RENUNGAN DHARMA: „TENTANG KEHIDUPAN „


                                                             oleh bhikkhu Sudhammacaro



Walaupun ajaran agama sudah jelas mengajarkan bahwa anak harus berbakti kepada orangtua (sutra bakti). Namun tetap saja ada anak-anak yang tidak berbakti kepada orangtuanya, bahkan patuh pun tidak, malah suka melawan.

Apalagi zaman kini yang terindikasi anak lebih pandai dari orangtuanya.

Mengapa demikian?

Dharma menyatakan: Jangan cari Kambing Hitam, dan tidak perlu menyalahkan anak, lebih baik koreksi diri, intropeksi diri (orangtua).

Tanyalah sendiri; Apakah saya sebagai orangtua sudah mendidik anak2 dengan cara Agama yang benar? Tahu menghormat pada orangtua atau yang lebih tua? Dan Mencegah anak2 berbuat Jahat dan Bohong pada anak2, termasuk tidak boleh melawan sama orangtua?

Sebab, menurut Buddha segala sesuatu ada sebabnya, maka akibatnya akan muncul kemudian (hukum karma).

Sebab akibat akan terus berlaku bagi siapa saja, termasuk kepada Anda sendiri.
Itulah inti ajaran Buddha.

Semoga berguna utk menambah Pengetahuan dan Wawasan dlm belajar Dharma.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
semoga semua makhluk hidup bahagia.

---000---



T eman2 terimakasih atas dedikasi dan komen yg berguna.


1. Namo buddhaya bhante" mksi atas renungan di pagi hri ini. Semoga kita semua akan menyadari perbuatan kita. Yg nantinya bisa mengarah ke jalan yg lebih baik lg. Semoga semua mahluk berbahagia. betul dibutuhkn penilaian diri kita dgn baik jgn menyalahkn org lain terutama berikn kebebasan utk ank dn terbuka saling curht. sadhu sadhu sadhu.


2. Namo Buddhaya Bhante,,,,selamat pagi. Trima kasih pencerahannya bhante.
Semoga anak dan orang tua didunia tentram, damai, dan senantiasa berbahagia.


3. Setuju dgn pendapatnya Bhante..Sebagai org-tua, jgnlah kita menganggap anak-2 kita sbg anak tp anggaplah sebagai teman dlm kehidupan kita.

Org-tua memberikan pedoman-petunjuk jalan hidup kpd mereka, mereka akan melihat perjalan hidup kita sebagai pedoman & pilihan jalan mereka.

Setiap org sdh mempunyai nasib-takdirnya sendiri.

Perbedaan pendapat itu indah bilamana kita bisa menyikapi posisinya msg-2.

4. Namo buddhaya bhante.terima kasih bhante telah mengingatkan qta kembali sebagai orang tua yg harus terus introspeksi diri,bukan cuma menuntut tapi qta juga harus mengerti pilihan anak2 qta dan mengarahkan pilihan mereka itu ke jalan yg benar.


5. Met pagi bt salam namaskara ... Hmm .. Pagi ini di fb lg pd bahas ortu ya. Ok deh di ingtkan kembl ya krn tanpa mreka kt takkan pernah muncul didunia ini. Trims bt n slamat makan ya.


6. se7 jg dgn temen2...ingin sy tambahi trkadang jarang org yg bener2 melihat diri nya sendiri...cobalah lebih melihat diri sendiri...trkadang mank semua ortu selalu mngajarkan hal2 yg baik pada anak2nya...ttpi ajaran dr ortu hanya sebatas dr ucapan..ato teori..tanpa disadari kelakuan ortu jauh berbanding trbalik dr ucapan nya..yg tanpa di sadari yg di serap oleh anaknya adlah kelakuan pratik ortu nya...om mani pad me hum.


7. Ada sebabnya pasti ada pula akibat..tak ada sebad tak mungkin ada akibat.semua saling berkaitan satu dengan yg lainnya..akibat bisa di katakan buah karma..!! Renungan yg Bhante katakan pagi ini untuk mengingatkan kita semua pada hukum SEBad dan akibat.


Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “