Tidak Menunjuk Penerus-Qin Shi Huang tidak merencakan akan mati. Ia bahkan tidak sampai terpikir akan mati, sehingga tidak pernah menuliskan wasiat. Sang kaisar yakin bahwa ia akan hidup selamanya, sehingga tidak merasa perlu bersiap-siap. Tanpa wasiat, tidak jelas siapa yang akan meneruskan tahtanya, dan negeri itu pun terjerumus dalam kekacauan. Putra tertuanya yang bernama Fusu menjadi pilihan yang jelas, tapi Li Si, penasehat Qin Shi Huang, tidak mempercayainya.

 



Untuk mendepak Fusu, Li Si memalsukan perintah sehingga menyatakan bahwa Huhai, putra ke dua, menjadi kaisar baru. Ia kemudian memalsukan satu surat perintah lagi yang memerintahkan agar Fusu bunuh diri.

Para putra kekaisaran menuruti perintah yang dikira berasal dari ayah mereka sehingga Huhai menjadi kaisar ke dua di China. Takhtanya tidak berlangsung lama, karena Li Si dan sekutunya kemudian saling bertengkar.

Salah satunya menangkap Li Si dan membunuhnya dengan cara kematian yang keji. Hidung, dua tangan, dua kaki, dan kelaminnya dipotong hingga lepas satu demi satu, sebelum tubuhnya dibagi dua tepat di pinggang.

Kemudian, setiap anggota keluarga besarnya hingga generasi ke tiga dibunuh. Tanpa Li Si, Huhai tidak bisa mencegah pemberontakan rakyatnya dan ia dilengserkan.

Semasa hidup, Qin Shi Huang membayangkan kekuasaan dinasti hingga 10 ribu generasi. Tapi, setelah ia mati, kekuasaan dinastinya tidak sampai 3 tahun.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “