Menyaksikan Ritual Imlek "Buka Mata Naga" di Singkawang Ade Putra, Jurnalis · Jum'at 24 Januari 2020 15:53 WIB

Ritual buka mata naga di Singkawang. (Foto: Okezone.com/Ade Putra)

SINGKAWANG - Kelenteng tua di Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang di Kota Singkawang, Kalimantan Barat ramai didatangi warga, Kamis 23 Januari 2020 sore. Namun sejenak segala aktivitas berhenti saat azan dari Masjid Raya Singkawang yang hanya berjarak 200 meter berkumandang.

Setelah azan selesai, ritual 'buka mata naga' pun dimulai. Ritual ini dipimpin oleh seorang suhu yang juga bisa disebut lauya. Sang suhu sebelumnya melakukan sembahyang kepada dewa di dalam kelenteng tua tersebut.

Satu per satu naga buatan itu bergiliran maju ke depan Vihara Tri Dharma Bumi Raya untuk menjalani ritual buka mata. Sang suhu yang memimpin ritual ini menyalakan dupa yang dilanjutkan dengan memercikkan air yang telah dibacakan mantra.

Bagian ekor dan kepala naga dilukis dengan kuas dan tinta bersama rapalan mantra. Sang suhu kemudian membuka mata replika naga yang sebelumnya ditutup menggunakan kain merah. Setelah terbuka, replika naga ini sudah sah dan boleh beratraksi.

Ritual ini untuk mengawali dimulainya pertualangan para naga untuk berkeliling kota dalam rangka memeriahkan pelaksanaan Festival Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020.

Masyarakat Tionghoa di Kota Singkawang percaya, replika naga ini dapat memberikan berkah dan menghindari malapetaka.

Lie Cin Cung, koordinator pembawa naga pada ritual buka mata naga ini menjelaskan, pelaksanaan ritual untuk mengisi roh Dewa Naga ke dalam replika naga yang akan dibawa beraktraksi.

"Sama seperti atraksi tatung. Ritual buka mata ini untuk mengisi roh Dewa Naga ke dalam replika naga tersebut," jelasnya.

Setelah ritual, maka replika naga ini akan hidup dan bisa dimainkan dengan penuh semangat. "Dengan dibukanya mata naga ini, diharapkan naga yang berkeliling kota dapat mengusir roh-roh jahat dan menolak bala. Sehingga masyarakat senantiasa dalam keadaan aman, nyaman dan tentram," tuturnya.

Terdapat tiga replika naga yang dihadirkan. Panjang naga sekitar 30 meter. Nantinya, replika naga ini juga akan mengikuti rangkaian perlombaan dalam festival.

Ritual ini juga dilakukan menjelang hari Cap Go Meh, yakni hari ke-15 Imlek. Tepat pada hari itulah, roh naga akan dihantarkan ke langit atau khayangan dengan cara membakar replika naga.

Ketua Harian Panitia Festival Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020, Tjhai Leonardi mengatakan, ritual buka mata digelar dengan tujuan agar naga-naga yang beratraksi di Kota Singkawang, telah dimasuki roh Dewa Naga dari khayangan. Sehingga replika naga ini diharapkan memiliki jiwa layaknya Dewa Naga.

“Naga-naga ini dari Singkawang. Menurut tradisi kami masyarakat Tionghoa, kalau naga dihidupkan itu dengan cara membuka mata. Istilahnya kita isi dengan roh Dewa Naga, supaya kita bisa memainkan atraksi naga,” katanya.

Ratusan warga menyaksikan secara langsung ritual ini. Mereka rela berdesakan di bawah terik matahari untuk melihat replika naga yang menjalani ritual. Usai melakukan ritual ini, replika naga akan diarak atau pawai keliling Kota Singkawang.