dibutuhkan sel sel otak untk terus hidup dan beraktifitas. Akibatnya, sel sel otak akan mengalami kematian. Sumbatan dapat terjadi langsung pada pembuluh darah disekitar otak, bisa juga berasal dari bagian lain yang terikut aliran darah menuju otak.
Terjadinya sumbatan tersebut dapat disebabkan faktor kelainan genetik. Faktor kelainan genetik yang menyebabkan sumbatan pembuluh darah terbagi menjadi kelainan sistem hemostasis dan kelainan non hemostasis. Kelainan hemostasis merupakan kelainan dalam darah yang menyebabkan darah cenderung mudah mengalami pembekuan dan berpotensi mengakibatkan sumbatan.
Selain faktor genetik, lanjut dr Djumhana, sumbatan pada pembuluh darah juga bisa diakibatkan dari luar, misalnya timbunan koresterol dalam darah yang menempel di dinding pembuluh darah dan terus menebal sehingga membentuk sumbatan. Proses menempelnya koresterol dalam darah dipercepat dengan adanya kerusakan pada dinding pembuluh darah, karena beberapa sebab, seperti racun dari radikal bebas, infeksi bakteri/virus, dan kelainan enzim.
Penjelasan serupa juga diberikan ahli penyakit dalam dr Lukman Makmun dari RSUPN Cipto Mangunkusumo. “ Ketika dinding sel pembuluh darah rusak, permukaannya tidak rata lagi. Dan itu memudahkan koresterol menempel, serta semakin menumpuk. Perbandingannya bisa dilihat pada kulit yang luka, akan mempermudah masuknya kuman penyebab infeksi,” ujar Lukman.
Karena itu lanjutnya, umtuk menghindari sumbatan perlu dihindari faktor faktor pemicunya dengan menerapkan pola hidup sehat, misalnya :
- Hindari makanan berkoresterol tinggi
- Perbanyak makan buah dan sayur yag dapat mengikat koresterol dalam usus sehingga tidak terserap darah
- Hindari sumber sumber radikal bebas yang dapat menyebabkankerusakan dinding dalam pembuluh dara. Selain itu, jaga kadar gula darah. Kadar gula yang tinggi dapat memicu terjadinya kerusakan dinding dalam pembuluh darah.
- Tekanan darah tinggi juga harus dihindari. Sebab, tekanan darah tinggi berarti pergerakan aliran darah sangat cepat dan mempertinggi intensitas gesekan darah dengan dinding pembuluh darah, sehingga berpotensi pula menyebabkan kerusakan.
- Selain mengatur pola makan, olahraga teratur serta menghindari stres juga diperlukan untuk menjaga kelenturan otot serta pembuluh darah. (Nik/H-1)
Jaga Penampilan Dengan Olah Raga
Media indonesia – rabu, 6 juli 2005/No.8975 TAHUN XXXVI hal 19
Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh di tengah kesibukan syuting yang padat merupakan sebuah kewajiban bagi Wulan Guritno. Artis sinetron ini memang harus menjada pemampilan di depan kamera agar terlihat selalu segar.
Apa rahasianya ? “Kalau pekerjaan cukup banyak, saya bisa makan sampai lima kali. Tubuh saya perlu energi untuk stamina, selain itu saya juga mengkonsumsi vitamin, air putih, dan tidur cukup,” kata Wulan di sela syuting film layar lebar Kejar Jakarta kepada Media beberapa waktu lalu.
Hal ini dilakukan Wulan karna setiap syuting, ia harus pulang hingga pukul 02.00 pagi. “Kalau hari ini syuting sampai pukul dua pagi, keesokan harinya saya selalu minta syuting pukul sebelas siang. Kalau paginya pukul 07.00 dilanjutkan, saya jelas tidak sanggup. Paling tidak saya telah tidur selama lima jam, sudah cukup,” tutur pemeran Dewi dalam film Kejar Jakarta ini.
Wulan mengisahkan ia pernah mengalami hal itu. Sepulang syuting subuh, langsung dilanjutkan pukul 07.00. saat bangun pagi Wulan mengaku tidak mampu berdiri. Tubuhnya mengigil padahal telah dibungkus selimut beberapa lapis. Demikian juga giginya gemeletuk, sperti tersiram es.
“Tapi saya minum teh hangat, setengah jam kemudian kondisi saya membaik. Sejak itu saya tidak mau memaksakan diri untuk syuting apabila kondisi tubuh tidak baik.”
Selain itu, Wulan pun selalu berolah raga sebanyak dua kali dalam seminggu. “kalau saya olah raga cukup di gym. Disitu, banyak pilihan. Ingin renang, angkat beban, treatmill dan sebagainya telah tersedia. Ini yang selalu rutin daya lakukan,” kata Wulan yang baru saja menyelesaikan film layar lebar lainya bertajuk Gie arahan sutradara Mira Lesmana.
Diet
Lebih lanjut, kekasih pereli ananda Mikola ini sangat menjaga makanan yang ia konsumsi. “Saya telah melakukan diet sejak dua tahun lalu. Dan saya jaga betul untuk tidak ngemil. Kalu ada teman menawari gorengan, permen atau makanan lainya, saya tetap ambil tapi cuma satu saja. Itu sudah cukup,” kata ibu satu anak bernama Saloom ini.
Wulan pun bisa mengukur kebutuhan makanansetiap harinya.
“Kalau malam saya tidak makan karbohidrat atau boleh makan karbohidrat asalkan dibawah pukul enam sore..”
Sedangkan coklat atau es krim, lanjutnya, hanya dikonsumsi setiap seminggu sekali. Bagi Wulan, selama ini pola makan yang ia jalankan, membuat aktifitas tetap enak dan tubuh tetap fit.
Masalah olah raga bgi Wulan kini menjadi sebuah kegemaran. Apalagi sejak ia mnjadi pembawa acara sepak bola pada sebuah stasiun televisi swasta. “Tadinya saya tidak menyukainya. Tapi saya belajar tentang bola, apa yang menariknya hingga dibelain nonton bola hingga pagi. Saya baru paham menariknya bola itu. Bagaimana penonton bisa histeris dan deg-degan saat bola itu diumpankan.”kata Wulan yang memang penampilannya terlihat tomboy.
Kini ia pun didaulat menjadi presenter reli Formula 1 disalah satu stasiun televisi swasta. Ia tengah belajar menyukai dunia otomotif. Apalagi kekasihnya sangat mendukung dan memberikan arahan kepadanay untuk membawakan acara tersebut dengan baik.
“Jadi sekarang banyak pengetahuan yang saya dapatkan. Misalnya ada peraturan tidak boleh menambah bahan bakar, bagaimana jarak antara pereli satu dan lainnya yang dihitung dengan detik merupakan sebuah pelajaran baru yang tadinya saya tidak ketahui.” (Nda/H-1)
SOROTAN – KESEHATAN
OSTEOPOROSIS
UNTUK TULANG YANG SEHAT
KOMPAS, JUMAT, 15 SEPTEMBER 2006
Tulang yang sehat merupakan idaman setiap orang. Sebab, tulang merupakan struktur penting pembentuk rangka tubuh manusia. Untuk menghambat pengeroposan tulang, salah satu kuncinya adalah pemenuhan asupan gizi yang seimbang sejak usia dini.
Oleh EVY RACHMAWATI
Jika memiliki tilang yang sehat, seseorang akan tetap bugar dan aktif. Retno Maruti (59), panari tradisional dan pengajar tari, misalnya, hingga kini masih aktif menggeluti pekerjaannya.
“Kuncinya adalah berlatih fisik dengan menari dan berjalan kaki secara rutin, disertai pemenuhan asupan nutrisi yang cukup,” tuturnya.
Tanpa menerapkan pola hidup sehat, seseorang rawan terserang osteoporosis (pengeroposan tulang) sehingga aktivitasnya akan terhambat. Sebab, kepadatan tulang menurun sehingga tulang menjadi tipis, keropos, rapuh, dan mudah patah. Hal ini mengakibatkan penderita beresiko patah tulang, terutama pada tulang pinggul, tulang belakang dan tulang tangan.
Menurut Walujo Soerjodibroto, ahli nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), selain faktor genetik, penggeposan tulang juga disebabkan faktor makanan, yakni kekurangan zat gizi seperti kalsium, vitamin D, serta nutrisi lain (zink, magnesium, protein, fosfor, dan vitamin K). penyakit ini juga merupakan dampak mengkonsumsi kafein, merokok, dan minum alkohol secara berlebihan.
Sejauh ini, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat di Tanah Air baru mencapai rata rata 254 miligram, atau hanya seperempat dari standar internasional 1.000 hingga 1.200 miligram untuk dewasa. Padahal, seharusnya pemenuhan asupan gizi untuk pembentukan tulang harus dimulai sejak dini, bahkan mulai bayi dalam kandungan.
Butuh nutrisi yang cukup
“Manusia itu seperti mobil,” kata Walujo.
Selain memerlukan bahan bakar berupa energi atau kalori, kata guru besar FKUI ini, manusia butuh onderdil yang diperoleh dari protein, minyal oli dari vitamin dan mineral, serta air. Pada bayi baru lahir hingga enem bulan, semua kebutuhan itu tercukupi hanya lewat air susu ibu (ASI). Menginjak usia enam bulan hingga satu tahun, kebutuhan meningkat berupa susu, buah buahan, biskuit dan bubur saring.
Pada usia dewasa, manusia perlu makanan dengan menu seimbang alias empat sehat lima sempurna. Menu makanan itu terdiri atas nasi sebagai sumber karbohidrat, sayuran sebagai sumber vitamin, mineral dan fiber, daging hewan dan protein nabati mengandung protein dan lemak, serta susu mengandung protein.
“Menu seimbang diperlukan agar tidak terjadi gizi berlebihan seperti kelebihan kalsium, karena bisa memicu penyakit lain,” tutur Walujo menambahkan.
“Orang harus makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan,” ujat Walujomengingatkan. Karena itu, kita perlu mewaspadai makanan yang lezat, kerena rendah karbohidrat, berlemak tinggi, dan gula. Mengkonsumsi secara berlebihan, bisa terkena berbagai penyakit seperti stroke, penyakit jantung koroner, kanker, dan keropos tulang.
Nutrisi yang mendukung tulang sehat diantaranya susu, ikan kecil, vitamin D3, makanan berprotein tinggi, mengandung kalsium, seng, dan magnesium. “Keju, mentega, susu, ikan dan sereal merupakan sumber makanan yang mengandung vitamin D. Untuk memudahkan penyerapan kalsium, kita harus mendapatkan vitamin D3 yang cukup,” jelasnya.
Menurut Sadoso Sumosardjuno, dokter spesialis kesehatan olahraga, nutrisi sangat penting dalam pencegahan dan pengobatan pengeroposan tulang. Untuk memperoleh massa tulang yang optimal diperlukan nutrisi yang cukup, terutama masukan kalsium, dan dimulai sejak remaja. Masukan kalsium yang cukup sehari minimal 1.200 miligram dan vitamin D 400 IU sangat penting demi memaksimalkan pembentukan tulang baru.
“Harus diusahakan agar kita mendapat nutrisi sebanyak mungkin dari makanan, seperti susu dan olahannya, serta sayuran hijau,” kata Sadoso. Tubuh sendiri membentuk vitamin D3 jika terkenan sinar matahari, terutama sebelum pukul sembilan pagi dan setelah pukul tiga sore.
Atur pola makan
Pengaturan pola makan, terutama makanan sumber kalsium, bisa memaksimalkan massa atau kepadatan tulang. Hal ini juga meningkatkan kelenturan tulang dan otot dan keseimbangan.
“Pengaturan pola makan disertai olahraga secara teratur bisa mencegah jatuh atau cedera karena berkekurangnya kepadatan tulang, “ tutur Tria Rosemiarti, ahli nutrisi dari sebuah perusahan yang memproduksi susu berkalsium.
Nutrisi yang memaksimalkan kapadatan tulang adalah protein, kalsium, fosfor, magnesium, zinc (seng), dan vitamin K. protein membentuk matriks tulang dan berperan seperti rangka yang memberi struktur, dukungan dan fleksibilitas. Magnesium menentukan ukuran kristal tulang, zinc memengaruhi metabolisme tulang, dan vitamin K mampu mengaktifkan protein khusus pada tulang sehingga dapat mengikat nutrisi tulang.
“Kalsium merupakan mineral utama pembentuk tulang dan bisa meningkatkan kekuatan tulang,” ujarnya.
Kalsium juga berfungsi membentuk tulang dan gizi yang kuat, berpengaruh pada sistem syaraf, berperan penting dalam kontraksi otot, dan diperlukan dalam pembekuan darah. Di dalam tubuh, kalsium bersinergi dengan nutrisi lain, vitamin D mengoptimalkan penyerapan kalsium ke darah, dan vitamin K mengikat kalsium ke dalam tulang.
“Penyerapan kalsium dalam tubuh memerlukan bantuan vitamin D,” tutur Tria Rosemiarti.
Jika di dalam tubuh tidak terdapat cukup vitamin D, tubuh tudak mampu menyerap kalsium dari makanan yang kita makan sehingga tubuh terpaksa mengambil kalsium dari tulang. Vitamin D berasal dari dari dua sumber, dari kulit yang terpapar sinar matahari dan dari makanan, yakni ikan laut, susu, dan produk olahannya, kuning telur, serta hati.
Adapun sumber kalsium paling mrah adalah makanan. Makanan yang kaya kalsium adalah berbagai pruduk susu sebagai sumber alami terbaik kalsium, keju, susu asam (yoghurt), ikan, biji bijian, tahu, dan tempe. Bila anda pengemar sayuran, sumberna antara lain brokoli, sawi, kembang kol, bayam dan jeruk navel.
Kebutuhan asupan kalsium perhari bergantung pada umur. Berdasarkan saran US Dietary Reference Intakes 2002, kebutuhan kalsium harian pada bayi berusia hingga satu tahun adalah mulai dari 210 miligram hingga 270 miligram. Anak anak usia 1-3 tahun butuh 500 miligram, anak usia 4-8 bulan memrlukan 800 miligram, sedangkan anak umur 9-18 tahun membutuhkan 1.300 miligram.
Pada orang dewasa berusia 19-50 tahun, kebutuhan kalsium harian mencapai 1.000 miligram sementara pada orang dewasa berusia diatas 50 tahun butuh 1.200 miligram. Ibu hamil dan menyusui yang berusia kurang dari 18 tahun memerlukan 1.300 miligram kalsium, sementara ibu hamil dan menyusui berusia 19-50 tahun memerlukan sekitar 1.000 liligram.
Ada sejumblah faktor yang menghambat penyerapan kalsium, termasuk makanan seperti oksalat dari sayuran hijau, phitat dari gandum, garam, kopi, cola, the dan alkohol serta merokok.
“Pencegahan osteoporosis bisa dilakukan dengan gaya hidup sehat. Teruskan kebiasaan minum susu hingga tua disertai olahraga secara teratur,” ujar Tria menambahkan.
SAAT PENCURI TULANG MENGINTAI
KOMPAS, JUMAT, 15 SEPTEMBER 2006
Ny Yuni Rahasi (62) termasuk perempuan yang peduli pada kesehatan. Begitu menginjak usia 50 tahun, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ini mulai diliputi rasa cemas akan penyakit yang kerap menyerang kaum perempuan di usia senja. Salah satu yang ditakutinya adalah osteoporosis alian pengeroposan tulang.
Oleh EVY RACHMAWATI
Saat mengalami pegal pegal, terutama dibagian lutut, pinggang, dan bahu, beberapa tahun lalu, ia segera memeriksakan diri ke dokter. Hasilnya, nenek dari empat cucu ini dinyatakan menderita osteopenia (osteoporosis dini).
Kepadatan tulangnya mulai menipis. Selain mengkonsumsi obat obatan iapun dianjurkan rajin berolah raga dan meningkatkan konsumsi makanan sumber kalsium.
“Setelah manupouse, wanita cenderung rawan terkena osteoroporosis. Karena itu, selain senam aerobik, sejak tujuh tahun lalu saya ikut senam oesteoporosis. Gerakannya enak, seperti dipijat,” tutur Yuni.
Selain berlatih fisik, ia juga menjaga pola makan bergizi seimbang, setiap hari mengkonsumsi susu kedelai dan jus aneka buah buahan. Hampir setiap bulan ia memeriksakan kesehatannya secara umum.
Kendati mengalami pengeroposan tulang, seseorang tetap bisa beraktivitas normal asalkan menerapkan pola hidup sehat. Ny Hamida Zakir (76), warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan , misalnya, tetap terlihat bugar di usia senja kendati menderita eosteroporosis sejak beberapa tahun silam. Bahkan, nenek dari 12 cucu ini masih suka dansa dan berenang.
“Sejak kecil saya memang suka berolahraga, melai dari berenang setiap pagi, mendaki gunung, berjalan kaki, dan berlari. Saya juga gemar main golf seperti suami saya,” ungkapnya.
Ketika menginjak usia 70 tahun, ia mulai mengeluti hobi berdansa. Belakangan hal itu justru dinilai dokter bermanfaat untuk penguatan tulang.
Setelah dinyatakan menderita osteoporosis oleh dokter beberapa tahun lalu, Hamida mengikuti senan osteoporosis secara teratur diimbangi pola makan bergizi seimbang. Setiap hari, ia mengkonsumsi yoghurt, air rebusan kacang hijau, dan pada malam hari menyantap buah buahan.
“Saya tetap makan segala jenis makanan, termasuk daging, tapi porsinya dibatasi, Cuma dua potong,” tutur Hamida.
Menyerang usia muda
“Si pencuri tulang” bernama osteoporosis itu terus mengincar kita. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 mencatat, lebih dari 75 juta orang Eropa, AS dan Jepang menderita pengeroposan tulang.
Penyakit itu mengakibatkan 2,3 juta kasus patah tulang per tahun di Eropa dan Amerika. Sementara di China, tercatat angka kesakitan tujuh persen dari jumblah populasi.
Di Indonesia, jumblah penderita osteopenia berusia belia makin banyak. Menurut hasil analitis data resikoosteoporosis, dua dari lima penduduk di Indonesia beresiko terkena pengeroposan tulang. Ini dipicu meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia, pengetahuan masyarakat tentang cara pencegahan penyakit ini relaif minim, dan rendahnya konsumsi kalsium.
Osteoporosis merupakan penyakit metabolisma tulang yang ditandai dengan berkurangnya kepadatan tulang, kombinasi antara hilangnya kalsium dan perubahan struktur tulang membuat tulang pasien menjadi lemah dan mudah patah, tetutama pada ruas tulang punggung, pinggang dan menyebabkan badan menjadi bongkok. Gejala awalnya pegal linu, dan nyeri tulang.
“Pengeroposan tulang sebenanrnya puncak dari suatu proses yang biasanya mulai pada usia 30-an dan 40-an tahun. Namun gejalanya dapat terjadi lebih awal pada sementara orang karena hal hal tertentu. Setelah manupouse dan hilangnya esterogen, kepadatan tulang pada perempuan berkurang drastis,” papar Sadoso Sumosardhuno, dokter spesialis kesehatan olahraga.
Penyakit yang datang diam diam ini disebabkan berbagai faktor. Diantaranya usia yang mulai menua, kekurangan hormon esterogen, kelebihan berat badan, dan penyakit lainnya.
Menurut Walujo Soerjodibroto, ahli nutrisi yang juga guru besar Fakultas Kedodkteran Universitas Indonesia, penyebab lain adalah kekurangan asupan gizi, terutama kekurangan kalsium dan vitamin D, banyak mengkonsumsi kafein dan alkohol.
“Ini disebabkan gaya hidup tidak sehat,” tuturnya. Hasil analisis data resiko osteoporosis tahun 2005 yang dilakukan pusat penelitian dan pengembangan gizi dan makanan di 16 wilayah di Indonesia menyatakan , prevalensi osteopenia (osteoporosis dini) 41,7 persen. Ini berarti dua dari lima penduduk Indonesia beresiko terkena osteoporosis, 40 persen dari sampel berusia kurang dari 45 tahun.
Pada kaum muda, resiko terkena pengeroposan tulang relatif tinggi. Osteopenia telah menyerang kelompok umur kurang dari 25 tahun (37,1 persen) kelompok usia 25-29 tahun (39,3 persen) kelompok umur 30-34 tahun (41,4persen) dan kelompok usia 35-39 tahun (41,3persen) dan terus meningkat prevalensinya pada usia lebih tua.
Tercatat 41,2 persen dari total jumblah samb=pel yang berusia kurang dari 55 tahun menderita osteopenia. Pada umur dibawah 55 tahun, prevalensi osteopenia pada pria lebih tinggi dibandingkan perempuan. Namun, pada usia 55 tahun peningkatan osteopenia pada perempuan enam kali lebih besar daripada laki laki.
Sementara, prevalensi osteoporosis pada umur kurang dari 55 tahun lebih tinggi pada pria, namun prevalensi jadi lebih tinggi perempuan setelah berumur diatas 55 tahun.
“Pada usia 55 tahun, peningkatan osteoporosis pada perempuan dua kali lebih besar daripada laki laki,” kata Sri Prihatini, peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan.
Menabung untuk tulang
Untuk menghindari datangnya si “pencuri tulang”, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak usia dini. Agar memperoleh kepadatan tulang yang optimal diperlukan asupan gizi yang cukup, terutama bahan makanan sumber kalsium dan vitamin D. hal ini dimulai sejak usia remaja, bahkan dianjurkan diberikan pada bayi dalam kandungan dan anak dibawah usia lima tahun (balita).
Hal ini perlu diimbangi latihan olahraga seumur hidup. Menurut Sadoso, olahraga atau aktivitas fisik mampu meningkatkan kepadatan mineral pada tulang atau meningkatkan hilangnya jaringan tulang pada kaum wanita muda, pre-manupouse dan post-manupouse. Berbagai penelitian menunjukan puncak massa tulang anak anak sampai dewasa yang aktif berolahraga lebih tinggi daripada yang jarang berolahraga.
Latihan fisik yang dianjurkan, antara lain, menumpu berat badan sambil berdiri, seperti jalan, joging, dansa, dan senam osteoporosis dengan porsi sesuai kemampuan individu. “Yang perlu dihindari, latihan dengan benturan dan pembebanan pada punggung, latihan yang membungkukan badan dan beresiko terjatuh,” tutur Sadoso.
Selain latihan latihan yang terbebani berat tubuh dan latihan latihan beban, pengobatan bagi penderita juga harus disertai pengobatan esterogen, alendronat, risedronat, kalsitonin, asupan kalsium yang cukup, juga vitamin D, dan harus diusahakan jangan sampai jatuh.
Dukungan keluarga terhadap penderita osteoporosis, terutama yang telah lanjut usia, juga sangat diperlukan untuk menghambat terjadinya cedera dan fraktur tulang akibat pengeroposan tulang harus ditingkatkan.
“Kita harus menabung tulang sejak usia dini agar tidak terserang pengeroposan tulang ketika berusia lanjut,” kata Sadoso.
Caranya ? terapkan gay hidup sehat dengan diet seimbang kaya kalsium diimbangi olahraga secara teratur. Dengan demikian ,”simaling tulang” tidak akan datang menghampiri kita.
OSTEOPOROSIS
Osteoporosis merupakan penyakit yang menipiskan dan melemahkan materi kaya mineral, padat dan kuat pembentuk tulang. Kerena kehilangan kepadatan, tulang juga kehilangan daya dukung terhadap tubuh, sehingga orang yang menderita osteoporosis lebih mudah terkena patah tulang ketika terjadi kecelakaan.
TERJADINYA OSTEOPOROSIS
Kepadatan puncak tulan terjadi pada usia 30 tahun. Setelah itu tulang mengalami penyusutan dan perapuhan perlahan lahan oleh osteoklas. Jika hal itu terjadi lebih cepat, misalnya ketika hormon esterogen pada wanita manupouse menurun drastis, atau setelah operasi pengangkatan ovarium dan menurunnya hormon testerogen pada pria, terjadilah osteoporosis.
FAKTOR RESIKO
Usia lanjut
Manupouse dini (sebelum umur 45 tahun)
Rendahnya hormon seks (esterogen pada wanita dan testerogen pada pria)
Badan yang kurus
Faktor keturunan
Kurangnya kalsium dan vitamin D
Gaya hidup yang kurang aktif
Kebiasaan minum alkohol
Merokok
Pengobatan tertentu, misalnya asma dan rematik
Sumber : webmb.com, yahoo, dan sumber lain, diolah
Dengan Otak Dapat Membuat Anda Terampil Berbahasa
Anda mengalami masalah dengan konsentrasi, daya ingat atau problema lain yang berkaitan dengan peforma otak ? Cobalah mengatasinya dengan senam otak. Gerakannya sederhana namun bisa memaksimalkan aset berharga itu. Mudah.
BRAIN GYM alias senam otak adalah program pelatihan untuk otak yang dikembangkan oleh Dr. Paul E. Dennison, PhD dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970. Awalnya program ini dirancang untuk mengatasi dangguan belajar pada anak anak dan orang dewasa. Dasar pemikirannya, belajar adalah kegiatan alami dan menyenangkan yang dilakukan sepanjang hidup. Kesulitan belajar biasanya berasal dari ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi tugas baru.
Latihan terdiri dari 26 gerakan yang sederhana dan bisa dilakukan siapa saja. Gerakan gerakan ini dimaksudkan untuk menstimulasi, meringankan dan sebagai relaksi pada otak.
Berikut Chic pilihkan enam gerakan dasar senam otak untuk anda latih kapan dan dimana saja.
1. Gerakan silang
Cara : Kaki dan tangan digerakan secara berlawanan. Bisa kedepan, samping atau belakang. Agar lebih ceria anda bisa menyelaraskan dengan irama musik.
Manfaat : Merangsang bagian otak yang menerima informasi (receptive) dan bagian yang mengungkapkan informasi (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal hal baru dan meningkatkan daya ingat.
2. Olengan Pinggul
Cara : Duduk dilantai. Posisi tangan dibelakang, menumpu ke lantai dengan siku ditekuk. Angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul kekiri dan kanan dengan rileks.
Manfaat : Mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat dari kiri ke kanan, kemampuan memperhatikan dan memahami.
3. Pengisi energi
Cara : Duduk nyaman dikursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakan diatas meja. Tangan ditempatkan didepan bahu dengan jari jari menghadap sedikit kedalam. Ketika menarik napas rasakan napas mengalir kegaris tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tekuk dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks.
Manfaat : mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.
4. Menguap Berenergi
Cara : Bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot otot disekitar persendian rahang. Lalu menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan otot otot tersebut.
Manfaat : mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara efisien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan, memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi.
5. Luncuran Gravitasi
Cara : Duduk dikursi dan silangkan kaki. Tundukan badan dengan lengan kedepan dan kebawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Lakukan dengan posisi kaki berganti ganti.
Manfaat : Mengaktifkan otak untuk rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.
6. Tombol Imbang
Cara : sentuhkan 2 jari kebelakang telinga, pada lekukan di belakang telinga sementara tangan satunya menyentuh pusar selama kurang lebih 30 detik. Lakukan secara bergantian. Selama melakukan gerakan ini dagu rileks dan kepala dalan posisi normal menghadap ke depan.
Manfaat : mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan perhatian, mengambil keputusan, berkonsentrasi, dan pemikiran asosiatif.
(Sumber : Brain Gym, Paul e. Denisson PhD, Gail e. Denisson, Penerbit PT. Grasindo.) EMMA/chic
Nb : rubrik ini hasik kerja sama KLASIKA dan majalah CHIC.
Melirik Kandungan Kangkung
KOMPAS/KLASIKA/Sabtu, 19 Agustus 2006
Diantara jenis sayuran, kangkung (Ipomoea aquatica) merupakan salah satu yang populer di masyarakat. Bukan di Indonesia saja tetapi juga di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan China. Hal ini terbukti dari beragam resep masakan yang mangunakan kangkung sebagai bahan utamanya, sebut saja tumis kangkung, cah kangkung, dan lain sebagainya
Di tanah air, sayuran ini seringkali menjadi salah satu favorit bagi mereka yang ingin menyajikan menu makan yang sederhana. Namun dibalik kesederhanaan itu justru terdapat kandungan kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Misalnya saja vitamin A yang berfungsi sebagai nutrisi pendukung imunitas sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit dan vitamin C yang lain sebagai antioksidan – sehingga dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini sebagai biang keladi berbagai penyakit --- vitamin ini juga bisa membantu mencegah sariawan, gusi bengkak, dan gusi berdarah.
Kandungan lain yang ada didalam kangkung adalah zat besi yang sangat bermanfaat dalam pembentukan hemoglobin, kekebalan tubuh, dan proses pembentukan myelin di otak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan rendahnya kemampuan berkonsentrasi anak. Selain memicu terjadinya anemia atau kekurangan sel darah merah.
Demikian pula dengan protein yang berfungsi sebagai zat pembangunan yang penting untuk pertumbuhan jaringan jaringan yang baru dan perbaikan jaringan tubuh yang rusak, serta kalsium yang digunakan untk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), mengehentikan pendarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukan dan menenangkan. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukan kangkung dalam kelompok “tanaman penyembuh ajaib”. Dinegara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. (KCM, 18 Januari 2006)
19 Tanaman obat diteliti Khasiatnya secara Ilmiah
Jakarta, kompas ----- Badan Pengawasan Obat dan makanan bekerjasama dengan sepuluh perguruan tinggi dan tiga institusi penelitian pemerintah tahun 2005 memprioritaskan penelitian 19 tanaman obat dan calon obat asli Indonesia.
Sembilan tanaman obat yang telah diteliti sejak tahun 2003 kini sedang menunggu finalisasi uji klinis di beberapa rumah sakit sebelum disetujui sebagai fitofarmaka (obat tradisional yang telah melalui penelitian hingga uji klinis).
Menurut perkiraan, penelitian 19 tanaman obat tersebut membutuhkan 2-3 tahun, dari tahap awal hingga uji klinis. “Penelitian ini sengaja diarahkan untuk dipimpin para dokter agar sosialisasi pascapenelitian lebih mudah dilakukan”, kata Kepala Badan POM Sampurno ketika dihubungi, Jumat (11/2).
Hasil berupa obat fitofarmaka tersebut diharapkan dapat menjadi obat pendamping bagi para pasien pengkonsumsi obat obat kimia, yang lebih sering diresepkan para dokter.
Sedangkan jenis penyakit yang diharapkan dapat ditangani melalui penelitian ini adalah antimalaria, antihepatitis, antidiabetes, pelindung hati, antituberkulosis, antihipertensi, peluruh batu ginjal, asam urat, dan sesak napas.
Menurut Sampurno, pemilihan ke-19 tanaman obat didasarkan pada beberapa hal, seperti khasiatnya, jenis tanaman mudah diperoleh, dan tidak memerlukan kerumitan teknologi dalam prosesnya.
Langkah pengembangan penelitian tersebut, ujar Sampurno, didasarkan pada hasil penelitian sembilan tanaman obat tahun 2003 yang hasilnya dinilai menjanjikan.
Saat itu yang diteliti adalah kunyit, temu lawak, dan jati belanda yang mampu menurunkan kadar koresterol, mengkudu dan daun salam menurunkan kadar gula darah, cabe jawa sebagai antineoplasma, serta daun jambu sebagai pembangkit trombosit bagi pasien demam berdarah.
“Hasil uji klinis sementara, ekstrak daun jambu biji mampu memulihkan pasien demam berdarah dalam tiga hari. Ini sangat menjanjikan,” kata dia.
Yang belum tuntas dalam penelitian tahap uji klinis diantaranya adalah menentukan seberapa tepat dosis fitofarmaka yang efektif.
Tahap uji klinis juga menjadi tahap uji kritis karena harus melewati serangkaian prosedur, termasuk mencari pasien yang bersedia.
Pendanaan
Sampurno mengungkapkan, hingga kini belum ditemui kendaladalam pengembangan penelitian. Setiap jenis tanaman obat yang dikembangkan diberi target pendanaan maksimal 500 juta.
Jumblah tersebut dinilainya jauh dibawah anggaran penelitian di negara maju yang sampai puluhan milyaraan rupiah ter jenisnya.
“Semua dikerjakan didalam negeri. Nanti kalau diperlukan baru diupayakan berkolaborasi di luar negeri ,” kata dia.
Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan POM Ruslan Aspan mangatakan, anggaran riset 19 tanaman obat tahun 2005 sebesar 3,5 miliar.
Masing masing jenis tanaman obat yang diteliti memiliki anggaran yang berbeda. Mulai dari 44 juta hingga Rp 350 juta. “Semua dana ini dari APBN,” kata dia.
Setelah seluruh proses penelitian selesai, kata Ruslan, tidak tertututp kemungkinan produksi massalnya diserahkan perusahaan obat swasta.
Syaratnya perusahaan bersangkutan bersedia mengembangkan jenis tanaman obat lainnya di Indonesia.
Data menunjukan, dari 30.000 jenis tumbuhan di Indonesia, 940 spesies diketahui berkhasiat obat. Dari jumblah itu, baru 180 spesies yang telah dikembangkan sebagai ramuan obat dan industri obat tradisional. (GSA).
RISET ANGGARAN TANAMAN UNGGULAN 2005
MATERI PENELITIAN PENELITI TUJUAN
BROTOWALI (Tinospora Crispa) Unan Antimalaria dan diabetes
Brucea Sumatrana Roc B. Unan Antimalaria
Akar kucing (Acalypha India Linn) UI Penurun kadar asam urat
Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness) USU Antimalaria
Johar (Cassia Papaya Linn) Balitbangkes Antihepatitis
Biji Papaya (Carica Papaya Linn) Unud Antimalaria
Daging Biji Bagore ( Caesalnipinia crista Linn) Unhas Antimalaria
Daun Paliasa (Kleinhovia Hospita Linn) Unhas Antihepatitis
Teknologi Penyiapan Bahan Baku BPPP Tanaman obat standar
Makuto Dewo (Phaleria Macrocarpa/Scheffe Boerl) UGM Penurun kadar asam urat
Daun Kepel (Stelechocarpus Burahol/BL Hook F. &Th) UGM Penurun kadar asam urat
Akar Sengugu (Clerodendron Serratum Spreng) UGM Obat sesak napas
Seledri (Apium Graveolens L) Unpad Puluruh batu ginjal
Justicia Gendarussa Burn F Unair Kontrasepsi pria
Daun Johar (Cassia Siamea) Unair Antimalaria
Mengkudu (Morinda Citrifolia) BATAN Dermatitis
Umbi Lapis Kucai (Allium Shoenoprasum L./Liliaceale ITB Antihipertensi
Jati Belanda dan Jambu Biji IPB ---
Jumblah biaya penelitian : Rp. 3.528.000.000
Buah Bagore untuk obat malaria
Jakarta, kompas
Jakarta, Kompas ----- Buah Bagore (Caesalpinia crista, L), yang sejak lama dikenal masyarakat Sulawesi Selatan sebagai obat tradisional, terbukti mangandung senyawa berkhasiat mencegah dan menyembuhkan malaria. Tiga senyawa baru antimalaria telah ditemukan melalui ujicoba labolatorium.
Penelitian terhadap khasiat buah bagore sebagai antimalaria masih terus dilakukan oleh Dr Faisal Attamimi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Hasannuddin (Unhas), Makassar. “Saya sedang mempersiapkan uji klinik untuk memperkuat hasil uji labolatorium,’’ kata Faisal kepada Kompas, jumat (11/2).
Dari serangkaian uji labolatorium yang dilakukan Faisal di Fakultas MIPA Unhas, Lembaga Eijkman Jakarta, dan Toyama Medical and Pharmaceutical University (Jepang), Faisal berhasil memetakan struktur senyawa antimalaria. Senyawa senyawa baru yang berhasil diisolasikan dari ekstrak buah bagore dinamakan Norhastoypin A, Norhastoypin B, dan Norhastoypin C. Ketiga senyawa ini adalah isomer satu dengan yang lain.
Faisal menjelaskan, bahwa penelitian itu tersebut membuktikan bahwa ekstrak bagore memiliki aktivitas antimalaria yang cukup berarti, dengan efek supresi di atas 80 persen pada konsentrasi 10mg/kg dan 100mg/kg bobot mencit dalam tiga hari. Mencit telah diinfeksi Plasmodium berghei.
Obat tradisional
Bagore merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah pantai Indonesia, India, dan Amerika. Secara tradisional, masyarakat Selawesi Selatan mengenal buah bagore sebagai obat malaria, obat cacing, obat kejang perut, dan obat batuk.
Berbagai penelitian telah mengungkapkan kandungan zat aktif buah bagore, yakni glikosida guilandin, bonduselin, asam palmitat, asam linoleat, asam oklasat, asam oleat, dan asam –asam amino.
Menurut Faisal, secara tradisional buah bagore diolah menjadi antimalaria dengan sangat sederhana. Sebelum dikonsumsi, buah bagore ditumbuk halus lalu dibungkus daun jambu biji.
“Ada penderita malaria yang sembuh dan ada yang tidak. Itu karna dosisnya tidak menentu. Dengan penelitian, kelak dosisnya terukur,” kata Faisal, yang juga peneliti di Pusat Studi Gizi, Pangan, dan kesehatan Lembaga Penelitian Unhas. (LAM)
Memadukan Pengobatan Timur dan Barat
Klinik Graha Wijayakusuma
Majalah Senior no.207/11-17 2003 hal 14 – medi plus
Metode pengobatan timur dan barat punya kelebihan dan kekurangan masin masing. Namun, di klinik Graha Wijayakusuma, kedua metode itu dipadukan.
Akipuntur dan obat obatan herbal adalah metode pengobatan timur yang telah dikenal luas. Metode yang telah berumur ribuaan tahun inilah yang menjadi andalan klinik Graha Wijayakusuma, Jakarta. Beragam keluhan, mulai dari urusan kecantikan sampai penyakit berat seperti lever, stroke, atau jantung diatasi dengan metode ini.
Namun, DR. Mochtar Wijayakusuma, pengelola klinik ini, sadar benar, metode pengobatan barat (medis) tidak dapat diabaikan karna lebih efektif dalam mengatasi penyakit infeksi. “Kita seperti berkejaran dengan waktu dalam mengatasi penyakit infeksi, pengobatan infeksi dengan akupuntur jelas lebih lamban dibanding dengan pengobatan barat,” katanya.
Kedua metode itu lantas dipilih untuk diterapkan di kliniknya. Lebih lebih tak semua pasien cocok dengan salah satu metode pengobatan. Ada yang cocok dengan metode barat atau timur saja, atau gabungan dari kedua metode itu.
Menurut pria yang pernah belajar tentang stroke di Universitas Guang Zhou, Cina, ini, perpaduan timur dan barat di kliniknya adalah yang pertama di Indonesia. Menurutnya, di Cina kedua perpaduan metode ini sudah berkembang pesat.
Diagnosis gaya hidup
Pengobatan timur yang dipakai di klinik ini tidak semata pengobatan Cina, tetapi herbal di klinik ini juga memakai bahan bahan jamu tradisional Indonesia.
Pasien yang datang berobat terlebih dahulu akan didiagnosis secara medis. Dari hasil diagnosis, baru akan ditentukan oleh tim dokter, metode pengobatan apa yang paling pas untuk pengobatan tersebut.
Ketika di diagnosis, pasien tidak hanya ditanyai seputar keluhan yang dialami. Faktor faktor gaya hidup dan lingkungan sekitar pasien juga ditanyai.
“Banyak penyakit yang disebabkan oleh faktor kejiwaan. Contohnya ada pasien yang mengeluh badanya pegal-pegal. Setelah ditanyai, ternyata ia merasa ditinggalkan anak anaknya. Pola pikir pasien itu harus kita mengerti. Oleh karena itu, terapi untuk setiap pasien tidak akan sama,” ujar putra ahli pengobatan tradisional Hembing Wijayakusuma ini.
Contoh lain tentang pentingnya menelusuri gaya hidup pasien, ada yang mengeluh sudah minum vitamin mahal, tetapi kulitnya tetap saja kusam. “Ketika ditanya pola makanannya, ternyata ia sula makan kerupuk. Apalagi kerupuk rasa udang, tapi tidak ada udangnya. Belum lagi kesukaannya menyantap makanan bersantan,” ucapnya.
Infus herbal
Diklinik ini pasien akan dibantu dirangsang antibodi didalam tubuhnya dengan akupuntur, sehingga jumblahnya meningkat dan memadai untuk melawan penyakit. “Prinsip perngobatan akupuntur ini adalah keseimbangan. Di dunia ini ada hitam dan putih, ada siang danmalam, ada pria dan wanita. Sepaya sehat manusia itu harus seimbang. Kelainan atau penyimpangan pada tubuh manusia terjadi karna adanya gangguan keseimbangan,” tutur Mochtar yang pernah belajar di Medical Chinese Acupuncture Institute Hong Kong ini.
Aktivis Badan Narkoba Nasional yang baru saja menerbitkan buku Penyembuhan Kecanduan Narkoba dengan Terapi Akupuntur ini juga memaparkan bahwa di klinik yang dipimpinya ada juga aquapuntur, yaitu memasukan vitamin ke titik titik meridian akupuntur. “Prinsipnya sama seperti akupuntur, tetapi aquapuntur memasukan vitamin kedalam titk titik tersebut, bukan memasukannya kedalam pembuluh darah vena seperti injeksi.”
Tujuan aquapuntur adalah untuk merangsang titik titik merian agar bekerja dan pulih kembali. Terapi ini bisa diberikan pada penyakit stroke, keseleo, lever dan ganguan pendengaran.
Untuk pasien yang memerlukan metode pengobatan barat dan timur dapat dipadukan. Perpaduan ini adalah contohnya infus herbal. Cara ini memakai teknologi infus yang biasa dijumpai di pengobatan barat untuk memasukan ramuan herbal timur kedalam tubuh pasien.
Terapi infus herbal ini biasanya dipakai untuk mengobati pasien stroke. Dengan infus ini, ramuan herbal itu akan masuk ke tubuh pasien untuk menumbuhkansel saraf yang sudah mati.
Seperti pengobatan di Cina yang sudah mengunakan teknologi moderen, Klinik Graha Wijayakusuma juga menerapkanya untuk menerapi pasien. Teknologi itu antara lain adalah Ultrasonic apparatus yang dapat mengeluarkan gelombang ultrasonic 20.000 Hz per detik, sehingga dapat menembus jaringan kulit.
Alat itu digunakan untuk membuka penyumbatan pembuluh darah, meningkatkan metabolisme tubuh, serta mempercepat peremajaan kulit. Alat ini juga mempecepat penyerapan bahan bahan aktif seperti vitamin yang dimasukan ke dalam kulit.
Kemudian ada jugaperalatan terapi kecantikan yang disebut Scubber. Alat ini berguna untuk menghilangkan kulit mati pada wajah, tanpa tasa sakit dan aman bagi pasien. Perawatan yang dianjurkan pada alat ini adalah dua kali seminggu.
Sisi kemanusiaan
Moctar juga memiliki prinsip bahwa harus ada sisi kemanusiaan dalam memberikan pelayanan kesehatan di kliniknya. Oleh karenannya, ia mengaku tidak mau terlalu mengejar keuntungan dalam melayani pasiennya.
Selain itu, ia juga membuka lebar lebar kliniknya untuk pasien yang kecanduan narkoba. “Detoksifikasi yang kami lakukan disini adalah dengan terapi infus herbal. Ini sudah terbukti di Cina. Disana mereka berhasil menerapkan terapi seperti ini,” katanya.
Mengenai kemungkinan kesembuhan pasien narkoba yang ditangani, ia berkomentar ,”Semua tergantung kemauan pasien itu untuk sembuh. Kalau ia tidak mau, ya. Diberi terapi apapun juga tidak sembuh.”
@Diyah Triasari
Klinik Graha Wijayakusuma
Bona Indah Plaza A2/D9-10
Karang Tengah Raya
Jakarta Selatan
Telp.(021) 7655038/7690561
Faks. (021) 7655049
Jamu Bisa Terpuruk Selama tidak Ada Pengobatnya
Media indonesia – rabu, 6 juli 2005/No.8975 TAHUN XXXVI hal 19
Memasuki kawasan pabrik PT Sido Mucul kesan pertama yang muncul adalah lingkungan bersih dan rapih. Pohon pohon tampak hijau dan udara disekitar pabrik tampak segar. Dari kejauhan sudah tercuim aroma rempah, seperti kunyit, jahe, adas, dan tanaman obat lainnya.
Soal lingkungan, Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengakui pihaknya memang sangat concern terhadap lingkungan kerja yang bersih dan sehat. Itulah sebabnya didalam proses produksi semua limbah yang dihasilkan tidak boleh mencemari lingkungan.
Bahkan di areal pabrik yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Desa Diwak, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, itu dibangun pula argowisata tanaman obat seluas 1,5 hektare. Dilahan seluas itu, terdapat 400 species, termasuk di dalamnya tanaman intoduksi (didatangkan dari luar negri), antara lain Echinacea purparea, Tribulus terrestris, jamur Ganoderma lucidium, dan lain segalanya.
“Itulah sebabnya kita pernah menerima Kehati Award 2001 untuk katerogi pelaku bisnis peduli lingkungan,” kata Irwan ketika mengajak Media masuk ke kawasan argowisatanya, beberapa waktu lalu.
Sebelum memasuki argowisata tanaman obat, Media sempat berkeliling ke gudang bahan baku dan tempat pengolahan limbah. Menurut Irwan, dalam menglola limbah, prinsip yang dipakai mengacu pada ramah lingkungan.
Irwan mengatakan sebagai pabrik yang bahan bakunya mengunakan tanaman ia tidak ingin kehadirannya merusak alam sekitar. Itulah sebabnya dipasang instalasi untuk mengolah limbah cair, sehingga sisa air yang digunakan bisa dipakai menyiram tanaman. Sedangkan limbah padat dijadikan pupuk organik.
Soal pengunaan air, misalnya, Irwan mengatakan air pencucian bahan baku bisa bisa dipakai ulang setelah lumpurnya dibersihkan. “Itu dilakukan untuk menghemat air tanah.” Sedangkan ampas bahan bahan yang dipakai untuk jamu bisa dipakai pupuk, namun diolah terlebih dahulu. Ampas jahe, kencur dan kunyit, misalnya, kalau dibuang begitu saja bisa merusak tanah, karena mengandung minyak. Karena itu, lanjut Irwan, dengan sedikit sentuhan teknologi minyaknya diambil dijadikan minyak astiri. Caranya, ketika ampas diolah dan dipanaskan, meka terjadilah pengembunan, lalu meneteslah kandungan minyak didalam ampas. Tetesan minyak tersebut ditampung dan dijadikan minyak astiri. “Biasanya dipakai buat obat atau aroma terapi, kalau diimpor harganya US$90 tiap 1 kg. Tiap 100 kg ampas bisa menghasilkan 1 kg minyak astiri.,” jelas Irwan.
Nah, ampas yang sudah diambil minyaknya itulah, lanjut Irwan, bisa dijadikan pupuk setelah dicampur pupuk kandang. Karena ampas tersebut sudah berupa remahan kayu. Ketika minyak dari ampas harus diambil, Irwan menjelaskan minyak atsiri sifatnya panas, sehingga tanaman bisa mati.
Usai mengunjungi lokasi pengelolaan limbah, Irwan pun meninjau proses produksi beberapa produk PT Sido Muncul, mulai dari jamu, minuman berenergi, permen, dan lain sebagainya. Setelah itu barulah ke labolatorium.
“Walaupun pabrik jamu, standar kita masuk kategori CPBO, yaitu standar untuk pabrik farmasi,” jelasnya.
Itulah sebabnya, lanjut Irwan, Sido Muncul memiliki enam jenis labolatorium instrumentasi, mikrobiologi, farmakologi, formulasi, farmakognosi, dan labolatorium kimia yang lengkap dengan peralatan HPLC (high pressure liguid chromatography), gas chromatography (GC), dan TLC scanner (thin layer chromatography). Seluruh labolatorium tersebut dibangun diatas lahan seluas 1.200 meter persegi.
Tidak punya pengobat
Ketika ditanya soal prospek jamu dimasa depan, Irwan mengatakan bila pemerintah tidak mendukung pengobatan tradisional, jamu bisa kehilangan mata rantainya. Sebab, tidak memiliki pengobatan naturoterapi. Irwan memberi contoh, adanya penemuan anti kolesterol dari obat obatan tradisional, tetapi karena tidak ada pengobatan dari naturoterapinya, maka tidak bisa dilanjutkan.
“Paling Cuma dibahas dimedia massa lalu selesai, tetapi praktiknya sulit. Hal itu berbeda dengan obat farmasi, yang ada dokternya,”kata Irwan.
Untuk itu, lanjutnya, Irwan berharap pemerintah mendukung adanya pengobatan naturopati. Saat ini, katanya, memang ada beberapa dokter naturopati yang belajar diluar negeri, tetapi di Indonesia kurang berkembang.
Menurut dia, kalangan kedokteran dan naturopati sama sama bisa mengobati, Cuma pendekatan yangdilakukan pengobat naturopati berbeda. Dan sebetulnya bisa juga dimanfaatkan oleh industri farmasi. “Tetapi malah industri jamunya yang kalah.”
Contohnya, lanjutnya, pakar yang paham soal gizi dalam kedokteran dinamai dokter gizi. Sedangkan di naturopati dinamakan food combiner. Atau penyembuhan penyembuhan seperti kerokan, sengat lebah, dan lain sebagainya sebetulnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Misalnya, kenapa orang sesudah kerokan terasa segar kembali atau pulih. “Ketika kerokan, ada sel dibawah kulit dirusak, karena rusak, maka tubuh terangsang untuk memperbaiki sebab ada kelenjar getah bening,” jelas Irwan yang memiliki beberapa dokter naturopati lulusan luar negeri. (Ros/S-1)
Komentar