Kisah He Zeng 何曾



Alkisah, pada jaman pemerintahan Jin Wu Di晋武帝, hiduplah seorang pjabat militer yang bernama He Zeng. Beliau sering kali mendampingi baginda raja menghadiri jamuan makan. Suatu ketika, saat baru pulang dari mendampingi baginda raja, beliau memanggil semua putranya untuk berkumpul. Dengan perasaan berat & penuh harapan, He Zeng berkata kepada mereka:”Baginda raja telah berjerih payah untuk mendirikan kerajaan ini, seharusnya beliau sudah mempersiapkan anak-cucu untuk meneruskan tahta kerajaan. Sayang, saya belum pernah mendengar beliau  berdiskusi tentang masalah pemerintahan & rencana ke depan untuk kerajaan. Yang sering saya dengar adalah baginda raja membicarakan masalah pribadi & hal-hal membosankan lainnya.

Saya merasa, generasi di bawah Jin Wu Di berada dalam bahaya. Masa kejayaan kerajaan ini akan berakhir di tangan beliau.”Sambil mengangkat bahunya, He Zeng berkata:”Mungkin kalian masih baik-baik saja, tidak banyak mendapatkan dampaknya. Akan tetapi, anak-anak kalian akan sulit untuk menghindar dari kesulitan.”Apa yang dikatakan He Zeng, benar-benar menjadi kenyataan. Pada masa pemberontakan 8 raja ba wang zhi luan八王之乱, cucu dari He Zeng ada yang meninggal karena dibunuh.

Setiap orang memiliki peranan dalam kehidupan, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat memaksimalkan peranan yang dimiliki. Masa depan adalah milik pribadi masing-masing, tidak dapat mengandalkan orang lain. Sebagai seorang raja, Jin Wu Di memiliki peranan untuk mempersiapkan calon penggantinya. Sebagai calon pemimpin, putra-putra Jin Wu Di harus berupaya keras agar tidak menyianyiakan jerih payah pendahulunya. Akan tetapi, sejarah mencatat tak satu pun dari mereka menjalankan peranannya dengan baik. Berdasarkan kenyataan itulah, He Zeng berani mengatakan jika masa depan kerajaan tidak akan bertahan lama.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendapati cerita: orang tuanya dulu kaya, sekarang anak-keturunannya mengapa bisa hidup susah? Terlahir dalam keluarga kaya-mulia adalah sebuah keberuntungan bagi kita, tetapi tidak bisa menjamin masa depan. Seberapa banyak pemberian orang tua jika hanya digunakan untuk tujuan konsumtif pada akhirnya akan habis. Bagaimana pun yang terpenting adalah jiwa kemandirian & daya juang masing-masing pribadi.

Tamat
http://antonrio.files.wordpress.com/2010/12/uasbn_siap.jpg

Semoga berguna dan mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.

Penulis: Xie Zheng Ming.
Ahli Sejarah Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “