Fenomena Dhamma

Peranan Mineral Untuk Menurunkan Koresterol KOMPAS – SENIN, 20 JUNI 2005 – HALAMAN 41 BERNATAL SARAGIH PERKEMBANGAN pemahaman fungsi mineral terhadap kesehatan semakin luas, tidak lagi hanya fungsi dasarnya. Sebagai contoh, mineral Fe (besi) yang fungsi dasar adalah untuk mencegah anemia, ternyata implikasinya juga dapat meningkatkan produktivitas. Kemajuan pengetahuan dalam fungsi mineral sangat membantu perkembangan sains secara terus menerus, seperti fungsi beberapa mineral sebagai neutrotransmiter (zink, iodium, dan selenium) sangat membantu untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih pintar. Dilain pihak, mineral juga dapat memperpanjang umur dengan peningkatan kesehatan jantung dan hubungannya dengan mencegah kenaikan koresterol, sebagai faktor resiko penyebab penyakit jangtung koroner. Peranan mineral terhadap kesehatan jantung juga sangat banyak dikaitkan terutama, zink (Zn), kuprum (Cu), kromium (Cr), mangan (Mn), selenium (Se), dan kalsium (Ca). Zink, kuprum, krom dan

DISKUSI DHARMA FACEBOOK. Diskusi tanya: Bhante, Mengapa di Dunia ini semua Orang suka Jadi Bos Gede yang disanjung kalau sudah mapan dan kaya raya? Serta dikagumi semua teman-temannya? Padahal itu semua adalah kepalsuan Dunia yang tidak kekal! Teman2 tolong kasih koment yang benar dan berguna, sadhu. Jawab: Teman-teman maaf kalau komen bhante salah. Hampir semua orang maunya kaya-raya, tapi belum tentu orang tsb suka jadi Bos Gede yang disanjung oleh orang lain. Jadi harus dibedakan antara mau kaya-raya dan mau jadi Bos Gede yang disanjung teman-teman. Kalau mau kaya-raya atau jadi Konglomeratpun tidak mudah, dan tidak semua orang bisa mencapai taraf seperti itu. Sebutan orang kaya-raya juga relatif di zaman Edan ini. Pasalnya, apakah kekayaan tsb asli atau Aspal? Artinya, orang disebut kaya-raya belum tentu kekayaan tsb milik pribadi. Alasannya, banyak contoh orang disebut kaya-raya ternyata hasil hutang dari Bank, dsb (Aspal). Ketika perusahaannya bangkrut, semua Asetnya disita oleh

DISKUSI DHARMA FACEBOOK. Diskusi: Tanya; Bhante, Saya membayangkan penghinaan orang sebagai motivasi diri, d lathan kesabran, apakah ini benar menurut ajaran Buddha? Gimana menurut teman2? Teman2 tolong kasih koment yang benar dan berguna, sadhu. Jawab: Semua tergantung sikon dan sikap batin (positif) orang yang menghina dan orang yang dihina. Kalau yang menghina seorang rohaniwan/ ulama/ ortu, pada waktunya tepat, caranya baik dan benar, dengan cinta-kasih, kata-katanya lembut, niatnya memacu motivasi. Yah, pasti diterimanya dengan rasa gembira, dan akibatnya termotivasi, termasuk melatih kesabaran. Namun, sayangnya banyak orang menghina justru dengan cara emosi dan kata-kata kasar, waktunya tidak tepat, di depan umum, niatnya menjatuhkan. Maka, tak urung banyak contoh hanya dengan hinaan tsb, orang jadi kalap hingga lupa diri akibatnya memicu untuk membunuh orang yang menghina. Mengapa? Sebab, kita masih manusia biasa yang ego dan emosinya masih lumayan tinggi. Seperti bara api yan

DISKUSI DHARMA FACEBOOK. Diskusi: Tanya; Bhante, apakah kekayaan datang karena karma dan kerja keras? atau ada faktor lain lagi menurut ajaran sang Buddha? Gimana menurut teman2? Teman2 tolong kasih koment yang benar dan berguna, sadhu. Jawab: Kekayaan datang dari Karma masa lalu, kalau dulu kita gemar berdana, dan suka menolong orang lain. Kerja keras saat ini hanya sebagai pemicu datangnya kekayaan. Alasannya, banyak orang saat ini bekerja keras siang malam, istilahnya; kaki dijadikan kepala, dan kepala jadi kaki. Contohnya; TKI di Arabsaudi yang dianiaya, disiksa, diperkosa dan dibunuh. Namun, hidupnya tetap saja miskin dan selalu kekurangan, misalnya; kuli bangunan, kuli di stasion KA, stasion Bus, dsb. Contoh lain; Lihat acara Minta Tolooong.. di RCTV, Bedah Rumah, dsb. Ada faktor lain misalnya; para Pemimpin dan para pejabat yang koruptor, walau kerjanya enak dihormati, disanjung, dijaga oleh polisi, dan turun naik mobil mewah. Tidak kerja keras, namun hidupnya enak, senang sem

DISKUSI DHARMA FACEBOOK. Diskusi: Tanya; Bhante, mengapa orang sekrang rajin meditasi Wipassana tp belm dpt kebijkasanaan? Malah Ego dan Emosinya makin tinggi jam terbangnya? Cuma bicaranya pinter yg mirip Buddha?Apa yg salah?Apa lg yg tdk Meditasi? Teman2 tolong kasih koment yang benar dan berguna, sadhu. Jawab: Sebenarnya tidak mudah orang menjadi atau mencapai bijaksana. Sebab, bijaksana ini dibagi dua yaitu; bijaksana duniawi (lokiya), dan bijaksana tertinggi diatas duniawi (lokutara). Kedua bijaksana ini juga bertingkat atau bertahap, sesuai dengan hasil yang diperoleh dari latihannya. Banyak orang yang keliru menilai tentang bijaksana. Orang yang belum mencapai tingkat kesucian, disebut bijaksana duniawi (lokiya). Contohnya; seorang ayah yang bijaksana kalau bisa mengatur waktu, uang dan tenaganya untuk keluarga, dengan cinta-kasih, dsb. Contoh lain; Presiden dan para pemimpin dunia bijaksana kalau menjalankan tugasnya dengan bijaksana. Misalnya; Dia rela mengorbankan tenaga, w