GERHANA BULAN MERAH adalah HUKUM ALAM SEMESTA PROSES-nya BER-JALAN SENDIRI. ALLAH TUHAN mu cuman BATU HITAM BESAR tdk Mampu ATUR ALAM SEMESTA LUAS & Ber-MILIARAN PLANET, GALAXY, BINTANG dsb... Gunakan AKAL SEHAT-mu [harus CERDAS dlm Belajar Agama]… Fenomena Gerhana Bulan Merah dan Selenelion
Okezone-JAKARTA - Ilmuwan mengatakan bahwa hari ini Bulan
akan berubah menjadi warna merah. Perubahan warna itu terjadi saat fenomena gerhana bulan
muncul.
Selain fenomena gerhana bulan, ilmuwan juga mengatakan ada fenomena menarik lainnya. Fenomena menarik tersebut dikategorikan keanehan astronomi, di mana langit akan menampilkan gerhana bulan dan matahari di waktu bersamaan.
Melansir Nbcnews, Rabu (8/10/2014), kemunculan bulan dan matahari di langit pada waktu bersamaan memang mustahil secara geometris. Namun, efek pembiasan akan membuat cahaya berbelok sehingga menempatkan matahari di satu sisi langit dan bulan di sisi lainnya.
Efek ini dinamakan selenelion. Pembiasan diciptakan oleh atmosfer Bumi, sehingga Matahari seakan “diangkat” posisinya. Hal ini menyebabkan penduduk di Bumi dapat melihat matahari lebih cepat beberapa menit sebelum benar-benar terbit dan masih bisa melihat bulan walaupun sudah tenggelam.
Michael Zeiler, kurator situs peta gerhana di Eclipse-maps.com mengatakan, untuk melihat fenomena ini harus berada di lokasi tepat. “Selain itu juga harus ada di kondisi tepat. Kondisi tepat itu membutuhkan posisi tinggi, dengan pandangan jelas ke arah cakrawala timur dan barat lalu langit yang jernih untuk melihat matahari dan bulan,” jelasnya.
Dari keterangan pers yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana ini dapat diamati di wilayah Indonesia, Amerika Serikat, Samudera Pasifik, Australia dan Asia kecuali Asia Barat.
BMKG pun menyebutkan dalam rilis persnya, puncak gerhana dapat dilihat di Indonesia bagian barat pada pukul 17:54 WIB. Proses dimulai sejak fase gerhana penumbra pada 15.14 WIB, gerhana sebagian 16.14 WIB, gerhana total 17.24 WIB. Setelah puncak gerhana, ada fase akhir gerhana total pada 18.24 WIB, lalu gerhana sebagian berakhir 19.34 WIB dan gerhana penumbra berakhir pada 20.35 WIB.
Selain fenomena gerhana bulan, ilmuwan juga mengatakan ada fenomena menarik lainnya. Fenomena menarik tersebut dikategorikan keanehan astronomi, di mana langit akan menampilkan gerhana bulan dan matahari di waktu bersamaan.
Melansir Nbcnews, Rabu (8/10/2014), kemunculan bulan dan matahari di langit pada waktu bersamaan memang mustahil secara geometris. Namun, efek pembiasan akan membuat cahaya berbelok sehingga menempatkan matahari di satu sisi langit dan bulan di sisi lainnya.
Efek ini dinamakan selenelion. Pembiasan diciptakan oleh atmosfer Bumi, sehingga Matahari seakan “diangkat” posisinya. Hal ini menyebabkan penduduk di Bumi dapat melihat matahari lebih cepat beberapa menit sebelum benar-benar terbit dan masih bisa melihat bulan walaupun sudah tenggelam.
Michael Zeiler, kurator situs peta gerhana di Eclipse-maps.com mengatakan, untuk melihat fenomena ini harus berada di lokasi tepat. “Selain itu juga harus ada di kondisi tepat. Kondisi tepat itu membutuhkan posisi tinggi, dengan pandangan jelas ke arah cakrawala timur dan barat lalu langit yang jernih untuk melihat matahari dan bulan,” jelasnya.
Dari keterangan pers yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana ini dapat diamati di wilayah Indonesia, Amerika Serikat, Samudera Pasifik, Australia dan Asia kecuali Asia Barat.
BMKG pun menyebutkan dalam rilis persnya, puncak gerhana dapat dilihat di Indonesia bagian barat pada pukul 17:54 WIB. Proses dimulai sejak fase gerhana penumbra pada 15.14 WIB, gerhana sebagian 16.14 WIB, gerhana total 17.24 WIB. Setelah puncak gerhana, ada fase akhir gerhana total pada 18.24 WIB, lalu gerhana sebagian berakhir 19.34 WIB dan gerhana penumbra berakhir pada 20.35 WIB.
(ahl)
Komentar