Indra Keenam Anak Indigo Itu Berkah, Tapi Banyak Disalahgunakan


Ulasan Khas Fenomena Ganjil Anak Indigo


AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Jakarta, Karena memiliki kemampuan lebih, anak indigo rentan dimanfaatkan untuk keperluan tertentu. Kalau sekiranya bisa memberikan manfaat bagi orang lain mungkin tak mengapa, tapi masalahnya kadang lebih banyak merugikan si anak itu sendiri.

Kemampuan anak indigo untuk meramal masa depan, membaca pikiran atau bahkan menyembuhkan orang sakit kadang mendorong orangtua untuk mengkaryakan atau mengeksploitasinya secara berlebihan. Akhirnya si anak terlalu sibuk dan kehilangan waktu bermain seperti anak lain seusianya.

"Kalau saya sebagai psikiater anak, prinsipnya tidak boleh direnggut masa anaknya. Boleh dimanfaatkan tetapi harus dibatasi," kata dr Tb Erwin Kusuma, SpKJ(K), psikiater anak dari RSPAD Gatot Subroto kepada detikHealth, seperti ditulis Rabu (3/10/2012).

Bagi dr Erwin, masa kanak-kanak bagi anak indigo sekalipun tetap merupakan masa untuk bermain dan bergembira. Tidak adil baginya kalau waktu untuk hal-hal yang menyenangkan itu terampas untuk kepentingan tertentu, misalnya demi kebanggaan orangtua atau yang lebih parah untuk mencari uang.

Selama tidak berlebihan, memanfaatkan kemampuan anak indigo untuk menolong orang lain menurut dr Erwin sah-sah saja dilakukan. Misalnya salah seorang anak indigo yang ditanganinya, beberapa kali membantu menyembuhkan orang sakit karena mampu menerawang organ-organ di dalam tubuh manusia.

Begitu juga yang dialami Dhiaz, gadis indigo berusia 19 tahun di Jakarta yang punya kemampuan meneropong kejadian-kejadian di masa yang akan datang. Ia sering diminta oleh teman-teman remaja sebayanya untuk meramal dan dengan senang hati ia akan melakukannya.

"Banyak," jawabnya mantab saat ditanya apakah sering ada permintaan untuk meramal dari teman-teman sepergaulannya.

Bagi remaja seusia Dhiaz, ramal-meramal adalah hal yang sangat menarik sehingga hampir semua majalah punya rubrik ramalan bintang atau zodiak. Ramalan yang tidak jelas sumbernya saja banyak yang percaya, apalagi kalau peramalnya adalah Dhiaz si gadis indigo yang memang punya kemampuan lebih.

Ditegaskan lagi oleh Dr Erwin, yang terpenting saat memanfaatkan kemampuan anak indigo adalah tetap memperhatikan kebutuhannya untuk hidup sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Anak indigo juga butuh bergembira, jadi biarkan anak-anak tersebut melakukan apa yang bisa membuatnya bahagia.
(up/ir)

Ulasan Khas Fenomena Ganjil Anak Indigo

4 Kemampuan Unik dari Anak Indigo

Vera Farah Bararah,AN Uyung Pramudiarja – detikHealth


Jakarta, Hanya karena sulit diterima akal sehat, kemampuan unik anak-anak indigo sering terabaikan. Kebanyakan orang sulit memahami bahwa anak indigo bisa membaca pikiran, melihat peristiwa yang belum terjadi atau bahkan mengobati penyakit.

"Yang paling terekspose adalah kemampuan interdimensional. Padahal kalau yang humanis, perikemanusiaannya tinggi, itu malah jarang (diekspose)," kata dr Tb Erwin Kusuma, SpKJ(K), psikiater anak dari RSPAD Gatot Subroto saat ditemui detikHealth, seperti ditulis Rabu (3/10/2012).

Menurut dr Erwin, secara umum ada 4 jenis kemampuan anak indigo dan kemampuan yang dimiliki anak-anak itu bisa berbeda-beda.

Keempat jenis kemampuan anak indigo yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Interdimensional
Menurut dr Erwin, kemampuan ini paling sering diekspose karena bagi kebanyakan orang sulit diterima akal sehat. Contoh kemampuan jenis ini antara lain bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk halus.

2. Humanis
Kemampuan ini berhubungan dengan perikemanusiaan, sehingga tidak terlalu kontroversial. Anak indigo dengan kemampuan ini memiliki cara yang unik dalam berkomunikasi dengan manusia lain serta bisa lebih peka terhadap perasaan orang lain.

2. Konseptualis
Anak indigo yang memiliki kemampuan ini sering memiliki konsep atau pemikiran yang sulit dipahami oleh orang lain.

4. Artis
Jenis kemampuan anak indigo yang satu ini menonjol di bidang seni. Karya seni yang dihasilkan anak indigo dengan kemampuan ini cenderung bernuansa spiritual, misalnya puisi yang banyak berbicara tentang roh.

Terkait kemampuan interdimensional, dr Erwin mencontohkan salah satu kelebihan anak indigo yang disebut clairvoyance. Berasal dari Bahasa Prancis, kemampuan ini berarti bisa melihat peristiwa di tempat lain yang terjadi pada waktu yang bersamaan.

Ada juga kemampuan pre-cognition, yakni melihat peristiwa yang belum terjadi di suatu tempat. Sebaliknya adalah post-cognition atau sering disebut juga retro-cognition atau melihat peristiwa yang terjadi pada masa lalu, di suatu tempat yang beru pertama kali dikunjungi.

Anak indigo pada umumnya juga cerdas secara intelektual, sehingga seringkali lebih cepat dari yang lain dalam menyelesaikan tugas di sekolahnya. Akibatnya ia punya lebih banyak waktu luang, lalu berkegiatan sendiri dan akhirnya dikira hiperaktif.

"Padahal keduanya sama sekali berbeda, hiperaktif itu gerakannya cenderung tidak terkoordinir sehingga mudah jatuh dan sebagainya. Kalau indigo, itu hanya karena sudah selesai saja pekerjaannya," tambah dr Erwin.

dr Erwin menuturkan kebanyakan anak indigo bisa melihat sesuatu yang belum terjadi atau mampu melihat makhluk halus yang tidak bisa dilihat oleh mata. Kemampuan spiritual ini masuk dalam wilayah ESP (Extra Sensory Perception).

"Memang anak bayi kebanyakan memiliki kemampuan melihat makhluk gaib. Tapi seiring bertambahnya umur, kemampuan tersebut akan menghilang. Namun pada anak indigo kemampuannya ini tidak dapat hilang," ujar dr Erwin.

Pada anak-anak, hilangnya kemampuan merasakan makhluk gaib karena dalam perkembangannya ia banyak mempelajari matematika dan ilmu pengetahuan lain, sedangkan pada anak indigo karena ia memiliki kemampuan ESP, yaitu kemampuan yang melebihi persepsi indrawi yang dimiliki manusia.

Lebih lanjut dr Erwin menjelaskan dulu kebudayaan timur selalu mengajarkan untuk melakukan samadi dan meditasi untuk mengasah hal-hal seperti indra keenam. Namun sebenarnya indigo adalah sifat yang dilahirkan dan tidak dapat dipelajari, serta kemampuan yang dimilikinya ini juga tidak dapat dilatih.

Secara umum, indra keenam atau ESP ini dapat dibedakan menjadi 4 kategori yaitu:
1. Telepati yaitu kemampuan melakukan transfer pemikiran kepada orang lain (mind to mind communication) tanpa harus mengenal batasan ruang.
2. Clairvoyance yaitu kemampuan untuk merasakan dan medengar peristiwa-peristiwa di masa lalu atau yang sudah pernah terjadi.
3. Precognition yaitu kemampuan mengetahui peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang atau belum terjadi.
4. Psychokinetik yaitu kemampuan mempengaruhi suatu peristiwa yang terjadi hanya dengan menggunakan pikirannya saja. (up/ir)

Ulasan Khas Fenomena Ganjil Anak Indigo

Ini Dia si Anak-anak Indigo

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Jakarta, Diakui atau tidak, anak-anak indigo dengan berbagai kemampuan uniknya ada di sekitar kita. Banyak yang menganggapnya aneh, tidak masuk akal atau bahkan mengada-ada tetapi tidak sedikit pula yang mau terbuka dan berusaha memahaminya.

"Anak indigo yang datang ke saya saja sekitar 100 orang. Tapi itu seperti fenomena gunung es, yang tidak tampak mungkin jauh lebih besar," kata dr Tb Erwin Kusuma, SpKJ(K), psikiater anak dari RSPAD Gatot Subroto kepadadetikHealth.

Dari sekian banyak anak indigo, ada beberapa yang bersedia berbagi pengalaman seperti ditulisdetikHealth, Rabu (3/10/2012) berikut ini.

1. Dhiaz Danastri (19 tahun), berbeda tapi tak merasa istimewa

Karena memiliki cakra ajna alias sixth sense yang aktif, Dhiaz mengaku bisa melakukan telepati atau membaca pikiran. Untuk melihat kejadian-kejadian di masa depan maupun masa lampau, baginya bukan hal yang aneh apalagi untuk melihat keberadaan roh halus.

Namun begitu, sejauh ini ia merasa tidak ada salah satu kemampuan yang paling menonjol. Semuanya bisa dibilang merata dan ia sendiri menganggap sampai saat ini dirinya masih berada dalam tahap ujian alam sehingga belum semua kemampuannya terasah.

"Kalo aku sih biasanya bilangnya 'antenanya masih mau numbuh nih' hehehe," tutur gadis asal Jakarta ini.

Dhiaz juga merasa tidak ada yang terlalu istimewa dari kemampuan-kemampuan uniknya itu karena sejak kecil ia tumbuh di lingkungan orang-orang indigo. Ibunya sendiri seorang indigo yang sejak hamil sudah menyadari kalau dari rahimnya akan lahir seorang anak indigo.

Dalam pergaulan, Dhiaz juga tidak mengalami masalah dan tidak seorang pun di lingkungannya menganggapnya cuma mengada-ada. Kebanyakan cuek, malahan banyak remaja-remaja sebaya yang kemudian minta diramal setelah tahu Dhiaz punya kemampuan tersebut.

Pengalaman yang paling berkesan bagi Dhiaz sebagai anak indigo justru tidak berhubungan dengan kemampuan uniknya, tetapi terkait pengalaman saat teman-temannya tahu kalau dia indigo. Usai tampil di sebuah acara TV yang membahas soal indigo, teman-teman sampai kakak kelas antre minta dilihat auranya tiap jam istirahat sekolah.

"Hahahaha agak nyesel sih waktu itu aku kenapa ga minta dibayarin makan siang sekalian ya?" candanya.

Tapi ada kalanya, Dhiaz juga memanfaatkan kemampuannya ini kalau sedang kumat kepo atau rasa ingin menyelidiknya. Salah satunya ketika ia mengagumi seorang artis Hollywood yang tidak punya akun twitter, facebook maupun fanbase dan data pribadinya juga susah dicari di internet.

"Aku berhasil tahu SEMUANYA. Mulai dari berapa rumahnya dan di mana alamat-alamatnya, bisnis apa yang keluarganya punya, nama aslinya, sampe ukuran celana dia dan berhasil punya kontak pribadi kedua orangtuanya. Semua aku dapat sangat detil dengan bertahap. Alhamdulillah, seneng banget lho! Tinggal ketemu aja yang belum. Nggak lama lagi sepertinya.. Insya Allah. Gimana caranya? Ikhlas. Dapet ya syukur, kalo nggak.. ntar juga dapet. Pokoknya harus dapet. Memang harus kuat hati kalo mau sesuatu, kan? Hehehehe," tambahnya.

2. Putra (31 tahun), sejak kecil bisa merasakan orang mau meninggal

Meski tidak yakin dirinya indigo karena memang belum pernah periksa aura, Putra punya kemampuan-kemampuan yang tidak dimiliki semua orang. Salah satunya adalah merasakan perbedaan pada orang yang masuk rumah sakit, antara yang sakit biasa dengan yang mau meninggal.

Laki-laki berdarah Jawa yang tinggal di Bali ini sudah jauh-jauh hari merasakan perbedaan yang tidak bisa dia deskripsikan, ketika salah seorang kerabatnya akan meninggal dunia. Padahal saat itu sang kerabat hanya mengeluh mencret, tidak ada keluhan lain yang lebih serius.

Bagi sebagian orang, kemampuan untuk memprediksi hal-hal seperti itu mungkin malah menjadi beban. Bagaimana tidak, orang-orang seperti Putra bisa memperkirakan sesuatu yang orang lain tidak tahu tetapi di sisi lain tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya.

"Kadang malah biar kita lebih bisa legowo atau bisa makin banyak doa," kata Putra yang mengaku tidak pernah merasa terbebani dengan kemampuannya tersebut, sekaligus mengakui bahwa sesekali prediksinya memang bisa meleset.

Selain menyangkut kematian, Putra juga bisa melihat kejadian-kejadian lain dengan kemampuannya tersebut. Dalam kondisi tertentu misalnya sedang sakit, ia merasa jadi lebih peka dan biasanya prediksi yang ia dapat dari hasil penerawangan jadi lebih akurat.

"Pas aku tetak (sunat), aku melarang bapakku pergi ke luar kota. Alasannya tidak jelas, tapi pokoke aku larang ke luar kota. Dan ternyata benar, orang yang dicari bapakku tidak ada di tempat. Coba kalau jadi, percuma to?" tuturnya. (up/ir)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “