"Manusia Ciptaan Tuhan YME atau Karya Orangtua"
Manusia, Ciptaan Tuhan atau Hasil Karya Orang –Tua?
(Penelitian, Penyelidikan dan Pembuktian Akurat.)
Penulis: Sampiran Pusjiantot.
Penyunting: Sobalarotane Asokal.
Pemerhati Agama, Kehidupan, Sosial dan Hukum.
Mitos atau Dongeng Zaman dulu.
Zaman dulu banyak orang cerdas yang boleh dibilang genius, contohnya mereka bisa mengarang dongeng hingga jadi Mitos. Yang dipercaya oleh berjuta-juta orang di dunia, baik oleh kalangan yang berpendidikan tinggi maupun rendah bahkan jumlahnya terus bertambah. Seperti diceritakan dalam mitosnya bahwa Tuhan YME/Allah menciptakan manusia pertama dari debu, lalu ditiup maka jadilah manusia pertama Adam sebagai manusia jenis kelamin lelaki (entah siapa yang memberi nama?). Lalu dari tulang rusuk Adam diambil kemudian ditiup lagi, maka yang kedua jadilah Hawa sebagai manusia jenis kelamin wanita (entah siapa yang memberi nama?). Singkatnya, karena mereka berdua melanggar aturan alias tidak tahan godaan atau tak bisa mengendalikan nafsu lapar makan buah ‘koldi’. Maka Tuhan YME/Allah mengusirnya dari ‘Taman Eden’ (surga) turun ke bumi (entah di mana tempatnya?). Nafsu keinginan itu tak membuatnya jera tapi makin merasuk, dan nafsu itu semakin menjalar naik ke ubun-ubun kepala Adam karena melihat yang ‘elok’ dari tubuh wanita Hawa. Begitu pula yang wanita Hawa akibat memandang yang ‘Lucu tapi Indah’ dari tubuh lelaki Adam. Kemudian kedua makhluk yang baru dicipakan Tuhan YME itu sepakat untuk melakukan apa yang belum pernah mereka cicipi yaitu melakukan hubungan badan jadi satu.
Akibat nikmatnya nafsu yang dicicipinya hingga tak dinyana, akhirnya Hawa sebagai wanita perutnya berubah jadi membesar alias buncit yang zaman kini disebut hamil, atau mengandung anak pertama yang kemudian lahirlah anak pertama bernama Habel. Rupanya kedua makhluk baru itu bukan malah takut tidak bisa menafkahi memberi makan atau bosan. Tapi justru ketagihan ingin lagi dan mau melakukannya lagi dan lagi, ya terang saja perut Hawa yang wanita jadi buncit lagi alias hamil, entah pakai dokter kandungan atau tidak. Namun nyatanya, kemudian lahir lagi menyususul anak kedua diberi nama Kain. Lalu bagaimana cara mereka mencari nafkah untuk makan sehari-hari? Itupun tidak ada ceritanya, sungguh mengherankan mengapa mereka bisa hidup hingga beranak cucu.
Yang lebih tak masuk akal sehat mengapa orang di dunia banyak percaya dongeng itu? Dari Mitos atau dongeng ini juga sudah jelas, kalau kita pelajari dengan nalar yang jernih setelah punya dua putra, tidak ada cerita detil tiba-tiba berkembang jumlahnya jadi banyak seperti saat ini manusia jumlahnya diperkirakan 6 miliar lebih. Adam dan Hawa setelah diusir dari surga akibat tak bisa menahan godaan makan buah koldi, lalu nafsunya bertambah dengan melakukan hubungan intim, istilah saat ini. Yang akhirnya Hawa mengandung, lalu lahirlah anak pertama bernama Habil, dan yang kedua lahir diberi nama Kain. Jadi artinya, bahwa lahirnya anak pertama bernama Habil, dan kedua Kain yang dimotori oleh nafsu seks, adalah hasil karya seni spektakuler kedua orang tuanya yakni Adam dan Hawa. Tanpa kerjasama atau hasil hubungan intim tersebut, jelas dan pasti tak akan terjadi kehamilan atau pembuahan yang akhirnya melahirkan anak.
Hal ini membuktikan bahwa manusia setelah Adam dan Hawa adalah bukan ciptaan Tuhan YME/Allah lagi, tapi manusia lahir hasil hubungan intim antara pria dan wanita (Adam dan Hawa). Entah siapa orangnya yang menulis dibuku yang dianggap kitab paling suci hingga bisa membius banyak orang di dunia. Yang kemudian membuat doktrin ajaran bahwa semua manusia diciptakan oleh Tuhan YME/Allah, bahkan semua makhluk dan seisi dunia dan alam semesta ini diciptakan dan diatur oleh Tuhan YME/Allah. Ajaran ini sebenarnya yang membengkokkan atau membelokkan fakta yang sebenarnya, bahwa Adam dan Hawa setelah berhubungan intim akhirnya hamil, lalu akibatnya melahirkan anak yang pertama bernama Habil. Ajaran yang membelokkan kebenaran tersebut seharusnya diluruskan kembali, agar kehidupan manusia di masa depan tidak selalu menjadi korban pembiusan ajaran penganut dogmatis dari ajaran Pembodohan Spiritual yang sistematis tersebut. Sedangkan manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan YME/Allah bernama Adam-pun masih relatif disangsikan kebenarannya melalui pembuktian.
Pasalnya, jika ada para ahli arkeologi (purbakala) mau meneliti misalnya; dimana Adam pertamakali turun dari surga ke bumi, maksudnya negara mana? Kota apa? Tahun berapa? Apakah ada fosil tulangnya seperti fosil Dinasaurus? Di mana dan sudah berapa juta tahun? Siapa yang memberi nama? Begitupula tentang Hawa apa fakta yang bisa dipercaya? Jangan asal nyebut, lalu nulis di buku disebarkan dan diklaim buku kitab suci, dan diklaim wahyu dari Tuhan YME/Allah atau perintah, bisikan, dsb. Masalahnya jika hal itu bukti sejarah harus ada fakta akurat yang mendukung melalui penelitian, misalnya cacatan dsb.
Contohnya fosil tulang kerangka manusia purba atau fosil tulang Dinosaurus yang ditemukan di berbagai negara, lalu diuji coba pembuktiannya, melalui sebuah alat penelitian canggih oleh para ahli Arkeologi (purbakala) seperti di negara maju Amerika dsb. Hasilnya bisa diketahui bahwa fosil tulang manusia purba, atau dinosaurus, dsb itu berumur 100 juta tahun misalnya. Contoh lain baru-baru ini; Greg Dietl menemukan fosil Kepiting setelah diteliti fosil itu berumur 67-69 juta tahun (sciencenow/nytimes/desi/Ghp/M-2).
Bukti lain, pada hari Jumat 4-12-2009 di Desa Menden Kabupaten Blora, Jawa Tengah ditemukan Fosil Kerbau Purba (Bubalus Palaeokarabau) yang diperkirakan berusia 200.000 hingga 300.000 tahun. (Kompas, Sabtu, 5 Deember 2009).
Sedangkan manusia pertama bernama Adam, siapakah yang tahu? Adakah catatan faktual sebagai bukti? Siapakah yang dapat membuktikan peristiwa itu? Soalnya, zaman kini perlu bukti dan fakta yang akurat. Bukan sekadar basa-basi atau dongeng kosong yang hanya untuk menina - bobokan orang bisa tertidur, atau bukan sekadar untuk menakut-nakuti belaka. Hari gini sudah bukan zamannya lagi orang di kasih dongeng kosong, sebab saat ini orang sudah melek akal sehatnya. Jangan mau dikelabui atau ditakut-takuti, atau diberi dongeng kosong lalu diam seribu basa atau ditelan begitu saja. Tapi perlu didukung oleh penelitian dan bukti, istilahnya dikunyah dulu rasanya. Kata Wakil Presiden Yusuf Kalla: Harus ‘Rasional’ dong, ingat baik-baik! Di bawah ada catatan penemuan bersejarah sebagai contohnya.
Fakta: Penemuan Binatang Purba (Mastodon).
(Metro TV, Minggu, 10 Agustus 2008).
Sejumlah penambang batu bara menemukan kerangka Mastodon (binatang purba) berumur 2,5 juta tahun, di desa Racosul De Su 170 km barat daya Bucharest Rumania, ini berita penemuan terbesar di Eropa.
Manusia menciptakan dan membuat manusia lain, juga pohon buah, tumbuhan padi, dsb, jadi bukan Tuhan/Allah yang menciptakan.
Andaikata suami istri tidak berhubungan intim/seks apakah Tuhan/Allah bisa menciptakan
Manusia? Demikian pula dengan hewan, bila hewan itu tidak berhubungan intim dengan sesama jenisnya, apakah Tuhan/Allah bisa menciptakan hewan? Juga tumbuhan dan pohon apakah Tuhan/Allah bisa menciptakan tumbuhan padi, jagung, kacang, sayuran, mangga, durian, jambu, pisang, dst, kalau manusia sejak dulu tidak pernah menanamnya? Penelitian dalam segala bidang perlu dilakukan untuk membuktikan sesuatu yang dianggap ’Benar’, bukan ‘Pembenaran’.
Kini zaman globalisasi artinya keterbukaan dan transparansi harus dilakukan melalui pembuktian, bukan asal percaya saja pada khotbah, ceramah, gosip, isu, dan bukan asal percaya karena ditulis dalam kitab paling suci, dan bukan asal percaya pada guru agama, wali, bahkan nabi sekalipun. Mengapa? Manusia sudah diberi kemampuan yang amat lengkap untuk berpikir, menelaah, menyelidiki, meneliti, mengkaji dengan benar lalu dibuktikan. Tujuannya ialah bahwa dengan cara itu manusia bisa menggunakan akal sehatnya dengan benar, sampai mendapatkan bukti akurat sesuai cara yang benar pula, inilah yang disebut ‘Kebenaran’ bukan ‘Pembenaran’ tanpa melalui penelitian, penyelidikan, dsb.
Menelusuri kebenaran asal-usul tabir Manusia.
Kehidupan manusia memang sangat unik dan misterius, hingga membuat kita jadi penasaran untuk ingin mengetahui apa dan bagaimana, serta dari mana asal-usul manusia itu sesungguhnya. Lalu mengapa sebabnya hingga manusia sejak awal dilahirkan sudah menanggung beban penderitaan yang sangat berat, menyedihkan, memilukan hingga menyayat hati. Seandainya kita mau merenungkan, setelah kita menyaksikan kenyataan ada seorang bayi yang baru saja lahir sudah cacad jasmaninya. Misalnya matanya buta, ada juga yang mentalnya terganggu, ada lagi yang tidak punya kaki atau tangan. Bahkan ada yang kedua kaki dan kedua tangannya tidak ada sejak dilahirkan, seperti di tayangan TV swasta ‘Kejamnya Dunia’ atau ‘Hati Nurani’. Ada yang lahir kembar siam, badannya dempet (menyatu), kapalanya yang menyatu. Dan masih banyak lagi contoh yang tidak bisa kita sebutkan seluruhnya, untuk membuktikan silahkan berkunjung ke yayasan Tuna-Netra. Atau pergi ke persimpangan jalan lampu merah, di sana pasti anda akan menemui dan langsung menyaksikan begitu banyak orang cacad jasmani, seperti apa yang disebutkan diatas, bahkan masih banyak lagi yang sakit lepra, dll .
Usaha manusia untuk mengungkapkan “Tabir-Rahasia” kehidupan manusia ini, sudah sejak zaman purba baik oleh mereka dari kalangan agamawan maupun ilmuwan bahkan sejarahwan dan seterusnya. Namun, apa yang telah mereka kemukakan dari hasil penyelidikannya, ternyata tak ada satupun yang bisa diterima secara akal sehat (logika). Apa lagi untuk dapat dibuktikan secara ilmiah, sebagai contoh yang paling lucu adalah Agamawan yang mangatakan bahwa manusia diciptakan dan diatur oleh Tuhan YME. Andaikata semua manusia diciptakan oleh Tuhan YME, sungguh tidak adil, bahkan boleh dibilang bahwa Tuhan YME sangat kejam, keji. Karena faktanya terbalik dengan apa yang ditulis dalam kitab-kitab agama, bahwa Tuhan YME Maha kuasa, Maha besar, penuh kasih sayang, adil, dsb. Pasalnya banyak sekali buktinya manusia yang sejak lahir sudah tersiksa, hingga selama hidupnya sampai mati seperti disebutkan di atas. Apalagi, kalau dikaitkan dengan peristiwa bencana alam dan musibah serta perang di seantero dunia, pembantaian dan penjagalan manusia di atas manusia yang tak bersalah hingga ratusan, ribuan bahkan jutaan korban manusia sia-sia. Misalnya di Indonesia sebut saja tragedi G.30.S. PKI, tragedi Mei 1998, DOM. Aceh, termasuk korban Tsunami di Aceh-Nias, berbagai gempa bumi di Bantul-Sukabumi, dsb, Bom Bali 1-2, dsb. Bisa dibayangkan kalau semua peristiwa itu di ciptakan dan di atur oleh Tuhan YME, berarti Tuhan YME lebih kejam dari manusia, apapun alasannya.
Sementara para agamawan mengatakan bahwa hidup dan mati manusia ada di tangan Tuhan YME, jadi manusia tak punya hak untuk mengambil nyawa manusia lainnya. Tapi bukti nyata contoh kasus Verry Idham Henyansyah alias ‘Ryan Penjagal’ yang membantai 11 orang dan masih akan ada lagi. Ryan adalah termasuk seorang agamis, mengerti dan taat agama, guru ngaji, pendiam santun, dan soleh, dsb. Namun, kenyataan dia bisa mencabut nyawa orang lain, tanpa minta izin Tuhan YME lagi, begitupula hukuman mati di Iran yang umatnya taat beragama, th 2007 ada 2700 lebih orang dieksekusi mati, di Indonesia 67 orang dieksekusi mati. Hukuman mati ditembak atau dipancung berarti nyawanya ditentukan dan diambil (dicabut) oleh manusia lainnya. Jadi ajaran dan fakta tidak sesuai, mana yang benar? Berarti kata-kata dan ajarannya bertolak belakang dengan fakta! Malah dilihat dari penelitian akhir-akhir ini banyak sekali orang taat agama, ahli agama justru mau dijadikan robot pembom bunuh diri (jihad).
Karya Seni Spektakuler Orang Tua.
Terlepas dari kenyataan benar atau tidak keberhasilan klong manusia, yang berarti bahwa saat ini manusia sudah bisa menciptakan manusia lagi. Namun yang pasti, sadar atau tidak bahwa manusia lahir dan ada di dunia ini berkat kerjasama kedua orang tua yakni Ayah dan Ibu. Artinya, bahwa manusia tak pelak lagi adalah hasil karya kedua orang tua (ayah-pria, ibu-wanita). Tanpa karya dan kerjasama kedua orang tua rasanya tak akan mungkin manusia bisa ada dan lahir ke dunia ini. Jika dipandang dan dinilai secara karya seni, maka karya seni orang tua sejak awal pembibitan dan pembuahan hingga melahirkan seorang anak bayi, boleh dibilang, dan dinilai serta dianggap sebagai karya seni ‘Spektakuler’. Betapa tidak, bisa dibayangkan selama bertahun-tahun banyak pasangan suami istri (pasutri) melakukan hal yang sama, tapi banyak yang kandas di tengah jalan. Contoh kegagalan pasutri (orang tua) sampai tidak berhasil dalam karya spektakuler tersebut disebut ‘Mandul’.
Secara simpel sering diutarakan penyebabnya, karena adanya kemandulan dipihak pria atau wanita (suami-istrinya). Namun dalam dunia medis kedokteran banyak lagi istilah yang digunakan misalnya; istrinya kurang cukup hormonnya atau tidak pernah terjadi kesuburan (virgin) artinya sulit terangsang nafsu seksnya. Dipihak suami setelah diperiksa ternyata sperma suaminya hanya sedikit, jadi tidak cukup untuk membuahi sel telor (ovum) si istri, kadang ada juga akibat suami banyak jajan di luar hingga spermanya rusak dsb. Keduanya memiliki kekurangan sehingga pembibitan dan pembuahan tidak bisa terjadi alias mereka berdua tak berhasil bikin anak. Teori ilmiah dan telah dibuktikan secara medis ini harus benar-benar dipahami secara akal sehat manusia (Rasional), alasannya memang fakta dan nyata yang tak bisa dipungkiri oleh siapa pun dan dengan cara apapun.
Fakta-: Kucing Kloning-
Dua anak kucing liar Afrika bernama Caty dan madge ini difoto pada hari Jumat (7/5) di New Orleans, Amerika Serikat. Kedua kucing itu lahir pada 16 April 2004. Keduanya merupakan binatang keempat dan kelima “produk kloning” dari sebuah Lembaga Riset Binatang Langka Audubon. (Kompas).
Fakta-: Bayi Tabung Pertama Genap Berusia 30 Tahun.
(Kompas, Kamis 24 Juli 2008).
Louise Brown, bayi tabung pertama yang kelahirannya menghebohkan seantero dunia tiga dekade silam, genap berusia 30 tahun pada 25 Juli 2008 nanti. Meski kelahirannyamembuka pintu bagi jutaan pasangan infertil di dunia untuk mempunai anak dan melahirkan lewat metode in vitro, Brown tidak mempunyai rencana besar untuk merayakan hari kelahirannya. “Saya hanya menganggapnya sebagai hari jadi biasa,” kata Brown yang tinggal di Bristol, Inggris, bersama suaminya, wesley Mullinder, dan bayinya, cameron (18 bulan). Ia saat ini bekerja sebagai staaf administrasi perusahaan pelayaran. Brown lahir 25 Juli 1978 di Oldham dan Rm. Sakit Umum Distrik melalui bedah caesar dengan berat badan 2,61 kilogram. Orang tuanya, Lesley dan John, telah berusaha selama sembilan tahun untuk memiliki keturunan, tetapi selalu gagal karena Lesley mengalami sumbatan pada tuba falopi. Mereka selalu memutuskan kut terapi kesuburan yang dilakukan ilmuwan di Universitas Cambride. (AFP/EVY).
Fakta: Para ilmuwan di Korea Selatan mengatakan mereka berhasil merampungkan kloning anjing peliharaan pertama di dunia.
(BBC London, Kamis, 7 Agustus 2008)
Bernann McKinney, dari Amerika Serikat, membayar $50.000 untuk lima duplikat identik dari anjing pit bull terrier kesayangannya, Booger. Anak-anak anjing hasil kloning itu diperlihatkan pada sebuah jumpa pers di ibukota Korea Selatan, Seoul, pada hari Selasa. "Booger adalah pasangan dan sahabat saya," kata ibu McKinney, ketika dia tampil bersama dengan lima duplikat identik Booger. Para ilmuwan di Universitas Nasional Seoul menciptakan beberapa embrio dari sel kulit yang diambil dari telinga Booger sebelum anjing itu mati. Embrio tersebut kemudian ditanamkan di dua anjing betina dan tiga bulan kemudian anak-anak anjing itu lahir. Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam proyek ini adalah Profesor Lee Byeong-chun, yang merupakan bagian dari tim yang menciptakan anjing pertama hasil kloning di dunia - Snuppy - pada tahun 2005.
Proses sulit.
"Mereka sama persis dengan Booger. Saya serasa di surga. Saya bahagia," kata ibu McKinney pada jumpa pers, sambil menitikkan air mata. Mantan ratu kecantikan dari Hollywood itu mengingat bagaimana Booger menyelamatkan nyawanya dengan mengejar anjing lain yang menyerangnya sampai menderita luka-luka berat. Dia mengatakan: "Booger punya hati yang baik dan saya yakin kebaikan adalah hal yang bisa, saya tidak ingin menggunakan kata direproduksi, tetapi cara terbaik yang Dr Lee jelaskan adalah kami bisa memberi dia badan, anda akan memberi dia kasih saya dan lingkungan yang akan menciptakan kembali sifat-sifat Booger." McKinney mengatakan dia tengah mempertimbangkan untuk melatih anak-anak anjing itu untuk membantu penyandang cacat atau kalangan lansia setelah anjing-anjing itu tiba di Amerika Serikat pada bulan September. Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan berhasil mengkloning anjing, namun proses ini sangat sulit dan tim Korea itu mengatakan ini adalah kloning komersil pertama yang berhasil, menurut wartawan BBC John Sudworth di Seoul.
Perusahaan yang mengatur kloning itu, RNL Bio, mengatakan mereka kini membuka pendaftaran. Di saat teknologi akan semakin canggih, harga kloning diperkirakan akan turun. irektur eksekutif RNL Bio, Ra Jeong-Chan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa perusahaannya bisa mengkloning sampai 300 anjing tahun depan bagi para pencinta hewan yang kaya raya. Dia menambahkan: "Untuk proyek saya selanjutnya, saya akan mempertimbangkan untuk mengkloning unta bagi orang-orang kaya di Timur Tengah."
Kloning adalah fakta akurat.
Kloning berasal dari kata Clone yang artinya Pengembangbiakan dari satu kelompok makhluk hidup tanpa hubungan seksual. Kloning atau Transgenik Teknologi Dunia Baru, menurut berita dunia BBC London dan VOA Amerika bahwa Dr Severino Antinori telah berhasil mengkloning manusia pada tanggal 5 april 2002. Dengan adanya proses kloning kucing atau bayi tabung, bahkan kloning manusia yang dilakukan oleh para ilmuwan kedokteran, hal ini mematahkan argumen dan mementahkan doktrin kepercayaan agama bahwa manusia dan hewan diciptakan oleh Tuhan YME. Alasannya, bahwa manusia zaman kini sudah bisa menciptakan manusia atau hewan yang sesuai kemauan. Faktanya teori bayi tabung, kloning domba, kucing bahkan kloning manusia sudah membuktikan hasilnya. Yaitu manusia diciptakan oleh manusia lagi melalui sistem kedokteran dengan serangkaian uji coba para ahli kedokteran yang kini marak diceritakan di seantero dunia yang disebut kloning.
Namun, bila dicermati dalam proses kloning bisa berhasil disebabkan adanya pertemuan sel telor (ovum) dan sperma, tanpa pertemuan itu rasanya tak akan behasil proses kloning manusia. Gejala penemuan kloning sebenarnya bukan barang baru, sebab sejak dulu sudah membuktikan hasil uji coba sebelumnya melalui kloning seekor domba, yang akhirnya berhasil lahir seekor anak domba yang disebut domba Dolly. Hasil penemuan para ahli kedokteran ini tidak boleh dipandang remeh, atau disepelekan, karena makin hari semakin aktif kegiatan para ahli kedokteran ini. Yang kemudian ternyata beritanya menggemparkan dunia tentang adanya hasil riset uji coba kloning bukan hanya terhadap hewan, tapi sudah berhasil mengkloning manusia dan hasilnya positif hidup dan sempurna. Apalagi sebelumnya sistem uji coba bayi tabung yang dulu diperdebatkan oleh kalangan agamawan, juga akhirnya kini malah marak terjadi bayi tabung yang dilakukan oleh sebagian orang yang kurang beruntung untuk memiliki seorang bayi atau anak.
Malah di negara maju Amerika sendiri banyak rumah sakit bersalin dan semacamnya menyediakan jasa praktik bayi tabung dengan tarip yang murah. Juga di Singapura ada rumah sakit yang bersedia melakukan proses bayi tabung dengan tarip 25 juta, bahkan di Jakarta ada rumah sakit yang menyediakan praktik bayi tabung dengan tarip sama 25 juta. Jadi dengan adanya cara bayi tabung atau sistem kloning, sebenarnya menurut ajaran Buddha Gotama semua sah-sah saja selama tidak merusak peradaban hidup manusia, dan asalkan tidak merugikan dirinya dan orang lain, itu saja. Sebaliknya bila menguntungkan, membawa manfaat bagi banyak orang, mengapa harus diputar balik yakni kebenaran jadi kesalahan atau pembenaran. Ini namanya ‘Pemelintiran fakta dan kebenaran’.
Pembodohan lebih berbahaya dibandingkan senjata ‘Nuklir’ pemusnah massal.
Sementara, sejak zaman dulu banyak orang menilai dan mempercayai serta meyakini bahwa semua manusia diciptakan dan diatur (takdir) oleh Tuhan YME. Entah kepercayaan dogma atau pembodohan spiritual cara pandang macam apa itu, namun faktanya banyak juga orang berpendidikan tinggi S.1-2-3, yang terkecoh dan terbius oleh doktrin dogmatis ini. Selain melalui sistem kloning manusia, andaikata mau dicoba pembuktian dengan jujur, silahkan buktikan misalnya seorang wanita tanpa berhubungan intim dengan pria. Apakah pasti bisa berbuah kehamilan lalu melahirkan anak? Atau barangkali ada orang sakti yang memiliki kemampuan super power (sihir/santet) dalam memproduksi atau menciptakan anak, tanpa melalui sistem kloning, tolong buktikan di depan orang banyak agar semua bisa melihat dan membuktikannya. Atau dengan cara apa saja misalnya dengan berdoa kepada YME, yang diyakini bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan YME misalnya. Cobalah sekali-kali dibuktikan di depan umum atau dimata dunia. Dengan cara pembuktian seperti itu, beritanya akan menggemparkan dunia. Maka peristiwa tersebut bisa jadi masuk rekor Muri atau The Guines Book of Record , kata-katanya menjadi bukti sejarah dan ajaran tersebut yang dianggap paling benar di era digital saat ini.
Sedangkan saat ini yang kita tahu banyak fakta wanita walaupun sudah menikah bertahun-tahun, dan rajin hubungan intim pun, namun tetap tidak bisa hamil, dan melahirkan anak. Fakta ini menyimpulkan bahwa segala sesuatu di dunia dan alam semesta ini harus melalui proses sebab dan akibat juga butuh waktu (hukum karma). Meskipun kita tahu zaman sudah sedemikian majunya, boleh dibilang era globalisasi atau era digital-lah. Tapi otak manusia yang bodoh tetap saja masih dapat dibodohi, oleh cara pembodohan yang boleh kita sebut sebagai dogma ajaran. Cara seperti ini sebenarnya yang sangat berbahaya dibandingkan senjata nuklir pemusnah massal. Pasalnya pembodohan atau dogmatis dapat membutakan kebenaran universal. Manusia jika sudah termakan oleh dogmatis atau pembodohan spiritual sangat berbahaya dan bisa membunuh serta membantai orang lain tanpa tahu sebab dan alasan yang jelas. Buktinya perang suci (jihad) dan perang salib, mereka yang melakukannya mirip robot yang sudah diprogram. Mengapa? Karena akal sehatnya sudah tertutup oleh ajaran dogmatis, pembododhan spiritual. Sementara akal sehatnya sudah hilang atau tidak jalan, kenapa? Karena sistem dogmatis dan pembodohan spiritual adalah akar dan sumber racun kebodohan batin atau kegelapan batin. Pembodohan spiritual atau dogma ajaran tentang pengampunan dosa oleh Tuhan YME, juga termasuk sangat berbahaya.
Faktanya; Koruptur tak akan takut dan tak akan hilang/habis selama ada dogma ajaran pengampunan dosa tersebut. Pasalnya, dogma ajaran percaya bahwa Tuhan YME bisa mengampuni semua kesalahan dan kejahatan sebuas dan sebiadab apa pun bentuknya. Pembantaian, korupsi kakap, perampok, pembunuh, penjagal berantai, penjahat perang sebiadab apa pun setelah berbuat jahat minta ampun kepada Tuhan YME, dosa atau kesalahannya bisa lenyap seketika, aneh kan? Tapi banyak orang percaya, lebih separuh penduduk dunia percaya dogma ajaran itu, inilah yang saya sebut pembodohan spiritual dogma ajaran yang sangat berbahaya. Untuk itulah tulisan ini mencoba membahas argumen tentang ‘Kebenaran universal’ mengenai ciptaan Tuhan YME, dan pengampunan dosa. Dengan mengelupas dan membuka tabir cara-cara Pembodohan atau dogmatis kepercayaan diatas kebodohan yang sistematis. Yang tujuannya tak lain agar dapat membuka wawasan yang lebih luas, disamping memiliki pengertian yang benar, hasil dari kajian atau analisis sebuah logika (rasional) atau akal sehat manusia yang sebenarnya.
Pembodohan adalah Akar dari perselisihan, permusuhan, kerusuhan dan buntutnya pembantaian dalam peperangan.
Seiring lajunya dunia peradaban manusia dibarengi oleh kemajuan iptek, semestinya manusia harus mengedepankan akal budi sehatnya, daripada emosi sesaat. Zaman purba atau zaman batu dulu sudah berlalu yang umumnya manusia hidup tidak beradab atau kurang beradab. Misalnya manusia hidup tergantung dari makan hewan mentah, lalu rumah dari daun, peralatan semua dari batu. Memang jamak saja bila manusia seperti itu, sebab saat itu akal sehatnya terpendam, lalu yang digunakan lebih cenderung emosinya. Namun saat ini, rupanya bukan zamannya lagi kalau manusia cenderung menggunakan emosinya ketimbang akal sehatnya. Kalau saja ada orang yang emosinya memuncak, lalu naik tensi darahnya hanya karena membaca tulisan ini atau cepat tersinggung bila mendengar berita kacau, atau berita yang tidak sepaham dengannya, termasuk di demo oleh mahasiswa. Maka, jauh di desa terpencil pastinya akan ada banyak orang mempertanyakan; Orang tersinggung itu dimanakah akal sehatnya? Jika merasa tersinggung atas kritikan ini, harusnya berbalik berpikir ‘Intropeksi diri dong!’, dan mau berubah menjadi baik dan benar, demi memberi contoh kepada re-generasi yang akan datang. Mengapa hari gini masih saja ada orang yang emosinya tak terkendali? Kenapa Akal sehatnya (Rasional) tidak digunakan? Kemanakan akal budi sehatnya? Itulah kira-kira beberapa pertanyaan yang mesti dicari jawabannya.
Jika semua pertanyaan itu telah terjawab, maka kini waktunya untuk membahas masalah pembodohan sistematis yakni dogmatis ajaran tersebut. Jadi, kalau masih terjadi adanya perang di antara bangsa yang berpendidikan dan taat agama, sebaiknya jangan menyalahkan siapa pun. Paling tepat adalah membahas kebodohan dari akibat dogmatis ajaran secara sistematis, atau pembodohan spiritual antara manusia terhadap sesamanya akibat kebodohannya sendiri, yang terjadi sejak zaman purba hingga kini. Itulah yang sebenarnya akar dan sumber permasalahan di dunia ini yang tak pernah damai. Walaupun mereka tahu dan mengerti bahwa perang dan pembantaian manusia yang tak bersalah itu adalah kejam, biadab, zalim, keji, dsb.. Dan ingat kejahatan dalam bentuk kasar atau halus seperti pembodohan spiritual dan dogmatis ajaran secara sistematis adalah lebih kejam dari kejahatan apapun yang ada di dunia ini. Alasannya, hal itu membutakan atau menutup mata hati nurani manusia, dan hal tersebut akan terus membudaya, melestari, hingga anak-cucu dari generasi ke generasi sampai ribuan tahun, yang dianggap benar oleh kelompok mereka sendiri. Maka ajaran Buddha Gotama cukup gamblang karena melarang keras ajaran tentang dogmatis secara sistematis alias Pembodohan spiritual itu, buktinya lihat Kalama-Sutta. Yang isinya yaitu bahwa: Jangan mudah percaya, jangan asal percaya terhadap segala sesuatu ajaran apapun, sebelum diselidiki terlebih dulu, meskipun ajaran itu dari buku suci dan dari nenek-moyang, atau dari wahyu, bisikan, perintah Tuhan YME dsb.
Namun lebih baik periksa dan teliti dulu lalu buktikan, jika ajaran itu membawa kebenaran, membawa manfaat dan berakibat bahagia, silahkan ikuti, tapi kalau sebaliknya, maka sebaiknya tinggalkan. Selama kebodohan dari ajaran dogmatis akibat pembodohan sistematis itu belum dikelupas atau belum dibuka, maka entah sampai kapan manusia akan tahu dan mengerti sesungguhnya tentang kebenaran universal (bukan pembenaran). Ketika anda mengunyah dan membaca tulisan ini dengan hati nurani yang bersih bebas dari kesalahpahaman, maka sedikit demi sedikit mata hati nurani anda dapat dibuka, tirai dogma dari pembodohan spiritual yang sistematis itu bisa terbuka. Akhirnya, anda akan lebih mengerti dan akibatnya timbul kebahagiaan yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Inilah sebenarnya tujuan tulisan yang disampaikan disini, tidak ada yang lainnya. Maka, perjalanan hidup anda selanjutnya akan lebih berbeda ketimbang hari-hari kemarin dulu. Pandangan hidup benar mulai membuka tabir rahasia kehidupan, termasuk memiliki pengertian benar akan tujuan semua makhluk di dunia bahkan di alam semesta ini. Sebab, tirai yang menutup batin yang gelap itulah sebenarnya yang membutakan manusia dari kebenaran universal.
Fakta: Perang di dunia oleh orang beragama penyembah Tuhan YME/Allah.
Sejarah perang dunia ke-I-II menelan korban jutaan manusia yang sia-sia, sebagian besar dilakukan oleh orang beragama yang menyembah Tuhan YME. Amerika yang memproduksi senjata perang dan menjualnya ke negara yang terpancing dipropokasi oleh Amerika agar senjatanya laku dibeli untuk perang. Jadi perang hanya ajang bisnis licin dan mulus bagi negara produsen senjata perang. Mereka semua beragama dan menyembah Tuhan YME, tapi tidak sadar bahwa bisnis senjata justru melawan ajaran agamanya sendiri. Yang isinya: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri’. Menurut catatan peristiwa perang di dunia, bahwa yang hobi dan sering perang ialah justru mereka semua beragama yang menyembah Tuhan YME, dan yang aktif perang di seantero dunia sampai saat ini terus berlanjut.
Perang Irak hampir tiap hari korban mati sia-sia, dulu perang Iran-Irak, perang Israel-Palestina, perang di Afganistan, di Istambul, Lebanon, Bom Gujarat India, Tragedi 11/9 di Amerika, Bom di Inggris, Mindanau-Philipina, Xinjiang-China, Khasmir-Pakistan, Thailand bagian selatan, RI.-Aceh, Timor-Timur, Bom Bali 1-2, Bom di JW Mariot Jakarta, Bom di Kedutaan Australia Jakarta, di Ambon-Maluku, Poso, dan masih banyak yang tak perlu ditulis di sini. Pembom bunuh diri pria & wanita adalah sebagai senjata pamungkas yakni manusia yang rela mati, yang di badannya dipasang serangkaian bom yang siap meledak. Tujuannya untuk membalas dendam atau melawan kezaliman musuh terhadap sesama umatnya. Efek ledakan bom tersebut dengan radius sejauh kira-kira 1-5 kilometer bisa membunuh puluhan bahkan ratusan orang yang tak bersalah. Mereka mengklaim cara itu diajarkan dalam agama mereka yang disebut Jihad. Hingga terkenal sampai ke seluruh dunia, meskipun bukan umat agamanya tapi sudah pasti tahu, berkat siaran TV, Internet, Koran, Radio, dsb.
Pembom bunuh diri tidak menyadari, bahkan tidak peduli lagi bahwa nyawa manusia ada di tangan Tuhan YME, singkatnya tak ada manusia lain yang berhak mengambil nyawa orang lainnya. Namun mereka rupanya belajar agama hanya secara teks book, membuta, dan dogma bahwa membunuh orang atau umat yang bukan sesama agamanya boleh dibunuh, malah dapat pahala setelah mati pasti masuk ‘surga’ (mati sahid). Akibat isi ajaran agama yang tidak dicerna oleh akal sehat ini, maka hasilnya seperti itu, yang boleh dibilang apa bedanya manusia dengan binatang, kalau hanya menggunakan emosi sesaat tanpa rasio (akal sehat). Kalau sudah ada fakta dan banyak korban berjuta manusia yang tak bersalah, lalu siapa yang harus bertanggung jawab? Penyebar agamanya atau Tuhan YME yang harus bertanggung jawab? Jangan lempar batu sembunyi tangan dong! Bangsa di dunia termasuk Indonesia dibuat takut dan ngeri oleh para Teroris yang rela mati di badannya dipasang bom. Berapa jumlah Kapolri Indonesia yang telah menangkap militan ekstrimis anggota Teroris (Jihad), tapi sampai kapan jumlah Teroris itu akan berkurang (insaf). Barangkali malah bertambah jumlahnya, sebab satu orang gembongnya saja tidak tertangkap, hingga dapat merekrut banyak orang berani menjadi anggota pembom bunuh diri (Jihad). Setelah membunuh dan mambantai orang lalu berdoa minta ampun kepada Tuhan YME. Yang dipercaya dosa kesalahannya diampuni dan lunas, punah, esok bikin dosa lagi, jadi enak sekali. Selama masih ada ajaran agama seperti itu, jangan harap dunia bisa damai.
Tugas pemuka agama memperbaiki ajaran yang keliru.
Pembom bunuh diri akan terus ‘eksis’ selama ajaran agama itu belum dirubah atau diperbaiki, sesuai dengan sikon di tiap negaranya. Barangkali pertamakali ajaran agama itu disebarkan karena terpaksa dengan sikon dimana saat itu memungkinkan cara-cara pembom bunuh diri. Namun, alangkah baiknya saat ini para pemuka agama harus berani memikul tugas dan tanggung jawab untuk memperbaiki dan merubah kata-kata atau konteks ajaran itu. Mengingat ajaran itu tidak sesuai dengan sikon dimana negaranya tidak sama dengan sikon negara ketika pertamakali konteks ajaran itu disebarkan.
Keberanian dan tanggung jawab untuk memperbaiki dan merubah konteks ajaran itu, bukan saja bagus dan bermanfaat. Tapi lebih jauh kalau kita melihat ke depan, untuk re-generasi yang akan datang. Bahwa dengan keberanian tersebut berarti kita telah menyelamatkan berjuta-juta nyawa manusia, cara itulah sebenarnya yang disebut ‘Jihad Asli’. Disamping itu, konteks ajaran yang telah diperbaiki dan dirubah dengan baik maka dipastikan akan mendapat simpati masyarakat dunia. Rajin sembahyang dan berdoa itu penting tapi yang lebih utama adalah pikiran, ucapan dan perbuatan atau prilakunya, bukan suaranya yang amat keras. Dalam istilah agama disebut ‘hakekat ajaran‘ yang diutamakan bukan hafalannya.
Mind Set-nya harus diperbaiki dan dirubah.
Mind set (pola pikir) dan pola hidup manusia memilki peran penting dalam kehidupan manusia di seantero dunia, selama mind setnya belum dirubah atau diperbaiki. Maka kehidupan manusia akan terus dibayangi oleh kejahatan, pembunuhan, pembantaian manusia di atas manusia lainnya. Itu pasti! Taat agama bagus, taat ibadah perlu, ritual agama penting, tapi yang sangat lebih penting dari semua itu ialah mind set manusia dan pola hidupnya, yaitu harus diperbaiki dan dirubah dengan menggunakan akal sehatnya (rasional). Selama akal sehatnya tidak digunakan apa bedanya manusia dengan hewan?
Buddha tidak setuju kalau hidup manusia disebut “Takdir-Kodrat-Ciptaan-Nasib-Hoki” yang semua itu di atur dan di ciptakan oleh Tuhan YME/Allah. Alasannya, sangat tidak masuk akal sehat (lihat tulisan di bagian atas), karena hasilnya manusia terlalu menggantungkan (pasrah) hidupnya kepada Tuhan YME/Allah. Akibatnya, manusia menjadi ‘Pemalas’ maunya selalu menengadahkan tangan ke atas minta segala sesuatu kepada Tuhan YME. Padahal manusia sudah memiliki tubuh lengkap, dan memilki kemampuan yang tak terbatas, ditambah sumber daya alam yang melimpah ruah. Anehnya lagi ‘Irianjaya’ adalah pulau terkaya di Indonesia; menurut penelitian ahli lingkungan hidup dunia bahwa Irianjaya hutannya terluas diantara Negara-negara di dunia, termasuk hewannya yang beraneka-ragam. Dan para Penyelam dunia Internasioanl khusus datang ke Wakatobi Irianjaya hanya untuk membuktikan bahwa “Terumbu Karang” di laut tersebut sangat indah tak ada bandingnya di dunia hingga terkenal disebut “Surga di dasar laut”.
Lalu apa gunanya negara Indon yang punya banyak para Profesor, Dr., dr., Ir., ahli itu-ini, apakah tidak punya rasa malu oleh negara lain. Karena, buktinya, bangsa Indonesia meskipun negaranya kaya raya dengan sumber daya alam, tapi kehidupan rakyatnya banyak yang miskin, kelaparan, banyak anak-anak kurang gizi, busung lapar, buta huruf, anak-anak jalanan, para pemulung terus bertambah. Dan efeknya kejahatan terus meningkat intensitasnya, bahkan caranya lebih canggih. Sumber minyak dan gas melimpah ruah tapi masyarakat sulit cari minyak tanah, harga BBM naik terus, ganti Gas harganya juga naik terus akibatnya harga sembako melonjak naik tak terkendali. Akhirnya rakyatlah yang menanggung beban hidup semakin berat, sungguh kasihan.
Meski sudah naik Haji berulangkali tetap korupsi & membantah.
Lidah tidak bertulang memang bukan pribahasa saja, sebab di zaman digital ini buktinya masih banyak orang korupsi tapi tetap membantah seenaknya, meski sudah naik Haji ke tanah suci Mekkah berulang kali, katanya jadi orang suci. Tentunya tak ada manusia yang mau disalahkan, walaupun jelas faktanya ada, yang menjadi korbannya rakyat, dan kehancuran negara warisan para pemimpin dan para pejabat orde baru, tapi diloloskan dari jeratan hukum hingga mati konyol. Maka saya menilai kuncinya barangkali yang salah adalah mind set manusia dan pola atau gaya hidupnya itu sendiri. Akar dan sumbernya ialah pembodohan spiritual atau dogma ajaran yang salah yang terus dilestarikan. Hingga pikiranku mengatakan; mengapa orang terhadap sesamanya tega berbuat seperti itu, istilahnya saling memangsa bagai binatang buas saja.
Bahkan lebih buas dari binatang yang sangat buas, hanya motifnya saja berbeda. Sebenarnya kalimat ini agak kasar dan kurang bijak, namun kalau anda renungkan dengan penuh pengertian Dharma yang mendalam. Pasti akan berpikir dan berkata sama seperti diriku. Contohnya; Group Band Slank yang ikut dengan KPK menciptakan lagu “Gosip Jalanan” bahwa; di Senayan banyak Mafia Korupsi yang membuat UUD artinya ujung-ujung-nya duit. Setelah menipu dan korupsi lalu berdoa minta ampun kepada Tuhan YME. Yang dipercaya dosa kesalahannya diampuni dan lunas, punah, esok bikin dosa lagi, jadi enak sekali. Selama masih ada ajaran agama seperti itu, jangan harap negara bisa maju, makmur, sejahtera.
Barangkali anda tahu dan mengerti tapi tidak berani mengatakannya seperti aku. Aku berpikir; kita punya hak untuk menyampaikan pejabat korupsi, alasannya kita mengingatkan mereka karena uang itu milik Rakyat hasil dari berbagai macam pajak dan hasil sumber daya alam serta bantuan hibah asing, uangnya kemana? Sedangkan rakyatnya banyak yang menderita, miskin, kelaparan, kurang gizi, busung lapar, sekolah banyak yang ambruk, jalan raya rusak berat. Lalu harga sembako naik terus, usaha macet, daya beli lemah. masyarakat akar rumput yang ditelantarkan tidak mendapatkan bantuan pemerintah. Juga derita kelaparan dan kemiskinan yang berkepanjangan, sekolah bayaran naik terus. Sementara gedungnya banyak yang ambruk. Jalan raya rusak berat di mana-mana tidak cepat diperbaiki oleh Pemerintah, problem penggusuran PKL, PSK, korban PT Lapindo, dan masih banyak lagi ketidakadilan. Mereka rakyat kecil yang kesulitan mencari nafkah dan sudah tidak punya harapan lagi, karena produksi pangan yang direnggut oleh perubahan iklim dan musim, akibat dari pemanasan global, dsb, mereka bisa saja putus asa. Sedangkan para pejabatnya banyak yang korupsi tanpa malu, meskipun dilukiskan sama dengan hewan seekor “Tikus dan Buaya”, lalu jalan-jalan ke luar negeri dengan uang rakyat.
Bahkan para pejabat yang menginap di hotel Prodeo (penjara) masih terima gaji (30-100 juta) uang rakyat, padahal tidak kerja. Meski gaji PNS naik terus plus tunjangan dan pasilitas tapi tetap korupsi, sementara rakyatnya menjerit beban hidup makin berat. Para pejabat dipilih oleh rakyat yang tugasnya untuk membantu rakyat, faktanya justru menyengsarakan rakyat, berarti mirip dengan membunuh secara perlahan-lahan, istilahnya terbalik ‘Pagar makan Tanaman’. Sebagai pemimpin rakyat, mestinya lebih prihatin melihat keadaan derita rakyat seperti itu. Sungguh aneh bin ajaib tapi nyata ‘Negara besar yang kaya dengan sumber daya alam tapi rakyatnya banyak yang miskin’. Bahkan, banyak anak kurang gizi, busung lapar, anak jalanan dan pemulung terus bertambah, akhirnya kejahatan makin canggih, tak habis dipikir. Program TV dan koran, yang mempertotonkan jeritan rakyat seperti itu mestinya menyadarkan para pejabat dan pemimpin rakyat, bukan sebaliknya. Masa depan kita akan menghadapi “Krisis Pangan”, buntutnya sangat berbahaya ‘Gejolak Sosial’.
Belajar Ilmu sampai ke Negeri China.
Ungkapan di atas bukan Kesombongan dan Kebohongan, buktinya Negeri China pada tanggal 1 Oktober 2009 merayakan 60 tahun Merdeka, China sengaja unjuk Kekuatan, unjuk Kemampuan, kesuksesan dan keunggulan kepada masyarakat dunia. Dalam siaran langsung CCTV China perayaan 60 tahun kemerdekaan China, selama 8 hari pesta parade dan seni budaya yang amat memukau, hingga para penonton berdecak kagum. Jadi, pada kesempatan itulah yang sebenarnya China baru diketahui bahwa China memang tanpa tandingan dan bisa memimpin dunia dalam segala bidang.
China Negara berpenduduk lebih dari satu miliar, namun justru saat ini dapat julukan “Naga Raksasa Ekonomi” hingga sangat ditakuti dan menjadi sorotan dunia barat dan eropa, termasuk menguasai perekonomian di Asia. Membangun stadion Olimpiade Beijing 2008 di China adalah satu bukti nyata bahwa kesuksesan ekonomi China di dunia, hingga panitia berjanji kepada tiap negara yang memperoleh mendali emas akan dibangun sekolah satu buah, ini bukan hanya janji dan mimpi bung! coba renungkan! Dan fakta negera China adalah negara yang berhasil, sukses dalam segala bidang, buktinya dalam olimpiade Bejing 2008, China peraihan tertinggi 16 mendali emas. Dalam bidang hukum, banyak pejabat menteri yang dieksekusi mati akibat korupsi. Di bidang iptek, China telah menerbangkan pesawat super sonic ke luar angkasa.
Di bidang otomotif, China telah memproduksi mobil hemat bahan bakar, selain negera Jepang. China telah memproduksi segala jenis barang dari yang terkecil jarum, hingga pesawat terbang, kapal selam, dsb. Di bidang seni dan budaya contoh film ‘Kung Fu Panda’ meraih sukses. Kesuksesan China hampir disegala bidang, ke semua lini kehidupan, sebab itu ada pepatah kuno ‘Belajar ilmu sampai ke negeri China’ hal ini bukan hanya slogan belaka, rasanya tak keliru, justru sangat tepat. Lalu bagaimana dengan negara dan bangsa Indonesia? Sudah enam presiden bergantian, dan sudah merdeka 63 tahun, dan 100 tahun kebangkitan bangsa malah negara dan bangsa Indonesia makin kacau, korupsi merajalela, hukum tebang pilih, kejahatan makin canggih, pembunuhan berantai hingga dijuluki ‘Penjagal dari Jombang’ akibat miskin, mutilasi makin marak, rakyat miskin, dan kejahatan makin merajalela.
Singarupa negara kecil tapi maju makmur dan paling bersih tanpa korupsi.
Singapura negara kecil tanpa sumber daya alam yang memadai, bahkan air minumpun harus beli ke Malaysia dan Indon dengan cara kontrak 30-50 tahun. Buah dan sayuran, malah hampir semua kebutuhan makanan dan minuman serta BBM harus beli ke negara lain. Namun, herannya Singapura bisa cepat maju dan makmur, dan yang amat mengagumkan para pejabatnya dari yang tertinggi hingga rendah, tidak korupsi. Maka, Singapura layak mendapat predikat Negara paling bersih tanpa korupsi.
Bank-bank AS Menipu sejumlah BUMN China (Kompas, Sabtu, 5 Desember 2009).
Berbeda dengan negara Amerika Serikat yang disebut negara maju dan makmur rakyatnya beragama Kristen dan Katolik penyembah Tuhan/Allah, ditengarai para pebisnis bank tukang tipu dan ahli menipu pula. Bukan saja rakyatnya Amerika yang ditipu, namun cara menipunya hingga melintasi benua dan negara seperti China telah ditipu oleh Goldman, Merill Lynch, Morgan, dan Citigroup. Menurut Li Wei Wakil Ketua Pengawasan Aset dan Komisi Administrasi Badan Usaha Milik Negara (SASAC) kerugian yang diderita Puluhan Perusahaan China sedikitnya 11,4 miliar yen China atau 1,67 miliar dolar AS atau setara Rp 16 trilyun. Kerugian itu terjadi akibat tindakan bertujuan jahat yang sengaja dilakukan oleh pihak bank-bank AS. Sebab itu berhati-hatilah dengan adanya berita ini terhadap bank-bank AS yang beroperasi di Indon.
Ketoprak Dagelan Pelawak Hukum sedang dipertontonkan.
Masyarakat dunia kini sedang menyaksikan ‘Dagelan Pelawak Hukum’ yang sedang dipertontonkan, antara KPK, Polri, Jaksa Agung, Tim 8, Pemerintah dan DPR. Hingga KTT Apec di Singapura perlu membahasnya. Era Globalisasi Digital yang dimanfaatkan oleh negara maju hingga bisa membuat kapal selam dan Pesawat Antariksa (China). Namun , sayang negara Indon ini justru berkutat di tempat, yang ada malah saling tuding, saling menyalahkan, saling menghujat mereka semua seakan merebutkan ‘Pepesan Kosong’. Satu masalah belum usai sudah muncul problem baru yang lebih seru yakni “Skandal Bank Century”. Lalu kapan negara dan bangsa Indon ini akan maju kalau para pemimpin dan para pejabatnya hobi main ‘Sandiwara Dagelan Lawak’ terus menerus persis seperti ‘Petruk dan Semar, dkk’.
Buktinya dari dulu berteriak ‘Pemberantasan Korupsi’ tapi nyatanya justru ‘Korupsi makin seru dan merajalela. Dari zaman Orde baru hingga kini, uang yang diselamatkan oleh para Koruptor entah kemana? Pasalnya negara tetap hutang ke bangsa asing banyak hingga ribuan trilyun, kondisi negara belum nampak kemajuan yang signifikan. “Permainan Ketoprak Dagelan Lawak” itu menghabiskan uang trilyunan dari uang rakyat, maka yang menjadi korban pasti rakyat kecil yang hanya bisa gigit jari, sambil menangisi nasib sial akibat hak-haknya dirampas oleh para pemain ‘Ketoprak Dagelan Lawak’ tersebut.
Apakah mereka para pemimpin dan para pejabat yang pakai dasi dan bertitel Profesor, Dr, dr, Ir, Sarjana, dan taat ibadah dan taat beragama penyembah Tuhan/Allah itu tidak sadar hal ini.
Jadi apa sebenarnya yang mereka lakukan untuk perbaikan negara dan bangsa ini?
Ajaran Buddha Gotama bukan mitos atau dongeng.
Buddha Gotama mengatakan bahwa awal manusia tidak diketahui dan sulit dilacak, alasannya sebab manusia telah berjuta kali lahir dan mati. Pernyataan Buddha berlandaskan fakta aktual bukan asal bicara tanpa bukti, karena pernyataan psekulatif berdampak amat bahaya bagi kehidupan manusia selanjutnya. Jadi menurut Buddha Gotama bahwa manusia adalah hasil produk dari tiga faktor yakni bertemunya sel sperma (pria) dan sel telur ovum (wanita), lalu masuknya faktor ketiga kesadaran penyambung (faktor batin; patisandhi winyana). Faktor ke-tiga yaitu unsur batin atau kesadaran penyambung bahasa Pali; patisandhi winyana adalah faktor batin yang asalnya dari kematian makhluk hidup di 31 alam kehidupan; manusia, dewa, setan (peta), asura (jin-raksasa), hewan, neraka.
Misalnya contoh; manusia atau hewan mati tubuhnya ditinggal dan melebur ke-asalnya dari unsur tanah kembali menjadi tanah, dari unsur api kembali ke api, dari unsur angin kembali ke angin, dari unsur air kembali ke air. Namun unsur batin menghilang yang menurut agama bahwa jika banyak berbuat jahat maka masuk neraka, sebaliknya bila banyak berbuat baik masuk surga. Tapi menurut ajaran Buddha Gotama unsur batin tersebut bisa juga masuk ke dalam kandungan seorang ibu, hingga disebut hamil akhirnya melahirkan anak. Ke-tiga faktor yakni; sel sperma, sel telur ovum dan kesadaran penyambung, bertemu dimana saja (tabung) pasti akan membentuk wujud makhluk yaitu manusia dengan jenis kelamin pria atau wanita.
Maka dengan adanya proses bayi tabung menurut ajaran Buddha sah-sah saja, tidak ada larangan atau istilahnya ‘haram’. Yang penting tidak merugikan dan tidak berdampak bahaya bagi kehidupan manusia, nyatanya saat ini proses bayi tabung malah dapat membantu orang yang sulit mendapatkan anak, akhirnya saat ini bisa diterima di negara maju seperti Amerika, Eropa, Asia, yang dulunya menentang keras. Adanya kasus wanita mandul, meskipun sudah menikah bertahun-tahun tidak lain adalah satu bukti, bahwa faktor ke-tiga (unsur batin; kesadaran penyambung) tidak hadir atau tidak masuk dalam kandungan rahim wanita tersebut, dalam pertemuan sel sperma (pria) dan sel telur ovum (wanita) ketika hubungan intim. Demikian pula proses bayi tabung, jika faktor ke-tiga tidak hadir jangan harap proses tersebut akan sukses. Inilah uniknya bahwa Ajaran Buddha Gotama bukan perintah Tuhan YME, bukan firman Tuhan YME, bukan hasil bisikan, wahyu, wangsit, dsb.
Namun, Ajaran Buddha Gotama bertitik tolak dari fakta penemuan langsung, penglihatan, pengalaman langsung dan pembuktian langsung, jadi bukan sekadar mimpi, janji, dan basa-basi. Buddha tidak mau berspekulasi pendapat yang tidak ada bukti atau tidak bisa dibuktikan secara akurat. Masalahnya jika pendapat atau pernyataan spekulasi tanpa didukung fakta aktual akan menimbulkan perdebatan konyol, akhirnya bisa dibilang penipuan halus spiritual. Dan pasti akibatnya sangat berbahaya yaitu menciptakan pembodohan spiritual dan kegelapan batin, hingga turun temurun seperti buktinya korban umat beragama yang kita saksikan saat ini saling bunuh, perang, pembantaian manusia. Contohnya Buddha Gotama mengatakan bahwa Planet itu jumlahnya banyak sekali bukan hanya satu. Para ilmuwan dulu mengatakan bahwa planet bumi ini hanya satu planet di alam semesta ini tak ada yang lain. Namun, seiring kemajuan iptek makin canggih, belakangan banyak para ahli astronomi meneliti dan pergi ke planet Mars akhirnya melihat dan menemukan bukti, bahwa masih ada delapan planet lain di angkasa. Dengan hasil penelitian baru saat ini, pernyataan para ahli astronomi tersebut berarti sama dengan sabda Buddha Gotama. Akhirnya sabda Buddha Gotama dan para ahli astronomi sama sejalan dengan hasil riset para ahli astronomi yang menggunakan peralatan canggih pergi ke luar angkasa menggunakan pesawat jet ulang-alik super sonic yang canggih. Padahal Buddha Gotama melihat dan menemukan pembuktian tersebut tidak menggunakan peralatan canggih dan tidak perlu pergi ke luar angkasa dsb, cukup hanya dengan kemampuan hasil Meditasi.
Fakta dari sabda Buddha Gotama tersebut adalah menunjukkan bahwa ajaran Buddha Gotama bukan ajaran spekulasi pendapat tanpa bukti, atau basa-basi, dogmatis pembodohan spiritual yang sistematis. Sebenarnya ajaran Buddha Gotama saat ini banyak ditiru oleh umat agama lain, karena sesuai fakta misalnya istilah ‘perubahan’ bahasa inggrisnya change (Anicca), hukum karma, kelahiran kembali, meditasi yang dipakai banyak umat agama lain. Dan masih banyak hal-hal yang belum diketahui sebelumnya oleh para ahli kedokteran dan ilmuwan ahli teori pikiran dan kesadaran, terhadap orang yang sudah mati. Ternyata setelah diselidiki orang yang dianggap sudah mati, orang tersebut belum mati secara sempurna. Setelah diselidiki oleh alat canggih yang membuktikan bahwa gelombang halus pikiran dan kesadarannya masih aktif. Meskipun organ tubuhnya sudah tidak berfungsi seperti otak dan jantungnya sudah berhenti total.
Dengan banyaknya kasus penemuan para ilmuwan membuktikan ajaran Buddha Gotama bukan hanya sekadar basa-basi atau pembodohan spiritual dogmatis dengan cara sistematis. Akhirnya saya menyatakan bahwa ajaran Buddha Gotama layak diikuti dan dipratikkan lalu dibuktikan kebenarannya, bukan hanya sekadar asal percaya membuta, agar kita semua mendapatkan manfaat dari hasil pembuktian melalui ptaktik Meditasi, pastinya. Singkatnya ajaran Buddha Gotama menitik beratkan hukum karma dalam kehidupan. Yakni; ada sebab pasti timbul akibat, artinya jangan lempar batu sembunyi tangan, siapa berbuat harus bertanggung jawab. Siapa menabur dia akan menuai, selanjutnya tebak sendiri. Kebencian tidak akan berakhir bila dibalas dengan kebencian. Namun, kebencian pasti akan berakhir bila dibalas dengan cinta-kasih.
Kesimpulan:
Tulisan ini bukan untuk melecehkan ajaran agama, atau mencari kesalahan, bukan untuk kritik tak berdasar, tapi untuk mengajak semua umat beragama agar lebih mengutamakan akal sehatnya, daripada simbol, dogma, ritual dan hafalan semata. Semua yang ditulis berdasarkan fakta aktual, sebab saya merasa prihatin dan kasihan kepada sesama umat beragama yang karena keliru mempelajari dan menafsir ajaran agama. Hingga tega, dan membenarkan cara sadis membunuh dan membantai sesama manusia yang tak bersalah (Jihad), cobalah renungkan dengan akal sehat, dan pengertian yang benar.
Setelah membaca artikel atau tulisan ini, apa jawaban anda kalau ditanya oleh orang lain misalnya: Apakah benar dan anda percaya bahwa anda dan semua manusia dan hewan diciptakan dan diatur oleh Tuhan YME/Allah? Padahal uraian artikel ini sudah jelas sekali, barangkali anak kecil pun akan mengerti. Tapi kebanyakan orang kalau sudah termakan oleh ajaran dogma dan pembodohan spiritual. Maka akan sulit sekali menangkap pengertian kebenaran yang universal seperti uaraian artikel ini. Hal ini kesalahan yang sangat fatal, sebab jika sejak awal ajaran sudah keliru (salah), maka selamanya akan terus keliru (salah). Lebih parahnya lagi diturunkan kepada anak-cucunya, dari generasi ke generasi akhirnya sampai ribuan tahun bahkan jutaan tahun lamanya. Meskipun zaman terus berubah, maju dan makin modern hingga canggih sekalipun, tapi ajaran dogma dan pembodohan spiritual tetap berkarat di dalam hati dan pikiran manusia, sungguh ironis! Karena sudah jelas sekali ajaran dogma cara pembodohan spiritual ini telah memakan korban berjuta-juta manusia yang tak bersalah.
Fatalnya manusia mau dan lebih suka disulap jadi robot, istilahnya otaknya dicuci oleh ajaran dogma tersebut (Jihad). Dan heran seribu kali herannya lagi manusia lebih suka dengan menjadi robot yang hilang ingatannya dari pada menjadi manusia seutuhnya. Buktinya Bom Bali 1-2, Bom di Hotel JW Mariot Jakarta, Bom di Kedutaan Australia, Jakarta, perang Irak, Israel-Palestina, Afganistan, Istambul, Gujarat, dan masih akan ada lagi. Manusia mau dan suka dijadikan robot yang di badannya dipasang serangkaian bom, lalu diledakkan dengan menyebut kata-kata: ‘Allah’ hingga membinasakan banyak korban manusia yang tak bersalah, tapi justru diklaim bahwa hal itu tindakan ‘kebenaran agama’ (Jihad) yang dianutnya.
Pilihlah agama dan praktikkan agama yang “Rasional”.
Saya merasa tak punya hak dan kekuasaan apa pun untuk memperbaiki negara dan bangsa, namun paling tidak dengan tulisan ini bisa memberi andil dalam mendorong bangsa Indonn ke arah yang lebih bermartabat, demi perbaikan negara dan bangsa ini. Sebab menurut hemat saya bahwa, orang bisa jadi pandai dapat titel Profesor, Dr, dr, Ir, sarjana dsb, diawali oleh pengaruh tulisan atau buku. Orang beragama juga percaya kitab suci yang berisi tulisan. Maka menurut saya Orang ber-agama yang benar bukan hanya rajin sembahyang, hafal semua bahasa agama, bukan melekat kepada simbol (dogma). Dan jangan menganggap diri suci hanya karena sudah pergi berziarah ke satu tempat yang dianggap suci.
Namun orang suci dan beragama yang benar adalah jika orang telah memilki pikiran, ucapan dan perbuatan yang benar. Menjunjung tinggi Norma, Etika dan Moralitas serta prilaku yang benar. Benar bukan hanya untuk diri sendiri. Tapi dikatakan benar jika tidak merugikan orang lain, dan diri sendiri.
Memilih agama memang bebas dan sah-sah saja, tapi satu hal yang perlu diingat, bahwa kita manusia yang punya akal sehat dan menggunakannya dalam kehidupan, yang saat ini sering diistilahkan “Rasional”. Untuk itu, praktikkan agama yang sesuai akal sehat, ilmiah dan rasional, sebab kembali ke ungkapan pertama bahwa kita manusia yang memiliki…
Trawas – Jatim, 03 Desember 2009.
Penulis: Sampiran Pusjiantot.
Penyunting: Sobalarotane Asokal.
Pemerhati Agama, Kehidupan, Sosial dan Hukum.
(Penelitian, Penyelidikan dan Pembuktian Akurat.)
Penulis: Sampiran Pusjiantot.
Penyunting: Sobalarotane Asokal.
Pemerhati Agama, Kehidupan, Sosial dan Hukum.
Mitos atau Dongeng Zaman dulu.
Zaman dulu banyak orang cerdas yang boleh dibilang genius, contohnya mereka bisa mengarang dongeng hingga jadi Mitos. Yang dipercaya oleh berjuta-juta orang di dunia, baik oleh kalangan yang berpendidikan tinggi maupun rendah bahkan jumlahnya terus bertambah. Seperti diceritakan dalam mitosnya bahwa Tuhan YME/Allah menciptakan manusia pertama dari debu, lalu ditiup maka jadilah manusia pertama Adam sebagai manusia jenis kelamin lelaki (entah siapa yang memberi nama?). Lalu dari tulang rusuk Adam diambil kemudian ditiup lagi, maka yang kedua jadilah Hawa sebagai manusia jenis kelamin wanita (entah siapa yang memberi nama?). Singkatnya, karena mereka berdua melanggar aturan alias tidak tahan godaan atau tak bisa mengendalikan nafsu lapar makan buah ‘koldi’. Maka Tuhan YME/Allah mengusirnya dari ‘Taman Eden’ (surga) turun ke bumi (entah di mana tempatnya?). Nafsu keinginan itu tak membuatnya jera tapi makin merasuk, dan nafsu itu semakin menjalar naik ke ubun-ubun kepala Adam karena melihat yang ‘elok’ dari tubuh wanita Hawa. Begitu pula yang wanita Hawa akibat memandang yang ‘Lucu tapi Indah’ dari tubuh lelaki Adam. Kemudian kedua makhluk yang baru dicipakan Tuhan YME itu sepakat untuk melakukan apa yang belum pernah mereka cicipi yaitu melakukan hubungan badan jadi satu.
Akibat nikmatnya nafsu yang dicicipinya hingga tak dinyana, akhirnya Hawa sebagai wanita perutnya berubah jadi membesar alias buncit yang zaman kini disebut hamil, atau mengandung anak pertama yang kemudian lahirlah anak pertama bernama Habel. Rupanya kedua makhluk baru itu bukan malah takut tidak bisa menafkahi memberi makan atau bosan. Tapi justru ketagihan ingin lagi dan mau melakukannya lagi dan lagi, ya terang saja perut Hawa yang wanita jadi buncit lagi alias hamil, entah pakai dokter kandungan atau tidak. Namun nyatanya, kemudian lahir lagi menyususul anak kedua diberi nama Kain. Lalu bagaimana cara mereka mencari nafkah untuk makan sehari-hari? Itupun tidak ada ceritanya, sungguh mengherankan mengapa mereka bisa hidup hingga beranak cucu.
Yang lebih tak masuk akal sehat mengapa orang di dunia banyak percaya dongeng itu? Dari Mitos atau dongeng ini juga sudah jelas, kalau kita pelajari dengan nalar yang jernih setelah punya dua putra, tidak ada cerita detil tiba-tiba berkembang jumlahnya jadi banyak seperti saat ini manusia jumlahnya diperkirakan 6 miliar lebih. Adam dan Hawa setelah diusir dari surga akibat tak bisa menahan godaan makan buah koldi, lalu nafsunya bertambah dengan melakukan hubungan intim, istilah saat ini. Yang akhirnya Hawa mengandung, lalu lahirlah anak pertama bernama Habil, dan yang kedua lahir diberi nama Kain. Jadi artinya, bahwa lahirnya anak pertama bernama Habil, dan kedua Kain yang dimotori oleh nafsu seks, adalah hasil karya seni spektakuler kedua orang tuanya yakni Adam dan Hawa. Tanpa kerjasama atau hasil hubungan intim tersebut, jelas dan pasti tak akan terjadi kehamilan atau pembuahan yang akhirnya melahirkan anak.
Hal ini membuktikan bahwa manusia setelah Adam dan Hawa adalah bukan ciptaan Tuhan YME/Allah lagi, tapi manusia lahir hasil hubungan intim antara pria dan wanita (Adam dan Hawa). Entah siapa orangnya yang menulis dibuku yang dianggap kitab paling suci hingga bisa membius banyak orang di dunia. Yang kemudian membuat doktrin ajaran bahwa semua manusia diciptakan oleh Tuhan YME/Allah, bahkan semua makhluk dan seisi dunia dan alam semesta ini diciptakan dan diatur oleh Tuhan YME/Allah. Ajaran ini sebenarnya yang membengkokkan atau membelokkan fakta yang sebenarnya, bahwa Adam dan Hawa setelah berhubungan intim akhirnya hamil, lalu akibatnya melahirkan anak yang pertama bernama Habil. Ajaran yang membelokkan kebenaran tersebut seharusnya diluruskan kembali, agar kehidupan manusia di masa depan tidak selalu menjadi korban pembiusan ajaran penganut dogmatis dari ajaran Pembodohan Spiritual yang sistematis tersebut. Sedangkan manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan YME/Allah bernama Adam-pun masih relatif disangsikan kebenarannya melalui pembuktian.
Pasalnya, jika ada para ahli arkeologi (purbakala) mau meneliti misalnya; dimana Adam pertamakali turun dari surga ke bumi, maksudnya negara mana? Kota apa? Tahun berapa? Apakah ada fosil tulangnya seperti fosil Dinasaurus? Di mana dan sudah berapa juta tahun? Siapa yang memberi nama? Begitupula tentang Hawa apa fakta yang bisa dipercaya? Jangan asal nyebut, lalu nulis di buku disebarkan dan diklaim buku kitab suci, dan diklaim wahyu dari Tuhan YME/Allah atau perintah, bisikan, dsb. Masalahnya jika hal itu bukti sejarah harus ada fakta akurat yang mendukung melalui penelitian, misalnya cacatan dsb.
Contohnya fosil tulang kerangka manusia purba atau fosil tulang Dinosaurus yang ditemukan di berbagai negara, lalu diuji coba pembuktiannya, melalui sebuah alat penelitian canggih oleh para ahli Arkeologi (purbakala) seperti di negara maju Amerika dsb. Hasilnya bisa diketahui bahwa fosil tulang manusia purba, atau dinosaurus, dsb itu berumur 100 juta tahun misalnya. Contoh lain baru-baru ini; Greg Dietl menemukan fosil Kepiting setelah diteliti fosil itu berumur 67-69 juta tahun (sciencenow/nytimes/desi/Ghp/M-2).
Bukti lain, pada hari Jumat 4-12-2009 di Desa Menden Kabupaten Blora, Jawa Tengah ditemukan Fosil Kerbau Purba (Bubalus Palaeokarabau) yang diperkirakan berusia 200.000 hingga 300.000 tahun. (Kompas, Sabtu, 5 Deember 2009).
Sedangkan manusia pertama bernama Adam, siapakah yang tahu? Adakah catatan faktual sebagai bukti? Siapakah yang dapat membuktikan peristiwa itu? Soalnya, zaman kini perlu bukti dan fakta yang akurat. Bukan sekadar basa-basi atau dongeng kosong yang hanya untuk menina - bobokan orang bisa tertidur, atau bukan sekadar untuk menakut-nakuti belaka. Hari gini sudah bukan zamannya lagi orang di kasih dongeng kosong, sebab saat ini orang sudah melek akal sehatnya. Jangan mau dikelabui atau ditakut-takuti, atau diberi dongeng kosong lalu diam seribu basa atau ditelan begitu saja. Tapi perlu didukung oleh penelitian dan bukti, istilahnya dikunyah dulu rasanya. Kata Wakil Presiden Yusuf Kalla: Harus ‘Rasional’ dong, ingat baik-baik! Di bawah ada catatan penemuan bersejarah sebagai contohnya.
Fakta: Penemuan Binatang Purba (Mastodon).
(Metro TV, Minggu, 10 Agustus 2008).
Sejumlah penambang batu bara menemukan kerangka Mastodon (binatang purba) berumur 2,5 juta tahun, di desa Racosul De Su 170 km barat daya Bucharest Rumania, ini berita penemuan terbesar di Eropa.
Manusia menciptakan dan membuat manusia lain, juga pohon buah, tumbuhan padi, dsb, jadi bukan Tuhan/Allah yang menciptakan.
Andaikata suami istri tidak berhubungan intim/seks apakah Tuhan/Allah bisa menciptakan
Manusia? Demikian pula dengan hewan, bila hewan itu tidak berhubungan intim dengan sesama jenisnya, apakah Tuhan/Allah bisa menciptakan hewan? Juga tumbuhan dan pohon apakah Tuhan/Allah bisa menciptakan tumbuhan padi, jagung, kacang, sayuran, mangga, durian, jambu, pisang, dst, kalau manusia sejak dulu tidak pernah menanamnya? Penelitian dalam segala bidang perlu dilakukan untuk membuktikan sesuatu yang dianggap ’Benar’, bukan ‘Pembenaran’.
Kini zaman globalisasi artinya keterbukaan dan transparansi harus dilakukan melalui pembuktian, bukan asal percaya saja pada khotbah, ceramah, gosip, isu, dan bukan asal percaya karena ditulis dalam kitab paling suci, dan bukan asal percaya pada guru agama, wali, bahkan nabi sekalipun. Mengapa? Manusia sudah diberi kemampuan yang amat lengkap untuk berpikir, menelaah, menyelidiki, meneliti, mengkaji dengan benar lalu dibuktikan. Tujuannya ialah bahwa dengan cara itu manusia bisa menggunakan akal sehatnya dengan benar, sampai mendapatkan bukti akurat sesuai cara yang benar pula, inilah yang disebut ‘Kebenaran’ bukan ‘Pembenaran’ tanpa melalui penelitian, penyelidikan, dsb.
Menelusuri kebenaran asal-usul tabir Manusia.
Kehidupan manusia memang sangat unik dan misterius, hingga membuat kita jadi penasaran untuk ingin mengetahui apa dan bagaimana, serta dari mana asal-usul manusia itu sesungguhnya. Lalu mengapa sebabnya hingga manusia sejak awal dilahirkan sudah menanggung beban penderitaan yang sangat berat, menyedihkan, memilukan hingga menyayat hati. Seandainya kita mau merenungkan, setelah kita menyaksikan kenyataan ada seorang bayi yang baru saja lahir sudah cacad jasmaninya. Misalnya matanya buta, ada juga yang mentalnya terganggu, ada lagi yang tidak punya kaki atau tangan. Bahkan ada yang kedua kaki dan kedua tangannya tidak ada sejak dilahirkan, seperti di tayangan TV swasta ‘Kejamnya Dunia’ atau ‘Hati Nurani’. Ada yang lahir kembar siam, badannya dempet (menyatu), kapalanya yang menyatu. Dan masih banyak lagi contoh yang tidak bisa kita sebutkan seluruhnya, untuk membuktikan silahkan berkunjung ke yayasan Tuna-Netra. Atau pergi ke persimpangan jalan lampu merah, di sana pasti anda akan menemui dan langsung menyaksikan begitu banyak orang cacad jasmani, seperti apa yang disebutkan diatas, bahkan masih banyak lagi yang sakit lepra, dll .
Usaha manusia untuk mengungkapkan “Tabir-Rahasia” kehidupan manusia ini, sudah sejak zaman purba baik oleh mereka dari kalangan agamawan maupun ilmuwan bahkan sejarahwan dan seterusnya. Namun, apa yang telah mereka kemukakan dari hasil penyelidikannya, ternyata tak ada satupun yang bisa diterima secara akal sehat (logika). Apa lagi untuk dapat dibuktikan secara ilmiah, sebagai contoh yang paling lucu adalah Agamawan yang mangatakan bahwa manusia diciptakan dan diatur oleh Tuhan YME. Andaikata semua manusia diciptakan oleh Tuhan YME, sungguh tidak adil, bahkan boleh dibilang bahwa Tuhan YME sangat kejam, keji. Karena faktanya terbalik dengan apa yang ditulis dalam kitab-kitab agama, bahwa Tuhan YME Maha kuasa, Maha besar, penuh kasih sayang, adil, dsb. Pasalnya banyak sekali buktinya manusia yang sejak lahir sudah tersiksa, hingga selama hidupnya sampai mati seperti disebutkan di atas. Apalagi, kalau dikaitkan dengan peristiwa bencana alam dan musibah serta perang di seantero dunia, pembantaian dan penjagalan manusia di atas manusia yang tak bersalah hingga ratusan, ribuan bahkan jutaan korban manusia sia-sia. Misalnya di Indonesia sebut saja tragedi G.30.S. PKI, tragedi Mei 1998, DOM. Aceh, termasuk korban Tsunami di Aceh-Nias, berbagai gempa bumi di Bantul-Sukabumi, dsb, Bom Bali 1-2, dsb. Bisa dibayangkan kalau semua peristiwa itu di ciptakan dan di atur oleh Tuhan YME, berarti Tuhan YME lebih kejam dari manusia, apapun alasannya.
Sementara para agamawan mengatakan bahwa hidup dan mati manusia ada di tangan Tuhan YME, jadi manusia tak punya hak untuk mengambil nyawa manusia lainnya. Tapi bukti nyata contoh kasus Verry Idham Henyansyah alias ‘Ryan Penjagal’ yang membantai 11 orang dan masih akan ada lagi. Ryan adalah termasuk seorang agamis, mengerti dan taat agama, guru ngaji, pendiam santun, dan soleh, dsb. Namun, kenyataan dia bisa mencabut nyawa orang lain, tanpa minta izin Tuhan YME lagi, begitupula hukuman mati di Iran yang umatnya taat beragama, th 2007 ada 2700 lebih orang dieksekusi mati, di Indonesia 67 orang dieksekusi mati. Hukuman mati ditembak atau dipancung berarti nyawanya ditentukan dan diambil (dicabut) oleh manusia lainnya. Jadi ajaran dan fakta tidak sesuai, mana yang benar? Berarti kata-kata dan ajarannya bertolak belakang dengan fakta! Malah dilihat dari penelitian akhir-akhir ini banyak sekali orang taat agama, ahli agama justru mau dijadikan robot pembom bunuh diri (jihad).
Karya Seni Spektakuler Orang Tua.
Terlepas dari kenyataan benar atau tidak keberhasilan klong manusia, yang berarti bahwa saat ini manusia sudah bisa menciptakan manusia lagi. Namun yang pasti, sadar atau tidak bahwa manusia lahir dan ada di dunia ini berkat kerjasama kedua orang tua yakni Ayah dan Ibu. Artinya, bahwa manusia tak pelak lagi adalah hasil karya kedua orang tua (ayah-pria, ibu-wanita). Tanpa karya dan kerjasama kedua orang tua rasanya tak akan mungkin manusia bisa ada dan lahir ke dunia ini. Jika dipandang dan dinilai secara karya seni, maka karya seni orang tua sejak awal pembibitan dan pembuahan hingga melahirkan seorang anak bayi, boleh dibilang, dan dinilai serta dianggap sebagai karya seni ‘Spektakuler’. Betapa tidak, bisa dibayangkan selama bertahun-tahun banyak pasangan suami istri (pasutri) melakukan hal yang sama, tapi banyak yang kandas di tengah jalan. Contoh kegagalan pasutri (orang tua) sampai tidak berhasil dalam karya spektakuler tersebut disebut ‘Mandul’.
Secara simpel sering diutarakan penyebabnya, karena adanya kemandulan dipihak pria atau wanita (suami-istrinya). Namun dalam dunia medis kedokteran banyak lagi istilah yang digunakan misalnya; istrinya kurang cukup hormonnya atau tidak pernah terjadi kesuburan (virgin) artinya sulit terangsang nafsu seksnya. Dipihak suami setelah diperiksa ternyata sperma suaminya hanya sedikit, jadi tidak cukup untuk membuahi sel telor (ovum) si istri, kadang ada juga akibat suami banyak jajan di luar hingga spermanya rusak dsb. Keduanya memiliki kekurangan sehingga pembibitan dan pembuahan tidak bisa terjadi alias mereka berdua tak berhasil bikin anak. Teori ilmiah dan telah dibuktikan secara medis ini harus benar-benar dipahami secara akal sehat manusia (Rasional), alasannya memang fakta dan nyata yang tak bisa dipungkiri oleh siapa pun dan dengan cara apapun.
Fakta-: Kucing Kloning-
Dua anak kucing liar Afrika bernama Caty dan madge ini difoto pada hari Jumat (7/5) di New Orleans, Amerika Serikat. Kedua kucing itu lahir pada 16 April 2004. Keduanya merupakan binatang keempat dan kelima “produk kloning” dari sebuah Lembaga Riset Binatang Langka Audubon. (Kompas).
Fakta-: Bayi Tabung Pertama Genap Berusia 30 Tahun.
(Kompas, Kamis 24 Juli 2008).
Louise Brown, bayi tabung pertama yang kelahirannya menghebohkan seantero dunia tiga dekade silam, genap berusia 30 tahun pada 25 Juli 2008 nanti. Meski kelahirannyamembuka pintu bagi jutaan pasangan infertil di dunia untuk mempunai anak dan melahirkan lewat metode in vitro, Brown tidak mempunyai rencana besar untuk merayakan hari kelahirannya. “Saya hanya menganggapnya sebagai hari jadi biasa,” kata Brown yang tinggal di Bristol, Inggris, bersama suaminya, wesley Mullinder, dan bayinya, cameron (18 bulan). Ia saat ini bekerja sebagai staaf administrasi perusahaan pelayaran. Brown lahir 25 Juli 1978 di Oldham dan Rm. Sakit Umum Distrik melalui bedah caesar dengan berat badan 2,61 kilogram. Orang tuanya, Lesley dan John, telah berusaha selama sembilan tahun untuk memiliki keturunan, tetapi selalu gagal karena Lesley mengalami sumbatan pada tuba falopi. Mereka selalu memutuskan kut terapi kesuburan yang dilakukan ilmuwan di Universitas Cambride. (AFP/EVY).
Fakta: Para ilmuwan di Korea Selatan mengatakan mereka berhasil merampungkan kloning anjing peliharaan pertama di dunia.
(BBC London, Kamis, 7 Agustus 2008)
Bernann McKinney, dari Amerika Serikat, membayar $50.000 untuk lima duplikat identik dari anjing pit bull terrier kesayangannya, Booger. Anak-anak anjing hasil kloning itu diperlihatkan pada sebuah jumpa pers di ibukota Korea Selatan, Seoul, pada hari Selasa. "Booger adalah pasangan dan sahabat saya," kata ibu McKinney, ketika dia tampil bersama dengan lima duplikat identik Booger. Para ilmuwan di Universitas Nasional Seoul menciptakan beberapa embrio dari sel kulit yang diambil dari telinga Booger sebelum anjing itu mati. Embrio tersebut kemudian ditanamkan di dua anjing betina dan tiga bulan kemudian anak-anak anjing itu lahir. Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam proyek ini adalah Profesor Lee Byeong-chun, yang merupakan bagian dari tim yang menciptakan anjing pertama hasil kloning di dunia - Snuppy - pada tahun 2005.
Proses sulit.
"Mereka sama persis dengan Booger. Saya serasa di surga. Saya bahagia," kata ibu McKinney pada jumpa pers, sambil menitikkan air mata. Mantan ratu kecantikan dari Hollywood itu mengingat bagaimana Booger menyelamatkan nyawanya dengan mengejar anjing lain yang menyerangnya sampai menderita luka-luka berat. Dia mengatakan: "Booger punya hati yang baik dan saya yakin kebaikan adalah hal yang bisa, saya tidak ingin menggunakan kata direproduksi, tetapi cara terbaik yang Dr Lee jelaskan adalah kami bisa memberi dia badan, anda akan memberi dia kasih saya dan lingkungan yang akan menciptakan kembali sifat-sifat Booger." McKinney mengatakan dia tengah mempertimbangkan untuk melatih anak-anak anjing itu untuk membantu penyandang cacat atau kalangan lansia setelah anjing-anjing itu tiba di Amerika Serikat pada bulan September. Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan berhasil mengkloning anjing, namun proses ini sangat sulit dan tim Korea itu mengatakan ini adalah kloning komersil pertama yang berhasil, menurut wartawan BBC John Sudworth di Seoul.
Perusahaan yang mengatur kloning itu, RNL Bio, mengatakan mereka kini membuka pendaftaran. Di saat teknologi akan semakin canggih, harga kloning diperkirakan akan turun. irektur eksekutif RNL Bio, Ra Jeong-Chan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa perusahaannya bisa mengkloning sampai 300 anjing tahun depan bagi para pencinta hewan yang kaya raya. Dia menambahkan: "Untuk proyek saya selanjutnya, saya akan mempertimbangkan untuk mengkloning unta bagi orang-orang kaya di Timur Tengah."
Kloning adalah fakta akurat.
Kloning berasal dari kata Clone yang artinya Pengembangbiakan dari satu kelompok makhluk hidup tanpa hubungan seksual. Kloning atau Transgenik Teknologi Dunia Baru, menurut berita dunia BBC London dan VOA Amerika bahwa Dr Severino Antinori telah berhasil mengkloning manusia pada tanggal 5 april 2002. Dengan adanya proses kloning kucing atau bayi tabung, bahkan kloning manusia yang dilakukan oleh para ilmuwan kedokteran, hal ini mematahkan argumen dan mementahkan doktrin kepercayaan agama bahwa manusia dan hewan diciptakan oleh Tuhan YME. Alasannya, bahwa manusia zaman kini sudah bisa menciptakan manusia atau hewan yang sesuai kemauan. Faktanya teori bayi tabung, kloning domba, kucing bahkan kloning manusia sudah membuktikan hasilnya. Yaitu manusia diciptakan oleh manusia lagi melalui sistem kedokteran dengan serangkaian uji coba para ahli kedokteran yang kini marak diceritakan di seantero dunia yang disebut kloning.
Namun, bila dicermati dalam proses kloning bisa berhasil disebabkan adanya pertemuan sel telor (ovum) dan sperma, tanpa pertemuan itu rasanya tak akan behasil proses kloning manusia. Gejala penemuan kloning sebenarnya bukan barang baru, sebab sejak dulu sudah membuktikan hasil uji coba sebelumnya melalui kloning seekor domba, yang akhirnya berhasil lahir seekor anak domba yang disebut domba Dolly. Hasil penemuan para ahli kedokteran ini tidak boleh dipandang remeh, atau disepelekan, karena makin hari semakin aktif kegiatan para ahli kedokteran ini. Yang kemudian ternyata beritanya menggemparkan dunia tentang adanya hasil riset uji coba kloning bukan hanya terhadap hewan, tapi sudah berhasil mengkloning manusia dan hasilnya positif hidup dan sempurna. Apalagi sebelumnya sistem uji coba bayi tabung yang dulu diperdebatkan oleh kalangan agamawan, juga akhirnya kini malah marak terjadi bayi tabung yang dilakukan oleh sebagian orang yang kurang beruntung untuk memiliki seorang bayi atau anak.
Malah di negara maju Amerika sendiri banyak rumah sakit bersalin dan semacamnya menyediakan jasa praktik bayi tabung dengan tarip yang murah. Juga di Singapura ada rumah sakit yang bersedia melakukan proses bayi tabung dengan tarip 25 juta, bahkan di Jakarta ada rumah sakit yang menyediakan praktik bayi tabung dengan tarip sama 25 juta. Jadi dengan adanya cara bayi tabung atau sistem kloning, sebenarnya menurut ajaran Buddha Gotama semua sah-sah saja selama tidak merusak peradaban hidup manusia, dan asalkan tidak merugikan dirinya dan orang lain, itu saja. Sebaliknya bila menguntungkan, membawa manfaat bagi banyak orang, mengapa harus diputar balik yakni kebenaran jadi kesalahan atau pembenaran. Ini namanya ‘Pemelintiran fakta dan kebenaran’.
Pembodohan lebih berbahaya dibandingkan senjata ‘Nuklir’ pemusnah massal.
Sementara, sejak zaman dulu banyak orang menilai dan mempercayai serta meyakini bahwa semua manusia diciptakan dan diatur (takdir) oleh Tuhan YME. Entah kepercayaan dogma atau pembodohan spiritual cara pandang macam apa itu, namun faktanya banyak juga orang berpendidikan tinggi S.1-2-3, yang terkecoh dan terbius oleh doktrin dogmatis ini. Selain melalui sistem kloning manusia, andaikata mau dicoba pembuktian dengan jujur, silahkan buktikan misalnya seorang wanita tanpa berhubungan intim dengan pria. Apakah pasti bisa berbuah kehamilan lalu melahirkan anak? Atau barangkali ada orang sakti yang memiliki kemampuan super power (sihir/santet) dalam memproduksi atau menciptakan anak, tanpa melalui sistem kloning, tolong buktikan di depan orang banyak agar semua bisa melihat dan membuktikannya. Atau dengan cara apa saja misalnya dengan berdoa kepada YME, yang diyakini bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan YME misalnya. Cobalah sekali-kali dibuktikan di depan umum atau dimata dunia. Dengan cara pembuktian seperti itu, beritanya akan menggemparkan dunia. Maka peristiwa tersebut bisa jadi masuk rekor Muri atau The Guines Book of Record , kata-katanya menjadi bukti sejarah dan ajaran tersebut yang dianggap paling benar di era digital saat ini.
Sedangkan saat ini yang kita tahu banyak fakta wanita walaupun sudah menikah bertahun-tahun, dan rajin hubungan intim pun, namun tetap tidak bisa hamil, dan melahirkan anak. Fakta ini menyimpulkan bahwa segala sesuatu di dunia dan alam semesta ini harus melalui proses sebab dan akibat juga butuh waktu (hukum karma). Meskipun kita tahu zaman sudah sedemikian majunya, boleh dibilang era globalisasi atau era digital-lah. Tapi otak manusia yang bodoh tetap saja masih dapat dibodohi, oleh cara pembodohan yang boleh kita sebut sebagai dogma ajaran. Cara seperti ini sebenarnya yang sangat berbahaya dibandingkan senjata nuklir pemusnah massal. Pasalnya pembodohan atau dogmatis dapat membutakan kebenaran universal. Manusia jika sudah termakan oleh dogmatis atau pembodohan spiritual sangat berbahaya dan bisa membunuh serta membantai orang lain tanpa tahu sebab dan alasan yang jelas. Buktinya perang suci (jihad) dan perang salib, mereka yang melakukannya mirip robot yang sudah diprogram. Mengapa? Karena akal sehatnya sudah tertutup oleh ajaran dogmatis, pembododhan spiritual. Sementara akal sehatnya sudah hilang atau tidak jalan, kenapa? Karena sistem dogmatis dan pembodohan spiritual adalah akar dan sumber racun kebodohan batin atau kegelapan batin. Pembodohan spiritual atau dogma ajaran tentang pengampunan dosa oleh Tuhan YME, juga termasuk sangat berbahaya.
Faktanya; Koruptur tak akan takut dan tak akan hilang/habis selama ada dogma ajaran pengampunan dosa tersebut. Pasalnya, dogma ajaran percaya bahwa Tuhan YME bisa mengampuni semua kesalahan dan kejahatan sebuas dan sebiadab apa pun bentuknya. Pembantaian, korupsi kakap, perampok, pembunuh, penjagal berantai, penjahat perang sebiadab apa pun setelah berbuat jahat minta ampun kepada Tuhan YME, dosa atau kesalahannya bisa lenyap seketika, aneh kan? Tapi banyak orang percaya, lebih separuh penduduk dunia percaya dogma ajaran itu, inilah yang saya sebut pembodohan spiritual dogma ajaran yang sangat berbahaya. Untuk itulah tulisan ini mencoba membahas argumen tentang ‘Kebenaran universal’ mengenai ciptaan Tuhan YME, dan pengampunan dosa. Dengan mengelupas dan membuka tabir cara-cara Pembodohan atau dogmatis kepercayaan diatas kebodohan yang sistematis. Yang tujuannya tak lain agar dapat membuka wawasan yang lebih luas, disamping memiliki pengertian yang benar, hasil dari kajian atau analisis sebuah logika (rasional) atau akal sehat manusia yang sebenarnya.
Pembodohan adalah Akar dari perselisihan, permusuhan, kerusuhan dan buntutnya pembantaian dalam peperangan.
Seiring lajunya dunia peradaban manusia dibarengi oleh kemajuan iptek, semestinya manusia harus mengedepankan akal budi sehatnya, daripada emosi sesaat. Zaman purba atau zaman batu dulu sudah berlalu yang umumnya manusia hidup tidak beradab atau kurang beradab. Misalnya manusia hidup tergantung dari makan hewan mentah, lalu rumah dari daun, peralatan semua dari batu. Memang jamak saja bila manusia seperti itu, sebab saat itu akal sehatnya terpendam, lalu yang digunakan lebih cenderung emosinya. Namun saat ini, rupanya bukan zamannya lagi kalau manusia cenderung menggunakan emosinya ketimbang akal sehatnya. Kalau saja ada orang yang emosinya memuncak, lalu naik tensi darahnya hanya karena membaca tulisan ini atau cepat tersinggung bila mendengar berita kacau, atau berita yang tidak sepaham dengannya, termasuk di demo oleh mahasiswa. Maka, jauh di desa terpencil pastinya akan ada banyak orang mempertanyakan; Orang tersinggung itu dimanakah akal sehatnya? Jika merasa tersinggung atas kritikan ini, harusnya berbalik berpikir ‘Intropeksi diri dong!’, dan mau berubah menjadi baik dan benar, demi memberi contoh kepada re-generasi yang akan datang. Mengapa hari gini masih saja ada orang yang emosinya tak terkendali? Kenapa Akal sehatnya (Rasional) tidak digunakan? Kemanakan akal budi sehatnya? Itulah kira-kira beberapa pertanyaan yang mesti dicari jawabannya.
Jika semua pertanyaan itu telah terjawab, maka kini waktunya untuk membahas masalah pembodohan sistematis yakni dogmatis ajaran tersebut. Jadi, kalau masih terjadi adanya perang di antara bangsa yang berpendidikan dan taat agama, sebaiknya jangan menyalahkan siapa pun. Paling tepat adalah membahas kebodohan dari akibat dogmatis ajaran secara sistematis, atau pembodohan spiritual antara manusia terhadap sesamanya akibat kebodohannya sendiri, yang terjadi sejak zaman purba hingga kini. Itulah yang sebenarnya akar dan sumber permasalahan di dunia ini yang tak pernah damai. Walaupun mereka tahu dan mengerti bahwa perang dan pembantaian manusia yang tak bersalah itu adalah kejam, biadab, zalim, keji, dsb.. Dan ingat kejahatan dalam bentuk kasar atau halus seperti pembodohan spiritual dan dogmatis ajaran secara sistematis adalah lebih kejam dari kejahatan apapun yang ada di dunia ini. Alasannya, hal itu membutakan atau menutup mata hati nurani manusia, dan hal tersebut akan terus membudaya, melestari, hingga anak-cucu dari generasi ke generasi sampai ribuan tahun, yang dianggap benar oleh kelompok mereka sendiri. Maka ajaran Buddha Gotama cukup gamblang karena melarang keras ajaran tentang dogmatis secara sistematis alias Pembodohan spiritual itu, buktinya lihat Kalama-Sutta. Yang isinya yaitu bahwa: Jangan mudah percaya, jangan asal percaya terhadap segala sesuatu ajaran apapun, sebelum diselidiki terlebih dulu, meskipun ajaran itu dari buku suci dan dari nenek-moyang, atau dari wahyu, bisikan, perintah Tuhan YME dsb.
Namun lebih baik periksa dan teliti dulu lalu buktikan, jika ajaran itu membawa kebenaran, membawa manfaat dan berakibat bahagia, silahkan ikuti, tapi kalau sebaliknya, maka sebaiknya tinggalkan. Selama kebodohan dari ajaran dogmatis akibat pembodohan sistematis itu belum dikelupas atau belum dibuka, maka entah sampai kapan manusia akan tahu dan mengerti sesungguhnya tentang kebenaran universal (bukan pembenaran). Ketika anda mengunyah dan membaca tulisan ini dengan hati nurani yang bersih bebas dari kesalahpahaman, maka sedikit demi sedikit mata hati nurani anda dapat dibuka, tirai dogma dari pembodohan spiritual yang sistematis itu bisa terbuka. Akhirnya, anda akan lebih mengerti dan akibatnya timbul kebahagiaan yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Inilah sebenarnya tujuan tulisan yang disampaikan disini, tidak ada yang lainnya. Maka, perjalanan hidup anda selanjutnya akan lebih berbeda ketimbang hari-hari kemarin dulu. Pandangan hidup benar mulai membuka tabir rahasia kehidupan, termasuk memiliki pengertian benar akan tujuan semua makhluk di dunia bahkan di alam semesta ini. Sebab, tirai yang menutup batin yang gelap itulah sebenarnya yang membutakan manusia dari kebenaran universal.
Fakta: Perang di dunia oleh orang beragama penyembah Tuhan YME/Allah.
Sejarah perang dunia ke-I-II menelan korban jutaan manusia yang sia-sia, sebagian besar dilakukan oleh orang beragama yang menyembah Tuhan YME. Amerika yang memproduksi senjata perang dan menjualnya ke negara yang terpancing dipropokasi oleh Amerika agar senjatanya laku dibeli untuk perang. Jadi perang hanya ajang bisnis licin dan mulus bagi negara produsen senjata perang. Mereka semua beragama dan menyembah Tuhan YME, tapi tidak sadar bahwa bisnis senjata justru melawan ajaran agamanya sendiri. Yang isinya: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri’. Menurut catatan peristiwa perang di dunia, bahwa yang hobi dan sering perang ialah justru mereka semua beragama yang menyembah Tuhan YME, dan yang aktif perang di seantero dunia sampai saat ini terus berlanjut.
Perang Irak hampir tiap hari korban mati sia-sia, dulu perang Iran-Irak, perang Israel-Palestina, perang di Afganistan, di Istambul, Lebanon, Bom Gujarat India, Tragedi 11/9 di Amerika, Bom di Inggris, Mindanau-Philipina, Xinjiang-China, Khasmir-Pakistan, Thailand bagian selatan, RI.-Aceh, Timor-Timur, Bom Bali 1-2, Bom di JW Mariot Jakarta, Bom di Kedutaan Australia Jakarta, di Ambon-Maluku, Poso, dan masih banyak yang tak perlu ditulis di sini. Pembom bunuh diri pria & wanita adalah sebagai senjata pamungkas yakni manusia yang rela mati, yang di badannya dipasang serangkaian bom yang siap meledak. Tujuannya untuk membalas dendam atau melawan kezaliman musuh terhadap sesama umatnya. Efek ledakan bom tersebut dengan radius sejauh kira-kira 1-5 kilometer bisa membunuh puluhan bahkan ratusan orang yang tak bersalah. Mereka mengklaim cara itu diajarkan dalam agama mereka yang disebut Jihad. Hingga terkenal sampai ke seluruh dunia, meskipun bukan umat agamanya tapi sudah pasti tahu, berkat siaran TV, Internet, Koran, Radio, dsb.
Pembom bunuh diri tidak menyadari, bahkan tidak peduli lagi bahwa nyawa manusia ada di tangan Tuhan YME, singkatnya tak ada manusia lain yang berhak mengambil nyawa orang lainnya. Namun mereka rupanya belajar agama hanya secara teks book, membuta, dan dogma bahwa membunuh orang atau umat yang bukan sesama agamanya boleh dibunuh, malah dapat pahala setelah mati pasti masuk ‘surga’ (mati sahid). Akibat isi ajaran agama yang tidak dicerna oleh akal sehat ini, maka hasilnya seperti itu, yang boleh dibilang apa bedanya manusia dengan binatang, kalau hanya menggunakan emosi sesaat tanpa rasio (akal sehat). Kalau sudah ada fakta dan banyak korban berjuta manusia yang tak bersalah, lalu siapa yang harus bertanggung jawab? Penyebar agamanya atau Tuhan YME yang harus bertanggung jawab? Jangan lempar batu sembunyi tangan dong! Bangsa di dunia termasuk Indonesia dibuat takut dan ngeri oleh para Teroris yang rela mati di badannya dipasang bom. Berapa jumlah Kapolri Indonesia yang telah menangkap militan ekstrimis anggota Teroris (Jihad), tapi sampai kapan jumlah Teroris itu akan berkurang (insaf). Barangkali malah bertambah jumlahnya, sebab satu orang gembongnya saja tidak tertangkap, hingga dapat merekrut banyak orang berani menjadi anggota pembom bunuh diri (Jihad). Setelah membunuh dan mambantai orang lalu berdoa minta ampun kepada Tuhan YME. Yang dipercaya dosa kesalahannya diampuni dan lunas, punah, esok bikin dosa lagi, jadi enak sekali. Selama masih ada ajaran agama seperti itu, jangan harap dunia bisa damai.
Tugas pemuka agama memperbaiki ajaran yang keliru.
Pembom bunuh diri akan terus ‘eksis’ selama ajaran agama itu belum dirubah atau diperbaiki, sesuai dengan sikon di tiap negaranya. Barangkali pertamakali ajaran agama itu disebarkan karena terpaksa dengan sikon dimana saat itu memungkinkan cara-cara pembom bunuh diri. Namun, alangkah baiknya saat ini para pemuka agama harus berani memikul tugas dan tanggung jawab untuk memperbaiki dan merubah kata-kata atau konteks ajaran itu. Mengingat ajaran itu tidak sesuai dengan sikon dimana negaranya tidak sama dengan sikon negara ketika pertamakali konteks ajaran itu disebarkan.
Keberanian dan tanggung jawab untuk memperbaiki dan merubah konteks ajaran itu, bukan saja bagus dan bermanfaat. Tapi lebih jauh kalau kita melihat ke depan, untuk re-generasi yang akan datang. Bahwa dengan keberanian tersebut berarti kita telah menyelamatkan berjuta-juta nyawa manusia, cara itulah sebenarnya yang disebut ‘Jihad Asli’. Disamping itu, konteks ajaran yang telah diperbaiki dan dirubah dengan baik maka dipastikan akan mendapat simpati masyarakat dunia. Rajin sembahyang dan berdoa itu penting tapi yang lebih utama adalah pikiran, ucapan dan perbuatan atau prilakunya, bukan suaranya yang amat keras. Dalam istilah agama disebut ‘hakekat ajaran‘ yang diutamakan bukan hafalannya.
Mind Set-nya harus diperbaiki dan dirubah.
Mind set (pola pikir) dan pola hidup manusia memilki peran penting dalam kehidupan manusia di seantero dunia, selama mind setnya belum dirubah atau diperbaiki. Maka kehidupan manusia akan terus dibayangi oleh kejahatan, pembunuhan, pembantaian manusia di atas manusia lainnya. Itu pasti! Taat agama bagus, taat ibadah perlu, ritual agama penting, tapi yang sangat lebih penting dari semua itu ialah mind set manusia dan pola hidupnya, yaitu harus diperbaiki dan dirubah dengan menggunakan akal sehatnya (rasional). Selama akal sehatnya tidak digunakan apa bedanya manusia dengan hewan?
Buddha tidak setuju kalau hidup manusia disebut “Takdir-Kodrat-Ciptaan-Nasib-Hoki” yang semua itu di atur dan di ciptakan oleh Tuhan YME/Allah. Alasannya, sangat tidak masuk akal sehat (lihat tulisan di bagian atas), karena hasilnya manusia terlalu menggantungkan (pasrah) hidupnya kepada Tuhan YME/Allah. Akibatnya, manusia menjadi ‘Pemalas’ maunya selalu menengadahkan tangan ke atas minta segala sesuatu kepada Tuhan YME. Padahal manusia sudah memiliki tubuh lengkap, dan memilki kemampuan yang tak terbatas, ditambah sumber daya alam yang melimpah ruah. Anehnya lagi ‘Irianjaya’ adalah pulau terkaya di Indonesia; menurut penelitian ahli lingkungan hidup dunia bahwa Irianjaya hutannya terluas diantara Negara-negara di dunia, termasuk hewannya yang beraneka-ragam. Dan para Penyelam dunia Internasioanl khusus datang ke Wakatobi Irianjaya hanya untuk membuktikan bahwa “Terumbu Karang” di laut tersebut sangat indah tak ada bandingnya di dunia hingga terkenal disebut “Surga di dasar laut”.
Lalu apa gunanya negara Indon yang punya banyak para Profesor, Dr., dr., Ir., ahli itu-ini, apakah tidak punya rasa malu oleh negara lain. Karena, buktinya, bangsa Indonesia meskipun negaranya kaya raya dengan sumber daya alam, tapi kehidupan rakyatnya banyak yang miskin, kelaparan, banyak anak-anak kurang gizi, busung lapar, buta huruf, anak-anak jalanan, para pemulung terus bertambah. Dan efeknya kejahatan terus meningkat intensitasnya, bahkan caranya lebih canggih. Sumber minyak dan gas melimpah ruah tapi masyarakat sulit cari minyak tanah, harga BBM naik terus, ganti Gas harganya juga naik terus akibatnya harga sembako melonjak naik tak terkendali. Akhirnya rakyatlah yang menanggung beban hidup semakin berat, sungguh kasihan.
Meski sudah naik Haji berulangkali tetap korupsi & membantah.
Lidah tidak bertulang memang bukan pribahasa saja, sebab di zaman digital ini buktinya masih banyak orang korupsi tapi tetap membantah seenaknya, meski sudah naik Haji ke tanah suci Mekkah berulang kali, katanya jadi orang suci. Tentunya tak ada manusia yang mau disalahkan, walaupun jelas faktanya ada, yang menjadi korbannya rakyat, dan kehancuran negara warisan para pemimpin dan para pejabat orde baru, tapi diloloskan dari jeratan hukum hingga mati konyol. Maka saya menilai kuncinya barangkali yang salah adalah mind set manusia dan pola atau gaya hidupnya itu sendiri. Akar dan sumbernya ialah pembodohan spiritual atau dogma ajaran yang salah yang terus dilestarikan. Hingga pikiranku mengatakan; mengapa orang terhadap sesamanya tega berbuat seperti itu, istilahnya saling memangsa bagai binatang buas saja.
Bahkan lebih buas dari binatang yang sangat buas, hanya motifnya saja berbeda. Sebenarnya kalimat ini agak kasar dan kurang bijak, namun kalau anda renungkan dengan penuh pengertian Dharma yang mendalam. Pasti akan berpikir dan berkata sama seperti diriku. Contohnya; Group Band Slank yang ikut dengan KPK menciptakan lagu “Gosip Jalanan” bahwa; di Senayan banyak Mafia Korupsi yang membuat UUD artinya ujung-ujung-nya duit. Setelah menipu dan korupsi lalu berdoa minta ampun kepada Tuhan YME. Yang dipercaya dosa kesalahannya diampuni dan lunas, punah, esok bikin dosa lagi, jadi enak sekali. Selama masih ada ajaran agama seperti itu, jangan harap negara bisa maju, makmur, sejahtera.
Barangkali anda tahu dan mengerti tapi tidak berani mengatakannya seperti aku. Aku berpikir; kita punya hak untuk menyampaikan pejabat korupsi, alasannya kita mengingatkan mereka karena uang itu milik Rakyat hasil dari berbagai macam pajak dan hasil sumber daya alam serta bantuan hibah asing, uangnya kemana? Sedangkan rakyatnya banyak yang menderita, miskin, kelaparan, kurang gizi, busung lapar, sekolah banyak yang ambruk, jalan raya rusak berat. Lalu harga sembako naik terus, usaha macet, daya beli lemah. masyarakat akar rumput yang ditelantarkan tidak mendapatkan bantuan pemerintah. Juga derita kelaparan dan kemiskinan yang berkepanjangan, sekolah bayaran naik terus. Sementara gedungnya banyak yang ambruk. Jalan raya rusak berat di mana-mana tidak cepat diperbaiki oleh Pemerintah, problem penggusuran PKL, PSK, korban PT Lapindo, dan masih banyak lagi ketidakadilan. Mereka rakyat kecil yang kesulitan mencari nafkah dan sudah tidak punya harapan lagi, karena produksi pangan yang direnggut oleh perubahan iklim dan musim, akibat dari pemanasan global, dsb, mereka bisa saja putus asa. Sedangkan para pejabatnya banyak yang korupsi tanpa malu, meskipun dilukiskan sama dengan hewan seekor “Tikus dan Buaya”, lalu jalan-jalan ke luar negeri dengan uang rakyat.
Bahkan para pejabat yang menginap di hotel Prodeo (penjara) masih terima gaji (30-100 juta) uang rakyat, padahal tidak kerja. Meski gaji PNS naik terus plus tunjangan dan pasilitas tapi tetap korupsi, sementara rakyatnya menjerit beban hidup makin berat. Para pejabat dipilih oleh rakyat yang tugasnya untuk membantu rakyat, faktanya justru menyengsarakan rakyat, berarti mirip dengan membunuh secara perlahan-lahan, istilahnya terbalik ‘Pagar makan Tanaman’. Sebagai pemimpin rakyat, mestinya lebih prihatin melihat keadaan derita rakyat seperti itu. Sungguh aneh bin ajaib tapi nyata ‘Negara besar yang kaya dengan sumber daya alam tapi rakyatnya banyak yang miskin’. Bahkan, banyak anak kurang gizi, busung lapar, anak jalanan dan pemulung terus bertambah, akhirnya kejahatan makin canggih, tak habis dipikir. Program TV dan koran, yang mempertotonkan jeritan rakyat seperti itu mestinya menyadarkan para pejabat dan pemimpin rakyat, bukan sebaliknya. Masa depan kita akan menghadapi “Krisis Pangan”, buntutnya sangat berbahaya ‘Gejolak Sosial’.
Belajar Ilmu sampai ke Negeri China.
Ungkapan di atas bukan Kesombongan dan Kebohongan, buktinya Negeri China pada tanggal 1 Oktober 2009 merayakan 60 tahun Merdeka, China sengaja unjuk Kekuatan, unjuk Kemampuan, kesuksesan dan keunggulan kepada masyarakat dunia. Dalam siaran langsung CCTV China perayaan 60 tahun kemerdekaan China, selama 8 hari pesta parade dan seni budaya yang amat memukau, hingga para penonton berdecak kagum. Jadi, pada kesempatan itulah yang sebenarnya China baru diketahui bahwa China memang tanpa tandingan dan bisa memimpin dunia dalam segala bidang.
China Negara berpenduduk lebih dari satu miliar, namun justru saat ini dapat julukan “Naga Raksasa Ekonomi” hingga sangat ditakuti dan menjadi sorotan dunia barat dan eropa, termasuk menguasai perekonomian di Asia. Membangun stadion Olimpiade Beijing 2008 di China adalah satu bukti nyata bahwa kesuksesan ekonomi China di dunia, hingga panitia berjanji kepada tiap negara yang memperoleh mendali emas akan dibangun sekolah satu buah, ini bukan hanya janji dan mimpi bung! coba renungkan! Dan fakta negera China adalah negara yang berhasil, sukses dalam segala bidang, buktinya dalam olimpiade Bejing 2008, China peraihan tertinggi 16 mendali emas. Dalam bidang hukum, banyak pejabat menteri yang dieksekusi mati akibat korupsi. Di bidang iptek, China telah menerbangkan pesawat super sonic ke luar angkasa.
Di bidang otomotif, China telah memproduksi mobil hemat bahan bakar, selain negera Jepang. China telah memproduksi segala jenis barang dari yang terkecil jarum, hingga pesawat terbang, kapal selam, dsb. Di bidang seni dan budaya contoh film ‘Kung Fu Panda’ meraih sukses. Kesuksesan China hampir disegala bidang, ke semua lini kehidupan, sebab itu ada pepatah kuno ‘Belajar ilmu sampai ke negeri China’ hal ini bukan hanya slogan belaka, rasanya tak keliru, justru sangat tepat. Lalu bagaimana dengan negara dan bangsa Indonesia? Sudah enam presiden bergantian, dan sudah merdeka 63 tahun, dan 100 tahun kebangkitan bangsa malah negara dan bangsa Indonesia makin kacau, korupsi merajalela, hukum tebang pilih, kejahatan makin canggih, pembunuhan berantai hingga dijuluki ‘Penjagal dari Jombang’ akibat miskin, mutilasi makin marak, rakyat miskin, dan kejahatan makin merajalela.
Singarupa negara kecil tapi maju makmur dan paling bersih tanpa korupsi.
Singapura negara kecil tanpa sumber daya alam yang memadai, bahkan air minumpun harus beli ke Malaysia dan Indon dengan cara kontrak 30-50 tahun. Buah dan sayuran, malah hampir semua kebutuhan makanan dan minuman serta BBM harus beli ke negara lain. Namun, herannya Singapura bisa cepat maju dan makmur, dan yang amat mengagumkan para pejabatnya dari yang tertinggi hingga rendah, tidak korupsi. Maka, Singapura layak mendapat predikat Negara paling bersih tanpa korupsi.
Bank-bank AS Menipu sejumlah BUMN China (Kompas, Sabtu, 5 Desember 2009).
Berbeda dengan negara Amerika Serikat yang disebut negara maju dan makmur rakyatnya beragama Kristen dan Katolik penyembah Tuhan/Allah, ditengarai para pebisnis bank tukang tipu dan ahli menipu pula. Bukan saja rakyatnya Amerika yang ditipu, namun cara menipunya hingga melintasi benua dan negara seperti China telah ditipu oleh Goldman, Merill Lynch, Morgan, dan Citigroup. Menurut Li Wei Wakil Ketua Pengawasan Aset dan Komisi Administrasi Badan Usaha Milik Negara (SASAC) kerugian yang diderita Puluhan Perusahaan China sedikitnya 11,4 miliar yen China atau 1,67 miliar dolar AS atau setara Rp 16 trilyun. Kerugian itu terjadi akibat tindakan bertujuan jahat yang sengaja dilakukan oleh pihak bank-bank AS. Sebab itu berhati-hatilah dengan adanya berita ini terhadap bank-bank AS yang beroperasi di Indon.
Ketoprak Dagelan Pelawak Hukum sedang dipertontonkan.
Masyarakat dunia kini sedang menyaksikan ‘Dagelan Pelawak Hukum’ yang sedang dipertontonkan, antara KPK, Polri, Jaksa Agung, Tim 8, Pemerintah dan DPR. Hingga KTT Apec di Singapura perlu membahasnya. Era Globalisasi Digital yang dimanfaatkan oleh negara maju hingga bisa membuat kapal selam dan Pesawat Antariksa (China). Namun , sayang negara Indon ini justru berkutat di tempat, yang ada malah saling tuding, saling menyalahkan, saling menghujat mereka semua seakan merebutkan ‘Pepesan Kosong’. Satu masalah belum usai sudah muncul problem baru yang lebih seru yakni “Skandal Bank Century”. Lalu kapan negara dan bangsa Indon ini akan maju kalau para pemimpin dan para pejabatnya hobi main ‘Sandiwara Dagelan Lawak’ terus menerus persis seperti ‘Petruk dan Semar, dkk’.
Buktinya dari dulu berteriak ‘Pemberantasan Korupsi’ tapi nyatanya justru ‘Korupsi makin seru dan merajalela. Dari zaman Orde baru hingga kini, uang yang diselamatkan oleh para Koruptor entah kemana? Pasalnya negara tetap hutang ke bangsa asing banyak hingga ribuan trilyun, kondisi negara belum nampak kemajuan yang signifikan. “Permainan Ketoprak Dagelan Lawak” itu menghabiskan uang trilyunan dari uang rakyat, maka yang menjadi korban pasti rakyat kecil yang hanya bisa gigit jari, sambil menangisi nasib sial akibat hak-haknya dirampas oleh para pemain ‘Ketoprak Dagelan Lawak’ tersebut.
Apakah mereka para pemimpin dan para pejabat yang pakai dasi dan bertitel Profesor, Dr, dr, Ir, Sarjana, dan taat ibadah dan taat beragama penyembah Tuhan/Allah itu tidak sadar hal ini.
Jadi apa sebenarnya yang mereka lakukan untuk perbaikan negara dan bangsa ini?
Ajaran Buddha Gotama bukan mitos atau dongeng.
Buddha Gotama mengatakan bahwa awal manusia tidak diketahui dan sulit dilacak, alasannya sebab manusia telah berjuta kali lahir dan mati. Pernyataan Buddha berlandaskan fakta aktual bukan asal bicara tanpa bukti, karena pernyataan psekulatif berdampak amat bahaya bagi kehidupan manusia selanjutnya. Jadi menurut Buddha Gotama bahwa manusia adalah hasil produk dari tiga faktor yakni bertemunya sel sperma (pria) dan sel telur ovum (wanita), lalu masuknya faktor ketiga kesadaran penyambung (faktor batin; patisandhi winyana). Faktor ke-tiga yaitu unsur batin atau kesadaran penyambung bahasa Pali; patisandhi winyana adalah faktor batin yang asalnya dari kematian makhluk hidup di 31 alam kehidupan; manusia, dewa, setan (peta), asura (jin-raksasa), hewan, neraka.
Misalnya contoh; manusia atau hewan mati tubuhnya ditinggal dan melebur ke-asalnya dari unsur tanah kembali menjadi tanah, dari unsur api kembali ke api, dari unsur angin kembali ke angin, dari unsur air kembali ke air. Namun unsur batin menghilang yang menurut agama bahwa jika banyak berbuat jahat maka masuk neraka, sebaliknya bila banyak berbuat baik masuk surga. Tapi menurut ajaran Buddha Gotama unsur batin tersebut bisa juga masuk ke dalam kandungan seorang ibu, hingga disebut hamil akhirnya melahirkan anak. Ke-tiga faktor yakni; sel sperma, sel telur ovum dan kesadaran penyambung, bertemu dimana saja (tabung) pasti akan membentuk wujud makhluk yaitu manusia dengan jenis kelamin pria atau wanita.
Maka dengan adanya proses bayi tabung menurut ajaran Buddha sah-sah saja, tidak ada larangan atau istilahnya ‘haram’. Yang penting tidak merugikan dan tidak berdampak bahaya bagi kehidupan manusia, nyatanya saat ini proses bayi tabung malah dapat membantu orang yang sulit mendapatkan anak, akhirnya saat ini bisa diterima di negara maju seperti Amerika, Eropa, Asia, yang dulunya menentang keras. Adanya kasus wanita mandul, meskipun sudah menikah bertahun-tahun tidak lain adalah satu bukti, bahwa faktor ke-tiga (unsur batin; kesadaran penyambung) tidak hadir atau tidak masuk dalam kandungan rahim wanita tersebut, dalam pertemuan sel sperma (pria) dan sel telur ovum (wanita) ketika hubungan intim. Demikian pula proses bayi tabung, jika faktor ke-tiga tidak hadir jangan harap proses tersebut akan sukses. Inilah uniknya bahwa Ajaran Buddha Gotama bukan perintah Tuhan YME, bukan firman Tuhan YME, bukan hasil bisikan, wahyu, wangsit, dsb.
Namun, Ajaran Buddha Gotama bertitik tolak dari fakta penemuan langsung, penglihatan, pengalaman langsung dan pembuktian langsung, jadi bukan sekadar mimpi, janji, dan basa-basi. Buddha tidak mau berspekulasi pendapat yang tidak ada bukti atau tidak bisa dibuktikan secara akurat. Masalahnya jika pendapat atau pernyataan spekulasi tanpa didukung fakta aktual akan menimbulkan perdebatan konyol, akhirnya bisa dibilang penipuan halus spiritual. Dan pasti akibatnya sangat berbahaya yaitu menciptakan pembodohan spiritual dan kegelapan batin, hingga turun temurun seperti buktinya korban umat beragama yang kita saksikan saat ini saling bunuh, perang, pembantaian manusia. Contohnya Buddha Gotama mengatakan bahwa Planet itu jumlahnya banyak sekali bukan hanya satu. Para ilmuwan dulu mengatakan bahwa planet bumi ini hanya satu planet di alam semesta ini tak ada yang lain. Namun, seiring kemajuan iptek makin canggih, belakangan banyak para ahli astronomi meneliti dan pergi ke planet Mars akhirnya melihat dan menemukan bukti, bahwa masih ada delapan planet lain di angkasa. Dengan hasil penelitian baru saat ini, pernyataan para ahli astronomi tersebut berarti sama dengan sabda Buddha Gotama. Akhirnya sabda Buddha Gotama dan para ahli astronomi sama sejalan dengan hasil riset para ahli astronomi yang menggunakan peralatan canggih pergi ke luar angkasa menggunakan pesawat jet ulang-alik super sonic yang canggih. Padahal Buddha Gotama melihat dan menemukan pembuktian tersebut tidak menggunakan peralatan canggih dan tidak perlu pergi ke luar angkasa dsb, cukup hanya dengan kemampuan hasil Meditasi.
Fakta dari sabda Buddha Gotama tersebut adalah menunjukkan bahwa ajaran Buddha Gotama bukan ajaran spekulasi pendapat tanpa bukti, atau basa-basi, dogmatis pembodohan spiritual yang sistematis. Sebenarnya ajaran Buddha Gotama saat ini banyak ditiru oleh umat agama lain, karena sesuai fakta misalnya istilah ‘perubahan’ bahasa inggrisnya change (Anicca), hukum karma, kelahiran kembali, meditasi yang dipakai banyak umat agama lain. Dan masih banyak hal-hal yang belum diketahui sebelumnya oleh para ahli kedokteran dan ilmuwan ahli teori pikiran dan kesadaran, terhadap orang yang sudah mati. Ternyata setelah diselidiki orang yang dianggap sudah mati, orang tersebut belum mati secara sempurna. Setelah diselidiki oleh alat canggih yang membuktikan bahwa gelombang halus pikiran dan kesadarannya masih aktif. Meskipun organ tubuhnya sudah tidak berfungsi seperti otak dan jantungnya sudah berhenti total.
Dengan banyaknya kasus penemuan para ilmuwan membuktikan ajaran Buddha Gotama bukan hanya sekadar basa-basi atau pembodohan spiritual dogmatis dengan cara sistematis. Akhirnya saya menyatakan bahwa ajaran Buddha Gotama layak diikuti dan dipratikkan lalu dibuktikan kebenarannya, bukan hanya sekadar asal percaya membuta, agar kita semua mendapatkan manfaat dari hasil pembuktian melalui ptaktik Meditasi, pastinya. Singkatnya ajaran Buddha Gotama menitik beratkan hukum karma dalam kehidupan. Yakni; ada sebab pasti timbul akibat, artinya jangan lempar batu sembunyi tangan, siapa berbuat harus bertanggung jawab. Siapa menabur dia akan menuai, selanjutnya tebak sendiri. Kebencian tidak akan berakhir bila dibalas dengan kebencian. Namun, kebencian pasti akan berakhir bila dibalas dengan cinta-kasih.
Kesimpulan:
Tulisan ini bukan untuk melecehkan ajaran agama, atau mencari kesalahan, bukan untuk kritik tak berdasar, tapi untuk mengajak semua umat beragama agar lebih mengutamakan akal sehatnya, daripada simbol, dogma, ritual dan hafalan semata. Semua yang ditulis berdasarkan fakta aktual, sebab saya merasa prihatin dan kasihan kepada sesama umat beragama yang karena keliru mempelajari dan menafsir ajaran agama. Hingga tega, dan membenarkan cara sadis membunuh dan membantai sesama manusia yang tak bersalah (Jihad), cobalah renungkan dengan akal sehat, dan pengertian yang benar.
Setelah membaca artikel atau tulisan ini, apa jawaban anda kalau ditanya oleh orang lain misalnya: Apakah benar dan anda percaya bahwa anda dan semua manusia dan hewan diciptakan dan diatur oleh Tuhan YME/Allah? Padahal uraian artikel ini sudah jelas sekali, barangkali anak kecil pun akan mengerti. Tapi kebanyakan orang kalau sudah termakan oleh ajaran dogma dan pembodohan spiritual. Maka akan sulit sekali menangkap pengertian kebenaran yang universal seperti uaraian artikel ini. Hal ini kesalahan yang sangat fatal, sebab jika sejak awal ajaran sudah keliru (salah), maka selamanya akan terus keliru (salah). Lebih parahnya lagi diturunkan kepada anak-cucunya, dari generasi ke generasi akhirnya sampai ribuan tahun bahkan jutaan tahun lamanya. Meskipun zaman terus berubah, maju dan makin modern hingga canggih sekalipun, tapi ajaran dogma dan pembodohan spiritual tetap berkarat di dalam hati dan pikiran manusia, sungguh ironis! Karena sudah jelas sekali ajaran dogma cara pembodohan spiritual ini telah memakan korban berjuta-juta manusia yang tak bersalah.
Fatalnya manusia mau dan lebih suka disulap jadi robot, istilahnya otaknya dicuci oleh ajaran dogma tersebut (Jihad). Dan heran seribu kali herannya lagi manusia lebih suka dengan menjadi robot yang hilang ingatannya dari pada menjadi manusia seutuhnya. Buktinya Bom Bali 1-2, Bom di Hotel JW Mariot Jakarta, Bom di Kedutaan Australia, Jakarta, perang Irak, Israel-Palestina, Afganistan, Istambul, Gujarat, dan masih akan ada lagi. Manusia mau dan suka dijadikan robot yang di badannya dipasang serangkaian bom, lalu diledakkan dengan menyebut kata-kata: ‘Allah’ hingga membinasakan banyak korban manusia yang tak bersalah, tapi justru diklaim bahwa hal itu tindakan ‘kebenaran agama’ (Jihad) yang dianutnya.
Pilihlah agama dan praktikkan agama yang “Rasional”.
Saya merasa tak punya hak dan kekuasaan apa pun untuk memperbaiki negara dan bangsa, namun paling tidak dengan tulisan ini bisa memberi andil dalam mendorong bangsa Indonn ke arah yang lebih bermartabat, demi perbaikan negara dan bangsa ini. Sebab menurut hemat saya bahwa, orang bisa jadi pandai dapat titel Profesor, Dr, dr, Ir, sarjana dsb, diawali oleh pengaruh tulisan atau buku. Orang beragama juga percaya kitab suci yang berisi tulisan. Maka menurut saya Orang ber-agama yang benar bukan hanya rajin sembahyang, hafal semua bahasa agama, bukan melekat kepada simbol (dogma). Dan jangan menganggap diri suci hanya karena sudah pergi berziarah ke satu tempat yang dianggap suci.
Namun orang suci dan beragama yang benar adalah jika orang telah memilki pikiran, ucapan dan perbuatan yang benar. Menjunjung tinggi Norma, Etika dan Moralitas serta prilaku yang benar. Benar bukan hanya untuk diri sendiri. Tapi dikatakan benar jika tidak merugikan orang lain, dan diri sendiri.
Memilih agama memang bebas dan sah-sah saja, tapi satu hal yang perlu diingat, bahwa kita manusia yang punya akal sehat dan menggunakannya dalam kehidupan, yang saat ini sering diistilahkan “Rasional”. Untuk itu, praktikkan agama yang sesuai akal sehat, ilmiah dan rasional, sebab kembali ke ungkapan pertama bahwa kita manusia yang memiliki…
Trawas – Jatim, 03 Desember 2009.
Penulis: Sampiran Pusjiantot.
Penyunting: Sobalarotane Asokal.
Pemerhati Agama, Kehidupan, Sosial dan Hukum.
Komentar