KORUPSI HARAM
Korupsi Nafkah yang tidak Benar (Haram)
(Berbagai macam Pajak uangnya kemanakan? )
Buku DOA BUDDHIS BAHASA INDONESIA
Wednesday, March 31, 2010 3:21 AM
From:
This sender is DomainKeys verified
"HERWATY ANWAR"
Add sender to Contacts
To:
b_sudhammacaro@yahoo.com
Namo Buddhaya Bhante...
Saya Herwaty, panggilannya Hera. Sy ibu rumah tangga dgn suami dan 2 orang putri.
Syukur saya panjatkan kami selalu mendapatkan rejeki yg cukup, dan kami bahagia.
Suami bekerja di Bank BCA, putri I saya kuliah di Fak. Kedokteran USU Medan, sedang yg kecil sedang menjalani UAN SMP.
Sedang sy menjalani tugas rumah tangga serta melakukan trading saham kecil2an, utk mengisi waktu dan mencoba mendapatkan sedikit keuntungan. Sy pernah mendengar bahwa usaha sy ini tidak halal, tp ini sy lakukan dgn berbagai pengamatan ekonomi bukan melalui judi, jadi ini yg membuat sy tetap melakukannya 3 tahun terakhir ini.
Dan pekerjaan ini bisa sy lakukan tanpa harus meninggalkan kewajiban sy sebagai seorang ibu rumah tangga.
Walau sangat kecil hasil yg sy dapatkan dibandingkan dgn penghasilan dr suami, namun sy mendapatkan semangat dgn sedikit beraktivitas ekonomi seperti ini.
Sy menceritakan ini, krn sy pernah membaca buku bahwa utk berdana harus dr uang yg halal.
Sy mohon ini tidak menghalangi keinginan saya utk berdana berikut ini :
Sekitar setahun yg lalu, sy mendapatkan kiriman buku berjudul Doa Buddhis Bahasa Indonesia dari saudara yg sekarang sudah pindah ke Canada, dan saya mendapatkan banyak manfaat dari buku ini, saya mendapatkan pegangan utk berdoa dan saya mendapatkan ketenangan setelah saya membaca doa2 yg saya perlukan.
Pernah saya sampaikan pada suami saya bahwa buku ini sangat membantu saya, sehingga timbul ide suami saya utk memesan buku ini dan kami berencana utk meletakkan di rak buku di beberapa vihara di Medan yg biasanya akan diambil umat secara gratis.
Bagaimana cara kami mendapatkan buku ini Bhante ?
Maaf Bhante, utk menghitung cost yg harus sy sediakan,
Kalau boleh saya tahu berapa yg harus saya danai utk 100 buku ?
Ada seorang teman saya juga ingin berpartisipasi, dan dia juga mempunyai niat yg sama dgn kami.
Kami ingin buku ini dimiliki oleh umat .
Maafkan kelancangan saya Bhante, sy sangat mengharapkan bantuan Bhante agar niat saya ini terkabulkan.
Sehingga saya memberanikan diri utk mengemail Bhante.
Salam hormat kami,
Hera-Medan.
JAWABAN:
Ibu Herwaty yang terhormat di rumah, bhante mengerti ketulusan hati ibu belajar Dharma. Dalam Dharma ajaran Buddha Gotama tentang mencari nafkah yang tidak benar ialah:
1. Dilarang menjual senjata api dan sejenisnya. Alasannya, yaitu berakibat adanya korban mati, dsb. Berarti melanggar atau menyebabkan pelanggaran Sila pertama tidak membunuh makhluk hidup.
2. Dilarang menjual makhluk hidup dan dagingnya. Alasannya, yaitu berakibat penyiksaan, terutama adanya kematian makhluk hidup yang tak diinginkan. Berarti melanggar atau menyebabkan pelanggaran Sila pertama tidak membunuh makhluk hidup.
3. Dilarang menjual minuman keras dan sejenisnya saat ini termasuk narkoba. Alasannya, yaitu berakibat merusak kesadaran bisa lemah, mabuk mirip gila akhirnya masa depannya hancur berantakan, kalau sudah rumahtangga akan mudah cecok, dst. Berarti melanggar atau menyebabkan pelanggaran Sila ke-lima tidak minum minuman keras (ber-alkohol).
4. Dilarang berjudi. Alasannya, orang berjudi kalau menang digunakan foya-foya, lupa istri dan anak atau sebaliknya. Yang kalah justru putus asa hingga lupa segalanya, apapun akan dilakukan untuk mencari uang asal bisa main judi. Kadang harta benda yang dimiliki rela dijual hingga pakaian yang digunakan pun mau dijual, walau tidak perlu menggunakan pakaian orang suka judi mau main judi. Masyarakat tidak percaya sama orang suka judi, efek buruknya jadi penjahat.
5. Dilarang mengurangi isi timbangan. Alasannya, yaitu berakibat merugikan orang lain, akibat selanjutnya bisa berujung ke polisi dan dihukum karena melanggar hukum.
6. Dilarang mencari uang/nafkah menggunakan ilmu perdukunan seperti santet, sihir, magic, klenik yang semua ilmu perdukunan itu menyuruh Setan Jin Hitam.
Alasannya, yaitu berakibat akal sehatnya mati sebab yang berperan dominan adalah setan jin hitam, bukan akal sehatnya. Yang lebih parahnya ialah bila si dukun tersebut mati pasti akan lahir di alam Setan Jin Hitam menjadi pegawai Bos Setan Jin Hitam, sesuai perbuatannya dulu ketika hidup, jadi lingkaran setan.
7. Dilarang mencuri, merampok, menipu, Korupsi (KKN), jadi Garong, jadi Bangsat.
Alasannya, yaitu berakibat merugikan orang lain dan banyak orang, boleh jadi menghancurkan masa depan bangsa (Korupsi-KKN). Berarti melanggar atau menyebabkan pelanggaran Sila ke- dua tidak mencuri atau sejenisnya.
Sebaliknya, mencari Nafkah yang benar ialah yang tidak merugikan orang, hewan atau pihak lain. Berarti yang tidak melanggar 7 point larangan yang diuraikan di atas.
Jual-beli Saham dan Bunga Deposito Bank adalah Halal.
Sedangkan bagi orang yang mencari nafkahnya dengan cara jual beli saham tidak dilarang, termasuk menyimpan deposito di Bank dengan menerima Bunga Bank untuk nafkah hidupnya tidak dilarang. Yang perlu diingat bahwa risiko bila rugi akibatnya pasti ditanggung sendiri.
Alasannya, yaitu jual beli saham bukan Judi, juga Bunga Bank bukan Judi.
Demikian pula Bunga Obligasi (SUN-Surat Utang Negara) tidak dilarang (Halal). Alasannya, dengan membeli Obligasi (SUN) masyarakat membantu Pemerintah yang sedang membutuhkan uang untuk menutupi kekurangan Anggaran Belanja Negara. Akibatnya Pemerintahan berjalan dengan bagus dan stabil.
Bisa dibayangkan, andaikata sebuah negara dilarang jual beli Saham atau dilarang ada Bank, dilarang menjual Obligasi (SUN). Boleh jadi negara tersebut bisa cepat hancur, sebab roda ekonomi tidak berputar dengan semestinya. Termasuk pengangguran makin bertambah akibatnya boleh jawab sendiri.
Kecuali, negara itu seperti Arabsaudi-Mekkah yang menghasilkan sumber daya alam BBM berlimpah, dan Devisa dari naik haji tiap tahun jutaan orang dari seluruh dunia. Hukum Syariat Islamnya dipatuhi karena mayoritas umatnya Islam yang taat.
Kalau Indonesia ikut aturan Hukum Syariat Islam dan dipatuhi, pasti negara dan bangsa Indonesia akan maju seperti Arabsaudi-Mekkah dan saya sangat Setuju bila Hukum Syariat Islam di Indonesia diterapkan.
Berbagai macam Pajak uangnya kemanakan?
Namun, negara Indonesia yang membuat kita heran, karena sumber daya alam berlimpah ruah, dari BBM, Emas, Timah, Batu-bara, Gas alam, hasil Hutan, hasil Laut, Pariwisata Turis Asing dan Domestik.
Ditambah lagi dengan hasil berbagai Pajak: Izin Perusahaan, IMB, PBB, PPN 10-20%, PPh, Bea Cukai rokok, Bea Impor-Ekspor, Pajak otomotif, Pajak Kekayaan, bikin SIM, STNK, BPKB, KTP, Pasport, Viskal 2,5 juta (negara lain tidak ada), Airport Tax naik terus (negara lain tidak ada), pajak hak cipta, pajak hadiah dari yang kecil hingga besar, pajak tabungan Bank, pajak Deposito 20% padahal bunganya 7-9% (aneh bin ajaib), bayar jalan tol naik terus walau jalanan sudah rusak. Pajak Parkir naik terus.
Yang lebih tak masuk akal sehat, bila anda masuk restoran lalu makan, setelah bayar cobalah dilihat di kuatansi ditambah PPN 10%, padahal makanan tersebut sudah dikenakan pajak di perusahaannya, restorannya pun sudah dipajak, bungkus makanannya plastik sudah dipajak di perusahaannya, di jalan waktu mengantar makanan sudah di pajak retribusi, bayar tol, parkir, dsb.
Uang hasil Pajak dan Hibah dari bangsa Asing Kemanakan?
Jalan raya rusak parah di mana-mana, banyak Sekolah rusak parah dan ambruk, Bendungan air ambrol, Banjir di mana-mana hanya jadi tontonan di TV. Yang bertambah maju justru para Pengemis, Anak Jalanan, Pemulung, Penjahat makin canggih, Kemiskinan, Pengangguran, Busung-Lapar, Gizi Buruk, Bodoh, Buta Huruf. Malah hutang Pemerintah ke Bangsa Asing Rp1.634 trilyun, hingga tahun 2045 tak akan lunas, dan Obligasi (SUN surat utang negara) terus bertambah sampai kurang lebih 80 trilyun.
Proyek Jalan Raya dan Jalan Tol bangsa Asing yang membuat dengan cara di tender, lalu uang hasil Pajak SIM, STNK, BPKB, Kir Mobil, dulu masuk bandara Soetta bayar 500 ribu (2006-2007), belum lagi uang hasil Tilang, dsb, semua uangnya Kemanakan?
Tarif bayar sekolah berbagai macam pungutan uangnya Kemanakan? Karena sekolah banyak yang rusak berat dan ambruk dibangun oleh swasta.
Uang hibah dari Bangsa Asing UNESCO, Bank Dunia, dari China, Amerika, Jepang, Belanda, dsb, untuk pendidikan, kemiskinan, Kesehatan, bencana alan Gempa, Banjir, dsb.
Uangnya Kemanakan?
Aset-aset Koruptor trilyunan Uangnya Kemanakan?
Uang 2000 an Rekening Siluman Uangnya Kemanakan?
Apa Jaminan Pemerintah kepada Rakyat yang bayar PAJAK?
Mestinya uang hasil pajak dan hasil sumber daya alam untuk Kesejahteraan Rakyat, dengan Slogan Janji para Pemimpin: Mengentaskan Kemiskinan, dan Demi Kesejahteraan Rakyat.
Namun sayangnya, saat ini baru terbongkar bahwa uang hasil Pajak dipinjam (di Korupsi) oleh para Oknum Pegawai Pajak dan Oknum para Pejabat. Akhirnya, Rakyat hanya jadi Penonton sambil Gigit Jari Menangisi Nasib Sial dengan Derita Lapar, Miskin, Jadi Pemulung, Jadi Penjahat-Perampok-Pembunuh, Jadi PSK, Trafiking, Bodoh, Buta Huruf.
Istilahnya: Pemimpin yang lebih suka Menari Joget sambil Tertawa di atas Punggung Rakyat yang sedang Menjerit Kelaparan, dan Kemiskinan, biaya hidup mahal. Itulah Cermin Pemimpin kita dari dulu hingga kini yang belum Kenyang. Padahal para Pejabat dapat gaji besar, tunjangan rumah, mobil mewah, dsb. Hingga bayar Pajak pun uang Rakyat dari gaji uang rakyat. Sejak jadi Pejabat (PNS) dari bangun tidur hingga tidur lagi sampai Mati nanti makan uang Rakyat, tauk!
Tapi masih tetap KORUPSI !
Kalau ada yang menyatakan bahwa Indonesia Sarang Teroris, Sarang Koruptor, lalu para Pemuka Masyarakat menjawab dengan Marah dan membantah, tapi saat ini semuanya terbukti. Tolol !
Korban Peristiwa Bencana Alam Gempa Bumi, Tsunami, Musibah Kebakaran, Banjir, Longsor, justru yang membantu lebih cepat bangsa Asing dari China, Taiwan, Jepang, Singapura, Amerika, Australia, Eropa, Malaysia, Relawan Tzu Chi, dsb. Contohnya di Aceh, dsb. Juga Sekolah yang ambruk kadang dibangun kembali oleh swadaya masyarakat melalui Peduli Metro TV, RCTI, TPI, SCTV, ANTV, Yayasan Buddha Tzu Chi, dan Perusahaan Swasta, dsb. Malah bangsa Arabsaudi tak pernah nampak membantu.
Lalu apa Jaminan Sosial Pemerintah kepada Rakyat yang sudah bayar Pajak?
Singkatnya, bila para Pejabat yang Nakal mati kelak akan berbalik menjadi Rakyat yang miskin, jadi pengemis, jadi pemulung, jadi penjahat, jadi perampok, agar merasakan penderitaannya persis seperti yang dulu Dia lakukan terhadap Rakyatnya. Atau barangkali setelah mati jadi Binatang, atau jadi Setan Jin Hitam, atau masuk Neraka yang lebih seram penderitaannya.
Kalau kita menyaksikan banyak orang miskin, pengemis, para pemulung, penjahat, perampok. Sebenarnya adalah Akumulasi Lingkaran Setan akibat dari para Pejabat yang bertindak semena-mena dan tak bertanggung jawab atas Slogan dan Janjinya saat minta jadi Pejabat/Pemimpin.
Maka, jangan enak-enak saat ini menikmati hasil kejahatan, tapi kelak akan menerima akibatnya setelah mati nanti. Kadang sebelum mati pun sudah merasakan akibatnya, misalnya tertangkap lalu masuk penjara bertahun-tahun, nama baiknya hancur hingga efeknya keturunannya ikut merasakan, kadang sakit parah, digusur rumahnya, dsb.
Inilah Kebenaran Hukum Karma (hukum alam): Siapa menabur dia akan menui, siapa berbuat maka dia akan menerima akibat. Sebab, hukum yang dibuat manusia sehebat apa pun pasti bisa diputar balik (tidak adil), namun hukum karma pasti adil, tunggu saja.
Ada Tuhan YME/Allah ataupun tidak adanya Tuhan YME/Allah, hukum alam (hukum karma) itu pasti ada dan eksis. Sebab ulah manusianya sendiri yang sangat Jahat, dan Biadab, maka terjadi Gempa Bumi Aceh dua kali, Tsunami, Banjir, Longsor, Kebakaran, dsb.
Inilah sekelumit Dharma yang diajarkan oleh Buddha Gotama yang menitik beratkan: Hukum Karma (perbuatan), yaitu Ada Sebab Pasti akan Timbul Akibat, Ada Aksi Pasti akan Timbul Reaksi. Ajaran Buddha Gotama lebih suka menggunakan Akal Sehat.
Tidak seperti ajaran agama lain yang hanya percaya saja masuk surga (dogma). Setelah berbuat Jahat dan Biadab lalu berdoa kepada Tuhan YME/Allah minta ampun, katanya dosa seberat dan sebiadab apa pun lunas dan bersih seperti jadi bayi kembali. Enak bener Lu TOLOL!
Semoga penjelasan ini berguna bagi Ibu Herwaty dan semua umat dimana pun berada. Maaf bila kurang lengkap, atau kurang jelas. Terimakasih atas perhatiannya, semoga Ibu Herwaty dan kel. Bahagia, maju dalam Dharma kebenaran universal ajaran Buddha Gotama.
Bandung.
Suyono Broto.
Pemerhati Sosial & Agamawan.
(Berbagai macam Pajak uangnya kemanakan? )
Buku DOA BUDDHIS BAHASA INDONESIA
Wednesday, March 31, 2010 3:21 AM
From:
This sender is DomainKeys verified
"HERWATY ANWAR"
Add sender to Contacts
To:
b_sudhammacaro@yahoo.com
Namo Buddhaya Bhante...
Saya Herwaty, panggilannya Hera. Sy ibu rumah tangga dgn suami dan 2 orang putri.
Syukur saya panjatkan kami selalu mendapatkan rejeki yg cukup, dan kami bahagia.
Suami bekerja di Bank BCA, putri I saya kuliah di Fak. Kedokteran USU Medan, sedang yg kecil sedang menjalani UAN SMP.
Sedang sy menjalani tugas rumah tangga serta melakukan trading saham kecil2an, utk mengisi waktu dan mencoba mendapatkan sedikit keuntungan. Sy pernah mendengar bahwa usaha sy ini tidak halal, tp ini sy lakukan dgn berbagai pengamatan ekonomi bukan melalui judi, jadi ini yg membuat sy tetap melakukannya 3 tahun terakhir ini.
Dan pekerjaan ini bisa sy lakukan tanpa harus meninggalkan kewajiban sy sebagai seorang ibu rumah tangga.
Walau sangat kecil hasil yg sy dapatkan dibandingkan dgn penghasilan dr suami, namun sy mendapatkan semangat dgn sedikit beraktivitas ekonomi seperti ini.
Sy menceritakan ini, krn sy pernah membaca buku bahwa utk berdana harus dr uang yg halal.
Sy mohon ini tidak menghalangi keinginan saya utk berdana berikut ini :
Sekitar setahun yg lalu, sy mendapatkan kiriman buku berjudul Doa Buddhis Bahasa Indonesia dari saudara yg sekarang sudah pindah ke Canada, dan saya mendapatkan banyak manfaat dari buku ini, saya mendapatkan pegangan utk berdoa dan saya mendapatkan ketenangan setelah saya membaca doa2 yg saya perlukan.
Pernah saya sampaikan pada suami saya bahwa buku ini sangat membantu saya, sehingga timbul ide suami saya utk memesan buku ini dan kami berencana utk meletakkan di rak buku di beberapa vihara di Medan yg biasanya akan diambil umat secara gratis.
Bagaimana cara kami mendapatkan buku ini Bhante ?
Maaf Bhante, utk menghitung cost yg harus sy sediakan,
Kalau boleh saya tahu berapa yg harus saya danai utk 100 buku ?
Ada seorang teman saya juga ingin berpartisipasi, dan dia juga mempunyai niat yg sama dgn kami.
Kami ingin buku ini dimiliki oleh umat .
Maafkan kelancangan saya Bhante, sy sangat mengharapkan bantuan Bhante agar niat saya ini terkabulkan.
Sehingga saya memberanikan diri utk mengemail Bhante.
Salam hormat kami,
Hera-Medan.
JAWABAN:
Ibu Herwaty yang terhormat di rumah, bhante mengerti ketulusan hati ibu belajar Dharma. Dalam Dharma ajaran Buddha Gotama tentang mencari nafkah yang tidak benar ialah:
1. Dilarang menjual senjata api dan sejenisnya. Alasannya, yaitu berakibat adanya korban mati, dsb. Berarti melanggar atau menyebabkan pelanggaran Sila pertama tidak membunuh makhluk hidup.
2. Dilarang menjual makhluk hidup dan dagingnya. Alasannya, yaitu berakibat penyiksaan, terutama adanya kematian makhluk hidup yang tak diinginkan. Berarti melanggar atau menyebabkan pelanggaran Sila pertama tidak membunuh makhluk hidup.
3. Dilarang menjual minuman keras dan sejenisnya saat ini termasuk narkoba. Alasannya, yaitu berakibat merusak kesadaran bisa lemah, mabuk mirip gila akhirnya masa depannya hancur berantakan, kalau sudah rumahtangga akan mudah cecok, dst. Berarti melanggar atau menyebabkan pelanggaran Sila ke-lima tidak minum minuman keras (ber-alkohol).
4. Dilarang berjudi. Alasannya, orang berjudi kalau menang digunakan foya-foya, lupa istri dan anak atau sebaliknya. Yang kalah justru putus asa hingga lupa segalanya, apapun akan dilakukan untuk mencari uang asal bisa main judi. Kadang harta benda yang dimiliki rela dijual hingga pakaian yang digunakan pun mau dijual, walau tidak perlu menggunakan pakaian orang suka judi mau main judi. Masyarakat tidak percaya sama orang suka judi, efek buruknya jadi penjahat.
5. Dilarang mengurangi isi timbangan. Alasannya, yaitu berakibat merugikan orang lain, akibat selanjutnya bisa berujung ke polisi dan dihukum karena melanggar hukum.
6. Dilarang mencari uang/nafkah menggunakan ilmu perdukunan seperti santet, sihir, magic, klenik yang semua ilmu perdukunan itu menyuruh Setan Jin Hitam.
Alasannya, yaitu berakibat akal sehatnya mati sebab yang berperan dominan adalah setan jin hitam, bukan akal sehatnya. Yang lebih parahnya ialah bila si dukun tersebut mati pasti akan lahir di alam Setan Jin Hitam menjadi pegawai Bos Setan Jin Hitam, sesuai perbuatannya dulu ketika hidup, jadi lingkaran setan.
7. Dilarang mencuri, merampok, menipu, Korupsi (KKN), jadi Garong, jadi Bangsat.
Alasannya, yaitu berakibat merugikan orang lain dan banyak orang, boleh jadi menghancurkan masa depan bangsa (Korupsi-KKN). Berarti melanggar atau menyebabkan pelanggaran Sila ke- dua tidak mencuri atau sejenisnya.
Sebaliknya, mencari Nafkah yang benar ialah yang tidak merugikan orang, hewan atau pihak lain. Berarti yang tidak melanggar 7 point larangan yang diuraikan di atas.
Jual-beli Saham dan Bunga Deposito Bank adalah Halal.
Sedangkan bagi orang yang mencari nafkahnya dengan cara jual beli saham tidak dilarang, termasuk menyimpan deposito di Bank dengan menerima Bunga Bank untuk nafkah hidupnya tidak dilarang. Yang perlu diingat bahwa risiko bila rugi akibatnya pasti ditanggung sendiri.
Alasannya, yaitu jual beli saham bukan Judi, juga Bunga Bank bukan Judi.
Demikian pula Bunga Obligasi (SUN-Surat Utang Negara) tidak dilarang (Halal). Alasannya, dengan membeli Obligasi (SUN) masyarakat membantu Pemerintah yang sedang membutuhkan uang untuk menutupi kekurangan Anggaran Belanja Negara. Akibatnya Pemerintahan berjalan dengan bagus dan stabil.
Bisa dibayangkan, andaikata sebuah negara dilarang jual beli Saham atau dilarang ada Bank, dilarang menjual Obligasi (SUN). Boleh jadi negara tersebut bisa cepat hancur, sebab roda ekonomi tidak berputar dengan semestinya. Termasuk pengangguran makin bertambah akibatnya boleh jawab sendiri.
Kecuali, negara itu seperti Arabsaudi-Mekkah yang menghasilkan sumber daya alam BBM berlimpah, dan Devisa dari naik haji tiap tahun jutaan orang dari seluruh dunia. Hukum Syariat Islamnya dipatuhi karena mayoritas umatnya Islam yang taat.
Kalau Indonesia ikut aturan Hukum Syariat Islam dan dipatuhi, pasti negara dan bangsa Indonesia akan maju seperti Arabsaudi-Mekkah dan saya sangat Setuju bila Hukum Syariat Islam di Indonesia diterapkan.
Berbagai macam Pajak uangnya kemanakan?
Namun, negara Indonesia yang membuat kita heran, karena sumber daya alam berlimpah ruah, dari BBM, Emas, Timah, Batu-bara, Gas alam, hasil Hutan, hasil Laut, Pariwisata Turis Asing dan Domestik.
Ditambah lagi dengan hasil berbagai Pajak: Izin Perusahaan, IMB, PBB, PPN 10-20%, PPh, Bea Cukai rokok, Bea Impor-Ekspor, Pajak otomotif, Pajak Kekayaan, bikin SIM, STNK, BPKB, KTP, Pasport, Viskal 2,5 juta (negara lain tidak ada), Airport Tax naik terus (negara lain tidak ada), pajak hak cipta, pajak hadiah dari yang kecil hingga besar, pajak tabungan Bank, pajak Deposito 20% padahal bunganya 7-9% (aneh bin ajaib), bayar jalan tol naik terus walau jalanan sudah rusak. Pajak Parkir naik terus.
Yang lebih tak masuk akal sehat, bila anda masuk restoran lalu makan, setelah bayar cobalah dilihat di kuatansi ditambah PPN 10%, padahal makanan tersebut sudah dikenakan pajak di perusahaannya, restorannya pun sudah dipajak, bungkus makanannya plastik sudah dipajak di perusahaannya, di jalan waktu mengantar makanan sudah di pajak retribusi, bayar tol, parkir, dsb.
Uang hasil Pajak dan Hibah dari bangsa Asing Kemanakan?
Jalan raya rusak parah di mana-mana, banyak Sekolah rusak parah dan ambruk, Bendungan air ambrol, Banjir di mana-mana hanya jadi tontonan di TV. Yang bertambah maju justru para Pengemis, Anak Jalanan, Pemulung, Penjahat makin canggih, Kemiskinan, Pengangguran, Busung-Lapar, Gizi Buruk, Bodoh, Buta Huruf. Malah hutang Pemerintah ke Bangsa Asing Rp1.634 trilyun, hingga tahun 2045 tak akan lunas, dan Obligasi (SUN surat utang negara) terus bertambah sampai kurang lebih 80 trilyun.
Proyek Jalan Raya dan Jalan Tol bangsa Asing yang membuat dengan cara di tender, lalu uang hasil Pajak SIM, STNK, BPKB, Kir Mobil, dulu masuk bandara Soetta bayar 500 ribu (2006-2007), belum lagi uang hasil Tilang, dsb, semua uangnya Kemanakan?
Tarif bayar sekolah berbagai macam pungutan uangnya Kemanakan? Karena sekolah banyak yang rusak berat dan ambruk dibangun oleh swasta.
Uang hibah dari Bangsa Asing UNESCO, Bank Dunia, dari China, Amerika, Jepang, Belanda, dsb, untuk pendidikan, kemiskinan, Kesehatan, bencana alan Gempa, Banjir, dsb.
Uangnya Kemanakan?
Aset-aset Koruptor trilyunan Uangnya Kemanakan?
Uang 2000 an Rekening Siluman Uangnya Kemanakan?
Apa Jaminan Pemerintah kepada Rakyat yang bayar PAJAK?
Mestinya uang hasil pajak dan hasil sumber daya alam untuk Kesejahteraan Rakyat, dengan Slogan Janji para Pemimpin: Mengentaskan Kemiskinan, dan Demi Kesejahteraan Rakyat.
Namun sayangnya, saat ini baru terbongkar bahwa uang hasil Pajak dipinjam (di Korupsi) oleh para Oknum Pegawai Pajak dan Oknum para Pejabat. Akhirnya, Rakyat hanya jadi Penonton sambil Gigit Jari Menangisi Nasib Sial dengan Derita Lapar, Miskin, Jadi Pemulung, Jadi Penjahat-Perampok-Pembunuh, Jadi PSK, Trafiking, Bodoh, Buta Huruf.
Istilahnya: Pemimpin yang lebih suka Menari Joget sambil Tertawa di atas Punggung Rakyat yang sedang Menjerit Kelaparan, dan Kemiskinan, biaya hidup mahal. Itulah Cermin Pemimpin kita dari dulu hingga kini yang belum Kenyang. Padahal para Pejabat dapat gaji besar, tunjangan rumah, mobil mewah, dsb. Hingga bayar Pajak pun uang Rakyat dari gaji uang rakyat. Sejak jadi Pejabat (PNS) dari bangun tidur hingga tidur lagi sampai Mati nanti makan uang Rakyat, tauk!
Tapi masih tetap KORUPSI !
Kalau ada yang menyatakan bahwa Indonesia Sarang Teroris, Sarang Koruptor, lalu para Pemuka Masyarakat menjawab dengan Marah dan membantah, tapi saat ini semuanya terbukti. Tolol !
Korban Peristiwa Bencana Alam Gempa Bumi, Tsunami, Musibah Kebakaran, Banjir, Longsor, justru yang membantu lebih cepat bangsa Asing dari China, Taiwan, Jepang, Singapura, Amerika, Australia, Eropa, Malaysia, Relawan Tzu Chi, dsb. Contohnya di Aceh, dsb. Juga Sekolah yang ambruk kadang dibangun kembali oleh swadaya masyarakat melalui Peduli Metro TV, RCTI, TPI, SCTV, ANTV, Yayasan Buddha Tzu Chi, dan Perusahaan Swasta, dsb. Malah bangsa Arabsaudi tak pernah nampak membantu.
Lalu apa Jaminan Sosial Pemerintah kepada Rakyat yang sudah bayar Pajak?
Singkatnya, bila para Pejabat yang Nakal mati kelak akan berbalik menjadi Rakyat yang miskin, jadi pengemis, jadi pemulung, jadi penjahat, jadi perampok, agar merasakan penderitaannya persis seperti yang dulu Dia lakukan terhadap Rakyatnya. Atau barangkali setelah mati jadi Binatang, atau jadi Setan Jin Hitam, atau masuk Neraka yang lebih seram penderitaannya.
Kalau kita menyaksikan banyak orang miskin, pengemis, para pemulung, penjahat, perampok. Sebenarnya adalah Akumulasi Lingkaran Setan akibat dari para Pejabat yang bertindak semena-mena dan tak bertanggung jawab atas Slogan dan Janjinya saat minta jadi Pejabat/Pemimpin.
Maka, jangan enak-enak saat ini menikmati hasil kejahatan, tapi kelak akan menerima akibatnya setelah mati nanti. Kadang sebelum mati pun sudah merasakan akibatnya, misalnya tertangkap lalu masuk penjara bertahun-tahun, nama baiknya hancur hingga efeknya keturunannya ikut merasakan, kadang sakit parah, digusur rumahnya, dsb.
Inilah Kebenaran Hukum Karma (hukum alam): Siapa menabur dia akan menui, siapa berbuat maka dia akan menerima akibat. Sebab, hukum yang dibuat manusia sehebat apa pun pasti bisa diputar balik (tidak adil), namun hukum karma pasti adil, tunggu saja.
Ada Tuhan YME/Allah ataupun tidak adanya Tuhan YME/Allah, hukum alam (hukum karma) itu pasti ada dan eksis. Sebab ulah manusianya sendiri yang sangat Jahat, dan Biadab, maka terjadi Gempa Bumi Aceh dua kali, Tsunami, Banjir, Longsor, Kebakaran, dsb.
Inilah sekelumit Dharma yang diajarkan oleh Buddha Gotama yang menitik beratkan: Hukum Karma (perbuatan), yaitu Ada Sebab Pasti akan Timbul Akibat, Ada Aksi Pasti akan Timbul Reaksi. Ajaran Buddha Gotama lebih suka menggunakan Akal Sehat.
Tidak seperti ajaran agama lain yang hanya percaya saja masuk surga (dogma). Setelah berbuat Jahat dan Biadab lalu berdoa kepada Tuhan YME/Allah minta ampun, katanya dosa seberat dan sebiadab apa pun lunas dan bersih seperti jadi bayi kembali. Enak bener Lu TOLOL!
Semoga penjelasan ini berguna bagi Ibu Herwaty dan semua umat dimana pun berada. Maaf bila kurang lengkap, atau kurang jelas. Terimakasih atas perhatiannya, semoga Ibu Herwaty dan kel. Bahagia, maju dalam Dharma kebenaran universal ajaran Buddha Gotama.
Bandung.
Suyono Broto.
Pemerhati Sosial & Agamawan.
Komentar