“KUMPUL KEBO APA TIDAK MELANGGAR AGAMA”

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi: Tanya; Bhante di negara Japan (Jepang) bila mau menikah harus tinggal sama pasangannya selama setahun, itu pun tampa ikatan ?
apa itu melanggar agama Buddha ?misalkan saya mau nikah sama orang japan tapi tinggal dulu satu atap sama dia selama 1 th, dan setelah 1 th baru di nikahkan apakah itu saya melanggar sila ? tapi, saya tidak mau melanggar sila agama Buddha ?Arigato Gozaimasu.


Jawab: Saat ini Kumpul Kebo (KK) bukan hanya di Negara maju seperti Jepang, Amerika, Eropa, Australia, dsb, tapi di Indon pun sudah marak, dan jadi hal yang umum, terutama para Selebritis. Nampaknya ada beberapa alasan yang membuat mereka pasangan muda-mudi ini mengambil jalan yang enjoy tsb.

Pertama, karena setelah menikah banyaknya kasus Perceraianyang buntutnya panjang, melelahkan dan ujung-ujungnya tidak menguntungkan bagi kedua pihak.

Kedua, di Negara maju seperti Jepang tidak sama dengan Amerika, dsb. Jepang Pemerintahnya membuat peraturan seperti itu (kumpul kebo) dengan tujuan untuk mengurangi kasus Perceraian, dan untuk menambah jumlah penduduk (populasi yang terus menurun).

Ketiga, menghemat biaya pesta pernikahan yang tidak sedikit hingga jutaan dolar. Selama pihak pria belum siap secara financial, maka kebanyakan memilih KK.

KK menurut agama Buddha tidak melanggar, selama masing-masing dapat menjaga dan mengendalikan hubungan intim. Andaikata sampai terjadi hamil pun, tidak ada hukumnya. Namun, kembali kepada hukum karma yaitu tanggung jawab pihak yang melakukan KK, untuk merawat kehamilannya, maksudnya agar jangan sampai Aborsi.

Sebab, kalau sudah sampai Aborsi berarti membunuh seorang bayi (manusia) yang tidak bersalah. Dan akibat menanggung karma buruknya sangat berat, bila seorang telah melakukan Aborsi.


Teman-teman terimakasih atas dedikasi dan komentarnya.


1.sepengetahuan saya tidak melanggar sila...klo suka sama suka dan saling mencintai....cuma bisa melanggar adat,etika dan kepatutan
lbh parah klo menikah demi harta atau menikah perpaksa
sekarang saya mau tanya kembali untuk semuanya ;
1. menikah demi harta melanggar sila gak....?
2. menikah karna terpaksa melanggar sila gak...?
3. menikah karna nafsu birahi melanggar sila gak...?


2. Saya tidak tahu isi2 sila Pancasila dalam DHAMMA. Tapi adat, etika dan kepatutan memang tdk boleh dilanggar manusia sebab ini adalah universal


3. Namo buddhaya. Pernikahan tentunya bkn kebahagiaan tertinggi dlm ajaran buddha,buddha tdk menganjurkn perkawinan,Buddha jg tdk melarang umat buddha utk menikah,krna Buddha menyadari bahwa tdk semua umat berkeluarga dpt (hendak) melaksanakn hdp kebhikkhuan,maka khdpn berkeluarga tdk dilarang beliau (tetapi jg tdk dianjurkan juga)..
Buddhadhamma,tdk ada pelarangan atau perizinan trhdp baik itu heteroseksual maupun homoseksual (gay/lesbian),Poligami (1 suami byk istri), Polyandri (1 istri byk suami) ataupun trhdp monogami (1 suami 1 istri),semua bentuk ini mrpkn tindakan yg didasari oleh nafsu birahi (raga) yg menurut Buddha, memberi sedikit kebahagiaan tetapi menemui byk penderitaan..
Hubungan seks yg salah adlh hbngan seks yg di lkkn dgn seseorg yg tlh berpasangan (tlh memiliki pacar,tunangan,suami/istri) atau dilindungi ayah,ibu,saudara,saudari,famili..
Asalkan semua faktor diatas terpenuhi mk tdk termasuk seks yg salah,paling tdk dgn mengetahui batas2 kewajaran (kesusilaan) dn norma wilayah setempat dlm melakukannya..
Saddhu3x.


4. jangan salah pak Kuang...sila bukan lah peraturan...klo peraturan untuk umat awan/ peumah tangga ada di SIGALOVADA SUTTA....SILA adalah poin latihan bagi umat Buddha. mengapa kita ada aturan atau hukuman baru kita takut....? itu nama nya kita sendiri belum sadar...ajaran Buddha tidak menerapkan larangan 2 atau hukuman.....kita berbuat sesuatu harus tau akibatnya...klo kita merasa bagus ya jalankan tapi apabila timbul akibat ya kita harus terima...klo tidak mau berakibat buruk ya jgn berbuat jahat. kita bebas untuk memili karna kita terlahir kedunia ini juga pilihan kita karma perbuatan kita di masa lampau makanya kita terlahir menjadi manusia bkn yng laen...jadi kesimpulan nya tak ada kekuatan apa pun yg menentukan hidup kita selain kita sendiri.



5. Selamat pagi bhante dan teman2 semua,komentar teman2 udah bagus2 bhante,jadi pasti udah ada yang dapat di ambil buat pedoman,kalau pertanyaannya melanggar agama Buddha atau tidak,harus memenuhi syarat2 pelanggarannya,dan Buddha Dhamma bukan Agama,cuma kita hidup di Indonesia ya..jadi agama Buddha,yg pertama adalah:hal ini harus ada kesepakatan keluarga kedua belah pihak dan pasangan tersebut,kedua.dilakukan atas dasar suka ama suka.ketiga:bukan suami atau istri orang.keempat,sudah tidak dibawah perlindungan orang tua,sudah dewasa,kelima,tidak ada pihak yg dirugikan,jadi kembali kepada pasangan itu lagi masalah akibat kammanya,dan dalam Buddha Dhamma,menikah bukanlah kewajiban,tetapi pilihan,mau menikah atau tidak,sang Buddha tidak melarang atau menganjurkan orang untuk menikah..demikian bhante,terima kasih.


6. Namo Buddhaya,dalam agama buddha kumpul kebo tentu saja dilarang,krn kita melanggar sila k-3 pancasila buddhis,tidak melakukan perbuatan asusila ato berzinah,dikatakan berzinah apabila seorang wanita ato pria itu masih dalam lindungan keluarga,lindungan negara.


7. asusila bukan berzina asusila itu pelanggaran tindakan pelecehan pemerkosaan yg melanggar hukum beda dengan berzina itu murni melakukan hub sex jadi jangan di tambahi dalam sila ke 3 tentang asusila di samakan dengan zina.


8. selamat pagi bhante,mnrt saya semua tergantung individunya masing2,bukankah peraturan yg membuat adl manusia???jd semua kembali ke manusianya lg...namo amitabha bhante.


9. Namo buddhaya...met pagi bhante... Mnrt sy tdk melanggar sila jk masing2 pihak blm berkeluarga/single cuma krng bermoral dipandang masyarakat khususnya di indonesia tp kalo japan mengapa tdk ?


10. Slamat pg bhante@pd dsrnya k kebo tdk melanggar agama buddha,karna dia pny status yg jelas(pcr,suami),ini bs dikarenakan k kebo karna krg mampunya melakukan suatu pernkhan.Seperti teman saya,k kebo(berumh tangga) sdh memiliki anak 3..Dan mrk hdp uda 7thn dan sgt bhgia.Amitofo.


11. Mgkn adat jpan, skdr uji coba, kl laki2ny suka mk cewek diajak nikah, kl laki2ny ga suka hdup 1 atap slm sthun, cewek tuh ditolak..kasian jg cewk jd korban adat.
Tp kalo mmg pasti akan mnikah, tanpa ragu lg, mgkn ga mlanggar sila...mgkin...tp ga tau jg y, buddìst ga ngajarin hal2 bgt detail, kcuali agama islam, klo islam itu udah pasti haram hukumnya, hihhih.


12. Menurut saya kalau kumpul kebo itu dah melanggar sila Buddhis,tapi kalau masalah ini terjadi di negara jepang saya ada pandangan yg lain. yg saya tahu,bagi mereka yg mau kumpul kebo kalau tujuannya untuk menikah,itu disetujui oleh pemerintah negara jepang,alasannya untuk mengurangi angka penceraian ( aliasnya di test dulu hidup berumah tangga,kalau memang saling cocok baru menikah ). Dan mereka juga akan diberikan surat pernyataan sebelum tinggal bersama oleh pemerintah setempat. Itu saja yg bisa saya sampaikan,bila ada yg tahu lebih detail mohon sharing,tq.


13. Namo Buddhaya Bhante, terdapat kebiasaan tsb mungkin ditujukan unt masa percobaan
dgn maksud tdk menyesal diblakang, mengenai melanggar atau tdknya sila tentu tergantung ke 2 belah pihak, akan menikah tnt sdh dianggap cukup umur. Dianggap sdh paham mengenai yg patut dilakukan atau tdk patut dilakukan.


14. Kita kmbli kpd pndangan buddhis, mgkn gak apa2 x tinggal seatap, asal tdk ngesex diluar nikah, kan cuma tinggal satu atap...tp itu bs jd pemicu dan pnyebb ngesex luar nikah, jdi kalo bs hndari, hindari sj.


15. Tentu saja ini sudah melanggar Sila.. Dan tidak ada hubungannya tergantung pemikiran individu masing2... Sebelum menikah, harus tinggal setahun dl dalam satu atap.. kira2 apa yang terjadi? Sebelum menikah, bisa2 sudah berbadan dua.. Coba kita pikir pake insting kita.. tujuannya ingin tinggal seatap selama 1 tahun sebelum menikah itu apa? ingin mengenal lebih dekat? emangnya hrs tinggal seatap baru bisa kenal lebih dekat? bulshit semua! adat seperti ini adalah bikinan orang2 jepang yang penuh dengan nafsu yang sudah membutakan mata batin orang2 disana...!


16. Menurut saya, Seharusnya tidak melanggar Sila selama memang sudah komitmen dari kedua belah pihak, dan tidak ada keterpaksaan disana, dan tempatnya di jepang. Karena kalau hal tersebut di lakukan di indonesia maka akan melanggar kebiasaan / adat setempat, sehingga juga akan mengakibatkan pelanggaran sila juga.
Orang indonesia sering terpengaruh oleh Agama2 samawi sehingga cenderung menganggap hubungan badan adalah dosa dan salah, menurut saya hubungan badan tidak ada istilah salah dan benar, itu hanya suatu aktivitas seksual seperti berolah raga, makan, minum dll , hanya saja secara adat dan budaya memang ada rambu-rambu yang harus di ikuti supaya jangan sampai menjadi gunjingan di masyarakat.
Jadi kembali lagi semua kepada masyarakat dimana seseorang itu berada.


17. Jika Jepang punya tradisi dia pun harus tau tradisi kita, bila ada perbedaan mencolok & berhubungan dg prinsip, dikomunikasikan. Dia akan mengerti jika dia memang sayang. Good luck.


18. Tentu saja ini sudah melanggar Sila.. Dan tidak ada hubungannya tergantung pemikiran individu masing2... Sebelum menikah, harus tinggal setahun dl dalam satu atap.. kira2 apa yang terjadi? Sebelum menikah, bisa2 sudah berbadan dua.. Coba kita pikir pake insting kita.. tujuannya ingin tinggal seatap selama 1 tahun sebelum menikah itu apa? ingin mengenal lebih dekat? emangnya hrs tinggal seatap baru bisa kenal lebih dekat? bulshit semua! adat seperti ini adalah bikinan orang2 jepang yang penuh dengan nafsu yang sudah membutakan mata batin orang2 disana...!


19. Ijin Share...Karma adalah niat.... niat harus diiringin dengan kebijaksanaan..dgn kebijaksanaan kita terhidar dari kebodohan dan kebodohan termasuk salah satu pelangaran sila... berciuman dengan bukan istri aja itu sudah melanggar sila..apalagi hidup satu atap dengan pacar..(jangan cari pembenaran dengan mengatasnamakan tradisi)...mohon dikoreksi bila ada yang salah.


20. Salam kenal, walaupun diskusi ini sdh lewat jauh, tp sy berminat utk menyampaikan pola pikir saya,krn mnurut sy ini bahasan yg menarik :) mnurut saya, setiap negara punya ciri khas yg berbeda beda, adat yg berbeda pula, sy pun baru mendengar adat sperti itu d jepang, saudara sy ada yg menikah dgn org jepang ttp tdk ada adat seperti itu, tp kalo pun misal nya ada, mnurut saya tinggal 1 atap rumah asal pisah kamar, tdk melakukan perbuatan buruk, maka sah2 saja, krn utk melakukan perbuatan buruk tdk hrs 1 atap, bnyk org yg tdk 1 atap tp sering melakukan nya, asal kan bisa menahan diri maka tdk masalah, tp justru menahan diri itu yg susah d lakukakn :), trims


21. masih banyak di dunia ini orang yg tinggal serumah yg di landasi kasih sayang tanpa nafsu jadi janganlah menilai secara keseluruhan manusia itu sama dalam penyaluran hawa nafsu karena libido seksualitas manusia itu tidaklah sama demikian juga dalam hal pengendalian diri


22. Slmt pg bhante, slmt pg cemua, mg hare ne bnyk berkah,
Mgkn adat jpan, skdr uji coba, kl laki2ny suka mk cewek diajak nikah, kl laki2ny ga suka hdup 1 atap slm sthun, cewek tuh ditolak..kasian jg cewk jd korban adat.
Tp kalo mmg pasti akan mnikah, tanpa ragu lg, mgkn ga mlanggar sila...mgkin...tp ga tau jg y, buddìst ga ngajarin hal2 bgt detail, kcuali agama islam, klo islam itu udah pasti haram hukumnya, hihhih.



23. Menurut saya kalau kumpul kebo itu dah melanggar sila Buddhis,tapi kalau masalah ini terjadi di negara jepang saya ada pandangan yg lain. yg saya tahu,bagi mereka yg mau kumpul kebo kalau tujuannya untuk menikah,itu disetujui oleh pemerintah negara jepang,alasannya untuk mengurangi angka penceraian ( aliasnya di test dulu hidup berumah tangga,kalau memang saling cocok baru menikah ). Dan mereka juga akan diberikan surat pernyataan sebelum tinggal bersama oleh pemerintah setempat. Itu saja yg bisa saya sampaikan,bila ada yg tahu lebih detail mohon sharing,tq.




24. Namo Buddhaya Bhante, terdapat kebiasaan tsb mungkin ditujukan unt masa percobaan dgn maksud tdk menyesal diblakang, mengenai melanggar atau tdknya sila tentu tergantung ke 2 belah pihak, akan menikah tnt sdh dianggap cukup umur. Dianggap sdh paham mengenai yg patut dilakukan atau tdk patut dilakukan.



25. namo budhaya bhante met pagi ,mnurut sy boleh saja apalagi kan bukan habis satu taun trus di tinggalkan,klu sama2 cinta ya gpp sih yg peting ada niat akan dinikahkan,klu tdk di nikahkan ya melanggar ajaran agama,klu wanita mmg cinta gpp harus mengikuti adat japan,mungkin ini suatu cara si cowok japan menguji kesetian wanita kali?



26. tinggal seatap apakah pasti lakukan hub sex kalau tdk dilakukan ya tdk melanggar sila kembali pd pengendalian diri msg2.


27. klu mnrt sy tetap melanggar sila wlupun itu hukum adat tp dr sdt pdg sy tetap melanggar sila krn dlm pancasila budhis sila ke 3 berbunyi : kamesu micchacara veramani sikkhapadam samadiyami arti nya aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan asusila.



28. Ki Lurah Gareng nyaru wuwus; Adat, tradisi, budaya pasti ada tujuan yang lebih baik, peradaban diciptakan untuk tujuan yang lebih mulia. Kumpul kebo murni istilah bhs. Indonesia. Dalam budaya, adat, naluri, dll. dibuat tentu dengan kesepakatan, jika sepakat maka tidak sebut melanggar sila, dalam hal ini tinggal bersama. Pelanggaran terjadi ketika keduanya melanggar kesepakatan.
Dalam pandangan ki lurah Gareng jika dihubungkan dengan ag. Buddha, maka tidak melanggar sila, karena tidak ada unsur; pemaksaan, kekerasan, pelecehan terhadap keduanya. Jangankan di Jepang di bagian wil Indonesia mungkin ada budaya semacam itu, karena itu murni urusan proses berumah tangga. Nuwun.



29. Tentu saja ini sudah melanggar Sila.. Dan tidak ada hubungannya tergantung pemikiran individu masing2... Sebelum menikah, harus tinggal setahun dl dalam satu atap.. kira2 apa yang terjadi? Sebelum menikah, bisa2 sudah berbadan dua.. Coba kita pikir pake insting kita.. tujuannya ingin tinggal seatap selama 1 tahun sebelum menikah itu apa? ingin mengenal lebih dekat? emangnya hrs tinggal seatap baru bisa kenal lebih dekat? bulshit semua! adat seperti ini adalah bikinan orang2 jepang yang penuh dengan nafsu yang sudah membutakan mata batin orang2 disana...!



30. benar itu tergantung pada diri masing-masing, jangankan di jepang, di Indonesia aja banyak yg melakukan sex diluar nikah, jadi kita mo salahkan siapa ? agama ??? tentu tidak !!!
pilihlah yg terbaik...kalo udah saling mencintai dan dua pihak bisa mempertanggungjawabkan terhadap apapun yg dilakukan, kenapa ga ?


31. Namo Buddhaya...
Karena saya tinggal dan beragama di Indonesia saya ikuti aturan di Indonesia. Kalau di Jepang pny adat istiadat spt itu mgkn ada alasan dan peraturannya. Kalau mslh Dosa mgkn mesti ditanyakan lsg sm pemuka agama disana. Masalah dosa semua orang tahu dalam aturan agama kumpul kebo itu dosa. Semuanya kembali kepada kepribadian dan pandangan hidup masing2 orang.
Kalaupun dilarang bila diri sendiri mau, siapa yang bisa larang?
Kalaupun 1 rmh tp gk berbuat siapa yang tahu?
Tanyakan lsg pd diri anda sendiri apa anda inginkan dlm hidup ini?
Jgn lakukan apa yang tidak anda ingin lakukan agar tiada penyesalan dikemudian hari.
Jagalah dirimu spt seorang Jenderal mempertahankan bentengnya dr serangan musuh2mu atau kalau tidak mereka yang akan menjajahmu.
Sekian dan terima kasih. Mohon koreksi dari Bhante dan teman2 skalian.
Semoga berguna. Sadhu.... Sadhu...Sadhu.


32. Jika ini merupakan sebuah budaya orisinal masyarakat Jepang, maka menurut saya kita sebaiknya memakai patokan bahwa tidak seorang pun di dunia ini yang berhak menilai sebuah budaya salah/tidak baik. Semua budaya di dunia bernilai pada dirinya sendiri. Karena itu sangat tidak dibenarkan apalagi memakai suatu budaya (budaya sendiri), menjadikannya sebagai tolok-ukur untuk menilai budaya orang lain. Agama2 dalam arti tertentu dapat dilihat sebagai suatu produk budaya umat manusia. Karena itu saya secara pribadi menganggap, semua agama di dunia (agama apapun itu) tidak berhak untuk menilai budaya Jepang bersalah/tidak baik dalam hal ini. Kultur Jepang dalam hal ini tentulah sudah dihasilkan dari proses panjang kehidupan masyarakat Jepang yang sarat dengan nilai2 hidup yang sudah direfleksikan berulang kali. Kecuali jika ini bukan merupakan sebuah budaya Jepang, akan tetapi merupakan sebuah penyelewengan moralitas. Tugas kaum beragama apapun adalah menggali, mengangkat dan menyempurnakan nilai2 hidup positif yang diyakini berabad2 oleh masyarakat lokal Jepang terkait hal ini. Agama tidak bisa dipertentangkan dengan budaya. Agama harus memasukkan nilai-nilai religiusnya melalui budaya setempat. Budaya adalah wahaya penyebaran iman agama2 agar dapat dengan mudah diinternalisasikan (dibathinkan) masyarakat/umat.
Mohon maaf & Trims.


33.ada yg nny sy di atas td =)) kl gag hamil and gag jd nikah gmn???
Hahahhahahahaahaha =)) bukankah di situ sudah sy kt'kan ,,, cinta sama cinta thooo??? skrg tgl liat,, alsan gag jd nikah'y apa??
kl krn si pria ato wanita selingkuh,,, ya itu karma buruk yg bagi pasangan...
kl gag jd nikah krn pria ato wnita hobi mukulin pasangan'y....
setelah nikah pun pasti di cerai,,, ap lg sblm nikah???
kl alasan ke tiga krn pasangan meninggal sblm nikah. sp lg yg mw di persalahkan???????? nikah itu cm hitam di atas putih! yg penting adlh hati yg menikah.


34. DAN YG TERPENTING dr pd sibuk ngomong harga diri dan harga2 yg lain...
Tiap Aksi pasti ada reaksi! Kl merasa takut dosa dan jaga harga diri,,,yo wesss cari org indo aja! Tp ini perkara Cinta kan??? apa rela kehilangan org yg di cintai???
topik'y jelas,,, Cinta tp bimbang krn takut dosa. jd... kl sy jwb tidak dosa dan hny akan menuai reaksi. apa anda akan melangkah ke pernikahan???



35. ehhh,,,,sy nambah. orang cerai,,,ke pengadilan agama :p
apa beda'y heving sex stlh nikah kl ujung2'y putus jugaaaaaaaaa =))
Beda'y... Selembar surat legalisir. dan pandangan masyarakat thok! =))
nyamankah anda terus hidup mcm giniiii???




36. bl mau menikah hrs tinggl sm psangan selma sethun, itu pun tnpa iktan (kumpul kebo)?

1. selama tinggal bersama pasangan sthun , tidak melakukan asusila... ini namanya bukan kumpul kebo....( walaupun tidak 1 rumah... namun sering melakukan asusila... inilah namanya kebo berkumpul :)

1.1 tujuan hidup bersama sthun ... agar sifat sifat asli... terlihat jelas... apakah anda dapat menerima sifat asli dia atau tidak?... krn masa pacaran .. bertahun tahun pun.. takkan sanggup melihat sifat asli pasangan...

1.2 selain itu... dapat menimbang nimbang kekuatan ekonomi.. jika hidup bersama.... mampu atau tidak...

1.3 banyak sekali hal positif jika dikaji.... hasil dari tinggal bersama pasangan sthun... walau blum menikah... ( dng catatan : benar2 ingin mengenali pasangan .. bukan asusila semata ). apa itu melnggar agma Buddha ?
* selama tidak melanggar pancasila buddhist..... masalah apapun tidak melanggar.


37. Ki Lurah Gareng nyaru wuwus; Adat, tradisi, budaya pasti ada tujuan yang lebih baik, peradaban diciptakan untuk tujuan yang lebih mulia. Kumpul kebo murni istilah bhs. Indonesia. Dalam budaya, adat, naluri, dll. dibuat tentu dengan kesepakatan, jika sepakat maka tidak sebut melanggar sila, dalam hal ini tinggal bersama. Pelanggaran terjadi ketika keduanya melanggar kesepakatan.
Dalam pandangan ki lurah Gareng jika dihubungkan dengan ag. Buddha, maka tidak melanggar sila, karena tidak ada unsur; pemaksaan, kekerasan, pelecehan terhadap keduanya. Jangankan di Jepang di bagian wil Indonesia mungkin ada budaya semacam itu, karena itu murni urusan proses berumah tangga. Nuwun.


38. NAMOBUDDBAYA,MENURUT SAYA ITU BOLEH DILAKUKAN DENGAN SYARAT CUKUP SATU PASANGAN DAN BERTANGGUNG JAWAB SELANJUT NYA . SAYA RASA ANDA ITU TDK MELANGGAR SILA . MOHON MAAF BHANTE KALAU PENDAPAT SAYA SALAH .



39. Wenny; Sy rasa inti ajaran Buddhist dg samadhi'y yg SeabreK buanyak'y. . inti'y cm sebuah kalimat sederhana ;-) Jangan melakukan perbuatan buruk, , perbanyak melakukan kebajikan, , sucikan hati dan pikiran, itulah ajaran 'semua' Buddha (org yg sdh tercerahkan pandangan'y) Jadiii. . hal sepele mcm nikah, , kumpul kebo, , martabat harga diri adat bangsa jg agama, , itu bkn hal besar utk di anggap dosa besar. Kl anda bunuh org, , selingkuh dg suami / istri org, , dan bnyk lg hal yg merugikan Orang Lain secara langsung, , patutlah khawatir :D Berpikiran terbuka, , tp tetap bijak menilai dan berdasarkan kalimat sederhana di atas. . sy rasa manusia mampu berpijak dg baik, , serta dpt bertanggung jwb scra dewasa , thd semua perbuatan2'y :-D Sy suka skali topik ini Bhante, , krn dr sni sy belajar, , mn yg 'Buddha' dan mn yg 'Buddha2an' :D Bhante, , syg skali kl topik ini hilang, , knp tidak di angkat jd notes. .
spy smua diskusi dpt membuka pikiran masing2 umat ;-) Bahwa Buddhism is free but wise :p


‎40. @Wenny : Haha....anda termasuk yg agama buddha apa yg Buddha²an nich? karena udah jelas ada sila ke 3 didalam pancasila buddhis dan anda menganggap hal itu sepele......hehehe....dan kita sebagai warga negara suatu negara juga harus menjunjung tinggi aturan² negara dimana kita tinggal..bukan seenaknya sendiri dengan bahasa yg km tata dengan rapi (tulisan anda : Manusia mampu berpijak dg baik serta dpt bertanggungjawab secara dewasa)...iya kalo semua bisa seperti yang anda omongin..justru tidak semua manusia sebijaksana seperti km (Mungkin) dan byk yg tidak bisa bertanggung jawab makanya dibuatlah aturan².
Mengenai UUD (Ujung²nya duit) ya itu bersifat personal..jangan dipukul rata... maaf kalo ada kata² yg kurang mengenakan...kita sama² dalam proses belajar dan saya mungkin juga harus belajar banyak dari anda.

41. Mari kita berehipassiko! Apakah dgn kumpul kebo akn mendtgkn suatu keharmonisan? Gimana jika tiap org bebas ngesex tnp ikatan perkawinan? Jika jawabannya tdk. Sebaiknya qt tdk melakukannya. Bebasnya kita mengartikan sila2 buddhis tnp disaring melewati akal budi tdk akn mengena pd dasarnya. Tempat berpijakpun akn goyah.



Kesimpulan:
Kalau pernikahan bahagia yang harapkan dan diimpikan oleh anda, jalan satu-satunya anda harsu menjaga diri dengan baik dan benar. Termasuk tidak melanggar sila ke 3 dalam Buddhis, sebab yang akan rugi tetap anda sebagai wanita. Kehati-hatian anda untuk menghindari hal yang tidak diharapkan terjadi, seperti bagaimana kalau calon suami anda melarikan diri, atau menolak untuk menikah dengan anda?

Startegi itulah yang perlu dibangun, untuk menghormati harga diri anda sendiri, semua komenatar dari teman-teman sudah maksimal dengan dedikasinya yang tinggi. Semoga berguna bagi anda walaupun jauh di Jepang sana, kami sesame umat punya rasa hubungan batin yang terasa dekat dihati. Ambil yang bermanfaat menurut anda.

Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.

Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Ven.Sudhammacaro.
Penyusun.

Komentar

Obat Herbal Diabetes mengatakan…
Salam sejahtera semua mahluk semesta...Bante Sudhammacaro, saya mau mau mengingatkan arti Kata Agama,,Saya pernah belajar bahwa A= Tidak, Gama=Kacau, jadi AGAMA= Tidak kacau, oleh karena itu semua yang beragama pasti mengatakan kumpul kebo tidak benar, maka hanya ornag orang yg tidak beragama yg mau merusak dharma yg membenarkannya, lebih jauh lagi dalam ajaran kegaiban yang saya pelajari, semua kejadian penting di dunia ini harus diupacarakan secara sakral, apalagi kejadian yang sangat penting(Lahir,Mati,Menikah,dll)jadi kumpul kebo atau udah kumpul sebelum nikah meski sudah tunangan dan apapun alasannya pasti tetap dilarang, karena aura suci yang tidak diberi upacara untuk kejadian penting(lahir,mati,nikah,dll) pasti berdampak negatif pada kehancuran ekosistem sekelilingnya dan dirinya sendiri, upacara tidak perlu mewah,ada cara tertentu mensiasatinya,dan upacara itu harus diumumkan di khalayak ramai minimal tetangga tetangga terdekat agar tidak ada fitnah terjadi.ket lanjut hub.02133116469.
Anonim mengatakan…
mau nanya donk, tolong dijawab sesuai ajaran agama buddha ya..Thanks

Jika seseorang telah melakukan perbuatan berzina karena keinginan sesaat(misalnya dg pelacur ), apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubahnya/ memperbaikinya ?

atau orang tersebut tidak punya kesempatan memperbaikinhya lagi selain harus menerima hukuman di kehidupan beirkutnya ?

Ditunggu ya jawabannya...
AS96 mengatakan…
Saya tidak berhak mengatakan itu benar apa tidak.tapi sya mengingat satu dari ajaran buddha yaitu kita harus menghargai setiap makhluk hidup tanpa memandang apapun derajatnya.dan perbuatan yang disertai pemikiran adalah karma.sehingga dalam kasus ini saya tidak tau benar apa tidak tapi perbuatan yang disertai pemikiran adalah karma dan bisakah anda berfikir wanita memiliki derajat yang sama dengan pria kenapa kita selalu berpikir kita melakukan hubungan badan dahulu apabila hamil baru tanggung jawab.bukankah itu egois,saya seorang pria dan setelah baca web ini dan web itu tentang ajaran sang buddha saya bru sadar bahwa apapun alasan kita.kita telah melakukan hal yang tidak pantas .coba anda pikirkan apabila anda seorang wanita dan anda harus bertelanjang dan merelakan tubuhnya di sentuh oleh pria yg anda cintai tanpa tau pria itu kedepanya adalah jodohnya apa bukan . Sebagai pria apa anda berpikir kalau anda tidak menghargi wanita.mereka melakukan pengorbanan tanpa anda sadari walaupun itu sepele tapi itu sgt berbkas pada perempuan .mereka sederejat dengan kita mereka bukan untuk di pergunakan .mereka di ciptakan untuk mendampingi kita.apabila anda bilang itu cinta sehingga anda bisa bersetebuh tanpa sttus jelas untuk menghidupinya itu hanya nabsu yg yang membodohi diri anda sendri untuk menyebutnya sebagai cinta.apabila anda tulus cinta anda harus bisa mengerti betapa berharganya pasangan kita dan betepa berharganya khidupan mereka jangan egois.hanya bertanggung jawab setelah kejadian tidak bisa menyelesaikan masalah.tapi hanya menskip masalah sehingga tidak pusing" lagi memikirkanya.pesan dari saya untuk kengingatkan kawan kawan sekalian.berpikirlah sebelum berbuat,pikirkan deangan bijaksana jangan sampai pikiran kita membuat kita menjadi bodoh karna pikiran dengan kebijaksanaan menghasilkan karma baik dan pikiran yg membodohi menghasilkan krma buruk
AS96 mengatakan…
Sorry lupa satu
sabbe satta bhavantu sukhitatta
saddhu saddhu saddhu
AS96 mengatakan…
Karma buruk tetap tercipta tapi kita bisa berhenti dan mencoba menciptakan karma baik yang lebih bnyak dan menghentikan karma buruk
ajaran buddha adalah ajaran mengenai perilaku bukan mengenai hukuman dan janji

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “